Ikhwan Efendy
Prodi Pengelolaan Sumberdaya Alam, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN DI KABUPATEN SELUMA Ikhwan Efendy; Agus Susatya; Bieng Brata; Yurike Yurike
Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Vol. 10 No. 2 (2021)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/naturalis.10.2.20400

Abstract

Ketersediaan lahan di bidang pertanian merupakan syarat mutlak untuk mewujudkan peran sektor pertanian secara berkelanjutan, terutama untuk mewujudkan kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan nasional. Namun permasalahan yang dihadapi saat ini adalah tingginya tekanan terhadap lahan, sehingga terjadi persaingan pemanfaatan lahan antara sektor pertanian dan non pertanian. Meningkatnya permintaan lahan untuk kegiatan non pertanian pada akhirnya menyebabkan terjadinya konversi lahan pertanian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji implementasi kebijakan perlindungan lahan pertanian berkelanjutan di Kabupaten Seluma dan mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan di Kabupaten Seluma. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif yaitu dengan usaha mengumpulkan, menyusun dan menginterprestasikan data yang ada kemudian menganalisa data tersebut, menelitinya, menggambarkan dan menelaah secara lebih jelas dari berbagai faktor yang berkaitan dengan kondisi, situasi dan fenomena yang diselidiki. Implementasi perlindungan lahan berkelanjutan masih menghadapi kendala. Mayoritas responden (75,00%) berpendapat bahwa hal ini disebabkan oleh tidak pernah dilakukan sosialisasi; implementor kurang responsif (68,75% responden); kurang paham terhadap kebijakan (72,25% responden); kurang lengkapnya data pendukung (62,50% responden); SOP yang tidak jelas (58,75% responden); koordinasi lintas sektoral masih jarang (73,75% responden); tekanan ekonomi (71,25 % responden).