Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Tiram pada Lambung Kapal Terhadap Benaman Kapal Sebelum dan Sesudah Dok (Studi Kasus Pelabuhan Tanjung Emas Semarang) Susanto Susanto; Ngatmin Ngatmin
Jurnal Maritim Polimarin Vol. 3 No. 1 (2017)
Publisher : PPPM Polimarin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tiram hidup dengan cara menempel, salah satu tempat yang disukai untuk hidup adalah di lambung kapal. Tiram yang menempel di lambung kapal diindikasikan  mempengaruhi pengoperasian kapal dan berat benaman kapal. Penempelan tiram di lambung kapal membuat permukaan lambung kapal menjadi tidak halus dan tidak rata dan selanjutnya dapat menyebabkan gesekan yang lebih besar, sehingga akan berpengaruh langsung terhadap kecepatan. Dengan jumlah populasi tiram yang banyak pada lambung kapal kemungkinan akan menambah berat benaman kapal. Penelitian tentang Pengaruh Tiram Pada Lambung Kapal Terhadap Benaman Kapal Sebelum Dan Sesudah Dok merupakan penelitian studi kasus di Pelabuhan Tanjung Emas ). Studi kasus dilakukan terhadap kapal yang sedang melakukan dry dock dan melakukan pembersihan lambung kapal. Teknik pengumpulan datanya dengan observasi lapangan, wawancara dan diskusi dengan pihak-pihak terkait yang meliputi awak kapal yang berhubungan langsung dengan pengoperasian kapal serta pekerja dock yang menangangi tiram yang menempel dilambung kapal saat dry dock. Temuan yang diperoleh adalah bahwa akibat-akibat yang ditimbulkan dari penempelan tiram di lambung kapal tersebut secara umum mempengaruhi pengoperasian kapal. Permukaan lambung yang banyak ditempeli tiram berpengaruh terhadap kecepatan dan kestabilan kapal saat berlayar. Untuk pengaruhnya terhadap berat benaman tidak begitu signifikan jika dibandingkan dengan berat kapal yang mencapai ribuan ton.
Analisis Gugus Fungsi, Morfologi dan Ukuran Partikel Manganese Ferrite yang Disintesis dari Pasir Besi Heri Kiswanto; Indah Nurhidayati; Ario Hendartono; Prijo Harsono; Ngatmin Ngatmin
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jiif.v7i2.47022

Abstract

Manganese ferrite (Mn ferrite) telah berhasil disintesis dengan metode kopresipitasi pada suhu 60 ℃. Mn ferrite disintesis dari pasir besi sebagai prekusornya. Tujuan dari penelitian ini untuk mensintesis Mn ferrite dari pasir besi dan menganalisis gugus fungsi serta morfologinya. Sampel dibuat dengan memvariasikan NaOH yaitu 3 M, 6 M dan 9 M. Struktur kristal, gugus fungsi dan morfologi dikarakterisasi dengan X-ray Difractometer (XRD), Fourier Transform Infra Red (FTIR), dan Transmission Electron Microscopy (TEM). Hasil spektra FTIR mengkonfirmasi adanya gugus fungsi metal-oxide (M-O) pada kisi tetrahedral dan oktahedral pada bilangan gelombang masing-masing 462 cm-1 dan 578 cm-1. Hal ini diidetifikasi sebagai gugus Mn-O dan Fe-O sekaligus mengkonfirmasi pembentukan struktur spinel. Pengamatan morfologi menunjukkan bahwa sampel terlihat mengalami aglomerasi karena adanya interaksi magnetik. Hasil pengamatan ukuran partikel berada pada kisaran 30 – 50 nm yang diukur menggunakan software Image-J. Ukuran butir terlihat lebih besar dibandingkan hasil perhitungan ukuran kristalit berdasarkan data XRD karena sampel mengalami aglomerasi sehingga beberapa butir menggumpal menjadi satu dan terlihat seperti satu partikel.Kata kunci: Mn-ferrite, gugus fungsi, morfologi, ukuran partikel