Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Faktor yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Perawat dalam Melaksanakan Five Moment Hand Hygiene di Ruang Rawat Inap RSUD dr. Zubir Mahmud Kabupaten Aceh Timur Tahun 2019 Hanafi Nasution
Jurnal EDUKES : Jurnal Penelitian Edukasi Kesehatan Vol. 2: JURNAL EDUKES VOLUME 2 NOMOR 1, EDISI MARET 2019
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) BUSTANUL ULUM LANGSA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52136/edukes.v2i1.300

Abstract

Abstrak Tingkat kepatuhan five moment hand hygiene di kalangan petugas kesehatan masih rendah dan dapat menyebabkan tingginya penyebaran HAIs. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyuluhan mengenai pentingnya hand hygiene petugas terhadap kesehatan pasien. Salah satu penyuluhan hand hygiene kepada petugas adalah melalui media cetak seperti poster. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan perawat dalam melaksanakan five moment hand hygiene di Ruang Rawat Inap RSUD dr. Zubir Mahmud Kabupaten Aceh Timur. Jenis penelitian ini bersifat analitik dengan desain crossectional. Data yang telah dikumpulkan dianalisa secara univariat dalam bentuk distribusi frekuensi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap RSUD dr. Zubir Mahmud Kabupaten Aceh Timur, jumlah sampel sebanyak 53 orang dengan teknik sampel secara Accidental Sampling. Data dianalisa secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ada hubungan sikap dengan pelaksanaan five moment hand hygiene oleh perawat pelaksana dengan CI = 95% dan α = 0,05 dimana P (0,000) < α = (0,05) sehingga Ho ditolak. Ada hubungan fasilitas dengan pelaksanaan five moment hand hygiene oleh perawat pelaksana dengan CI = 95% dan α = 0,05 dimana P (0,000) < α = (0,05) sehingga Ho ditolak. Ada hubungan supervisi dengan pelaksanaan five moment hand hygiene oleh perawat pelaksana dengan pelaksanaan five moment hand hygiene oleh perawat pelaksana dengan CI = 95% dan α = 0,05 dimana P (0,000) < α = (0,05) sehingga Ho ditolak.
ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN RADIASI DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD dr. ZUBIR MAHMUD KABUPATEN ACEH TIMUR Hanafi Nasution
Jurnal EDUKES : Jurnal Penelitian Edukasi Kesehatan Vol. 3: JURNAL EDUKES VOLUME 3 NOMOR 2, EDISI SEPTEMBER 2020
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) BUSTANUL ULUM LANGSA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52136/edukes.v3i2.366

Abstract

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) harus diupayakan bagi seluruh pekerja rumah sakit termasuk pekerja radiasi. Instalasi radiologi merupakan salah satu pelayanan medis spesialis penunjang di rumah sakit. Pemeriksaan radiologi memanfaatkan sinar-X untuk keperluan diagnosis. Sinar-X selain dapat memberikan manfaat juga dapat menimbulkan bahaya. Untuk mencegah hal tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan aspek-aspek manajemen keselamatan radiasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui implementasi sistem manajemen Keselamatan radiasi di Instalasi Radiologi RSUD dr. Zubir Mahmud Kabupaten Aceh Timur. Jenis penelitian ini menggunakan metode diskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan data wawancara dengan 4 informan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan dari 3 variabel yang diteliti yaitu variabel Sumber daya manusia (Personil) yang terdiri dari 4 kriteria telah memenuhi yaitu telah tersedia dokter spesialis radiologi, radiografer, PPR dan tenaga administrasi. Dari variabel Peralatan Protektif Radiasi (APD) memenuhi 2 dari 6 kriteria yang ada yaitu tersedianya apron dan pelindung tiroid, peralatan protektif radiasi lain seperti kacamata, sarung tangan, pelindung gonad dan tabir/tirai belum tersedia. Sedangkan dari variabel Pelatihan Proteksi dan Keselamatan Radiasi belum pernah difasilitasi oleh rumah sakit sehingga tidak memenuhi 2 kriteria yaitu tanggung jawab dalam proteksi dan keselamatan radiasi dan pentingnya menerapkan proteksi dan keselamatan radiasi selama melaksanakan pekerjaan yang terkait dengan radiasi. Saran yang direkomendasikan bagi radiografer agar selalu menggunakan alat protektif radiasi dengan konsisten dan bagi pihak rumah sakit agar melengkapi peralatan proteksi radiasi (APD) yang terdapat di Instalasi Radiologi.
Analisis Fungsi Manajemen (Planning, Organizing,Actuating, Controling) Dalam Pemeliharaan Alat Kesehatan Di Ruang Radiologi RSUD Dr. Zubir Mahmud Kabupaten Aceh Timur Hanafi Nasution
Jurnal EDUKES : Jurnal Penelitian Edukasi Kesehatan Vol. 4: JURNAL EDUKES VOLUME 4 NOMOR 1, EDISI MARET 2021
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) BUSTANUL ULUM LANGSA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52136/edukes.v4i1.425

Abstract

Menurut UU RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit disebutkan bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Tujuan penelitian untuk mengetahui fungsi manajemen (Planning, Organizing, Actuating,Controling) dalam pemeliharaan alat kesehatan di ruang Radiologi RSUD dr. Zubir Mahmud Kabupaten Aceh Timur. desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian kualitatif, dimana data dan sumber datanya diperoleh dari lapangan melalui observasi dan wawancara. Informan dalam penelitian ini adalah sebanyak 3 orang 1) Kepala Instalansi Radiologi, 2) Kepala Instalansi Sarana dan Prasarana Rumah Sakit. 3) Kepala Bidang Manajemen Penunjang Medik. Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah menggunakan teknik sebagai berikut: Observasi, Wawancara (Interview), Dokumentasi. Hasil penelitian adalah Jenis program jangka panjang: dengan memberikan alat, setelah digunakan alat dibersihkan jika perlu pengontrolan pihak IPSRS Jangka pendek: jika ada kerusakan langsung dilaukan pelaporan Jangaka menengah: dilakukan pemeliharaan secara rutin terhadap alat kesehatan yang ada di bidang radiologi. Tidak ada struktur organisasi tidak pemeliharaan alat kesehataan, tetapi RS hanya memiliki tim IPSRS yang bertangung jawab jika terjdi perusakan maupun perbaikan. Program kepala ruangan untuk memperbaiki kinerja karyawan dan staf tidak ada namun kepala ruangan langsung menegur karyawan yang tidak menjalankan tugas sesuai dengan tangung jawab yang ditetapkan. Kepala ruangan melakukan monitoring setiap saat karena memang semua alat harus dilakukan monitoring karena jika alat tersebut bermasalah akan menimbulkan keterlambatan dalam pemeriksa pasien.
Edukasi Pola Asuh Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada bayi dan Balita di Desa Alue Sentang Kec. Birem Bayeun Kab. Aceh Timur Maya Sari; Elvina Sari; Hanafi Nasution
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Sejahtera Vol. 3 No. 4 (2024): Desember: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Sejahtera
Publisher : STAI YPIQ BAUBAU, SULAWESI TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59059/jpmis.v3i4.1900

Abstract

Nutrition is an indicator of the successful growth and development of babies and toddlers. Thus, nutritional needs must be met to achieve this success. Fulfillment of nutrition begins when the baby is in the womb, then exclusive breastfeeding for the first 6 months of life and continued with complementary breastfeeding (MP-ASI). The aim of providing MP-ASI is to maintain the nutritional status of infants and toddlers. By providing proper MP-ASI, the growth and development of babies and toddlers will be optimal. Mothers have an important role in preparing and serving the right MP-ASI for their babies. In particular, the mother's knowledge has a big influence on the mindset and caring attitude towards the success of providing appropriate MP-ASI. (Cindy, 2023) The aim of this community service activity is to increase mothers' knowledge about providing complementary breast milk (MP-ASI) in Alue Sentang Village, Kec. Birem Bayeun District. East Aceh. The method used in this activity is the Participatory Action Research (PAR) approach, which is an approach to learning in solving problems and meeting the practical needs of society, as well as the production of knowledge. The results obtained from this activity are an increase in mothers' knowledge about giving complementary foods to breast milk. so that it is hoped that the knowledge gained can be realized in everyday life.