Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PKM Penguatan Pendidikan Multikultural pada Mahasiswa Bone Barat di Makassar Saifuddin Saifuddin; Mario Mario; Sopian Tamrin; Riri Amandaria; Bahrul Amsal
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2022:PROSIDING EDISI 11
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Multikultural memiliki makna jamak dari kata dasar kultur. Secara etimologi, dalam bahasa Inggris disebut culture yang artinya budaya yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Dalam pemahaman Bahasa Indonesia, multikultur mengandung makna banyak kultur atau banyak budaya. Jika terminologi multikultur dilekatkan pada diri setiap individu, maka dapat dikatakan bahwa dalam setiap diri individu terdapat atau melekat banyak kutur. Beberapa kultur yang dimaksud antara lain: Bahasa, agama, suku atau etnis, ras dan asal daerah. Jadi bisa dipahami, setiap orang senantiasa melekat dan membawa kultur-kultur tersebut dalam dirinya. Ragam kultur yang ada dalam diri setiap individu perlu dikelola secara baik dan benar, melalui pendekatan multiculturalism of mind, multiculturalism of attitude, dan multiculturalism of skills .Kasus konflik sosial yang melibatkan asal daerah dan suku bangsa, yang terjadi belakangan ini, menunjukkan kepada kita semua bahwa persoalan pemahaman kebangsaan dan keragaman di Indonesia belum selesai. Multikulturalisme harus dikelola dengan baik, agar tidak menjadi sumber utama konflik dan perpecahan antar bangsa. Kesadaran akan pentingnya memahami masyarakat multikultural harus berkembang menjadi mindset setiap orang. Masyarakat Indonesia perlu memiliki kesadaran akan persamaan hak dari berbagai kelompok yang ada. Oleh karena itu, pendidikan multikultural harus terus ditanamkan pada seluruh lapisan masyarakat, khususnya pada generasi muda. Kata Kunci: pendidikan multikultural, konflik sosial
STRATEGI BERTAHAN HIDUP MASYARAKAT NELAYAN MELALUI JARINGAN SOSIAL DI DESA CIKOANG, KABUPATEN TAKALAR Saifuddin Saifuddin; Arisnawawi Arisnawawi
Jurnal Sosialisasi: Jurnal Hasil Pemikiran, Penelitian dan Pengembangan Keilmuan Sosiologi Pendidikan Volume 10, Nomor 1 Maret 2023
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/sosialisasi.v1i1.44455

Abstract

AbstractIndonesia consists of tens of thousands of islands and is known as a maritime country that has a very wide sea territory and enormous marine wealth. However, the living conditions of fishermen are generally relatively poor. In such conditions, social networks are very helpful as a strategy for fishermen to survive. This study aims to look at social networks in fishing communities in Cikoang Village, Takalar Regency. The method used is the mix method, namely a combination of methods by combining qualitative and quantitative analysis. This study found that the social network of fishing communities is divided into internal and external social networks. The internal social network of fellow fishermen, close family and neighbors is the social capital that is often used by the fishing community of Cikoang village in a survival strategy. Some fishermen use external social networks in survival strategies such as assistance from distant relatives who are migrating. Fishermen's external social network is not as strong as fishermen's internal social network. Fishermen who have families who are also neighbors are the most strategic social network for survival in the Cikoang Fishermen's Community, Takalar. 
Pelatihan Pekerja Sosial Bagi Komunitas Literasi Education Corner Sopian Tamrin; Mario Mario; Idham Irwansyah; Najamuddin Najamuddin; Saifuddin Saifuddin
Humanis Vol. 22, No. 1 Juni 2023
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v22i1.45112

Abstract

Ikhtiar dalam meningkatkan keterampilan kerja sosial dan pengembangan literasi Pemuda dan mahasiswa di Komunitas Education Corner, adalah tanggungjawab pengurus Komunitas Education Corner sendiri. Oleh karena   itu, sekiranya kami mencoba untuk menfasilitasi dengan melakukan pelatihan kerja sosial dan strategi pengembangan literasi dengan menghadirkan orang yang kompeten. Melihat lemahnya kompetensi manajerial kerja sosial dan pengembangan literasi dalam internal komunitas maupun masyarakat. Oleh karena itu, model pelatihan menjadi kebutuhan mendasar untuk menjalankan komunitas ini lebih lanjut.Tujuan pengabdian ini adalah terpenuhinya keterampilan manajerial kerja sosial dan pengembangan literasi yang kompeten dan berkomitmen tinggi. Sehubungan dengan hal ini maka perlu pelatihan dan pengembangan yang lebih komprehensif dengan menghadirkan pegiat kerja sosial dan literasi yang berpengalaman. Terkhusus bagi pemuda dan mahasiswa sebagai pekerja sosial yang profesional dalam meningkatkan keterampilan dan pengembangan literasi, pelatihan ini dapat memperkuat kapasitas sebagai pekerja sosial profesional memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas dan aksesibilitas layanan kerja sosial dalam bidang literasi.Abstract. Efforts to enhance social work skills and literacy development among youth and students in the Education Corner community are the responsibility of the Education Corner community leaders themselves. Therefore, we aim to facilitate this process by providing training on social work and literacy development strategies with competent trainers. Given the weak managerial competence in social work and literacy development within the internal community and society, a training model becomes a fundamental need to advance this community further. The objective of this service is to fulfill the need for competent and highly committed managerial skills in social work and literacy development. To achieve this, a more comprehensive training and development program is necessary, with experienced social workers and literacy activists as trainers. Specifically for youth and students working as professional social workers, this training can strengthen their capacity and contribute to improving the quality and accessibility of social work services in the literacy field.
Empowering Youth: Socializing Drug Abuse Dangers in SMP Negeri 55 Makassar Riri Amandaria; Saifuddin; Muhammad Aksha Wahda; Bahrul Amsal; Ulfa Utami Mappe
Paramacitra Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): Volume 01 Nomor 01 (November 2023)
Publisher : PT Ininnawa Paramacitra Edu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The pervasive nature of drug abuse across various societal levels is deeply troubling, particularly its impact on students. Drugs, when introduced into the body, possess the ability to alter one's cognition and behaviour. This initiative is geared towards augmenting students' comprehension of drug varieties, associated risks, and effective preventive measures. The program took place at SMP Negeri 55 Makassar, utilizing lectures, discussions, and interactive Q&A sessions as its methodology. Engaging 58 students from the VIII and IX grades, this initiative was self-funded. The activity was executed successfully, eliciting a positive response, and achieving its intended objectives. There are plans for continual implementation in both the same and different locations to sustain this impactful service in the future.
PEMBINAAN KEHIDUPAN SOSIAL KEAGAMAAN PADA MASYARAKAT DESA PEGUNUNGAN YANG PLURAL Ashari Ismail; Idham Irwansyah; Saifuddin; A. Aco Agus; Sunania
Paramacitra Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): Volume 01 Nomor 01 (November 2023)
Publisher : PT Ininnawa Paramacitra Edu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembinaan kehidupan sosial keagamaan pada masyarakat desa yang plural, adalah esensi mendasar membangun tatanan kehidupan pedesaan yang jauh dari konflik. Komunitas pegunungan Tandara Kaili, adalah salah satu komunitas plural yang berada di Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan. Pluralitas dusun ini diindikasikan dengan percampuran berbagai etnik yang datang. yang memungkinkan rawan terjadinya problematik dan konflik sosial dalam masyarakat.Alternatif dalam mengatasi hal ini, dengan melakukan bimbingan. Bimbingan dilakukan dengan metode cerama, yang dikemas dengan nuansa keagamaan. Dengan bimbingan, pembinaan kehidupan sosial yang dilakukan menunjukkan adanya upayah memupuk kesadaran, dengan meminimalkan atau menghindari konflik sosial demi terciptanya masyarakat yang harmoni dan jauh dari segregasi sosial.
Meningkatkan Kesadaran Terhadap Stunting Melalui Sosialisasi Ke Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo muhammad aksha Wahda; Sunaniah; Saifuddin; Mario; Salwia
Jurnal Hasil-Hasil Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2023): Volume 02 Nomor 02 (Oktober 2023)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jhp2m.v2i2.671

Abstract

Stunting menjadi isu prioritas nasional hingga saat ini di Indonsesia. Stunting sendiri merupakan permasalahan gizi yang terjadi pada balita. Salah satu penyebabnya aadalah rendahnya pengetahuan masyarakat tentang stunting. Umumnya masyarakat menganggap masalah stunting sebagai faktor genetik yang umum terjadi sehingga banyak orang tua menerima dan tidak berupaya mencegahnya, untuk itu perlu upaya berbagai pihak untuk mensosialisasikan isu stunting serta pencegahan dan penanganannya. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penanganan stunting pada balita. Kegiatan ini dilakukan selama satu bulan di 9 kelompok keluarga penerima manfaat (KPM) yang tersebar di kelurahan Siengkang, Paddupa, dan Sitampae. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini berupa meningkatnya pengetahuan KPM tentang upaya pencegahan dan penanganan stunting.
Pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bagi Guru SMK Yamasi di Kota Makassar Saifuddin, Saifuddin; Tamrin, Sopian; Tenrisau, Muhammad Akhsan; Wahda, Muhammad Aksha; Jusmawati, Jusmawati
Humanis Vol. 22, No. 2 Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v22i2.53505

Abstract

Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, menegaskan guru harus menjadi pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru Profesional dituntut untuk memiliki kemampuan dalam berbagai aspek. Tidak hanya memiliki kompetensi dalam pembelajaran, tetapi dalam hal penulisan karya ilmiah menjadi keharusan. Pola Pembinaan Profesionalisme Guru melalui Penulisan Karya Ilmiah harus ditingkatkan secara simultan dan berkesinambungan.Bagi sebagian guru, karya ilmiah merupakan hal yang dianggap“pekerjaan yang sulit”. Akibatnya karya ilmiah menjadi hambatan dalam berbagai hal. Padahal kemampuan menulis karya ilmiah menjadi keharusan bagi seorang guru profesional. Baik dalam peningkatan karier maupun peningkatan pengetahuan dan intelektualitas yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam proses pembelajarannya.Kemampuan penulisan karya ilmiah yang dimiliki oleh seorang guru tidak datang dengan sendirinya, melainkan dengan banyak latihan dan kerja keras untuk menguasainya. Bukan hal tidak mungkin seorang guru dapat menulis karya ilmiah, baik penelitian tindakan kelas maupun penelitian lainnya yang berbasis pada keilmuan guru tersebut. Penguasaan penulisan karya ilmiah yang terlatih akan memudahkan guru dalam menulis dengan benar sesuai kaidah-kaidah ilmiah. Jika sudah terbiasa menulis dan menghasilkan banyak karya tulis, akan menunjukkan kualitas pendidik tersebut dan memberi penilaian positif bagi  lembaga di mana guru tersebut mengabdikan dirinya. 
Pola Pembinaan Keberdayaan Masjid “Ikhtiar Membangun Keberdayaan, Guna Mewujudkan Kemandirian Masjid Al Anshar” Ashari Ismail; Mario SM; Saifuddin; Wahda, Muhammad Aksha; Amsal, Bahrul
Ininnawa : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2024): Volume 02 Nomor 02 (Oktober 2024)
Publisher : Program Studi Manajemen FEB UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/ininnawa.v2i2.5103

Abstract

Masjid adalah instrumen penting dalam beribadah dan dakwah. Dalam banyak problematik ummat, masjid belum mampu memberikan kontribusi signifikan, guna mengatasi masalah , bahkan nyaris ada anggapan Masjid, malah menjaudi “beban” ummat, di tengah ummat berjuang memenuhi kebutuhan hidup. Memahami hal demikian, salah satu upaya guna memberdayakan masjid, agar dapat “bertumpuh”, pada “kemampuan sendiri”, dan dapat membantu ummat adalah memberikan pembinaaan pada jamaaah Masjid, di Majid Al Ansar Tandara, guna meningkatkan kemampauan Masjid, agar dapat memiliki sumber pendapatan sendiri. Melalui pola pembinaan jamaah. dengan multi metode, maka pengurus masjid diarahkan : (1) Masjid harus mendapatkan “penghasilan sendiri”, melalui usaha-usaha yang dikelolah atas nama masjid; (2) Mengarahkan Pengurus Masjid agar dapat memberikan bantuan kepada para pakir miskin atau orang yang membutuhkan; (3). Mendorong, Pengurus Masjid melakukan pembangunan fisik, sebagai “tempat singgah“ sementara bagi orang-orang pendatang dari luar daerah.
PEMBINAAN KOMUNITAS PEDESAAN TRANSISI: Desiminasi Keagamaan Komunitas Pedesaan Transisi Menyongsong Bulan Suci Ramadhan 1445 H di Dusun Tandara, Kaili Luwu Ismail, Ashari; A. Aco Agus; Firman Umar; Saifuddin
Paramacitra Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 02 (2024): Vol. 1 No. 2 (2024): Volume 01 Nomor 02 (Mei 2024)
Publisher : PT Ininnawa Paramacitra Edu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62330/pjpm.v1i02.71

Abstract

Pembinaan keagamaan merupakan salah satu sarana dalam meningkatkan kualitas keislaman suatu komonitas masyarakat transisi di Dusun Tandara, Kaili Luwu, Sulawesi Selatan. Komunitas ini mayoritas beragama Islam dan terdiri dari beberapa etnik (Soppeng, Barru, Pare-Pare, Toraja, dan lain-lain) dengan keterbatasan terkait literasi ilmiah dan keagamaan. Pembinaan dengan metode ceramah terkait ibadah puasa pada bulan suci Ramadhan, diharapkan dapat lebih meningkatkan / minat dan memotivasi masyarakat dalam menjalankan ibadah dengan konsisten, dan penuh antusias, dan menjauhi hal yang bertentangan dengan nilai agama.
Mewujudkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Melalui Optimalisasi POKJA IV Program Kesejahteraan Keluarga di Kelurahan Tamalanrea Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar Saifuddin; Ismail, Ashari; Aksha Wahda, Muhammad; Amandaria, Riri; Tamtin, Sopian
Paramacitra Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 02 (2024): Vol. 1 No. 2 (2024): Volume 01 Nomor 02 (Mei 2024)
Publisher : PT Ininnawa Paramacitra Edu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62330/pjpm.v1i02.76

Abstract

Pengabdian optimalisasi program kesejahteraan keluarga ini, dilakukan di kelurahan Tamalanrea, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar. Pengabdian ini berangkat dari titik tolak meningkatnya angka penyakit berbasis lingkungan seperti: penyakit diare, deman berdarah, dan penyakit lain yang sejenis di Kota Makassar ( Ulfa, dkk,2024). Kondisi itu diperkuat dengan ditemukan masih rendahnya pemahaman dan kepedulian sebagian masyarakat yang berdomisili di kelurahan Tamalanrea mengenai pola hidup bersih dan sehat (Nurjannah,2024). Melalui pengabdian ini, diharapkan masyarakat memiliki penguatan pengetahuan dan kepedulian terhadap pola hidup sehat dan bersih, sebagaimana pula diharapkan oleh kelompok kerja kesejahteraan keluarga yang ada di Kelurahan Tamalanrea, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar. Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah Focus Group Discussion (FGD), yang melibatkan pemerintah (departeman Kesehatan), Petugas bantu Kesehatan di Kelurahan Tamanrea, dan masyarakat. Sebelum FGD dilkukan, diawali dengan ceramah singkat oleh perwakilan Pemerintah Kota Makassar (dalam hal ini, departemen Kesehatan Kota Makassar), pembentukan kelompok diskusi ke dalam dua kelompok diskusi, yaitu kelompok keluarga dan kelompok masyarakat luar keluarga, setiap kelompok dilakukan pendampingan oleh petugas POKJA Kesejahteraan Keluarga Kelurahan Tamalanrea, kemudian diakhiri dengan pemaparan kesimpulan oleh masing-masing kelompok untuk membuat beberapa catatan penting sebagai kesimpulan diskusi dan sekaligus menentukan Tindakan yang tepat untuk dilakukan dalam upaya menciptakan perilaku hidup bersih dan sehat di Kelurahan Tamalanrea Kota Makassar.