Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DESKRIPSI SERANGGA ORDO HEMIPTERA PENYEBAB PURU TUMBUHAN DI BOGOR, CIANJUR DAN SUKABUMI, JAWA BARAT Mahindra Dewi Nur Aisyah; Purnama Hidayat; Aunu Rauf
ZOO INDONESIA Vol 31, No 1 (2022): Juli 2022
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v31i1.4317

Abstract

Puru merupakan salah satu pertumbuhan tidak normal pada bagian tanaman, salah satunya dapat disebabkan oleh serangga yang berasal dari Ordo Hemiptera. Serangga Hemiptera penyebab puru memiliki distribusi yang luas, terutama di daerah tropis. Terdapat 11 famili dalam Ordo Hemiptera yang dilaporkan menyebabkan puru pada berbagai tumbuhan, namun laporannya di Indonesia masih terbatas. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi serangga Ordo Hemiptera penyebab puru dan mendeskripsikan puru yang terbentuk di beberapa wilayah di Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2017 sampai dengan Mei 2018 di Bogor, Cianjur, dan Sukabumi dengan metode purposive. Penanganan sampel dan identifikasi serangga dilakukan di Laboratorium Biosistematika Serangga, IPB. Terdapat empat famili yang menyebabkan puru tumbuhan, yaitu Psyllidae, Tingidae, Pseudochopteridae, dan Tingidae. Keempat famili tersebut menyebabkan 14 puru di 12 spesies tumbuhan. Enam puru sudah dilaporkan, puru lainnya merupakan laporan baru. Secara umum, puru yang ditemukan terbentuk di daun tumbuhan.
DESKRIPSI SERANGGA ORDO HEMIPTERA PENYEBAB PURU TUMBUHAN DI BOGOR, CIANJUR DAN SUKABUMI, JAWA BARAT Mahindra Dewi Nur Aisyah; Purnama Hidayat; Aunu Rauf
ZOO INDONESIA Vol 31, No 1 (2022): Juli 2022
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v31i1.4317

Abstract

Puru merupakan salah satu pertumbuhan tidak normal pada bagian tanaman, salah satunya dapat disebabkan oleh serangga yang berasal dari Ordo Hemiptera. Serangga Hemiptera penyebab puru memiliki distribusi yang luas, terutama di daerah tropis. Terdapat 11 famili dalam Ordo Hemiptera yang dilaporkan menyebabkan puru pada berbagai tumbuhan, namun laporannya di Indonesia masih terbatas. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi serangga Ordo Hemiptera penyebab puru dan mendeskripsikan puru yang terbentuk di beberapa wilayah di Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2017 sampai dengan Mei 2018 di Bogor, Cianjur, dan Sukabumi dengan metode purposive. Penanganan sampel dan identifikasi serangga dilakukan di Laboratorium Biosistematika Serangga, IPB. Terdapat empat famili yang menyebabkan puru tumbuhan, yaitu Psyllidae, Tingidae, Pseudochopteridae, dan Tingidae. Keempat famili tersebut menyebabkan 14 puru di 12 spesies tumbuhan. Enam puru sudah dilaporkan, puru lainnya merupakan laporan baru. Secara umum, puru yang ditemukan terbentuk di daun tumbuhan.
Potential Plant Growth-Promoting Microorganism (PGPM) as Biological Control Agents of Paddy in Indonesia Trisnani Alif; Mahindra Dewi Nur Aisyah
Journal of Soilscape and Agriculture Vol. 3 No. 2 (2025): Volume 3 Issue 2, 2025
Publisher : University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jsa.v3i2.4512

Abstract

Today, the main goal of agriculture is increasing crop yields to meet the ever-increasing human population. Climate change has increased the challenges associated with the cultivation of food crops, especially rice. It affects rice production due to the influence of biotic factors (Plant Pest Organisms) and an uncertain environment. To address this phenomenon, Plant Growth Promoting Microbial (PGPM) is considered a better alternative than using chemicals. It has been proven that Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) and Fungi (PGPF) are effective in suppressing plant diseases and controlling pests by producing inhibitory chemicals and inducing immune responses in plants. Furthermore, PGPM increases growth and yields. As biofertilizers and biopesticides, PGPR and PGPF are considered attractive and economically viable approaches to the cultivation of rice in Indonesia. The potential for PGPM utilization is still high considering the diversity of microbes and the fact that these microbes can be found under a variety of environmental conditions. However, it is also a challenge to develop products, especially treatments to maintain the performance of the microbes that will be used