Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERANAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERKEBUNAN TERHADAP PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN MALINAU Hendris, Hendris; Januar, Jani
AGRITROP Vol 14, No 2 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.131 KB) | DOI: 10.32528/agr.v14i2.438

Abstract

Kabupaten Malinau memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan komoditas sektor perkebunan. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan wilayah basis komoditas perkebunan, mengetahui kontribusi perkebunan terhadap PDRB Kabupaten Malinau, mengetahui trend perkembangan komoditas perkebunan, serta menyusun alternatif strategi pengembangan sektor perkebunan. Alat analisis data meliputi analisis Location Quotient, analisis kontribusi, analisis Trend, dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah basis luas lahan kakao terdapat di empat kecamatan, karet basis di empat kecamatan, kelapa basis di enam kecamatan, kopi basis di tujuh kecamatan, lada basis di tiga kecamatan, sawit basis di tiga kecamatan, dan teh basis di tiga kecamatan. Wilayah basis produksi kakao terdapat di empat kecamatan, kelapa basis di enam kecamatan, kopi basis di lima kecamatan, lada basis di tiga kecamatan. Sektor perkebunan memiliki kontribusi yang rendah terhadap PDRB Kabupaten Malinau. Trend luas lahan komoditas kopi, kakao, karet, sawit, dan teh meningkat, komoditas kelapa dan lada menurun. Trend produksi komoditas kopi dan kakao meningkat, komoditas kelapa dan lada menurun. Strategi yang direkomendasikan adalah memanfaatkan kekuatan yang ada untuk meraih peluang yang ada.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN PEKARANGAN DI DESA LAPRI KABUPATEN NUNUKAN Suryana, Nia Kurniasih; Hendris, Hendris
Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : LPPM UBT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2477.329 KB) | DOI: 10.35334/jpmb.v3i1.797

Abstract

Tingkat kemandirian pangan di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia cukup rendah, hal ini terlihat dari ketersediaan bahan pangan lebih banyak dipasok dari Malaysia. Potensi alam yang dimiliki masyarakat Sebatik cukup berlimpah termasuk lahan pekarangan yang bisa dimanfaatkan untuk dapat menyediakan pangan secara mandiri.  Tempat pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat di kelompok wanita tani “ Bunga Harapan” dan “ Semangat Baru” selama 3 bulan. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok wanita tani dalam memanfaatkan pekarangan dengan budidaya system vertikultur. Target dan luaran yang diharapkan dari Kelompok kelompok wanita tani “ Bunga Harapan” dan “ Semangat Baru” ini adalah merubah perilaku yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap masyarakat melalui penyuluhan, pelatihan budidaya tanaman hortikultur dengan system vertikultur.
TINGKAT ADOPSI PETANI PADI METODE SRI (System Of Rice Intensification) DI KOTA TARAKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA Mulyani, Sekar Inten; Hendris, Hendris
Jurnal Borneo Humaniora Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : LPPM Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.031 KB) | DOI: 10.35334/borneo_humaniora.v1i2.871

Abstract

Beras merupakan bahan pangan utama sebagian besar masyarakat di Indonesia. Begitu juga di Kota Tarakan, dengan jumlah penduduk sebesar 235.565 jiwa  pada tahun 2015 (BPS, 2016) maka dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk diikuti dengan bertambahnya konsumsi beras dan kebutuhan akan stok bahan pangan khususnya beras. Daerah sentra penghasil beras di Kota Tarakan adalah di Kecamatan Tarakan Timur. Para petani melalui pendampingan PPL (Petugas Penyuluh Lapang) Dinas Peternakan dan Tanaman Pangan Kota Tarakan, berusaha untuk melakukan peningkatan produktitivitas tanaman padi melalui metode SRI ( System Of Rice Intensification). Metode sistem pertanian SRI telah  dikenalkan pada petani padi di Kota Tarakan yaitu  di Kelurahan Mamburungan sejak tahun 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  tingkat adopsi petani dalam usaha tani padi metode SRI (System Of Rice Intensification) di Kota Tarakan. Penelitian ini dilaksanakan pada Kelompok Tani Mapan Sejahtera Kelurahan Mamburungan dan kelompok tani Serumpun di Kelurahan Mamburungan Timur. Responden yang diambil sebanyak  40 petani dengan  teknik quota sampling. Metode analisis yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif, dengan memberikan skor pada jawaban responden yang ada pada kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian, tingkat adopsi petani termasuk dalam kategori tinggi sebanyak 35 petani (87,5%). Tingkat adopsi dilihat dari pengetahuan 25 petani (62,50%) termasuk kategori sangat baik, sikap 21 petani (52,5%) sangat baik dan keterampilan sebanyak 24 petani (60%) termasuk dalam kategori sangat baik.
TINGKAT ADOPSI PETANI PADI METODE SRI (System Of Rice Intensification) DI KOTA TARAKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA Mulyani, Sekar Inten; Hendris, Hendris
Jurnal Borneo Humaniora Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : LPPM Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/borneo_humaniora.v1i2.871

Abstract

Beras merupakan bahan pangan utama sebagian besar masyarakat di Indonesia. Begitu juga di Kota Tarakan, dengan jumlah penduduk sebesar 235.565 jiwa  pada tahun 2015 (BPS, 2016) maka dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk diikuti dengan bertambahnya konsumsi beras dan kebutuhan akan stok bahan pangan khususnya beras. Daerah sentra penghasil beras di Kota Tarakan adalah di Kecamatan Tarakan Timur. Para petani melalui pendampingan PPL (Petugas Penyuluh Lapang) Dinas Peternakan dan Tanaman Pangan Kota Tarakan, berusaha untuk melakukan peningkatan produktitivitas tanaman padi melalui metode SRI ( System Of Rice Intensification). Metode sistem pertanian SRI telah  dikenalkan pada petani padi di Kota Tarakan yaitu  di Kelurahan Mamburungan sejak tahun 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  tingkat adopsi petani dalam usaha tani padi metode SRI (System Of Rice Intensification) di Kota Tarakan. Penelitian ini dilaksanakan pada Kelompok Tani Mapan Sejahtera Kelurahan Mamburungan dan kelompok tani Serumpun di Kelurahan Mamburungan Timur. Responden yang diambil sebanyak  40 petani dengan  teknik quota sampling. Metode analisis yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif, dengan memberikan skor pada jawaban responden yang ada pada kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian, tingkat adopsi petani termasuk dalam kategori tinggi sebanyak 35 petani (87,5%). Tingkat adopsi dilihat dari pengetahuan 25 petani (62,50%) termasuk kategori sangat baik, sikap 21 petani (52,5%) sangat baik dan keterampilan sebanyak 24 petani (60%) termasuk dalam kategori sangat baik.
Optimalisasi Peran Petani Millenial Dalam Usahatani Sayuran sebagai Pendukung Rumah Pangan Lestari di Desa Kelising Kabupaten Bulungan Zulhafandi; Aulia, Wella; Agang, MW; Santoso, Dwi; Mubarak, Ahmad; Hendris, Hendris; Arbain, Muhammad; Banyuriatiga, Banyuriatiga; Khaerunnisa, Khaerunnisa; sari, Nove Kurnianti; Tanjung, Hery Bachrizal
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpm.v5i1.336

Abstract

Millennial farmers are a young generation who have great potential in bringing positive changes in the agricultural sector. To maintain food security and the environment, it takes an active role of farmers, especially millennial farmers, in developing vegetable farming as a supporter of sustainable food houses. With the number of productive age population, it allows them to be actively involved in maintaining family food security by utilizing yard land to be planted with vegetables and various medicinal plants. Service activities were carried out in Kelising Village, Sekatak District, Bulungan Regency, North Kalimantan. The mechanism of activities is divided into several stages, namely survey, socialization, training and evaluation of activities. Training activities are the main activities in this service by providing training through skills in cultivating land/planting media, vegetable cultivation, vegetable care and marketing. This service activity was followed by quite high enthusiasm from the people of Kelising Village because previously they did not want to be involved in agriculture due to wrong perceptions about agriculture. With the assistance, training and motivation provided, it is hoped that the interest of the community, especially the young ones, to become millennial farmers will increase and it is hoped that Kelising Village can become a leader in the use of yard land through its millennial farmers.