Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

MODEL HUBUNGAN TECHNOSTRESS TERHADAP EMOTIONAL EXHAUSTION PADA MAHASISWA PERGURUAN TINGGI MARITIM SELAMA PEMBELAJARAN ONLINE Ario Hendartono; Christine Widilestari
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI MARITIM Vol 23, No 1 (2022): September
Publisher : UNIMAR AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2975.55 KB) | DOI: 10.33556/jstm.v23i1.325

Abstract

Pandemi Covid 19 yang ditetapkan WHO pada bulan Maret 2020 mengubah proses edukasi secara drastis. Dalam sekejap secara radikal proses edukasi offline berubah menjadi online learning. Saat pembelajaran online mahasiswa membutuhkan alat bantu pembelajaran, seperti smartphone, tablet, laptop untuk mengakses informasi dimana dan kapan saja. Akan tetapi kondisi ekonomi saat pandemi turut mempengaruhi daya beli masyarakat atas hardware yang diperlukan sehingga menimbulkan stres tersendiri. Selain itu kekurangsiapan penguasaan teknologi memicu munculnya technostress. Bukan hanya technostress, selama pembelajaran online mahasiswa juga mengalami emotional exhaustion yang ditunjukkan dengan kondisi atau perasaan yang terkuras oleh tugas serta kegiatan yang dihadapi. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur pengaruh technostress terhadap emotional exhaustion pada mahasiswa perguruan tinggi maritim di Jawa Tengah. Selain itu dilakukan pengujian tambahan atas data demografi responden yaitu pengaruh kelompok umur; pengaruh tingkat pendidikan dan pengaruh jenis kelamin terhadap emotional exhaustion. Jumlah sampel penelitian sebanyak 311 mahasiswa dari lima perguruan tinggi maritim di Jawa Tengah, dengan waktu pengambilan data dimulai awal Agustus 2021 sampai dengan akhir September 2021. Simpulan hasil penelitian: (1) Pengaruh technostress terhadap emotional exhaustion sebesar 0,86 yang ditunjukkan Adjusted R2 Square sebesar 86%; (2) Tingkat technostress berpengaruh signifikan terhadap emotional exhaustion; (3) Kelompok umur mahasiswa tidak berpengaruh secara signifikan terhadap emotional exhaustion; (4) Tingkat pendidikan mahasiswa berpengaruh positif terhadap emotional exhaustion; (5) Jenis kelamin mahasiswa tidak berpengaruh secara signifikan terhadap emotional exhaustion.  Kata kunci :  emotional exhaustion; pembelajaran online; pembelajaran saat pandemi covid 19; technostress.
Dampak Dwelling Time Terhadap Layanan Ekspor Impor di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Ario Hendartono; Christine Widilestari
Jurnal Maritim Polimarin Vol. 6 No. 2 (2020)
Publisher : PPPM Polimarin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.296 KB) | DOI: 10.52492/jmp.v6i2.12

Abstract

Abstract The ideal dwelling time and in accordance with the target market profit must be seen as an interrelated system starting with the use of professional human resources, equipment readiness and time to prepare it, speed, maintenance, and not forgetting the kind and type, as well as the land, both the area affects the stacking of containers, distance and infrastructure that can support the acceleration of access needed to achieve high speed and efficiency. According to the World Bank (2011), dwelling time is the time calculated from the time the containers are unloaded and lifted from the ship until the containers leave the port container terminal through the main gate. The dwelling time process at the port consists of three stages, namely pre-clearance, customs clearance, and post-clearance. The objectives of this research include (1) To find out what factors cause the duration of dwelling time at TanjungEmas Port; (2) Knowing the impact of the duration of the dwelling time on export and import services at the Port of TanjungEmas; (3) Knowing the action of mitigation that taken by the Port of TanjungEmas Semarang to reduce dwelling time. The type of research used is qualitative research, which is a research process and understanding based on a methodology that investigates social phenomena and human problems with a case study model. It is expected that the data needed in research at TPKS can be obtained from the results of observations and interviews conducted related to matters of a policy, strategy and reality in the field. From the data obtained in the field, the following conclusions can be drawn: (1) The factors causing the length of dwelling time at TanjungEmas Port include: document and physical inspection process of goods on Customs classification;data on PIB and SPPB dates are often not detailed, the duration of time for container processing at TPKS is often unknown; service users do not clearly complete the document. (2) The impact of the dwelling time process on export and import services at TanjungEmas Port, among others: the export process does not really have an effect; The import process dwelling time is longer than the export process because the documents / containers that enter TPKS (Semarang Container Terminal ) must still be inspected by quarantine and Customs. (3) Mitigation action taken by the Port of TanjungEmas Semarang to reduce dwelling time include: detailed integration arrangements between TPKS and Customs through INSW facilities; 24 hours online facility equipped with modern equipment, namely ARTG (Automated Rubber Tired Gantry) and gate automation to expedite the process of releasing goods; the policy regulates the release of both filled and empty containers to the PLP after 5 days and after 10 days they must be moved again to a private depot.
An Analysis of Communication Between Pilot and Master for Berthing and Unberthing at Tanjung Intan Harbour Cilacap Ario Hendartono; Retno Anggoro
Jurnal Maritim Polimarin Vol. 2 No. 1 (2016)
Publisher : PPPM Polimarin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

All human societies are shaped by language, and language itself is shaped by society. Every social institution is maintained by language. Seafarer, government, education, the family, all are carried on with language. Almost all of our contact with others involves speaking.  People speak differently according to their background. Often, the social characteristic of one person can be determined from his speech, education, and even occupation. Also, they speak differently according to the actual circumstances they find themselves at a particular time. For seafarers to be able to communicative effectively, they need to be able to use and understand English in arrange of situations. Being able to use English means that the seafarer can combine the building blocks of language (grammar, vocabulary, phonology) to express himself clearly and appropriately in speech and writing. Being able to understand English means that the seafarer can interpret messages that he hears and reads correctly and can respond to these messages appropriately and comprehensibly. When a seafarer’s can demonstrate the ability to do this, he proves his communicative competence in English. Maritime communication comprises communication between vessels and coast stations, intership communication and intraship communication (internal communication when the vessel is berthing, casting off or un berthing, leaving berth, loading and discharging, etc). Vessels and coast stations can communicate by means of radio telephony, satellite, Digital Selective Calling (DSC) and radio-telex. The categories of messages that can be transmitted and received are called priorities. They indicate the importance of the message. In maritime communication has a specific communication for communicating between vessels and coast- stations, vessel and vessel called SMCP (Standard Marine communication Phrases).
Fitur Statistik Ekstrasi Data untuk Intelligent System Prediksi Kerusakan pada Mesin Kapal Gunawan Budi Santoso; Ario Hendartono
Jurnal Maritim Polimarin Vol. 2 No. 1 (2016)
Publisher : PPPM Polimarin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dunia maritim pada era sekarang ini sudah sangat pesat. Termasuk di dalamnya industri bisnis transportasi laut yang menggunakan moda transportasi kapal. Untuk hal ini maka dukungan sistem komputerisasi diperlukan untuk menunjang keberhasilan dalam melakukan proses bisnis. Salah satu komponen yang dilakukan dengan bantuan komputer adalah pemantauan penggunaan mesin pada kapal. Pemantauan terhadap sistem bisnis menggunakan sebuah sistem cerdas (Intelligent System) yang akan melakukan prediksi kerusakan terhadap komponen yang terdapat di mesin kapal, yaitu bantalan gelinding. Prediksi merupakan prediksi terhadap kerusakan pada sebuah mesin pada waktu tertentu. Sehingga kerusakan fatal di dalam sebuah mesin dapat terhindarkan. Intelligent system melalui prediksi terhadap kerusakan bantalan gelinding digunakan untuk melakukan pemantauan di dalam mesin kapal. Sistem ini menggunakan 5 fitur statistik ekstrasi data, yaitu kurtosis, beta kurtosis, mean, RMS, skewness. Fitur ekstraksi ini selanjutnya dilakukan dengan proses komputasi prediksi. Komputasi prediksi menggunakan data Motor Data Original (MDO). Perusahaan kapal memerlukan pemantauan terhadap kinerja mesin kapal untuk mengetahui kondisi performa mesin tersebut. Karena jika mesin kapal tiba-tiba terhenti, maka proses bisnis dalam perusahaan akan terhenti sehingga kerugian akan terjadi. Pemantauan terhadap mesin kapal ini mempunyai manfaat agar perusahaan pelayaran dapat mengetahui sisa umur fungsi dari bagian mesin kapal, sehingga alat yang akan rusak dapat diganti sebelum mengalami kerusakan yang fatal. Dengan demikian melalui hasil penelitian ini maka proses bisnis pada perushaan pelayaran dapat berjalan dengan lancar. 
Konsep Maslahah Knowledge Dengan Pendekatan Teori Resource Based View Terhadap Kinerja SDM Pada Kegiatan Halal Logistik di Indonesia Retno Anggoro; Budhi Cahyono; Rahindra Bayu Kumara; Ario Hendartono
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 7, No 1 (2023): Pebruari, 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v7i1.2023.234-239

Abstract

Tujuan dari penulisan artikel ini adalah memberikan gambaran terkait konsep halal logistik yangsaat ini seang berkembang di Indonesia. Pengetahuan adalah salah satu faktor yang dapat mendukung kinerja sumber daya manusia pada kegiatan halal logistik. Digabungkan dengan konsep nilai islam maslahah, diharapkan mampu menjadi pengetahuan yang bermafaat bagi semua pihak dalam penanganan logistik halal. Munculya inovasi baru dalam dunia bisnsi berupa teknologi blockchain menjadikan aspek pengetahuan memiliki peranan yang sangat penting menuju kinerja SDM yang unggul dan mampu memenuhi harapan perusahaan. Konsep halal logistik memiliki peran dominan dalam memenuhi persepsi dan harapan dari konsumen khususnya konsumen muslim di Indoensia. Implementasi dari teori Resourve Based Theory (RBV), dimana sumber daya merupakan asset yang dimiliki oleh perusahaan, dan apabila sumber daya dimanfaatkan secara maksimal maka tujuan perusahan akan dapat dicapai. Melalui karya ilmiah ini memberikan gambaran konsep maslahah knowladge dengan penerapan teori RBV terhadap kinerja SDM pada perusahaan penyedia jasa logistik, dan harapannya mampu mewujudkan implementasi dan integrasi logistik halal di Indonesia.
TEKNIK PENGELASAN SMAW DAN KESELAMATAN KERJA MELALUI PELATIHAN LAS DI DESA BEJI UNGARAN Arif Rakhman Suharso; Wahyu Ari Putranto; Khaeroman; Prijo Harsono; Ario Hendartono
Jurnal Visi Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Visi Pengabdian Kepada Masyarakat : Edisi Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas HKBP Nommensen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51622/pengabdian.v4i2.1333

Abstract

Mesin las jenis SMAW merupakan jenis mesin las yang sering kita jumpai baik untuk skala perorangan maupun untuk skala industri. Keterampilan menggunakan mesin las sangat diperlukan baik utnuk berwiraswasta maupun untuk bekerja di industri. Selain itu faktor keselamatan juga perlu diperhatikan saat proses pengelasan. Ungaran merupakan salah satu Kecamatan di Semarang yang terdapat banyak perumahan yang membutuhkan kanopi dan pagar dari besi serta banyak terdapat industri yang membutuhkan operator las. Sebagai dosen di Jurusan Teknika Politeknik Maritim Negeri Indonesia maka diadakan pelatihan las menggunakan mesin las jenis SMAW serta pengetahuan tentang keselamatan dalam pengelasan. Kegiatan ini mendapat sambutan yang baik dari warga kelurahan Beji kecamatan Ungaran Timur sekaligus memperkenalkan kampus baru Politeknik Maritim Negeri Indonesia yang terletak di Kelurahan Ngobo yang berbatasan langsung dengan Kelurahan Beji.
Analisis Gugus Fungsi, Morfologi dan Ukuran Partikel Manganese Ferrite yang Disintesis dari Pasir Besi Heri Kiswanto; Indah Nurhidayati; Ario Hendartono; Prijo Harsono; Ngatmin Ngatmin
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jiif.v7i2.47022

Abstract

Manganese ferrite (Mn ferrite) telah berhasil disintesis dengan metode kopresipitasi pada suhu 60 ℃. Mn ferrite disintesis dari pasir besi sebagai prekusornya. Tujuan dari penelitian ini untuk mensintesis Mn ferrite dari pasir besi dan menganalisis gugus fungsi serta morfologinya. Sampel dibuat dengan memvariasikan NaOH yaitu 3 M, 6 M dan 9 M. Struktur kristal, gugus fungsi dan morfologi dikarakterisasi dengan X-ray Difractometer (XRD), Fourier Transform Infra Red (FTIR), dan Transmission Electron Microscopy (TEM). Hasil spektra FTIR mengkonfirmasi adanya gugus fungsi metal-oxide (M-O) pada kisi tetrahedral dan oktahedral pada bilangan gelombang masing-masing 462 cm-1 dan 578 cm-1. Hal ini diidetifikasi sebagai gugus Mn-O dan Fe-O sekaligus mengkonfirmasi pembentukan struktur spinel. Pengamatan morfologi menunjukkan bahwa sampel terlihat mengalami aglomerasi karena adanya interaksi magnetik. Hasil pengamatan ukuran partikel berada pada kisaran 30 – 50 nm yang diukur menggunakan software Image-J. Ukuran butir terlihat lebih besar dibandingkan hasil perhitungan ukuran kristalit berdasarkan data XRD karena sampel mengalami aglomerasi sehingga beberapa butir menggumpal menjadi satu dan terlihat seperti satu partikel.Kata kunci: Mn-ferrite, gugus fungsi, morfologi, ukuran partikel
Pengenalan Autonomous-Vessel untuk Siswa SMA 14 Semarang Melalui Kegiatan Webinar Heri Kiswanto; Ario Hendartono; Sri Tutie Rahayu; Purwanto Purwanto; Evie Sirait; Dhesi Wulan Sari; Prijo Harsono; Widar Bayu Wantoro
SOROT : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2023): Juli
Publisher : Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (FASTIKOM) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/sorot.v2i2.5188

Abstract

Pengenalan teknologi otonom (autonomous technology) telah membawa dampak besar dalam berbagai bidang, termasuk industri perkapalan. Dalam hal ini, kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menyelenggarakan kegiatan edukasi tentang konsep dan manfaat kapal otonom kepada siswa-siswa SMA 14 Semarang. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk webinar yang menghadirkan tenaga ahli seperti dosen dan atau praktisi di bidang kapal otonom (autonomous vessel) otonom sebagai pembicara. Peserta diberikan kesempatan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang teknologi otonom (autonomous technology) dan mengajukan pertanyaan terkait topik ini. Hasil dari kegiatan ini diharapkan dapat mempersiapkan siswa untuk menghadapi masa depan yang semakin terhubung dengan teknologi.
OPTIMALISASI SISTEM KERJA CERRA PUMP GUNA MEMPERLANCAR PROSES BONGKAR MUAT DI MV. OCEANIC SUCCESS Ario Hendartono; Sri Tutie Rahayu; Arif Rakhman Suharso; Rahmat Hidayat
JURNAL MARITIM Vol 5 No 1 (2023): AGUSTUS Vol. 5 No. 1
Publisher : Prodi Manejemen Kepelabuhan dan Pelayaran, Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Karimun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51742/ojsm.v5i1.959

Abstract

Penelitian ini mengenai optimalisasi sistem kerja Cerra Pump guna memperlancar proses bongkar muat di MV.Oceanic Success. Latar belakang yang mendasari penelitian ini adalah Terdapat berbagai kendala dalam proses bongkar muat semen di kapal sehingga terjadi keterlambatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang menghasilkan data deskriftif berupa kata-kata tertulis dari orang-orang dan perilakuyang diamati. Dalam hal ini mengumpulkan data berupa pendekatan terhadap obyek melalui observasi, wawancara secara langsung terhadap subyek serta menggunakan dokumen dan data-data yang berhubungan dengan Optimalisasi Cerra Pump. Dalam penelitian ini prosedur dalam pengoperasian Cerra Pump dan perawatan yang harus dilakukan crew kapal untuk meningkatkan terjaganya alat tersebut. Cerra Pump berperan penting di atas kapal untuk menampung muatan semen di dalam tangki apakah muatan telah dimuat dalam jumlah yang normal atau berlebih. Cerra Pump merupakan alat yang terintegrasi dengan sensor di dalam tangki, sehingga mampu membaca tekanan dalam tangki, jumlah muatan di dalam tangki dan sensor tersebut dapat dibaca di monitor yang berada di dalam Cargo Control Room. Perawatan diatas kapal dilakukan secara rutin untuk meningkatkan system kerja dari alat ini.
Fabrikasi Genteng Keramik dari Campuran Lempung dan Pasir Kuarsa (SiO2) dengan Teknik Kompaksi serta Sintering pada Suhu 800℃ Heri Kiswanto; Indah Nurhidayati; Ario Hendartono
Wahana Fisika Vol 8, No 1 (2023): June
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/wafi.v8i1.57508

Abstract

Penelitian tentang fabrikasi genteng keramik dari campuran lempung dan pasir kuarsa (SiO2) sebagai bahan aditif telah dilakukan dengan baik. Fabrikasi dilakukan pada temperatur sintering 800⁰C yang ditahan selama 2 jam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memfabrikasi genteng keramik serta menentukan komposisi optimum bahan aditif pada dari genteng keramik. Komposisi bahan aditif ditentukan berdasarkan persentase massa. Sampel keramik dibuat dalam 4 komposisi yang berbeda dengan perbandingan pasir silika: lempung, yaitu 20%, 40%, 60% dan 80%. Karakterisasi dan pengujian meliputi uji densitas, porositas, serta uji kekerasan. Selain itu juga dilakukan pengamatan mikrografi dengan menggunakan mikroskop optik. Hasil pengujian menunjukkan bahwa keramik dengan komposisi 80% lempung, 20% silika memiliki hasil yang optimum. Pada komposisi tersebut genteng keramik memiliki densitas 1,35g/cm3, porositas 14,68%, kekerasan 268,04 kgf/mm2. Pengamatan morfologi menunjukkan terdapat pengurangan pori-pori pada keramik dengan penambahan komposisi silika.