Syamsudin Usman
Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemanfaatan Teknologi Filtrasi Dan Membran Osmosis Sistem Penyediaan Air Minum Masyarakat Kampung Kameyakha Kabupaten Jayapura Lieza Corsita; Tanwir Tanwir; Syamsudin Usman; Sri Widiastuti; Matius Maitindom
IKRA-ITH ABDIMAS Vol 5 No 3 (2022): IKRAITH-ABDIMAS Vol 5 No 3 November 2022
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37817/ikra-ithabdimas.v5i3.2263

Abstract

Pemilihan Mitra Kerja Kampung Kameyakha di Distrik Ebungfau Kabupaten Jayapura didasarkan hasil observasi didapatkan data bahwa 45 rumah masih menggunakan air danau Sentani sebagai sumber air baku untuk keperluan rumah tangga, hal ini menunjukkanketerbatasan penyediaan air bersih yang tidak memenuhi syarat kesehatan, baik secara fisika,biologi maupun kimia sehingga diperlukan teknologi tepat guna. Secara umumpermasalahan yang terjadi di Kampung Kameyakha yaitu Sistem Penyediaan Air Bersih Skala Rumah Tangga belum terpenuhi kualitas dan kuantitas untuk kebutuhan air minum. Solusi pemecahannya adalah program pelatihan pembuatan alat penjernihan air denganmetoda filtrasi dan penambahan aplikasi teknologi reverse osmosis dan sterilisasi lampuultraviolet untuk air layak minum. Target luaran program yaitu telah terbangunnya 1 (satu) unit alat penjernihan air dengan teknologi filtrasi dari sumber air baku Danau Sentani dan 1 (satu) unit alat system Reverse osmosis dan lampu UV untuk penyediaan air minum yang telah terpasang di rumah Kepala Kampung, luaran lainnya yaitu terlaksananya Sosialisasi PHBS dan CTPS bagi anak-anak di Sekolah Dasar Kampung Kameyakha. Secara garis besarmetode kegiatan dilakukan dengan cara penyuluhan/ceramah, diskusi, workshop/simulasipraktek, dan pendampingan. Adanya kegiatan PKM di Kampung Kameyakha telah mengatasi permasalahan krisis air bersih dan air minum yang sehat dan menjadi tambahanpendapatan ekonomi bagi masyarakat serta penurunan angka penderita penyakit kulit dan diare. Kegiatan PKM ini melibatkan multidisiplin ilmu dari tim pengusul yang terdiri ataskompetensi sumber daya air untuk infrastruktur air minum, Teknik elektro, dan ilmu manajemen.
Sosialisasi Dokumen Pendukung Perencanaan Partisipatif di Kabupaten Tolikara Yannice Luma Marnala Sitorus; Normalia Ode Yanthy; Syamsudin Usman; Anggia Riani Nurmaningtyas
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 14, No 2 (2023): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v14i2.12139

Abstract

Rendahnya tingkat partisipasi masyarakat Kabupaten Tolikara dalam perencanaan pembangunan dan belum tercapainya tujuan beberapa program pembangunan mendorong pihak pemerintah setempat berinisiatif untuk mengubah strategi perencanaan pembangunan di sana, yaitu diawali dengan pendataan kebutuhan dasar masyarakat kampung dan permasalahan layanan publik yang ada oleh pihak ketiga, dalam hal ini dilaksanakan oleh LSM Ilalang. Langkah tersebut dilakukan mengingat masih minimnya data dasar yang diperlukan pihak pemerintah dalam rangka membina para pimpinan distrik dan kampung pada penyusunan program pembangunan di wilayahnya masing-masing. Keterbatasan sarana prasarana layanan dasar penduduk, seperti transportasi, dan rendahnya kualitas sumber daya manusia, menjadi faktor utama penyumbang rendahnya tingkat partisipasi warga di sana. Lewat sosialisasi dokumen pendukung dan strategi program pembangunan pada pemerintah distrik, diharapkan ada perluasan informasi dasar pada kepala-kepala kampung sehingga meningkatkan partisipasi masyarakat dalam memberikan usulan-usulan program pembangunan di setiap kampung. Sosialisasi tersebut berupa pemaparan susunan dokumen pendukung yang mudah diakses dan usulan program pembangunan setelah menganalisis dokumen pendukung tadi. Setiap kepala distrik diharapkan dapat mendampingi pemerintah kampung saat mengakses dokumen pendukung dan menyusun sendiri program pembangunan mereka yang lebih detail disesuaikan dengan kondisi yang ada di setiap kampung.