Dede Kosasih
Universitas Pendidikan Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Lambang Daerah Kabupaten dan Kota Bandung Khairul Fridarmawan; Ruswendi Permana; Dede Kosasih
LOKABASA Vol 13, No 2 (2022): Vol. 13 No. 2, Oktober 2022
Publisher : UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jlb.v13i2.22397

Abstract

Semboyan merupakan unsur pada lambang yang tidak banyak disadari masyarakat. Tulisan ini mendeskripsikan lambang daerah yang ada di kota dan kabupaten Bandung, mengupas struktur yang menyusun lambang daerah, menganalisis semboyan yang terdapat dalam lambang daerah menggunakan semiotika Charles Sanders Peirce, dan semboyan tersebut kemudian dikupas dari segi filosofis masyarakat Sunda yaitu filsafat tritangtu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data menggunakan teknik observasi, studi pustaka, dan dokumentasi. Dari penelitian terungkap bahwa semboyan tidak hanya merupakan unsur dalam lambang, namun sekaligus memproduksi muatan nilai dan makna lambang bagi kehidupan, sehingga makna lambang tidak bias di masyarakat. Setiap semboyan yang terdapat dalam lambang daerah memiliki kandungan ikon, indeks, dan simbol. Selain itu, memiliki nilai filosofis tekad, ucap, dan lampah. Dalam filosofis Sunda hal tersebut dikenal dengan istilah tritangtu. Hal ini tentu saja membuktikan bahwa semboyan dirumuskan dengan melewati proses berpikir yang di antaranya melibatkan pengungkapan harapan, dan cita-cita yang ingin dicapai oleh masyarakat dan pemerintahannya.
Tradisi Baritan di Desa Sukadana Kecamatan Compreng Kabupaten Subang Untuk Bahan Pembelajaran Membaca Artikel Di SMA Kelas XII Ken Nilla Trah Qirana; Dede Kosasih; Yatun Romdonah Awaliah
LOKABASA Vol 13, No 1 (2022): April 2022
Publisher : UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jlb.v13i1.49848

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya beberapa tradisi Sunda yang yang berkaitan dengan pencegahan penyakit (wabah), salah satunya tradisi baritan di Desa Sukadana, Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan guna dan tujuan diadakannya tradisi tersebut, susunan acara yang dolaksanakan dalam tradisi baritan, tradisi baritan dalam menghadapi pandemi COVID-19, nilai-nilai yang terkadung pada tradisi baritan serta kaitan tradisi baritan untuk bahan ajar membaca artikel di SMA kelas XII. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan teknik studi pustaka, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa maksud dan tujuan tradisi baritan adalah untuk menangkal musibah yang bisa menimpa para petani, susunan acara tradisi baritan yaitu pra tradisi baritan, prosesi baritan dan pasca tradisi baritan. Tradisi baritan dalam menghadapi pandemi COVID-19 berjalan seperti biasa pada waktu yang telah ditentukan yaitu menjelang musim panen. Nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi baritan di antaranya yaitu nilai religi, nilai sosial, nilai kesederhanaan, dan nilai kebudayaan. Penelitian mengenai tradisi baritan bisa dijadikan bahan pembelajaran membaca artikel di SMA kelas XII, karena mempunyai nilai-nilai penting dalam kehidupan dan sesuai dengan kriteria bahan ajar.
Rorokan Adat Struktur Kemasyarakatan Tradisional di Kasepuhan Ciptagelar Kabupaten Sukabumi (Kajian Etnografi) ELVA YULIA SAFITRI; DEDE KOSASIH; DIAN HENDRAYANA
JALADRI : Jurnal Ilmiah Program Studi Bahasa Sunda Vol 10 No 1 (2024): Jaladri
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33222/jaladri.v10i1.3544

Abstract

The background of the research was carried out due to the lack of social knowledge about the traditional social system that is still carried out in the lives of indigenous peoples. The purpose of this study are to describe 1) the history of Kasepuhan Ciptagelar, 2) the role and function of the elders of Kasepuhan as well as the traditional customs or social system in Kasepuhan Ciptagelar, and 3) the governance of Kasepuhan Ciptagelar. The research method used is descriptive qualitative-participant method, by using an ethnographic understanding that has the purpose of circumstance research, by participating into the lives of the people researched. The techniques used are participatory observation techniques, interviews, and documentation.