Emi Eliya Eliya Astutik
Department Of Fundamental And Management In Nursing, Universitas Dr. Soebandi, Jember, Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KUALITAS BIMBINGAN FASILITATOR DENGAN KEMAMPUAN MENDOKUMENTASIKAN ASUHAN KEPERAWATAN BERDASARKAN 3S (SDKI, SLKI, SIKI) PADA MAHASISWA NERS Emi Eliya Eliya Astutik; M.Elyas Arif Budiman; Mahmud Ady Yuwanto
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 13 No 4 (2022): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v13i4.892

Abstract

Dokumentasi asuhan keperawatan merupakan bagian dari proses asuhan keperawatan yang dilakukan dengan cara mencatat proses keperawatan. Dalam pendokumentasian asuhan keperawatan dibutuhkan kemampuan yang cukup oleh mahasiswa keperawatan. Salah satu faktor kemampuan yaitu bimbingan fasilitator. Proses bimbingan sangat dibutuhkan mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan mendokumentasikan asuhan keperawatan. Berdasarkan studi pendahuluan yang sudah dilakukan melalui metode wawancara, 70% mahasiswa ners di Universitas dr. Soebandi Jember masih belum mampu memahami penerapan dokumentasi asuhan keperawatan. Tujuan: Menganalisis hubungan bimbingan fasilitator dengan kemampuan mendokumentasikan asuhan keperawatan berdasarkan 3S (SDKI, SLKI, SIKI) pada mahasiswa ners di Universitas dr. Soebandi Jember. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu penelitian korelasional dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa ners sebanyak 106 di Universitas dr. Soebandi Jember. Sampel penelitian sebanyak 32 diambil menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengambilan data menggunakan kuesioner bimbingan fasilitator dan kuesioner dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkan 3S (SDKI, SLKI, SIKI). Uji statistik menggunakan uji analisis korelasi Rank Spearman.Bimbingan fasilitator tentang dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkan 3S (SDKI, SLKI, SIKI) sebagian besar dalam kategori baik sebanyak (81,3%), kategori kurang sebanyak (18,8%). Kemampuan mendokumentasikan asuhan keperawatan berdasarkan 3S (SDKI, SLKI, SIKI) pada mahasiswa ners sebagian besar dalam kategori kompeten sebanyak (87,5%), kategori tidak kompeten sebanyak (12,5%). Hasil analisis korelasi Rank Spearman didapatkan nilai p value 0,002 yang mengindikasikan bahwa terdapat hubungan. Proses bimbingan fasilitator yang baik akan mempengaruhi kemampuan mendokumentasikan asuhan keperawatan berdasarkan 3S (SDKI, SLKI, SIKI) pada mahasiswa ners menjadi kompeten.
BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KESEHATAN MENTAL PERAWAT PADA MASA PANDEMI COVID-19: BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KESEHATAN MENTAL PERAWAT PADA MASA PANDEMI COVID-19 M.Elyas Arif Budiman; Said Mardijanto; Emi Eliya Astutik; Achmad Ali Basri
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 12 No 2 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM STIKes ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37413/jmakia.v12i2.201

Abstract

ABSTRAK Bekerja di tengah perhatian media dan publik yang intens, durasi kerja panjang, masif, dan belum pernah terjadi sebelumnya pada perawat memiliki implikasi tambahan dalam memicu terjadinya masalah kesehatan mental. Stigmatisasi yang ada menjadikan perawat sebagai pembawa virus merupakan sikap yang memicu terjadinya gangguan mental. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan beban kerja perawat dengan kesehatan mental perawat pada masa pandemi Covid-19. Desain penelitian ini menggunakan korelasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 40 responden dengan menggunkan teknik purposive sampling kemudian data dianalisis menggunakan uji spearman rho. Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa beban kerja perawat berada pada kategori beban kerja yang berat selama pandemi covid-19 dengan persentase sebanyak 75% dan kesehatan mental perawat selama pandemi paling banyak dengan kesehatan mental sedang sebanyak 70,0%. Kemudian dari hasil uji bivariat menunjukkan nilai signifikan 0,019 dimana nilai ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara beban kerja perawat dengan kesehatan mental perawat. Beban kerja yang berlebih pada perawat dapat memicu timbulnya stres dan burnout. Perawat yang mengalami stres dan burnout memungkinkan mereka untuk tidak dapat menampilkan performa secara efektif dan efisien dikarenakan kemampuan fisik dan kognitif mereka menjadi berkurang.
Pentingnya Nilai Profesional dari Perspektif Mahasiswa Keperawatan di Jember Ika Adelia Susanti; Prestasianita Putri; Emi Eliya Astutik
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol 5 No 1 (2023): Desember
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v5i1.473

Abstract

The professional value of nurses becomes an important element. Professional value in nursing is recognized as an essential aspect to be considered among nursing students. These values can be modified through educational, clinical, and personal experiences. Educational institutions have an important role in shaping the professional value of nursing students. The study aimed to analyze the importance of professional value from the perspective of nursing students. The research design used a descriptive study with a cross-sectional approach. The research sample was 117 2nd semester nursing students with consecutive sampling techniques. The research instrument used the Nurse Professional Values Scale-Revised (NPVS-R) questionnaire. Data analysis using descriptive analysis. The results showed that the students' professional scores were quite high with a total score of 94.43 ± 14.28 and an average score of 3.63. Based on the perspective of nursing students, the highest domain in professional values was the "Trust" domain (mean of 3.69) and the lowest "Activism" domain (mean of 3.56). The importance of professional value in each domain, additional strategies are needed that can be implemented comprehensively in educational institutions to increase the professional value of nursing students.