Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

PROSES PENDAMPINGAN OLEH PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM PENGEMBANGAN SDM PELAKU INDUSTRI KULINER RENDANG DI KOTA PADANG Mulyadi; Wahyuni, Sri; Hery Bachrizal Tanjung
Jurnal Niara Vol. 12 No. 1 (2019)
Publisher : FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.406 KB) | DOI: 10.31849/nia.v12i1.2670

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pendampingan yang dilakukan oleh pemangku kepentingan dalam pengembangan sumber daya manusia pelaku industri kuliner rendang di Kota Padang serta menganalisis aspek-aspek keberhasilan SDM pelaku industri kuliner rendang di Kota Padang. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif. Proses analisis data kualitatif menggunakan analisis data lapangan Model Miles dan Huberman. Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2012: 246). Pemangku kepentingan meliputi unsur pemerintah, swasta dan perguruan tinggi di Kota Padang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pendampingan yang dilakukan oleh pemangku kepentingan meliputi sosialisasi, pelatihan serta monitoring dan evaluasi. Namun, proses pendampingan tidak berjalan secara optimal, hal ini dikarenakan adanya keterbatasan anggaran, dan SDM dari pemangku kepentingan. Sedangkan pada aspek keberhasilan SDM pelaku industri kuliner rendang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Terdapat perubahan pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Pada aspek kognitif terjadi perubahan pengetahuan meliputi penentuan harga produk, jenis kemasan, masa kadarluasa dan strategi pemasaran. Namun pada aspek afektif dan psikomotorik sebagian pelaku industri kuliner rendang mengalami perubahan secara baik. Hal ini mengindikasikan bahwa SDM pelaku industri kuliner rendang mengalami peningkatan dalam berwirausaha rendang.
Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kompetensi Penyuluh Pertanian Di Kabupaten Pasaman Santi Yusneli; Hery Bachrizal Tanjung
Jurnal Niara Vol. 14 No. 2 (2021)
Publisher : FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.03 KB) | DOI: 10.31849/niara.v14i2.5829

Abstract

Kabupaten Pasaman terdiri dari 12 kecamatan dengan jumlah penyuluh sebanyak 56 orang yang terbagi atas 48 orang penyuluh pertanian PNS dan 8 orang penyuluh THL-TBPP. Kelompok tani yang ada pada saat ini sejumlah 1.118 kelompok tani. Untuk itu penting mengetahui kompetensi penyuluh pertanian di Kabupaten Pasaman. Tujuan penelitian adalah : 1) menganalisis kompetensi penyuluh pertanian di Kabupaten Pasaman 2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi penyuluh pertanian. Kompetensi penyuluh pertanian dalam memberdayakan petani, terdiri dari tujuh dimensi yaitu : kompetensi pemahaman potensi wilayah, kompetensi komunikasi inovasi, kompetensi pengelolaan pembelajaran, kompetensi pengelolaan pembaharuan, kompetensi pengelolaan pelatihan, kompetensi pengembangan kewirausahaan dan kompetensi pemandu sistem jaringan. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kusioner. Penyuluh pertanian yang berjumlah 56 orang secara keseluruhan menjadi sampel dalam penelitian ini. Teknik Analisis data mengunakan regresi linear berganda pada software IBM SPSS Statistik 22. Secara deskriptif hasil penelitian ini menyatakan tingkat kompetensi penyuluh pertanian di Kabupaten Pasaman kategori sedang. Sedangkan secara analisis statistik faktor yang berpengaruh nyata terhadap kompetensi adalah; motivasi, lingkungan dan pengembangan diri sedangkan karakteristik kurang memberi pengaruh nyata terhadap kompetensi penyuluh
The Empowerment Potentials Of Coffee Farmers By Agroindustry Practitioners Of Coffee Perfume In Kerinci Regency Sri Wahyuni; Hery Bachrizal Tanjung; Yenny Oktavia
JERAMI : Indonesian Journal of Crop Science Vol 2 No 2 (2020): JIJCS
Publisher : Department of Crop Science, Faculty of Agriculture, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jijcs.2.2.86-91.2020

Abstract

Empowerment activities to improve the ability of coffee farmers in Kerinci Regency are very important to be implemented. The purposes of this study are to describe the empowerment activities undertaken by coffee perfume agroindustry practitioners towards coffee farmers in Kerinci Regency and to explain the empowerment potentials of coffee farmers performed by coffee perfume agroindustry practitioners in Kerinci Regency. This research was designed qualitatively with descriptive methods. Data was collected using a focus group discussion (FGD) method with the informants selected in this study as many as 16 coffee farmers and Kerinci Coffee Perfume entrepreneurs themselves. Data analysis was performed using the Miles and Huberman method. The results showed that the empowerment activities carried out by coffee perfume agroindustry practitioners for coffee farmers in Kerinci Regency were still not available, because kerinci coffee perfume agroindustry practitioners only provided training to coffee farmers working in coffee farms owned by the agroindustry entrepreneurs. Meanwhile, the potential for empowerment of coffee farmers by coffee perfume agro-industry prractitioners in Kerinci Regency is very high, because the characteristics of coffee farmers that have a sense to develop and easily receive information to improve their abilities and skills in producing high quality coffee beans. Based on this, henceforth, this research can be directed at the strategy of empowering coffee farmers in Kerinci Regency by kerinci coffee perfume agro-industry practitioners and the impact of empowerment that has been done.
KINERJA BALAI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN DALAM MENJALANKAN TUGAS DAN FUNGSI DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA (STUDI KASUS DI BP3K HARAU DAN BP3K LAREH SAGO HALABAN) Jhony Hendra; Eri Gas Ekaputera, Hery Bachrizal Tanjung
Menara Ilmu Vol 14, No 2 (2020): VOL. XIV NO. 2 JANUARI 2020
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v14i2.1751

Abstract

The performance given by BP3K in carrying out its duties and functions can illustrate its role in facilitating the implementation of agricultural counseling in the District area, especially in the Lima Puluh Kota Regency. This study aims to explain the performance and factors related to the performance of BP3K Haraud and BP3K Lareh Sago Halabandalam in carrying out the duties and functions of the Minister of Agriculture. 26 of 2012. The research was conducted in January 2016-April 2017 at BP3K Harau and BP3K Lareh Sago Halaban. The approach used is qualitative with the type of case study research. The informants of this study were 14 people who came from civil servants, THL extension staff at BP3K Harau and BP3K Lareh Sago Halaban, 28 people who were Farmer Group Managers, Community Leaders and were taken using the snow ball purposive technique. Data collected by observation, interview and documentation techniques. The data analysis technique used is qualitative data analysis with analysis tools of narrative and interpretation data analysis. The conclusions obtained from this research are: Performance of BP3K Harau and BP3K Lareh Sago Halaban in carrying out their duties and functions based on the mandate of Permentan Number 26 of 2012 is in a condition that is still low, seen only one of the tasks and functions that can be carried out properly is to facilitate the preparation of sub-district agricultural extension programs while the other cannot be carried out properly by the two BP3Ks. Several factors that led to the low performance include: a) Internal factors such as the limited competency of the Agricultural Extension HR in both BP3Ks and the lack of support for facilities, agricultural extension infrastructure owned by the two BP3Ks; b) External factors such as funding support for agricultural extension services by local governments and support from the main actors (farmers) in the implementation of agricultural extension in the BP3K working area. Keywords: performance, agricultural extension facilities, the cost of agricultural extension services Agricultural Extension HR
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Keputusan Petani dalam Melakukan Usahatani Bengkuang di Kecamatan Kuranji Kota Padang Puput Indah Pratiwi; Zulvera Zulvera; Hery Bachrizal Tanjung
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture (Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Tropis) (JOSETA) Vol 3, No 2 (2021): August
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v3i2.415

Abstract

Bengkuang (Pachyrhizus Erosus) merupakan tanaman khas yang membuat Kota Padang dikenal sebagai Kota Bengkuang. Namun petani bengkuang Kota Padang saat ini hanya menjadikan bengkuang sebagai tanaman pengganti, dan jumlah petani bengkuang terus menurun setiap tahunnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan gambaran usahatani bengkuang dan mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan keputusan petani dalam melakukan usahatani bengkuang di Kecamatan Kuranji Kota Padang. Penelitian ini menggunakan metodesurvei dan teknik sampling jenuh. Analisis data yang digunakan dari penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data diperoleh dari data primer dan sekunder. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penurunan petani bengkuang di Kota Padang dikarenakan harga bengkuang yang relatif rendah. Petani menanam bengkuang hanya sebagai tanaman pengganti yang bertujuan untuk menyuburkan tanah. Di samping itu pemeliharaannya dilakukan dengan teknik yang sederhana dan tidak sesuai literatur. Faktor-faktor yang dianggap berhubungan dengan keputusan petani adalah aspek ekonomi dan juga peran penyuluh pertanian. Agar memperoleh hasil yang maksimal, sebaiknya petani melakukan teknik budidaya yang baik sesuai dengan pedoman dan literatur yang telah dianjurkan, serta pemerintah setempat diharapkan agar memberikan penyuluhan kepada petani tentang materi budidaya bengkuang.
Kontribusi Pendapatan dan Curahan Tenaga Kerja Sektor Industri Kecil (IK) terhadap Pendapatan Rumah Tangga Tenaga Kerja Industri Kecil (IK) di Kelurahan Jati Kecamatan Padang Timur Kota Padang Fitri Rahmi; Hery Bachrizal Tanjung; Rafnel Azhari
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture (Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Tropis) (JOSETA) Vol 2, No 3 (2020): December
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v2i3.402

Abstract

Sektor industri merupakan salah satu sektor ekonomi yang sedang dikembangkan di Indonesia sebagai sektor penggerak kemajuan sektor – sektor ekonomi lainnya. Peran sektor industri dalam perekonomian dinilai sangat penting, terutama dalam penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Sub sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM) merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat ekonomi lemah yang bergerak dalam berbagi sektor ekonomi. bertujuan untuk: (1) Menganalisis bagaimana curahan tenaga kerja dalam sektor Industri Kecil (2) Menganalisis bagaimana kontribusi pendapatan sektor industri kecil terhadap pendapatan rumah tangga tenaga kerja. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah metode survei dengan wawancara dan kuisioner. Penelitian ini menggunakan metode sensus terhadap 32 sampel rumah tangga tenaga kerja Industri Kecil (IK). Berdasarkan hasil analisis curahan tenaga kerja pria sektor Industri Kecil (IK) lebih besar daripada curahan tenaga kerja wanita Industri Kecil (IK). Rata- rata curahan tenaga kerja pria dalam sektor Industri Kecil (IK) memiliki waktu 60,94 jam per minggu. Sedangkan rata-rata curahan tenaga kerja wanita dalam sektor Industri Kecil (IK) memiliki waktu 46,2 jam per minggu. Kontribusi dalam sektor Industri Kecil (IK) terhadap pendapatan rumah tangga adalah sebesar 50,85%. Artinya kontribusi sektor Industri Kecil (IK) tergolong sedang, sehingga mampu memberikan sumbangan terhadap rumah tangga tenaga kerja sektor Industri Kecil (IK). Diharapkan kepada pemerintah agar lebih meninjau kembali pendapatan (upah) para tenaga kerja Industri Kecil (IK) agar mendapatkan pendapatan (upah) yang selayaknya sesuai dengan upah minimum regional yang berlaku dan juga agar pemerintah memperhatikan lagi para tenaga kerja Industri Kecil (IK) agar kontribusi yang diberikan bertambah besar.
Analysis of Farmers' Group Capabilities in the City of Sawahlunto Dedi Kusmiadi; Hery Bachrizal Tanjung; Sri Wahyuni
International Journal of Social Service and Research Vol. 3 No. 10 (2023): International Journal of Social Service and Research (IJSSR)
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/ijssr.v3i9.561

Abstract

Agriculture plays an important role in the Indonesian economy, especially in rural areas which are dominated by farmers whose income is from agricultural products. Increasing farmer welfare is the key to agricultural development. This can be achieved through increasing agricultural productivity, access to efficient markets, and developing human resources and farmer institutions. Farmer groups are a key element in agricultural development, enabling the exchange of information, training and collaboration between farmers. Farmer Group capability class assessment is an important tool in understanding the dynamics and development of this group. In Sawahlunto City, the majority of Farmer Groups are still in the beginner and advanced classes, with only a few reaching the intermediate class. Many factors influence the ability of Farmer Groups, including changes in conditions in the field, structural changes, and the formation of groups just to get government assistance. Therefore, assessing the ability class of Farmer Groups must be the basis for coaching and empowering this group, so that it can play a more effective role in agricultural development.
Kajian Pengembangan Petani Berbasis Modal Sosial (Studi Kasus pada Kelompok Tani Lubek Manis Kecamatan Tanjung Palas Tengah Kabupaten Bulungan) Zulhafandi Zulhafandi; Haris Munandar; Nia Kurniasih Suryana; Mohammad Wahyu Agang; Hery Bachrizal Tanjung
Jurnal Ilmiah Membangun Desa dan Pertanian Vol. 8 No. 5 (2023)
Publisher : Department of Agribusiness, Halu Oleo University Jointly with Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia - Indonesian Society of Agricultural Economics (PERHEPI/ISAE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37149/jimdp.v8i5.316

Abstract

Social capital has an essential impact on the development of social and economic aspects of society, especially farmers, who are the dominant profession in rural communities. Among the social capital that exists in society are relationships between individuals, social networks, trust, norms, participation, and cooperation. The purpose of this study is to identify internal and external factors and formulate a strategy for developing social capital-based farmer groups in Salimbatu Village, Tanjung Palas Tengah District, Bulungan Regency. The sample determination method used was purposive sampling, and the respondents in this study were 15 farmers as informants and three as key informants who were members of the Lubek Manis farmer group. The analysis used in this study is a SWOT Analysis (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Internal factors in the development of social capital-based farmer groups have a total strength score of 3.83. At the same time, the weakness has a total score of 3.12. At the same time, external factors in the form of opportunities have a total score of 3.56. At the same time, the threat has a total score of 3.30. Based on the SWOT analysis, aggressive strategies in the development of farmer groups are obtained, namely Increasing the frequency of counseling activities in the Lubek Manis farmer group, Establishing cooperation with several farmer groups, and Increasing mutual trust among members.
Tahapan Proses Adopsi Inovasi Ayam Kub Melalui Bimbingan Teknis Di Sumatera Barat Winda Rahayu; Sri Wahyuni; Hery Bachrizal Tanjung
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i9.13580

Abstract

Penelitian ini mengggunakan metode multi studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuisioner kepada 78 oran peserta bimbingan teknis (bimtek) Inovasi ayam KUB. Analisis data yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif berupa pemberian skor dengan skala likert dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Bimtek ayam KUB baru bisa merubah pengetahuan dan sikap peserta yaitu sampai pada tahapan sadar, minat, evaluasi dan mencoba, namun belum menerapkan dengan baik sehingga pelaksanaan bimtek perlu ditingkatkan agar bisa sampai ke tahap menerapkan inovasi ayam KUB Tahapan Proses Adopsi Inovasi Ayam KUB dipengaruhi oleh Umur, Pendidikan, Jumlah Ternak, Pendapatan, Pengalaman, Keunggulan Relatif, Kesesuaian, Kerumitan, Kemampuan diamati, Kemampuan diujicobakan, dukungan BPTP, Dukungan Balitvet Baso, Dukungan Dinas Peternakan Provinsi, Dukungan Dinas Peternakan Kab/Kota dan Dukungan Penyuluh Karakteristik Inovasi Ayam KUB berpengaruh terhadap Pemerintah harus melakukan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia pada penyuluh ASN, penyuluh swadaya, pelaku utama dan pelaku usaha terhadap pengembangan inovasi ayam KUB dalam bentuk Training of Trainers (TOT). Pelaksanaan bimtek selanjutnya oleh BPTP Sumbar sebaiknya dengan menambah jadwal, materi dan memperbanyak praktek sehingga mampu meningkatkan keterampilan peserta bimtek dalam menerapkan inovasi ayam KUB.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tahapan Proses Adopsi Inovasi Ayam Kub Winda Rahayu; Sri Wahyuni; Hery Bachrizal Tanjung
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i9.14078

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang Tahapan Proses Adopsi Inovasi Ayam KUB di Sumatera Barat dilakukan pada pada bulan Februari sampai April 2023 di Kota Payakumbuh, Kab. 50 Kota dan Kab. Tanah Datar. Tujuan Penelitian adalah: “Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tahapan adopsi inovasi ayam KUB”. Penelitian ini mengggunakan metode multi studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuisioner kepada 78 oran peserta bimbingan teknis (bimtek) Inovasi ayam KUB. Analisis data yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif berupa pemberian skor dengan skala likert dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Bimtek ayam KUB baru bisa merubah pengetahuan dan sikap peserta yaitu sampai pada tahapan sadar, minat, evaluasi dan mencoba, namun belum menerapkan dengan baik sehingga pelaksanaan bimtek perlu ditingkatkan agar bisa sampai ke tahap menerapkan inovasi ayam KUB. Tahapan Proses Adopsi Inovasi Ayam KUB dipengaruhi oleh Umur, Pendidikan, Jumlah Ternak, Pendapatan, Pengalaman, Keunggulan Relatif, Kesesuaian, Kerumitan, Kemampuan diamati, Kemampuan diujicobakan, dukungan BPTP, Dukungan Balitvet Baso, Dukungan Dinas Peternakan Provinsi, Dukungan Dinas Peternakan Kab/Kota dan Dukungan Penyuluh Karakteristik Inovasi Ayam KUB berpengaruh terhadap Pemerintah harus melakukan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia pada penyuluh ASN, penyuluh swadaya, pelaku utama dan pelaku usaha terhadap pengembangan inovasi ayam KUB dalam bentuk Training of Trainers (TOT). Pelaksanaan bimtek selanjutnya oleh BPTP Sumbar sebaiknya dengan menambah jadwal, materi dan memperbanyak praktek sehingga mampu meningkatkan keterampilan peserta bimtek dalam menerapkan inovasi ayam KUB.