Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

THE ABILITY OF Lactobacillus plantarum BSL IN REDUCING THE TISSUE DAMAGE OF LIVER AND SPLEEN IN RATS INFECTED BY Listeria monocytogenes ATCC 7644 Firat Meiyasa; Betty Sri Laksmi Jenie; Lilis Nuraida; Nurbety Tarigan
AGRISAINTIFIKA: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 3, No 2 (2019): Agrisaintifika
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ags.v3i2.542

Abstract

Lactobacillus plantarum BSL, previously isolated from Indonesian sauerkraut. In this study, we investigated the ability of L. plantarum BSL in reducing the tissue damage of liver and spleen in rats infected by Listeria monocytogenes ATCC 7644. Treatment group of rats received 0.5 mL culture suspension (109 CFU/mL) of L. plantarum BSL and control group received 0.5 mL of 0.85% w/v NaCl daily for nine days of experiment. Both groups were infected at 3rd day with 0.5 mL of suspension of L. monocytogenes (109CFU/mL). At the 2nd (before infection), 5th, 7th, and 9th day (after infection), the rats were sacrificed and then, liver and spleen were assessed for histopathological. Our study revealed that the administration of L. plantarum BSL could be able to reduce the liver and spleen damage of the experimental rats.
Peranan Kalium Hidroksida (KOH) Terhadap Mutu Karaginan Eucheuma cottonii di Indonesia Firat Meiyasa; Nurbety Tarigan
AGRISAINTIFIKA: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 2, No 2 (2018): Agrisaintifika
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ags.v2i2.263

Abstract

Karaginan merupakan getah rumput laut yang diekstrak dengan air atau larutan alkali seperti kalium hidroksida (KOH). Konsentasi KOH berpengaruh terhadap mutu karaginan. Semakin meningkat konsentrasi KOH mampu meningkatkan jumlah rendemen, mampu menurunkan kadar air dan kadar sulfat pada karaginan. Selain viskositas dan kekuatan gel yang dipengaruhi oleh KOH, juga dipengaruhi oleh lama waktu ekstraksi. Semakin lama waktu ekstraksi dengan meningkatnya konsentrasi KOH mampu meningkatkan kekuatan gel, namun viskositas mengalami penurunan. Sebaliknya, semakin cepat lama waktu ekstraksi dengan bertambahnya konsentrasi KOH maka viskositas meningkat dan kekuatan gel menurun pada karaginan
Effect of vitamin E on the quality of egg bonylip barb fish Osteochilus vittatus (Valenciennes, 1842) Nurbety Tarigan; Ridwan Affandi; Firat Meiyasa
Aceh Journal of Animal Science Vol 5, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/ajas.5.2.15395

Abstract

Bonylip barb Osteochilus vittatus is a local fish species of significant economic value with vast potential in commercial freshwater fish culture. Traditional cultivation methods are currently employed depending on the seeds, although a low hatchery rate is assumed. The purpose of this study, therefore, was to determine the effect of dietary vitamin E on the quality of bonylip barb eggs, with the applied dosage of 0, 125, 250, and 375 mg/kg. Subsequent parameters measured include fecundity, drowned egg percentage, the chemical composition of eggs, and total energy retention. The results showed that several vitamin E doses significantly (P˂0.05) influenced these aforementioned constraints. Furthermore, the application of vitamin E at 375 mg/kg recorded the best dosage to improve egg quality. In addition, the fecundity was estimated at 23.484 grains, and sink egg percentage reached 92.66%, while protein and fat content were 21.43 mg/kg and 27.88%higher compared to the controlled sample. Therefore, It is concluded that the administration of vitamin E in the feed tends to increase egg quality of bonylip barb fish.
Identifikasi Makroalga di Perairan Moudolung Kabupaten Sumba Timur Firat Meiyasa; Yatris Rambu Tega; Krisman Umbu Henggu; Nurbety Tarigan; Suryaningsih Ndahawali
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 12, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v12i2.2751

Abstract

Makroalga merupakan sumberdaya hayati laut yang banyak ditemui di perairan Indonesia, salah satunya di Perairan Sumba Timur. Namun, sampai saat ini penyebaran makroalga di perairan Sumba Timur belum diidentifikasi spesiesnya. Langkah awal yang kami lakukan adalah memulai identifikasi makroalga di perairan Moudolung, alasanyanya penyebaran makroalga cukup melimpah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi setiap spesies makroalga yang tersebar di perairan Moudolung. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei. Pengambilan sampel dilakukan pada tiga titik yaitu stasiun I (berpasir), stasiun II (lamun) dan stasiun III (berbatu), selanjutnya dilakukan identifikasi makroalga. Sampel makroalgae yang diperoleh diidentifikasi dengan menggunakan buku identifikasi makroalgae. Selain itu, juga dilakukan pengujian kualitas air (suhu, DO dan pH). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air di perairan Moudolung cukup baik dengan rata-rata suhu adalah 29oC, DO sebesar 7.7-8.1mg/L dan pH sebesar 8.30-8.40. Sementara untuk hasil identifikasi makroalga terdapat 3 kelas utama makroalga yaitu alga cokelat 7 spesies (Hormophysa triquetra, Sargasssum muticum, Turbinaria ornata (Turner) J. Agardh, Sargasum plagyophyllum, Sargassum polycystum, Dictyota pinnatifida dan Padina australis), alga merah 5 spesies (Gracilaria corticata, Eucheuma spinosum, Gracilaria salicornia C. Agaradh, Achanthopora spicifera dan Achanthopora muscoides),dan alga hijau 3 spesies (Ulva flexuosa, Ulva reticulate dan Ulva compressa L.)
Analisis Konsumsi Ikan pada Masyarakat Pesisir Sumba Timur Krisman Umbu Henggu; Yatris Rambu Tega; Firat Meiyasa; Suryaningsih Ndahawali; Nurbety Tarigan; Yopi Nurdiansyah
Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 7, No 2 (2021): DESEMBER 2021
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marina.v7i2.10368

Abstract

Kabupaten Sumba Timur merupakan salah satu daerah dengan sumber daya perikanan yang melimpah, namun saat ini belum terdapat data jumlah konsumsi dan asupan gizi ikan masyarakat pesisir. Tujuan penelitian adalah mengetahui profil konsumsi ikan, angka konsumsi ikan, dan status asupan gizi ikan masyarakat pesisir di Kabupaten Sumba Timur. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei—Juni 2020, di sepuluh desa dan dua kelurahan pesisir. Jumlah responden yang dilibatkan adalah 347 orang, yang dipilih menggunakan metode slovin dengan kriteria usia responden 18—60 tahun dan memiliki preferensi tentang ikan. Pengambilan data profil konsumsi ikan dilakukan dengan wawancara, sedangkan angka konsumsi ikan dan status asupan gizi ikan harian menggunakan instrumen food frequency questionnaires. Data hasil penelitian dianalisis deskriptif dan analisis regresi linier tunggal untuk mengetahui hubungan karakteristik keluarga terhadap jumlah konsumsi ikan (kg/kapita/bulan). Hasil penelitian menunjukkan mayoritas masyarakat pesisir berpendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan bermatapencaharian nelayan. Masyarakat pesisir sebanyak 56,80% mengkonsumsi ikan 2—5 kg/kapita/bulan dan 43,20% mengkonsumsi ikan > 5 kg/kapita/bulan. Angka konsumsi ikan masyarakat pesisir berdasarkan usia dan jenis kelamin adalah 45,62—48,00 kg/kapita/tahun atau setara dengan 118,37—133,45 gram/kapita/hari. Angka konsumsi ini masih rendah dibandingkan target konsumsi ikan nasional tahun 2020, yakni 56,39 kg/kapita/tahun. Kontribusi angka konsumsi ikan terhadap rata-rata status asupan gizi ikan masyarakat pesisir adalah protein 7,53 (gram/kapita/hari), lemak 1,08 (gram/kapita/hari), dan energi 107 (kkal/kapita/hari). Khusus pada status kecukupan protein ikan harian belum memenuhi standar asupan gizi hewani ikan, yakni minimal jumlah asupannya harus mencapai 18,53 gram/kapita/hari. Oleh sebab itu, perlu dilakukan strategi untuk membudayakan konsumsi ikan pada masyarakat melalui sosialisasi, edukasi, dan diversifikasi produk perikanan.Title: Fish Consumption Analysis of East Sumba Coastal CommunitiesEast Sumba Regency is one of the areas with abundant fishery resources. Currently, there is no data on fish consumption and nutritional intake in coastal communities. The purpose of the study was to find the profile of fish consumption, the number of fish consumption, and the nutritional status of fish in coastal communities in East Sumba Regency. This research was conducted in May—June 2020 in ten and two coastal villages. The number of respondents involved was 347. The number of respondents was determined using the Slovin approach with the criteria of the respondent’s age being 18—60 years and having a preference for fish. Data collection on fish consumption profiles was conducted by interview, while fish consumption figures and daily fish nutritional status used the food frequency questionnaire instrument. The research data were analyzed descriptive and single linear regression analysis to decide the relationship of family characteristics to fish consumption (kg/capita/month). The study results show that most coastal communities have a junior high school education, earning a livelihood from fishermen. Coastal communities 56.80% consume fish 2—5 kg/capita/month and 43.20% consume fish >5 kg/capita/month. The fish consumption rate of coastal communities based on age and gender is 45.62—48.00 kg/capita/year or equal to 118.37—133.45 grams/capita/day. This consumption figure is still low compared to the national fish consumption target in 2020, which is 56.39 kg/capita/year. The contribution of fish consumption figures to the average nutritional status of fish in coastal communities is protein 7.53 (grams/capita/day), fat 1.08 (grams/capita/day), and energy 107 (kcal/capita/day). In particular, the daily fish protein adequacy status does not meet the standard of fish animal nutrition intake, namely the smallest amount of intake must reach 18.53 grams/capita/day. Therefore, a strategy is needed to cultivate fish consumption in the community through socialization, education, and diversification of fisheries products.
PEMANFAATAN RUMPUT LAUT JENIS EUCHEUMA COTTONI SEBAGAI BAHAN ALAMI GEL HAND SANITYZER DI MASYARAKAT DESA MBATAKAPIDU Yatris Rambu Tega; Krisman Umbu Henggu; Firat Meiyasa; Nurbety Tarigan; Suryaningsih Ndahawali
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 1 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.741 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i1.2702

Abstract

ABSTRAKRumput Laut atau seaweed merupakan sumberdaya hayati yang potensinya cukup banyak di Sumba Timur. Produksi rumput laut di Sumba Timur mencapai hingga lebih dari 60% dan memiliki produksi rumput laut yang sangat bagus, sehingga menjadi peluang besar untuk pemanfaatannya.  Eucheuma cottoni merupakan salah satu rumput laut yang  perlu dikembangkan, karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi dimana rumput laut Eucheuma cottoni memiliki kandungan metabolit sekunder berupa senyawa bioaktif yang berpotensi sebagai antibakteri, antivirus dan antijamur. Telah dilakukan formulasi sediaan gel antibakteri hand sanitizer (penyanitasi tangan)  dari kombinasi dari rumput laut Eucheuma cottoni dan jeruk yang bertujuan untuk memperoleh sediaan gel hand sanitizer yang memiliki aktivitas antibakteri yang dapat diterima oleh masyarakat. Kata kunci: rumput laut; Eucheuma cottoni; gel hand sanitizer. ABSTRACTSeaweed is a potential biological resource in East Sumba. Seaweed production in East Sumba reaches more than 60% and has a very good seaweed production, making it a great opportunity for its utilization. Eucheuma cottoni is one of the seaweed that needs to be developed, because it has a high economic value where the seaweed Eucheuma cottoni contains secondary metabolites in the form of bioactive compounds that have the potential as antibacterial, antiviral and antifungal properties. The hand sanityzer antibacterial gel formulation has been carried out from a combination of Eucheuma cottoni and orange seaweed which aims to obtain hand sanitizer gel preparations that have antibacterial activity that can be accepted by the public. Keywords: seaweed; Eucheuma cottoni;  gel hand sanitizer.
Pelatihan Pembuatan Stik dan Pilus Rumput Laut pada Kelompok Usaha Kelurahan Kambajawa Firat Meiyasa; Nurbety Tarigan; Gian Kirana Efruan; Denisius Umbu Pati; Desy Asnath Sitaniapessy
Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 03 (2019): Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jurnalpkm.v2i03.3525

Abstract

Kelompok usaha “Ceria 41”, “Dahlia 28” dan “Sehati” merupakan kelompok usaha yang bergerak dalam menghasilkan produk olahan berbahan dasar pangan lokal. Kelompok usaha ini merupakan bagian dari ibu – ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Kelurahan Kambajawa, Sumba Timur, NTT. Tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan pendampingan kepada masyarakat dengan cara memberikan informasi dan pengetahuan kepada kelompok usaha tentang pemanfaatan pangan lokal yang dapat dikembangkan menjadi oleh – oleh khas Sumba. Kegiatan ini terdiri dari tiga bagian, yaitu: workshop, praktek pembuatan stik dan pilus rumput laut, dan pendampingan serta pemasaran produk. Hasil dari pengabdian ini memberikan pengaruh positif pada ketiga kelompok tersebut, dimana produk yang dihasilkan dapat diterima oleh konsumen berdasarkan formulasi yang tepat dan juga desain kemasan yang menarik. Hal ini terlihat dari jumlah produk yang telah dipasarkan di berbagai lokasi seperti swalayan dan outlet yang ada di kota Waingapu – Sumba Timur.
ANALISIS MOTIVASI DAN HYGIENE FACTORS PADA MITRA KERJA PLN KABUPATEN SUMBA TIMUR Rambu Yetti Kalaway; Lusianus Heronimus Sinyo Kelen; Firat Meiyasa
Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2022): Jurnal PkM: Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jurnalpkm.v5i1.7609

Abstract

Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan adalah menganalisis dan mengkaji motivasi serta hygiene factor dari sumber daya manusia pada PLN Sumba Timur. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif terhadap data yang diisi melalui kuesioner. Hasilnya motivatingfactors dan hygiene merupakan dua hal yang berbeda dalam mempengaruhi kepuasan kerja.  Hygienefactors dapat mencegah ketidakpuasan kerja tapi bukan merupakan faktor yang menimbulkan kepuasan kerja. Hygienefactors hanya sebagai pencegah perasaan negatif di tempat kerja. Selanjutya, motivatingfactors merupakan faktor yang memotivasi kepuasan kerja karyawan di tempat kerja
POTENSI LACTOBACILLUS DALAM MENCEGAH LISTERIA MONOCYTOGENES Firat Meiyasa
Media Gizi Pangan Vol 27, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.704 KB) | DOI: 10.32382/mgp.v27i1.1413

Abstract

Kontaminasi bahan pangan yang disebabkan oleh Listeria monocytogenes merupakan masalah yang serius karena menyebabkan kerugian ekonomi akibat rusaknya produk pangan dan masalah kesehatan manusia terutama di negara berkembang termasuk Indonesia. Bakteri patogen ini dapat menyebabkan gastroenteritis, infeksi aliran darah dan sistem saraf pusat, terutama pada pasien immunocompromised dan pada kelompok usia lanjut, maupun ibu hamil. Salah satu solusi pencegahan infeksi oleh bakteri patogen ini adalah penerapan teknologi pengawetan pangan dengan memanfaatkan potensi kelompok bakteri asam laktat seperti Lactobacillus spp. yang mampu menghasilkan senyawa-senyawa aktif pengawet bahan pangan sekaligus bersifat antimikroba terhadap mikroorganisme patogenseperti asam-asam organik, diasetil, hidrogen peroksida, dan bakteriosin. Selain itu, mekanisme kerja bakteri asam laktat di dalam menghambat aktivitas L. monocytogenes meliputi peningkatan fungsi barrier dan sebagai imunomodulator. Beberapa spesies Lactobacillus yang mampu mengendalikan aktivitas L. monocytogenes baik secara in vitro maupun in vivo meliputi L. plantarum BSL, L. casei shirota, L. sakei 2a, L. plantarum MB427, L. plantarum ZDY 2013, L. plantarum 2142, L. paraplantarum FT259, L. delbrueckii UFV H2B20, L. curvatus MBSa2, L. casei AI 62, L. lactis 140/2, L. lactis 768/5, L. salivarius FC113, L. brevis MLK27
Analisis Kandungan Fitokimia Beberapa Jenis Makroalga Dari Perairan Pantai Londalima Kabupaten Sumba Timur Suryaningsih Ndahawali; Nurbety Tarigan; Yatris Rambu Tega; Krisman Umbu Henggu; Firat Meiyasa
Jambura Fish Processing Journal Vol 3, No 2 (2021): VOLUME 3 NOMOR 2, JULY 2021
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jfpj.v3i2.10234

Abstract

Makroalga memiliki metabolit sekunder seperti flavonoid, alkaloid, fenol dan sebagainya, yang sudah banyak dimanfaatkan sebagai obat-obatan. Makroalga atau rumput laut banyak dikenal oleh masyarakat diperoleh dari perairan pantai Londalima yang berada di Kabupaten Sumba Timur, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis kandungan senyawa dengan menggunakan analisis uji fitokimia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kualitatif dengan beberapa pereaksi seperti reagen mayer, dragendorf dan wagner untuk uji flavonoid, sedangkan pengujian saponin, tanin, alkaloid, fenolik, steroid atau terpenoid menggunakan metode liebermann burchard. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makroalga Gracilaria corticata teridentifikasi mengandung semua golongan senyawa yang diuji seperti flavonoid, saponin, tanin, alkaloid, fenolik dan steroid/terpenoid, hal berbeda ditunjukan Eucheuma spinosum  tidak  mengandung  saponin, sedangkan Ulva reticulata, Sargassum muticula dan Padina australis mengandung flavonoid dan tanin. Sehingga dapat disimpulkan bahwa makroalga yang ada secara alami dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan disesuaikan dengan kandungan senyawa yang ada.