Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENDAMPINGAN IBU BALITA DENGAN IMPLEMENTASI DETEKSI STUNTING Eny Sendra; Ririn Indriani
Jurnal Abdi Masyarakat Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Abdi Masyarakat November 2022
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jaim.v6i1.3704

Abstract

ABSTRAKStunting menurut WHO adalah gangguan tumbuh kembang yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Kurang gizi kronis  ditandai dengan tubuh pendek pada anak BALITA, terdapat juga faktor lingkungan yang berperan dalam menyebabkan perawakan pendek antara lain status gizi ibu, pola pemberian makan kepada anak, kebersihan lingkungan, dan angka kejadian infeksi pada anak. Selain disebabkan oleh lingkungan, stunting dapat disebabkan oleh faktor genetik dan hormonal.  Menurut Kemenkes, terdapat balita stunting 27,7 persen pada tahun 2019 dan menurun menjadi 24,4 persen pada tahun 2021. Salah satu tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah menunjang 10 kegiatan pemerintah dalam rangka menurunkan stunting. Berdasarkan data stunting di wilayah kerja Puskesmas Sukorame, tim mendapatkan 5 anak BALITA stunting    tim pengabdian pada masyarakat Poltekkes Kemenkes Kampus IV Kediri, memberikan pendampingan kepada ibu yang memiliki BALITA stunting dengan implementasi deteksi stunting. Kegiatan pendampingan ibu balita diawali dengan antropometri terhadap anak BALITA dengan hasil wasted dan stunted. Kegiatan berikutnya adalah penyuluhan dan mempraktikkan pijat anti stunting kepada anak BALITA. Pijat anti stunting dilakukan minimal 3 kali sehari dalam waktu 5-10 menit secara rutin. Setelah 1 minggu didapatkan hasil dari 5 balita yang dilakukan pijat hanya 1 balita (20%) yang memberikan dampak lebih tenang dan bugar. Sedangkan 4 balita (80%) belum memberikan dampak yang signifikan.  Pada akhir kegiatan penabdian pada  masyarakat , ibu balita tetap diberikan motivasi untuk melanjutkan melakukan stimulasi pertumbuhan dan perkembangan, pijat anti stunting, memberikan nutrisi cukup, menerapkan pola asuh yang sesuai dan mengikuti kegiatan di posyandu secara rutin.  
THE EFFECTIVENESS OF HERBAL INGREDIENTS TO RELIEVE BREAST ENGORGEMENT : LITERATURE REVIEW YUSTINA DEWI ANGGRAINI; RAHAJENG SITI NUR RAHMAWATI; RIRIN INDRIANI; ENY SENDRA
HEALTHY : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 4 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/healthy.v1i4.1674

Abstract

In Indonesia, the incidence of breast milk retention in postpartum mothers has increased to 10% -20% of the population of postpartum mothers. In Indonesia every year the number of breast milk sufferers in Indonesia is around 2.3 million of the total postpartum mothers. Postpartum mothers who experience breast engorgement can interfere with the breastfeeding process and if not treated immediately will result in mastitis and breast abscess. One way to deal with breast dams is by compressing herbal ingredients. The purpose of this study was to determine the effectiveness of herbal ingredients to treat breast dams. This research method is a literature study or search of previous journal articles and then adjusted to the inclusion and exclusion criteria. This study uses journal articles published in the last five years. The reviewed articles were obtained from the Google Scholar and Research Gate databases. The journal review technique uses Compare and Contrast, namely by looking for similarities and differences from the journals that have been found, then the researcher draws conclusions according to the researcher's specific goals. Results of 10 journal articles reviewed (5 cabbage compress articles, 3 aloe vera compress articles and 2 ginger compress articles). The results of the review show that there is an influence of herbal ingredients to overcome breast dams. Cabbage herbal ingredients are antibiotic, while aloe vera and ginger herbs contain active substances that are anti-inflammatory which can relieve pain and inflammation in the breasts. In conclusion, giving compresses with herbal ingredients is effective for dealing with breast dams. ABSTRAKDi Indonesia tingkat kejadian bendungan ASI pada ibu nifas naik menjadi 10%-20% dari populasi ibu nifas. Di Indonesia setiap tahun jumlah penderita bendungan ASI di Indonesia berkisar 2,3 juta dari total ibu nifas. Ibu nifas yang mengalami bendungan payudara dapat menganggu proses menyusui dan jika tidak segera ditangani akan mengakibatkan mastitis dan abses payudara. Salah satu cara untuk mengatasi bendungan payudara adalah dengan kompres bahan herbal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas bahan herbal untuk mengatasi bendungan payudara. Metode penelitian ini merupakan penelitian studi literatur atau penelusuran artikel jurnal terdahulu kemudian disesuaikan dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian ini menggunakan artikel jurnal publikasi lima tahun terakhir. Artikel yang direview diperoleh dari database Google Schoolar dan Research Gate. Teknik review jurnal menggunakan Compare dan Contrast yaitu dengan mencari suatu kesamaan dan perbedaan dari jurnal yang telah ditemukan kemudian peneliti menarik kesimpulan sesuai dengan tujuan khusus peneliti. Hasil dari 10 artikel Jurnal yang di review (5 artikel kompres kubis, 3 artikel kompres lidah buaya dan 2 artikel kompres jahe). Hasil review menunjukkan terdapat pengaruh bahan herbal untuk mengatasi bendungan payudara. Bahan herbal kubis bersifat antibiotic, sedangkan herbal lidah buaya dan jahe mengandung zat aktif yang bersifat anti inflamasi yang dapat meredakan rasa nyeri dan peradangan pada payudara. Kesimpulan pemberian kompres dengan bahan herbal efektif untuk mengatasi bendungan payudara.
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU USIA DI BAWAH 20 TAHUN UMU CHABIBAH HEMI RISTIANA; KISWATI KISWATI; ENY SENDRA; RIRIN INDRIANI
HEALTHY : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 4 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/healthy.v1i4.1706

Abstract

The global rate of teenage pregnancy is still high, at 41/1000 women. In Indonesia, approximately 7% of women aged 15 - 19 have given birth or are currently pregnant with their first child. It has impact on the low rate (48,8%) of exclusive breastfeeding among mothers aged under 20 years. That is possibly related to several factors. The purpose of this research was to determine the factors associated with exclusive breastfeeding of mothers aged under 20 years. This research used a traditional review design to conducted a literature review which the literature is scientific articles, both national and international, that are relevant to the research topic. The articles were found using the keywords ("exclusive breastfeeding" AND ("adolescent mother" OR "teenage mother") in the PubMed and Google Scholar databases. Selected articles based on the PEOS framework and research criteria, then compared and contrasted for analysis. From analysis was found that 3 articles mention the lack knowledge of mothers, two of which are in line with the low rate of exclusive breastfeeding. Ten articles showed about family support with mostly supporting exclusive breastfeeding. Two out of 3 articles explained the lack of support from health workers for mothers and the other one did not provide support for exclusive breastfeeding. The results indicated that maternal knowledge, family support, and health workers support were related to exclusive breastfeeding among mothers aged under 20 years. Knowledge and support from families and health workers to mothers aged under 20 years contribute importantly in influencing exclusive breastfeeding. ABSTRAKSecara global, angka kehamilan pada usia remaja masih tinggi yaitu 41/1000 perempuan. Sekitar 7% perempuan usia 15-19 tahun di Indonesia sudah pernah melahirkan atau sedang hamil anak pertama. Hal tersebut berdampak pada praktik pemberian ASI eksklusif oleh ibu usia di bawah 20 tahun yang dinilai masih rendah yaitu sebesar 48,8% ibu yang memberikan ASI eksklusif. Kondisi tersebut diasumsikan berhubungan dengan beberapa faktor. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu usia di bawah 20 tahun. Jenis penelitian ini yaitu studi literatur dengan desain traditional review dimana literatur yang di-review merupakan artikel ilmiah, baik nasional maupun internasional, yang sesuai dengan topik penelitian. Artikel diperoleh dari database PubMed dan Google Scholar dengan menggunakan keywords (“exclusive breastfeeding” AND (“adolescent mother” OR “teenage mother”)). Penyeleksian artikel dilakukan sesuai dengan PEOS framework dan kriteria penelitian, kemudian dianalisis dengan cara compare dan contrast. Hasil analisis ditemukan sebanyak 3 artikel menyebutkan kurangnya pengetahuan ibu, dua di antaranya sejalan dengan rendahnya ASI eksklusif. Sepuluh artikel membahas mengenai dukungan keluarga dengan dukungan yang sebagian besar mendukung pemberian ASI eksklusif. Dua dari 3 artikel menjelaskan kurangnya dukungan tenaga kesehatan pada ibu dan satu lainnya tidak diberikannya dukungan terhadap pemberian ASI eksklusif. Hasil penelitian data yang diambil dari Oktober 2016 sampai Juni 2022 menunjukkan bahwa pengetahuan ibu, dukungan keluarga, dan dukungan tenaga kesehatan berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu usia di bawah 20 tahun. Kesimpulan diperoleh bahwa pengetahuan dan dukungan dari keluarga serta tenaga kesehatan pada ibu usia di bawah 20 tahun berperan penting dalam mempengaruhi praktik pemberian ASI eksklusif.
Tingkat Pengetahuan Wanita tentang Deteksi Dini Kanker Serviks dan Pemeriksaan Pap Smear Victoria Adelina Khoirunisa; Arika Indah Setyarini; Ririn Indriani
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 5 No 1 (2023): Februari 2023, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v5i1.1358

Abstract

Kejadian kanker serviks meningkat setiap tahunnya dan urutan kedua sebagai penyebab kematian wanita terbanyak setelah kanker payudara. Tingginya kasus kanker serviks karena kurangnya pengetahuan sehingga banyak wanita yang enggan melakukan skrining khususnya dengan pemeriksaan Pap Smear, selain itu rasa takut, rasa malu, dan factor biaya yang menyebakan angka cakupan pemeriksaan Pap Smear masih cukup rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan Pap Smear. Penelitian ini merupakan Studi Literatur menggunakan 10 jurnal publikasi 5 tahun terakhir dari database Google Schoolar, Pubmed, dan ProQuest sesuai dengan kriteria inklusi. Penelitian ini merupakan literatur review yang meringkas beberapa literatur yang relevan sesuai tema penelitian dengan pendekatan Traditional review. Jurnal yang direview menggunakan uji statistic chi square. Sebagian besar jumlah Responden dalam jurnal ini adalah 50 - lebih dari 100 Responden. Dari 10 jurnal hanya 6 jurnal yang membahas hubungan tingkat pengetahuan wanita tentang deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan Pap Smear dan terdapat hubungan tingkat pengetahuan dengan pemeriksaan Pap Smear, sedangkan 4 jurnal lainnya berisi pengetahuan dan pemeriksaan Pap Smear lebih dibahas secara masing masing.
PENDAMPINGAN IBU BALITA DENGAN IMPLEMENTASI DETEKSI STUNTING Eny Sendra; Ririn Indriani
Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2022): Jurnal Abdi Masyarakat November 2022
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jaim.v6i1.3704

Abstract

ABSTRAKStunting menurut WHO adalah gangguan tumbuh kembang yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Kurang gizi kronis  ditandai dengan tubuh pendek pada anak BALITA, terdapat juga faktor lingkungan yang berperan dalam menyebabkan perawakan pendek antara lain status gizi ibu, pola pemberian makan kepada anak, kebersihan lingkungan, dan angka kejadian infeksi pada anak. Selain disebabkan oleh lingkungan, stunting dapat disebabkan oleh faktor genetik dan hormonal.  Menurut Kemenkes, terdapat balita stunting 27,7 persen pada tahun 2019 dan menurun menjadi 24,4 persen pada tahun 2021. Salah satu tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah menunjang 10 kegiatan pemerintah dalam rangka menurunkan stunting. Berdasarkan data stunting di wilayah kerja Puskesmas Sukorame, tim mendapatkan 5 anak BALITA stunting    tim pengabdian pada masyarakat Poltekkes Kemenkes Kampus IV Kediri, memberikan pendampingan kepada ibu yang memiliki BALITA stunting dengan implementasi deteksi stunting. Kegiatan pendampingan ibu balita diawali dengan antropometri terhadap anak BALITA dengan hasil wasted dan stunted. Kegiatan berikutnya adalah penyuluhan dan mempraktikkan pijat anti stunting kepada anak BALITA. Pijat anti stunting dilakukan minimal 3 kali sehari dalam waktu 5-10 menit secara rutin. Setelah 1 minggu didapatkan hasil dari 5 balita yang dilakukan pijat hanya 1 balita (20%) yang memberikan dampak lebih tenang dan bugar. Sedangkan 4 balita (80%) belum memberikan dampak yang signifikan.  Pada akhir kegiatan penabdian pada  masyarakat , ibu balita tetap diberikan motivasi untuk melanjutkan melakukan stimulasi pertumbuhan dan perkembangan, pijat anti stunting, memberikan nutrisi cukup, menerapkan pola asuh yang sesuai dan mengikuti kegiatan di posyandu secara rutin.  
Efektivitas Kompres Bawang Merah dan Perawatan Payudara terhadap Nyeri Payudara pada Ibu Nifas Arifah Wirahastari; Arika Indah Setyarini; Ririn Indriani; Sumy Dwi Antono
Jurnal Farmasetis Vol 12 No 4 (2023): Jurnal Farmasetis: November 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/far.v12i4.1592

Abstract

Nyeri payudara bisa disebabkan karena pembengkakan jaringan mammae yang meregang sehingga menekan reseptor nyeri. Lebih dari 90% ibu mengeluh nyeri pada payudaranya di minggu pertama menyusui, dan sekitar 30% dari ibu yang mengeluh nyeri tersebut mencari cara untuk mengatasi nyeri payudara yang berkepanjangan. Nyeri payudara dapat diatasi dengan penanganan secara non-farmakologis, berupa perawatan payudara dan kompres herbal seperti bawang merah. Penelitian ini ditujukan untuk mencari tahu efektivitas kompres bawang merah dan perawatan payudara terhadap nyeri payudara pada ibu nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Ngasem Kabupaten Kediri. Desain penelitian berupa Pre Experimental Design dengan rancangan penelitian The One Goup Pretest Posttest Design. Teknik sampling memakai simple random sampling.  Sampel berjumlah 32 ibu nifas yang terbagi menjadi 2 kelompok. Metode pengumpulan data dengan teknik observasi menggunakan instrumen NRS. Analisis data memakai Uji Wilcoxon Sign Rank Test. Hasil analisis menyatakan kelompok kompres bawang merah (p=0.001<0.05), kelompok perawatan payudara (p=0.000<0.05) yang berarti ada perbedaan tingkat nyeri payudara pada kelompok kompres bawang merah dan perawatan payudara. Pada penelitian ini menunjukkan ada perbedaan tingkat nyeri payudara pada ibu nifas sebelum dan sesudah diberikan intervensi, dimana kompres bawang merah dan perawatan payudara efektif dalam mengurangi masalah nyeri payudara pada ibu nifas.
The Relationship between Nutritional Status of Women before Pregnancy with the Incidence of Chronic Enerhy Lack in Pregnant Women Anggun Novita Sari; Arika Indah Setyarini; Ririn Indriani; Ira Titisari
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 5 No 3 (2023): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v5i3.2034

Abstract

If a pregnant woman goes without enough nutrition (namely, carbs and fats), she may suffer from KEK.Objective: The purpose of this research was to examine the possible association between pre-pregnancy maternal nutritional health and the incidence of chronic energy deficiency (KEK). Method: A total of 38 participants were surveyed and studied utilizing a retrospective cohort design for this quantitative correlation study. The Sperman rank test is used for analysis of both bivariate and univariate data.Results: Study findings indicate a possible association between pregnant women's nutritional status and the prevalence of KEK in the Kademangan status Center's service area (p = 0.026, p 0.05).Conclusions: The findings of this study suggest that pregnant women should think about their nutritional condition before becoming pregnant in order to protect the health of themselves and their unborn children.
Alumni Assistance to Increase Personal Potential Phase II in Efforts to Reduce Stunting Incidents with Toddler Massage Ririn Indriani; Susanti Pratamaningtyas; Eny Sendra
Indonesian Journal of Society Development Vol. 2 No. 5 (2023): October, 2023
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/ijsd.v2i5.5717

Abstract

Based on data from 2021, it is predicted that graduates from several health care majors will experience saturation by 2024, including midwifery graduates. Midwifery has a large number of graduates but this is not matched by the availability of job opportunities. This means that some graduates are forced to not work or work that is not appropriate to their field. So the Community Service team created a program entitled "Alumni Assistance to Increase Personal Potential Phase II in Efforts to Reduce Stunting Incidents with Toddler Massage" where this program will provide massage practice training to alumni, mothers and health cadres to prevent and treat stunting in toddlers. The results of the training showed that the average pre-test and post-test scores given to 15 health cadres as respondents were as follows: 8 people (53.33%) had moderate pre-test scores (7-8). Meanwhile, there were 7 people (46.67%) with high scores (9-10). The post test scores experienced a significant increase, namely: medium scores decreased by only 3 people (20%), and high scores (9-10) increased by 12 people (80%). Mentoring and training for alumni and health cadres has been proven to be able to increase the knowledge and skills provided
Correlation between the Duration of Premature Rupture of Membranes during the Labor and the Asphyxia of Newborn Babies at Aura Syifa Hospital Kediri Regency Tri Harjati; Eny Sendra; Lumastari Ajeng Wijayanti; Ririn Indriani
STRADA : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 11 No. 2 (2022): November
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/sjik.v11i2.965

Abstract

Premature Rupture of Membranes (PROM) is rupture of membranes more than one hour before onset of labor. One of the complications caused by PROM is asphyxia. The longer the rupture of the membranes the greater the risk of fetal distress. By the rupture of the membranes the amniotic fluid volume decreases and there is an emphasis on the umbilical cord so that there is less supply of oxygen and nutrients to the fetus which causes the newborn to have asphyxia.The purpose of this study was to determine the correlation between the length of premature rupture of membranes during labor with asphyxia of the new born infant in Aura Syifa Kediri Hospital. This study used an observational research design with a Cross Sectional approach.