Y. Touvan Juni Samodra
Department Of Physical Education, Health And Recreation, Faculty Of Teacher Training And Education, Universitas Tanjungpura, Pontianak, Indonesia

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Perubahan Kelenturan Sebelum, Setelah Pemanasan Dan Setelah Melakukan Latihan Beban Sirkuit Y. Touvan Juni Samodra
JURNAL STAMINA Vol 5 No 7 (2022): Jurnal Stamina Edisi September 2022
Publisher : JURUSAN KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jst.v5i7.1133

Abstract

Kelenturan merupakan hal yang sangat penting dalam olahraga. Kelenturan yang tinggi merupakan modal agar terhindar dari cidera. Kesadaran melakukan pemanasan terkadang kurang bagi pelaku olahrga. Penelitian ini menyajikan bukti pengukuran perbedaan kelenturan sebelu, setelah pemanasan dan setelah melakukan latihan beban sirkuit 3 set. Metode dengan one shot study. Sampel berjumlah 16 mahasiswa 15 putra dan 1 putri. Pengukuran dilakukan dengan tes sit and reach, dilakukan sebelum, setelah pemanasan dan sesaat setelah mengakhiri latihan beban 3 set sirkuit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara hasil kelenturan sebelum dan setelah pemanasan, demikian juga kelenturan sebelum pemanasan dan setelah melakukan latihan. Antara setelah pemanasan dan setelah melakukan latihan ternyata tidak terdapat perbedaan. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan untuk melakukan pemanasan aktif dan streaching sebelum melakukan aktivitas olahraga.
Somatotype of the Tarung Derajat martial arts athletes in the fighter category Y. Touvan Juni Samodra; Uray Gustian; Sesilia Seli; Dwi Riyanti; Didi Suryadi; Ella Fauziah; Mashud
Journal Sport Area Vol 8 No 1 (2023): April
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/sportarea.2023.vol8(1).11015

Abstract

Somatotype is a parameter used to determine criteria based on body type. However, not many have taken somatotype measurements when selecting prospective athletes. The purpose of this study is to examine the somatotype of fighters in Tarung Derajat Martial Arts. In this study, tests and measurements of somatotype were carried out using manual anthropometric measurements, including height, weight, skinfold measurements at five points (biceps, triceps, suprailliaca, subscapula, and calf), arm circumference, calf circumference, and measurement of the width of the humerus bone and femur. The purposive sampling technique is used in determining the sample. In this study, 15 Tarung Derajat martial arts athletes, consisting of seven men and eight women, were sampled. The results of this study showed that 7 athletes had a mesomorph endomorph somatotype with a percentage of 46%, 1 athlete had an endomorph somatotype with a 7% percentage, 6 central athletes had a percentage of 40%, and 1 athlete had an ectomorph endomorph somatotype with a percentage of 7%. Finally, the dominant body type in Tarung Derajat Fighter athletes is mesomorph endomorph (46%), followed by central (40%). This study's data provide physical characteristics of degree fighters, which can be used to establish a reference for systematic sports medicine research.
Hubungan antara Indeks Massa Tubuh terhadap Kelincahan pada Atlet Futsal Jefri; Eka Supriatna; Y. Touvan Juni Samodra; Rubiyatno; Ghana Firsta Yosika; Davi Sofyan
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 9 No. 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.136 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.7633092

Abstract

Review penelitian menunjukkan masih sangat sedikit kajian tentang kelincahan dan IMT pada pemain futsal.  Penelitian ini setidaknya memberikan sumbangan data terhadap kajian kelincahan dan IMT pada pemain futsal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara Kelincahan dan indek masa tubuh pada pemain futsal. Metode penelitian yang dipergunakan adalah survei, dengan melakukan pengetesan terhadap kelincahan dan IMT pemain futsal. Sampel adalah sampel populasi yang terdiri dari 50 orang yang tergabung dalam 5 klub futsal (Panputar, Rotau Royau, Paradista, Stemza). Pengukuran kelincahan dengan menggunakan tes lari T, pengukuran IMT dengan mengukur tinggi dan berat badan. Data dianalisis dengan analisis deskriptif dan uji korelasi. Hasil Uji korelasi menunjukkan adanya hubungan yang lemah antara IMT dengan kelincahan pada pemain Futsal.
Perbedaan Kemampuan Kekuatan (Otot Tungkai dan Otot Tangan) antara Klub Porsela dan Klub Gavora berdasarkan Frekuensi Latihan Ervi Fadila; Eka Supriatna; Y. Touvan Juni Samodra; Rubiyatno; Putra Sastaman B.
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 9 No. 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.693 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.7607032

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan kekuatan biomotor (kekuatan otot tungkai dan kekuatan tangan) antara Klub Porsela dan Klub Gavora berdasarkan Frekuensi latihan. Dimana Klub Porsela memiliki jadwal latihan 1 minggu 6 kali sedangkan Klub Gavora dengan jadwal latihan 1 minggu 4 kali. Biomotor itu merupakan kondisi fisik utama dalam olahraga, seperti kekuatan, kecepatan, ketahanan, koordinasi dan, fleksibilitas merupakan unsur yang sangat penting dalam aktivitas olahraga. Selain itu juga kekuatan merupakan daya pengerak setiap aktifitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survey dan tes pengukuran. Populasi dalam penelitian ini yaitu Atlet Klub Porsela yang berjumlah 6 orang dan Atlet  Klub Gavora yang berjumlah 6 orang. Teknik sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Instrumen penelitian ini yaitu menggunakan instrumen tes dan penggukuran. Analisis data di lakukan dengan menggunakan Uji Wilcoxon untuk melihat perbedaan antara Klub Porsela dan Klub Gavora. Hasil penelitian menunjukan nilai signifikan pada Kedua Klub tersebut dengan nilai 0,000<0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Klub Porsela dan Klub Gavora terdapat perbedaan kekuatan tungkai dan otot tangan.
Comparative Analysis of Soccer and Futsal Extracurriculars: A Survey Study of Physical Fitness Profiles Didi Suryadi; Mikkey Anggara Suganda; Makan Sacko; Y. Touvan Juni Samodra; Rubiyatno Rubiyatno; Eka Supriatna; Isti Dwi Puspita Wati; Ardo Okilanda
Physical Education and Sports: Studies and Research Vol. 2 No. 1 (2023): Physical Education and Sports: Studies and Research
Publisher : CV Rezki Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56003/pessr.v2i1.182

Abstract

Background: Futsal and soccer are sports that require endurance and good physical fitness. However, the striking difference, especially in terms of the field used, causes various assumptions. Objectives: The purpose of this study is to compare the levels of physical fitness required for futsal and soccer as extracurricular activities. Methods: The Indonesian Physical Fitness Test (TKJI), In this study, a survey administered to extracurricular football and futsal players aged 13 to 15 was used as a quantitative method. Male students from two separate schools who were involved in extracurricular activities participated in this study, including soccer at State Junior High School 3 Sukadana, and futsal at Madrasah Tsanawiyah State 1 Pontianak. Applying a purposive sampling strategy to collect the sample, 20 futsal extracurricular students and 20 soccer extracurricular students were obtained. The SPSS version 26 program was used to aid in the data analysis for this investigation. Results: According to the study's findings, the average physical fitness score for soccer extracurricular was 15.1, while the average for futsal extracurricular was 11.75. Additionally, the significance value is 0.000 0.05, demonstrating a significant distinction between football and futsal as extracurricular activities. Conclusion: The study on the degree of physical fitness in extracurricular futsal and football found that there is a big gap. These preliminary results might improve understanding of student fitness developments among exercise professionals.
Body Fat Percentage of Male Martial Arts Athletes Preparing for PON Papua Y. Touvan Juni Samodra; Isti Dwi Puspita Wati; Maharani Fatima Gandasari; Ghana Firsta Yosika; Putra Sastaman B; Davi Sofyan
Journal Coaching Education Sports Vol 4 No 1 (2023): May 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31599/jces.v4i1.1987

Abstract

The required fat percentage for martial athletes is an important component. The purpose of this study was to describe the body fat percentage of martial arts athletes from Tarung Rajat, Boxing, Kempo, Pencak Silat, Taekwondo, Kempo, and Muay Thai who were chosen as the best athletes for the Papua New Guinea PON preparation. The number of samples is 70 athletes, with details of 7 taekwondo, 13 tarung drajat, 16 pencak silat, 24 boxing, 3 kempo, and 7 muay thai. Measurements were made with the Omron Karada Scan HBF-375 balance. The data were analysed with descriptive statistics. The results showed that the overall average percentage of athletes' body fat was 15.17%, included in the normal category. And you can say that the body fat percentage of martial arts athletes in this study is in the low category.