Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Correlation of Puberty Status Effect of Teenage Islamic Students with Oral Hygiene and Gingiva Condition Cahyo Nugroho; Agung Widyagdo; Culia Rahayu; Lely Tri Wahyuni
Science Midwifery Vol 10 No 5 (2022): December: Science Midwifery
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v10i5.931

Abstract

Islamic boarding schools are social, religious institutions that become educational vehicles for Muslims who desire to investigate the religious sciences; someone accompanies a teacher wherever they go or settle in a cottage to learn science (santri/student at the muslim school). Adolescents at puberty experience growth characterized by physiological and hormonal influences on their physical appearance. Visible changes can affect their behavior, transition period, and health problems, especially in dental and oral health and gingiva. The teeth and mouth are the most crucial hygiene in the human body, becoming a significant problem in adolescent health. The absence of teeth and mouth for gingiva is frequently used as a sign of diseased periodontal tissue. This study was conducted to assess the hormonal impacts of adolescents with poor dental hygiene and gingival diseases. This type of research uses a cross-sectional design. The research sample was conducted on Daar El Fikri Islamic Boarding School adolescents, with as many as 40 people. The measuring instrument uses a questionnaire, the Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S), and the Gingival Index. The Spearmant Correlation test carried out data analysis. The results of this student girl at the Muslim school are that the average age of puberty adolescents and experiencing a cycle turns out that oral hygiene is not good and the gingivitis has mild inflammation, this occurs due to hormonal effects.
Literature Review: Parental Behavior in the Habit of Brushing Preschool Children's Teeth Against Early Childhood Caries Culia Rahayu; Fredy Mulyadi; Hilmiy Ila Robbihi; Yayah Sopianah
Science Midwifery Vol 10 No 5 (2022): December: Science Midwifery
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v10i5.932

Abstract

Oral and dental health is a component of general health and is also an essential factor in the normal growth of children. Caries affecting infants, toddlers, and pre-schoolers describe a unique pattern of caries lesions called Early Childhood Caries (ECC). The purpose of this study was to describe parents' behaviour in brushing habits of preschool children against early childhood caries. This research is a literature review. The population in this study were 15,231 journals, both national and international, related to the behaviour of parents in brushing their teeth in preschool children against early childhood caries. The sample in this study was 15 journals published in 2015-2020. Based on the review literature on journals, it was found that the knowledge and skills of parents about the habit of brushing teeth, time and frequency of brushing teeth influenced early childhood caries in preschool children. Thus, the school should collaborate with the Puskemas concerning efforts to improve children's oral and dental health, which includes counselling on how to brush teeth properly, when brushing teeth and routine check-ups at the Puskesmas or the dentist.
Implementasi Buku Saku Melalui Pemberdayaan Kader Kesehatan di Posbindu Yayah Sopianah; Culia Rahayu; Hilmiy Ila Robbihi
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i4.6826

Abstract

Masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering terjadi pada lansia adalah penyakit jaringan penyangga gigi dan kasus kehilangan gigi. Banyak lansia yang mengalami kehilangan gigi karena diperparah dengan gangguan sistemik yang mempengaruhi kemampuan mengunyah sehingga berakibat pada gangguan gizi dan penurunan kualitas kesehatan lansia. Promosi kesehatan gigi memiliki peran yang sangat penting dalam proses pemberdayaan masyarakat, sehingga dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan kesehatan gigi. Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan gigi dan mulut, merupakan salah satu cara untuk mendukung pelaksanaan pembangunan kesehatan salah satunya pemberdayaan kader kesehatan. Kegiatan yang dilakukan lebih diarahkan pada pelayanan promotif, preventif dan rujukan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan pada upaya kesehatan berbasis masyarakat diantaranya posyandu lansia/posbindu dengan sasaran kelompok usia lanjut untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan lansia. Tujuan Pengabdian Masyarakat ini adalah : 1) meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada pra lansia di Desa Sukagalih Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya ; 2) meningkatkan motivasi dan perilaku pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut pada pra lansia di Desa Sukagalih Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya. Kegiatan ini dilaksanakan setelah semua perijinan dan persiapan peralatan telah selesai. Pelaksanaan kegiatan adalah : Mengundang kader kesehatan melalui Kepala Desa Sukagalih, selanjutnya kegiatan Implementasi Buku Saku melalui Pemberdayaan Kader Kesehatan. Kegiatan promosi tentang pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dilaksanakan oleh 3 tenaga dosen dan dibantu 3 orang mahasiswa. Sasaran dalam implementasi pemberdayaan kader kesehatan 15 orang kader dan 45 orang pra lansia (setiap kader membawa 3 orang pra lansia) di Kepunduhan Sindanggalih Desa Sukagalih Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya. Tempat tersebut dipilih karena pada pemberdayaan kader kesehatan memenuhi kriteria untuk dilaksanakan promosi kesehatan gigi melalui buku saku dalam upaya meningkatkan kesehatan gigi dan mulut.Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini adalah: 1) Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut meningkat pada pra lansia setelah diberi penyuluhan oleh kader kesehatan; 2) Perilaku kesehatan gigi dan mulut meningkat pada pra lansia setelah diberi penyuluhan oleh kader kesehatan
HUBUNGAN PENGETAHUAN SERTA SIKAP TENTANG PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN PENGALAMAN KARIES GIGI PADA SISWA KELAS VII SMP PLUS ULIL ALBAB DEPOK KABUPATEN CIREBON Farah Aulia; Rudi Triyanto; Culia Rahayu
Jurnal Ilmiah Keperawatan Gigi Vol 4, No 2 (2023): Juli
Publisher : Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/jikg.v4i2.1086

Abstract

Latar Belakang : Penyebab timbulnya masalah kesehatan gigi dan mulut diantaranya faktor  perilaku yang kurang tepat yang dilandasi oleh pengetahuan dan sikap pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Usia remaja sering mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut salah satunya karies gigi. Tujuan : Menganalisis hubungan pengetahuan serta sikap tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dengan pengalaman karies gigi pada siswa kelas VII. Metode : Menggunakan penelitian dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian siswa kelas VII sebanyak 65 orang menggunakan teknik total sampling. Alat ukur penelitian menggunakan kuesioner pengetahuan serta sikap tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut serta pemeriksaan pengalaman karies gigi menggunakan indeks DMF-T. Hasil : Hasil penelitian terbanyak 34 siswa (52,3%) memiliki pengetahuan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dengan kriteria baik, 34 siswa (52,3%) memiliki sikap tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dengan kriteria baik dan 25 siswa (38,5%) memiliki pengalaman karies gigi dengan kriteria sangat rendah. Uji korelasi Spearman Rank didapat nilai p - Value  0,000 p0,05 artinya terdapat hubungan antara pengetahuan serta sikap tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dengan pengalaman karies gigi siswa kelas VII. Kesimpulan : Terdapat hubungan antara pengetahuan serta sikap tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dengan pengalaman karies gigi siswa kelas VII.
HUBUNGAN PERSPEKTIF ORANG TUA TERHADAP KESEHATAN GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES PADA ANAK USIA DINI Desfira Romadhoni Solihat; Culia Rahayu; Hadiyat Miko
Jurnal Ilmiah Keperawatan Gigi Vol 4, No 2 (2023): Juli
Publisher : Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/jikg.v4i2.1067

Abstract

Latar Belakang: Kesehatan gigi dan mulut anak merupakan faktor yang harus diperhatikan sedini mungkin karena kerusakan gigi di usia dini dapat mempengaruhi pertumbuhan gigi pada usia selanjutnya. Prevalensi gigi berlubang pada anak usia dini sangat tinggi yaitu sebesar 93% yang berarti hanya 7% anak Indonesia bebas dari karies. Perspektif orang tua terhadap kesehatan gigi anak sangat penting, karena perspektif yang kurang mengenai kesehatan gigi dan mulut anak merupakan faktor predisposisi terhadap kesehatan gigi yang menimbulkan terjadinya penyakit. Tujuan: Menganalisis hubungan perspektif orang tua terhadap kesehatan gigi dengan kejadian karies pada anak usia dini di Kober Al-Muttaqin Desa Ciherang Kabupaten Sumedang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian menggunakan purposive sampling yaitu orang tua dan anak usia dini yang masing-masing berjumlah 38 orang. Data kemudian diolah menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Hasil: Diperoleh hasil perspektif orang tua sebagian besar dengan kriteria kurang yaitu sebanyak 63,2%, sedang 28,9%, baik 7,9%. Kejadian karies anak usia dini sebagian besar memiliki kriteria sangat tinggi yaitu sebanyak 73,7%, tinggi 10,5%, sedang 10,5%, rendah 2,6%, sangat rendah 2,6%. Hasil uji statistik didapatkan nilai Sig. (2-tailed) 0,000.
HUBUNGAN MOTIVASI PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DENGAN STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA LANSIA PENDERITA DIABETES MELITUS PESERTA PROLANIS DI UPTD PUSKESMAS HANDAPHERANG KABUPATEN CIAMIS Amelia Rosiyana; Culia Rahayu; Rudi Triyanto
Jurnal Ilmiah Keperawatan Gigi Vol 4, No 2 (2023): Juli
Publisher : Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/jikg.v4i2.1070

Abstract

Latar Belakang: Lansia yang memiliki riwayat diabetes melitus beresiko mengalami penyakit gigi dan mulut. Motivasi yang baik dalam pemeliharaan kesehatan gigi sangat penting untuk mencegah penyakit gigi dan mulut. Menjaga kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu upaya meningkatkan kesehatan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara motivasi pemeliharaan kesehatan gigi dengan status kebersihan gigi dan mulut pada lansia penderita diabetes melitus peserta prolanis di UPTD Puskesmas Handapherang Kabupaten Ciamis. Metode: Penelitian survei deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian diambil menggunakan metode total sampling yaitu 30 orang lansia penderita diabetes melitus peserta prolanis yang berusia 60 tahun ke atas. Responden mengisi kuesioner untuk melihat motivasi pemeliharaan kesehatan gigi. Status kebersihan gigi dan mulut diperiksa menggunakan OHI-S. Data disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis dengan korelasi Rank Spearman. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan mayoritas motivasi pemeliharaan kesehatan gigi lansia dalam kategori baik (56,7%) dengan rata-rata 59,6 dan OHI-S kategori sedang (63,3%) dengan rata-rata 2,1. Hasil uji statistik menunjukkan nilai signifikan (p-value) = 0,000 ( α = 0,05). Kesimpulan: Ada hubungan antara motivasi pemeliharaan kesehatan gigi dengan status kebersihan gigi dan mulut pada lansia penderita diabetes melitus peserta prolanis di UPTD Puskesmas Handapherang Kabupaten Ciamis.
Implementasi Buku Saku Melalui Pemberdayaan Kader Kesehatan di Posbindu Yayah Sopianah; Culia Rahayu; Hilmiy Ila Robbihi
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i4.6826

Abstract

Masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering terjadi pada lansia adalah penyakit jaringan penyangga gigi dan kasus kehilangan gigi. Banyak lansia yang mengalami kehilangan gigi karena diperparah dengan gangguan sistemik yang mempengaruhi kemampuan mengunyah sehingga berakibat pada gangguan gizi dan penurunan kualitas kesehatan lansia. Promosi kesehatan gigi memiliki peran yang sangat penting dalam proses pemberdayaan masyarakat, sehingga dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan kesehatan gigi. Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan gigi dan mulut, merupakan salah satu cara untuk mendukung pelaksanaan pembangunan kesehatan salah satunya pemberdayaan kader kesehatan. Kegiatan yang dilakukan lebih diarahkan pada pelayanan promotif, preventif dan rujukan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan pada upaya kesehatan berbasis masyarakat diantaranya posyandu lansia/posbindu dengan sasaran kelompok usia lanjut untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan lansia. Tujuan Pengabdian Masyarakat ini adalah : 1) meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada pra lansia di Desa Sukagalih Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya ; 2) meningkatkan motivasi dan perilaku pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut pada pra lansia di Desa Sukagalih Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya. Kegiatan ini dilaksanakan setelah semua perijinan dan persiapan peralatan telah selesai. Pelaksanaan kegiatan adalah : Mengundang kader kesehatan melalui Kepala Desa Sukagalih, selanjutnya kegiatan Implementasi Buku Saku melalui Pemberdayaan Kader Kesehatan. Kegiatan promosi tentang pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dilaksanakan oleh 3 tenaga dosen dan dibantu 3 orang mahasiswa. Sasaran dalam implementasi pemberdayaan kader kesehatan 15 orang kader dan 45 orang pra lansia (setiap kader membawa 3 orang pra lansia) di Kepunduhan Sindanggalih Desa Sukagalih Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya. Tempat tersebut dipilih karena pada pemberdayaan kader kesehatan memenuhi kriteria untuk dilaksanakan promosi kesehatan gigi melalui buku saku dalam upaya meningkatkan kesehatan gigi dan mulut.Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini adalah: 1) Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut meningkat pada pra lansia setelah diberi penyuluhan oleh kader kesehatan; 2) Perilaku kesehatan gigi dan mulut meningkat pada pra lansia setelah diberi penyuluhan oleh kader kesehatan