Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KOSMOLOGI TANAH MASYARAKAT KAJANG DALAM Sopian Tamrin; Najamuddin; Irwan Nur
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tradsi Songkabala adalah ritual penolak bala yang masih aktif hingga saat ini di Sulawesi Selatan adalah ritual Andingingi yang dilestarikan oleh Masyarakat Kajang Dalam. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui makna tanah, ritual menjaga tanah, sanksi dan bukti kemanjuran ritual tentang tanah di Masyarakat Kajang Dalam. Pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dengan mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tanah disimbolkan sebagai Ibu yang senantiasa memberi penghidupan melalui tumbuhan. Penghargaan atas tanah dilakukan dengan tidak mengeksploitasi apapun yang tumbuh diatas tanah, termasuk hutan kemudian dilembagakan melalui ritual Andingingi. Ritual tersebut sebagai bentuk rasa syukur kepada Tu Riek A’rakna atau Tuhan. Seseorang yang melukai tanah serupa ia melukai ibunya, sehingga mereka akan menerima sanksi seperti gagal panen, bencana alam dan seterusnya. Ritual ini sangat berperan penting terhadap kelestarian alam masyarakat Kajang Dalam yang memiliki tanah yang subur, mata air yang tidak pernah kering dan belum pernah terkena bencana alam.
PKM INTEGRASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 41 SATU ATAP MAKASSAR Idham Irwansyah Idrus; Mario Mario; Sopian Tamrin; M. Ridwan S. Ahmad; Riri Amandaria
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2022:PROSIDING EDISI 3
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Mitra Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah UPT SPF SMP Negeri 41 Satu Atap Makassar yang berlokasi di Pulau Lae-lae, Kota Makassar. Masalahnya adalah: (1) masih rendahnya pemahaman guru mengenai Gerakan Literasi Nasional (GLN), utamanya Gerakan Literasi Sekolah, (2) Masih kurangnya kemampuan guru mengintegrasikan Gerakan Literasi Sekolah dalam pembelajaran. Sasaran eksternal adalah terwujdunya budaya literasi di sekolah mitra. Metode yang digunakan adalah: ceramah, demonstrasi, diskusi, dan tanya jawab. Hasil yang dicapai adalah (1) mitra memiliki memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai literasi, Gerakan Literasi Nasional (GLN), utamanya  Gerakan Literasi Sekolah beserta dimensi literasi yang terdapat di dalamnya., (2) mitra memiliki kemampuan dan terampil dalam mengintegrasikan Gerakan Literasi Sekolah, mulai dari pembuatan RPP hingga integrasi literasi dalam pembelajaran, (3) tim PKM menemukan masih terbatasnya jumlah buku bacaan koleksi perpustakaan mitra, sehingga menjadi salah satu faktor penghambat upaya membangun budaya literasi di sekolah. Kata kunci: literasi, integrasi literasi, Gerakan Literasi Nasional (GLN)
PKM Penguatan Pendidikan Multikultural pada Mahasiswa Bone Barat di Makassar Saifuddin Saifuddin; Mario Mario; Sopian Tamrin; Riri Amandaria; Bahrul Amsal
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2022:PROSIDING EDISI 11
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Multikultural memiliki makna jamak dari kata dasar kultur. Secara etimologi, dalam bahasa Inggris disebut culture yang artinya budaya yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Dalam pemahaman Bahasa Indonesia, multikultur mengandung makna banyak kultur atau banyak budaya. Jika terminologi multikultur dilekatkan pada diri setiap individu, maka dapat dikatakan bahwa dalam setiap diri individu terdapat atau melekat banyak kutur. Beberapa kultur yang dimaksud antara lain: Bahasa, agama, suku atau etnis, ras dan asal daerah. Jadi bisa dipahami, setiap orang senantiasa melekat dan membawa kultur-kultur tersebut dalam dirinya. Ragam kultur yang ada dalam diri setiap individu perlu dikelola secara baik dan benar, melalui pendekatan multiculturalism of mind, multiculturalism of attitude, dan multiculturalism of skills .Kasus konflik sosial yang melibatkan asal daerah dan suku bangsa, yang terjadi belakangan ini, menunjukkan kepada kita semua bahwa persoalan pemahaman kebangsaan dan keragaman di Indonesia belum selesai. Multikulturalisme harus dikelola dengan baik, agar tidak menjadi sumber utama konflik dan perpecahan antar bangsa. Kesadaran akan pentingnya memahami masyarakat multikultural harus berkembang menjadi mindset setiap orang. Masyarakat Indonesia perlu memiliki kesadaran akan persamaan hak dari berbagai kelompok yang ada. Oleh karena itu, pendidikan multikultural harus terus ditanamkan pada seluruh lapisan masyarakat, khususnya pada generasi muda. Kata Kunci: pendidikan multikultural, konflik sosial
Penguatan Solidaritas Lintas Daerah Dalam Merajut Harmoni Kebangsaan Bagi Mahasiswa Sopian Tamrin; Idham Irwansyah; Ashari Ashari; Mario Mario; Riri Amandaria
Panrita Inovasi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 June 2023
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56680/pijpm.v2i1.46098

Abstract

This service aims to strengthen diversity awareness for students, especially those from Bone and Luwu districts in Makassar. This activity has a strong motivation considering the tendency of Bone and Luwu students to be involved in regional conflict cases some time ago. The method used is to provide insight strengthening in the form of discussion. The activity participants came from two student communities, namely Bone students and Luwu students. This activity took place in October 2022 offline at the IPMIBAR secretariat. The material presented includes national worldviews, and students' social and intellectual responsibilities, as well as the role of students in caring for national solidarity. This activity is expected to be a trigger for social and intellectual awareness for regional communities in caring for national solidarity. With this activity the service team also hopes to minimize conflicts that often occur among students
Bimbingan Lintas Kampus (BLK) bagi Mahasiswa tentang Urgensi Menulis Karya Ilmiah Anshari Ismail; Firman Umar; Mauliadi Ramli; Sopian Tamrin
Humanis Vol. 22, No. 1 Juni 2023
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v22i1.47475

Abstract

Bimbingan lintas kampus (BLK) tentang urgensi menulis karya ilmiah pada mahasiswa (Universitas Sawerigading) adalah bagian dari upayah, dalam melakukan kegiatan darma perguruan tinggi, khususnya darma pengabdian. Pengabdian ini dilakukan dengan menggunaknan pendekatan bimbingan cerama bervariasi, guna memberikan stimulus dan pemahaman mahasiswa dalam menyimak materi. Dalam bimbingan mahasiswa ditunjuk oleh pimpinan prodi, guna mewakili rekan-rekannya.  Hasil bimbingan menunjukkan : (1). Menambah wawasan akademik mahasiswa tentang urgensi karya ilmiah, (2). Mahasiswa  dapat terubah mind set nya dalam memahami pentingnya karya ilmiah. Demikian juga dengan pengabdian ini, dapat merangsang daya minat untuk menulis, guna terlahirnya, pemahaman secara komprehensif. Dalam kaitan ini,  kepemahaman ---kepada mahasiswa secara  kognitif, psikomotorik, maupun apektif (sikap ilmiah), tentang  urgensi karya ilmiah.Abstract. Cross-campus guidance (BLK) regarding the urgency of writing scientific papers for students (Sayerigading University) is part of the effort, in carrying out higher education dharma activities, especially service dharma. This service is carried out using a variety of lecture guidance approaches, in order to provide stimulus and students' understanding in listening to the material. In student guidance appointed by the study program leader, to represent his colleagues. The results of the guidance show: (1). Adding students' academic insights about the urgency of scientific work, (2). Students can change their mindset in understanding the importance of scientific work. Likewise with this dedication, it can stimulate interest in writing, for the birth of a comprehensive understanding. In this regard, understanding --- to students cognitively, psychomotorically, and affectively (scientific attitude), about the urgency of scientific work