Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG LFC BETON BERTULANG TAHAN GEMPA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA PADA DAERAH GEMPA TINGGI Firmansyah, Andika; Machmoe, Soerjandani Priantor
xxxxxxxxx
Publisher : axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

LFC Office terdiri dari 10 lantai dengan ukuran 30 x 25 m dan lokasi berada di Mataram. Untuk mengurangi risiko kerusakan pada bagunan gedung bertingkat terutama akibat adanya gempa maka diperlukan perencanaan gedung tahan gempa. Dalam perencanaan akan menggunakan struktur beton bertulang dengan Sistem Ganda. Pada Sistem Ganda rangka kolom dan dinding geser didesain harus mampu menahan gaya geser dasar sesuai dengan proporsi dasar kekakuan keduanya.  Pendistribusiannya adalah kolom menerima gaya geser dasar minimal sebesar 25% sedangkan sisanya ditahan oleh dinding geser. Perencanaan dilakukan dengan menggunakan acuan Persyaratan Beton Struktur Untuk Bangunan Gedung (SNI 2847-2003) dan Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung (SNI 1726-2012) dengan mutu beton (fc?) 30 MPa dan mutu baja (fy) 390 MPa. Analisa struktur menggunakan program SAP 2000 dan program PCACOL. Dari hasil perhitungan didapatkan dimensi balok induk 30/50 cm, kolom 60/60 cm, tebal dinding struktur 30 cm, tebal pelat atap 10 cm, tebal pelat lantai 12 cm, dimensi tiang pancang 50 x 50 cm dengan panjang 19 m, pile cap untuk kolom 275 x 275 x 70 cm, dan pile cap untuk dinding struktur 975 x 275 x 180 cm. Kata kunci : Gedung , dinding geser, gempa, beton bertulang
PERENCANAAN GEDUNG APARTEMEN SOEDONO 10 LANTAI DENGAN STRUKTUR BETON BERTULANG TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SRPMK Hendra Tiasmoro; Soerjandani Priantoro Machmoed
axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi Volume 9, No. 1, April Tahun 2021
Publisher : axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/axial.v9i1.1702

Abstract

Abstrak. Struktur gedung apartemen Soedono direncanakan menggunakan beton bertulang dengan metode SRPMK di daerah berintensitas gempa tinggi. Panjang bangunan adalah 45 meter dan lebar 18 meter berbentuk “L” di kota Palu yang terdiri dari 10 lantai dan satu atap. Lokasi gedung berada di wilayah gempa tinggi dan harus direncanakan tahan gempa sesuai SNI 2847 – 2013 dan 1726 – 2012Metode perhitungan pembebanan gempa adalah analisa respon spectrum dan pembebanan gravitasi yang dikombinasikan pada analisa SAP 2000 v 14 untuk mencari gaya dalam. Perencanaan kolom dan sloof dibantu oleh PCACOL sehingga mendapatkan dimensi yang sesuai dan dikontrol menggunakan SNI 2847 - 2013.Pada perencanaan gedung apartemen ini diperoleh jenis tanah kota Palu adalah tanah lunak, simpangan horisontal terbesar 71,2 mm dengan syarat maksimal simpangan ijin sebesar 80 mm, rasio penulangan kolom K1 sebesar 2,75 persen , T-Rayleigh Ta yaitu 1,28 detik lebih kecil 3,5 Trx yaitu 5,40 detik. Persyaratan strong coloumn weak beam Sigma Mnc yaitu 3087,6 kNm yaitu (1,2) yaitu 2082,4 kNm. Hasil dari perencanaan gedung apartemen dengan metode SRPMK telah telah sesuai dengan peraturan dan persyaratan SNI 2847 - 2013 dan SNI 1726 - 2012.Kata kunci: Struktur Beton Bertulang, SRPMK, Struktur Tahan Gempa, Perencanaan Gedung
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KAMPUS HNK MENGGUNAKAN SISTEM GANDA DI DAERAH SEMARANG Happy Anggar Kusuma; Soerjandani Priantoro Machmoed
axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi Vol 6, No 3 (2018): Volume 6, Nomor 3, Tahun 2018
Publisher : axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/axial.v6i3.543

Abstract

Abstrak. Semarang merupakan salah satu wilayah gempa 3 di Indonesia, Seiring berjalannya waktuwilaya gempa terus meningkat, maka dari itu gedung harus dapat menahan gempa. Tugas Akhir inimerencanakan gedung Kampus HNK tahan gempa yang berlokasi di Semarang. Struktur gedung initerdiri dari 9 lantai dan 1 atap. Ukuran gedung, panjang 42.00 meter, dan lebar 16,50 meter.Dinding geserdigunakan untuk mendistribusikan beban gempa pada gedung Kampus HNK itu mengacu pada peraturanSNI 2847:2013 untuk perencanaan beton bertulang dan SNI 1726:2012 untuk acuan beban gempa.Perhitungan beban gempa yang terjadi pada gedung menggunakan analisa statik ekuivalen. Untuk analisagaya-gaya dalam yang terjadi pada struktur ini menggunakan program komputer SAP 2000. Mutu betondigunakan fc’ 30 MPa dan mutu baja fy 420 Mpa. Dari analisa diperoleh kontrol batas simpangan antarlantai tingkat desain pada lantai tertinggi adalah 0,066 m. Letak dinding geser memenuhi persyaratanyaitu untuk SRPMK lebih besar dari 25 persen dan dinding geser lebih kecil dari 75 persen. Hasil analisamenunjukkan bahwa gedung sudah memenuhi standar sebagai gedung tahan gempa. Dinding geserdirencanakan dengan ketebalan 40 cm menggunakan tulangan longitudinal D36-70 dan tulangansengkang 2D25-50.Kata kunci : Gedung, Dinding geser, Gempa, Beton bertulang
PERENCANAAN GEDUNG PERKANTORAN BERLIANO 10 LANTAI DIKOTA PALU MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS Bernald Durrademantar; Soerjandani Priantoro Machmoed
axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi Volume 11, Nomor 2, Agustus Tahun 2023
Publisher : axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/axial.v11i3.3262

Abstract

ABSTRAK : Kota Palu adalah ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah, dengan wilayah seluas 395,06 kilometer persegi. Menurut BNPB gempa Palu - Donggala pada tahun 2018 dengan magnitudo 7.4. Kota Palu memerlukan perencanaan bangunan yang bisa menahan gaya gempa yang sesuai dengan SNI 1726-2019 dan juga SNI 2847-2019 untuk strukturalnya. Gedung Perkantoran ini menggunakan beton normal dengan kuat tekan 30 MPa dan berat jenis 2400 kg per meter kubik. Sistem penahan gempa yang digunakan pada perencanaan gedung Perkantoran ini yaitu sistem rangka pemikul momen khusus (SRPMK). Peraturan yang digunakan dalam merencanakan gedung Perkantoran ini yaitu SNI 2847 – 2019, SNI 1726 -2019 dan SNI 1727-2020. Setelah dilakukan analisa dapat disimpulkan bahwa gedung Perkantoran ini menjadi bangunan tahan gempa yang mampu bertahan dari keruntuhan saat terjadi gempa. Simpangan gedung yang terjadi tidak melebihi simpangan izin dan juga struktur gedung ini telah memenuhi persyaratan strong column weak beam dengan syarat momen nominal kolom lebih besar dari momen nominal balok yaitu, Sigma Mnc lebih besar atau sama dengan 1,2 Sigma Mnb sama dengan 7200 kNm lebih besar atau sama dengan 1101,68 kNm. Pondasi direncanakan dengan menggunakan tiang pancang dengan dimensi 50 cm x 50 cm, sebanyak 5 dan 4 tiang dengan kedalaman 20 m. KATA KUNCI : Perencanaan Gedung, Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus, Struktur Beton, Struktur Gedung Tahan gempa.
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG HOTEL “AZONA” MENGGUNAKAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS DI KOTA YOGYAKARTA Hilario, Jovan Anson; Machmoed, Soerjandani Priantoro
axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi Volume 11, Nomor 1, April Tahun 2023
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/axial.v11i1.2854

Abstract

ABSTRAK : Perencanaan struktur gedung hotel Azona direncanakan memiliki ukuran 42 m x 36 m yang memiliki 10 lantai dengan tinggi 40 m. Struktur beton bertulang digunakan karena daktilitasnya yang tinggi, Bahan perencanaan bangunan adalah beton bertulang dengan kuat tekan 40 MPa dan berat jenis 2400 kg/m kubik, Perencanaan gedung hotel AZONA ini berada di kota Yogyakarta yang merupakan wilayah gempa tinggi, sehingga gedung direncanakan mampu menahan gaya gempa yang terjadi, sistem penahan gempa yang digunakan yaitu sistem rangka pemikul momen khusus (SRPMK). Sistem rangka momen khusus adalah komponen struktur tahan gempa yang dirancang untuk menahan lentur, sistem rangka pemikul momen ini direncanakan dengan syarat strong coloum weak beam yang digunakan untuk merencanakan konstruksi sangat daktail menurut SNI 2847 - 2019, SNI 1726 - 2019 dan SNI 1727 - 2020. Hasil perhitungan dari struktur gedung hotel Azona diperoleh dimensi balok anak lantai dan atap beton bertulang 40x50 cm, dimensi balok induk lantai dan atap 40x60 cm, dan dimensi kolom 75x75 cm. Setelah analisa dilakukan disimpulkan bahwa gedung hotel ini mampu menahan gaya gempa yang terjadi, nilai simpangan horizontal yang terjadi yaitu 58,11 mm, lebih kecil dari nilai simpangan horizontal ijin 100 mm, maka struktur gedung mampu menahan beban yang bekerja.KATA KUNCI : Struktur Gedung Tahan Gempa, Struktur Beton Bertulang, SRPMK
PASIR KUARSA TUBAN SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI SEMEN DAN BATU PECAH SUBSTITUSI PASIR UNTUK CAMPURAN PAVING Umurrudin, Alfiyan; Khatulistiani, Utari; Machmoed, Soerjandani Priantoro
axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi Vol 6, No 1 (2018): Volume 6, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/axial.v6i1.474

Abstract

Paving blok dapat diklasifikasikan sebagai beton pracetak yang tidak diperkuat yangmerupakan salah satu bahan kayu lapis perkerasan. Paving blok terbuat dari campuransemen, pasir, dan bahan air yang dicetak sesuai dengan ukuran pola tertentu (SK-SNI T-4-1990-F). Penelitian ini menggunakan pasir kuarsa sebagai pengganti semen, dan batuhancur sebagai pengganti pasir. Dalam penelitian ini, digunakan proporsi bauran materialsesuai standar SNI 03-6882-2002 dengan perbandingan 1 semen: 3 pasir. Variasicampuran akan dilakukan pada komposisi semen, pasir kuarsa, pasir dan batu hancur.Spesimen uji paving blok standar 200 mm x 100 mm x 60 mm. Pencetakan spesimenharus dilakukan secara semi mekanis. Setiap benda uji diuji kekuatan tekan pada umur 7dan 28 hari, ketahanan aus, dan penyerapan air pada 28 hari. Dari hasil pengujiandiperoleh bahwa pasir kuarsa dapat diganti dengan semen, yaitu 5 persen, 10persen dan 20persen yangmemiliki kekuatan tekan lebih tinggi dari pada paving blok normal. Namun dengan adanyabatu paving block memiliki nilai kekuatan tekan lebih tinggi dari pada paving blok normal,yaitu pada campuran pasir 5persen, 10persen, 15persen, 20persen kuarsa dan batuan rusak 2/7.Kata kunci: Pasir kuarsa, batu pecah, paving blok, tekan kuat, penyerapan air,Ketahanan aus
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG APARTEMEN “NISCALA” BETON BERTULANG 10 LANTAI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA DI KOTA SURABAYA Puspa, Freshia; Machmoed, Soerjandani Priantoro
axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi Volume 11, Nomor 3, Desember Tahun 2023
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/axial.v11i3.3353

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan resiko gempa tinggi yang memiliki banyak kota, salah satunya Kota Surabaya. Lahan yang ada tidak dapat menampung jumlah penduduk di Kota Surabaya yang semakin meningkat. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan pembangunan hunian secara vertikal, yaitu dengan membangun Gedung Apartemen. Gedung Apartemen Niscala direncanakan 10 lantai, dengan tinggi 40 m, panjang 48 m, dan lebar 16 m. Digunakan peraturan SNI 1726:2019, SNI 2847:2019, dan SNI 1727:2020. Sistem Ganda dipilih karena terjadi interaksi gabungan antara portal (SRPMK) dan dinding geser (SDS) sehingga sistem tersebut memiliki kemampuan yang baik dalam memikul gaya geser yang terjadi. Perencanaan meliputi komponen struktur gedung dan pemodelan serta analisis desain struktur menggunakan program bantu komputer. Dinding geser mampu menahan gaya geser sebesar lebih kecil atau sama dengan 75 persen dan pada SRPMK sebesar lebih besar atau sama dengan 25 persen sesuai dengan yang disyaratkan. Nilai simpangan terbesar berada pada arah sumbu Y pada lantai 3 sebesar 52,71 mm. Nilai simpangan yang terjadi kurang dari nilai yang disyaratkan, yaitu 80 mm.
PERENCANAAN GEDUNG APARTEMEN D’RINI 10 LANTAI DENGAN STRUKTUR BETON RINGAN BJ 1760 KG/M3 BERTULANG TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SRPMK S.E, Maria Yuliana; Machmoed, Soerjandani Priantoro
axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi Volume 9, No. 3, Desember Tahun 2021
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/axial.v9i3.1765

Abstract

ABSTRAK: Struktur Gedung Apartemen d’Rini direncanakan menggunakan konstruksi beton ringan bertulang. Beton ringan adalah beton yang memiliki berat jenis lebih ringan daripada beton pada normal. Material beton ringan yang digunakan pada perencanaan ini adalah menggunakan styrogravel sebagai pengganti agregat kasar sehingga dapat menurunkan berat jenis beton menjadi lebih ringan. Styrogravel merupakan produk turunan hasil diversifikasi limbah styrofoam, dengan campuran yang digunakan adalah 75 persen styrogravel dan 25 persen kerikil sehingga berat jenisnya didapat BJ 1760 kg/m3.Gedung direncanakan berada di kota Sulawesi yang termasuk wilayah gempa tinggi, sehingga untuk menahan beban gempa yang terjadi gedung apartemen ini memerlukan sistem penahan gempa. Pada perencanaan ini menggunakan sistem rangka pemikul momen khusus (SRPMK). Sistem rangka pemikul momen khusus adalah komponen struktur yang mampu memikul gaya akibat beban gempa dan direncanakan untuk memikul lentur. SRPMK direncanakan dengan mengacu pada persyaratan Strong Column Weak Beam yang selalu dipakai untuk mendesain struktur dengan tingkat daktilitas tinggi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Peraturan yang digunakan pada perencanaan ini diantaranya SNI 03-1726-2012, SNI 03-1727-2013 dan SNI 03-2847-2013.Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan, diambil kesimpulan bahwa gedung apartemen ini mampu menjadi bangunan tahan gempa, yang bisa merespon gempa dengan sikap bertahan dari keruntuhan. Struktur bangunan apartemen d’Rini telah memenuhi syarat-syarat yang berlaku untuk perencanaan bangunan tahan gempa yang sesuai dengan SNI 2847-2013, kontrol Strong Column Weak Beam dimana syaratnya SigmaMnc adalah 2507,69 kNm lebih kecil dari/sama dengan 1,2 SigmaMnb adalah 1508,5 kNm. Struktur gedung apartemen ini juga mampu memperkecil kemungkinan terjadinya keruntuhan, yang diketahui dari hasil perhitungan simpangan horisontal struktur yang terjadi sebesar 65,75 mm tidak melebihi simpangan ijin sebesar 80 mm.. KATA KUNCI : Struktur Beton Ringan Bertulang, Beton Styrogravel, Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus, Struktur Tahan Gempa
PERBANDINGAN BRESING X-1 DAN X-2 PADA GEDUNG STRUKTUR BAJA DITINJAU DARI NILAI DRIFT Panjaitan, Agustina; Khatulistiani, Utari; Machmoed, Soerjandani Priantoro
axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi Vol 6, No 1 (2018): Volume 6, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/axial.v6i1.476

Abstract

Gedung struktur baja yang berada di wilayah gempa tinggi butuh diberi bresing (bracing) guna meningkatkan kinerja struktur dalam menahan gaya gempa. Dilakukan studi dari dua pemodelan gedung yang menggunakan tipe bresing berbeda, yaitu bresing x-1 (Tipe 1) dan x-2 (Tipe 2). Gedung terdiri dari 6 lantai. Bresing x adalah pengaku yang dipasang pada gedung menyerupai huruf x. Bresing x-1 dipasang antar satu lantai, dan x-2 dipasang antar dua lantai. Hasil analisa gedung yang diberi beban gempa diperoleh nilai drift (simpangan horisontal) tiap lantai portal dengan bresing x-1diperoleh lebih kecil dibanding portal dengan bresing x-2.Kata kunci : Struktur baja, bresing konsentrik khusus, bresing tipe x-1dan x-2, drift, gempa.
PEMANFAATAN SIRTU SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BETON DITINJAU DARI KUAT TEKAN BETON Wiratama, Artha Adi; Machmoed, Soerjandani Priantoro
axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi Volume 9, No. 1, April Tahun 2021
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/axial.v9i1.1696

Abstract

Abstrak. Beton merupakan salah satu dari bahan bangunan selain baja dan kayu. Secara umum betonterdiri dari 3 unsur bahan penyusunnya yaitu : semen, agregat halus dan agregat kasar dan jikadiperlukan diberi bahan tambahan. Bahan bahan penyusun tersebut sudah baku dan tentu tidak diragukanlagi kekuatannya. Pada penelitian ini menggunakan sirtu Surabaya yang berasal dari limbah gunung dandidapat langsung dari Mojokerto. Sehingga pada penelitian ini sirtu yang digunakan akan disebut dengansirtu Surabaya, mengingat peneliti mendapat bahan dari Surabaya. Pengujian yang dilakukan yaitu kuattekan beton usia 7, 14, dan 28 hari dan hammer test usia 28 hari. Dengan menggunakan benda ujidiameter 100 mm dan tinggi 200 mm. Dengan menggunakan Faktor Air Semen  sebesar 0,5. Darihasil uji didapatkan bahwa beton dengan campuran pasir hasil ayakan sirtu sebagai pengganti pasir 100 persen menghasilkan kuat tekan sebesar 21,996 MPa, lebih tinggi 1,614 MPa disbanding kuat tekan betonnormal  yang menghasilkan sebesar 20,382 MPa. Hammer test beton dengan campuran pasir hasilayakan sirtu sebagai pengganti pasir 100 persen  menghasilkan nilai hammer test sebesar 25,785 MPa,lebih tinggi 3,036 MPa dibanding hammer test beton normal sebesar 22,749 MPa. Jadi penggunaanmaterial pasir dari hasil ayakan sirtu meningkatkan nilai kuat tekan dan hammer test dan merupakancampuran yang menghasilkan nilai kuat optimal pada beton.Kata kunci : Beton, sirtu, substitusi, agregat kasar