Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

REAKSI SOSIAL PEMUDA TERHADAP KEBERADAAN TAMBANG NIKEL (Studi Kasus Di Kelurahan Lambale Kecamatan Kabaena Timur Kabupaten Bombana) Angga Saputra; Juhaepa Juhaepa; Dewi Anggraini
SOCIETAL Vol 9, No 1 (2022): Edisi April
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui bentuk reaksi sosial pemuda terhadap keberadaan tambang nikel di Kelurahan Lambale Kecamatan Kabaena Timur Kabupaten Bombana. Jenis penelitian ini adalah teknik deskriptif kualitatif dengan cara mengumpulkan data melalui wawancara (interview) dan dokumentasi. Data penelitian yang dihimpun selanjutnya diolah dan dianalisis, analisis data dilakukan dari awal hingga akhir penelitian. Komponen-komponen analisis data mencakup reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan secara interaktif. Informan dalam penelitian ini mengambil dari adalah unsur pemerintah dan masyarakat Kelurahan Lambale Kecamatan Kabaena Timur Kabupaten Bombana yang terlibat dalam proses tambang. Adapun jumlah dari responden kami adalah sepuluh (12) orang, 4 dari unsur pemerintah, 2 tokoh masyarakat dan 6 dari pemuda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reaksi sosial pemuda terhadap keberadaan tambang di Kelurahan Lambale Kecamatan Kabaena Timur Kabupaten Bombana terbagi menjadi tiga yakni aksi damai, Blokade Jalan dan Aksi Demonstrasi.
STRATEGI BERTAHAN HIDUP MASYARAKAT AGRARIS DI DESA MATAPILA KECAMATAN LASOLO KABUPATEN KONAWE UTARA DI TENGAH PANDEMI COVID-19 Harlida Harlida; Juhaepa Juhaepa; Tanzil Tanzil
Gemeinschaft Vol 3, No 1 (2021): Edisi April
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi bertahan hidup masyarakat agraris di Desa Matapila Kecamatan Lasolo Kabupaten Konawe Utara di tengah pandemi Covid-19. Metode penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan datanya yaitu studi observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian di lapangan menunjukan bahwa di tengah pandemi covid-19 yang masih berlangsung sampai saat ini, masyarakat petani yang berada di Desa Matapila Kecamatan Lasolo Kabupaten Konawe Utara melakukan berbagai macam strategi agar tetap bisa bertahan hidup dan melangsungkan kehidupan mereka selain mengharap pada hasil pertanian. Strategi-strategi yang dilakukan oleh masyarakat petani yang berada di Desa Matapila yaitu (1) Strategi aktif yaitu strategi yang dilakukan dengan cara memanfaatkan segala potensi yang dimiliki, seperti melakukan aktivitasnya sendiri (seperti mencari sayur atau rotan dihutan dan mencari ikan atau kerang dilaut untuk diperjualbelikan sehingga menghasilkan uang), memperpanjang jam kerja (seperti bekerja atau menjadi buruh harian dikebun orang lain dan menjadi buruh harian ditambang batu suplit dari pagi hingga sore hari), dan melakukan apapun demi menambah penghasilan (seperti bekerja atau menjadi tukang bersih-bersih dikebun orang lain, menjadi buruh pengolah sagu, mengolah kayu dihutan untuk diperjualbelikan atau menjadi buruh pengangkat kayu yang telah diolah). (2) Strategi pasif yaitu strategi yang dilakukan dengan cara meminimalisir atau menghemat pengeluaran keluarga, seperti mengganti sumber pangan yang harganya lebih murah/terjangkau (misalnya dari setiap hari makan pakai ikan lalu diganti atau diselang-seling makan pakai telur atau mie instant atau dari biasanya makan daging (ayam/sapi) seminggu sekali diganti menjadi makan pakai ikan, telur, tempe ataupun tahu), mengambil bahan makanan yang bersumber dari alam sekitar (seperti mencari sayur dihutan seperti pakis, umbut rotan, rebung dan lain sebagainya dan mencari ikan atau kerang dilaut untuk dikonsumsi sendiri sehingga tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli sayur dan ikan lagi), dan lebih mengutamakan memenuhi kebutuhan dibanding keinginan (misalnya ingin membeli baju atau barang-barang yang baru, maka ditunda dan dikesampingkan dulu dan lebih memenuhi kebutuhan yang wajib atau pokok seperti memenuhi kebutuhan makanan). (3) Strategi jaringan yaitu strategi yang dilakukan dengan cara memanfaatkan jaringan sosial, seperti memanfaatkan jaringan sosial yang ada disekitar mereka (yaitu meminjam uang atau sembako kepada saudara, tetangga atau kerabat terdekat mereka atau mengutang sembako atau bahan-bahan makanan lainnya di warung atau di toko terdekat mereka.
Proses Adat Dalam Pernikahan Masyarakat Muna (Studi di Desa Labaha Kecamatan Watopute Kabupaten Muna) Musrifal Musrifal; Juhaepa Juhaepa; Sarmadan Sarmadan
Gemeinschaft Vol 4, No 2 (2022): Edisi Oktober
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/gjmpp.v4i2.21177

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Proses Adat pernikahan masyarakat Suku Muna Desa Labaha, Kecamatan Watopute, Kabupaten Muna, serta untuk  mengtahui  alasan  masyarakat  Desa  Labaha  Kecamatan  Watopute  Kabuten Muna masih mempertahankan Adat pernikahan Suku Muna. Metode dalam penelitian ini adalah Penelitian deskriptif Kualitatif dengan teknik pengumpulan datanya yaitu studi   pustaka,   observasi,   wawancara,   dan   dokumentasi.   Hasil   penelitian   ini menujukan  bahwa  proses  pernikahan  adat  Muna  di  Desa  Labaha,  Kecamatan Watopute Kabupaten Muna, terdapat empat belas proses Adat pernikahan yang harus dilalui sebelum dan sesudah akad nikah yaitu, (1) Dempali-pali, (memperkenalkan diri) (2) Fenano Tungguno karete, (Mempertanyakan status sekaligus melamar), (3) Tindaki, (kepastian jawaban), (4) De to, (penentuan waktu pelaksanaan pernikahan dan uang dimakan api), sedangkan (5) Kafiena (Pertanyaan secara tersirat dalam bentuk penyerahan cicin dan uang adat) ini juga merupakan rangkain proses adat yang dilakukan pada saat hari pernikahan yang didalamnya ada enam proses yaitu, Kantaburi, Paniwi, Adhati bhalanao/Sandino Adhati, Lalino Ghawi, kaokanuha, Kakawi/Katangka, (6) Kafoatoha (Proses pengantaran saat Kafelesao dan kafosulino katulu). Terdapat tiga alasan masyarakat Muna di desa Labaha, Kecamatan Watopute, kabupaten Muna masih mempertahankan adat pernikahan suku Muna yaitu, adanya kepercayaan leluhur, sebagai fondasi dasar pemahaman tentang pernikahan yang sakral, dan merupakan proses tata krama untuk mewujudkan suatu pernikahan yang sakral bagi masyarakat Muna.
STRATEGI PETANI RUMPUT LAUT DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA SOSIAL EKONOMI Risman Risman; Juhaepa Juhaepa; Megawati A Tawulo
Gemeinschaft Vol 2, No 1 (2020): Edisi April
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/gjmpp.v2i1.12694

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui problematika sosial ekonomi petani rumput laut di Desa Larete Kecamatan Poleang Tenggara Kabupaten Bombana. 2. Untuk mengatahui strategi petani rumput laut dalam mengatasi problematika sosial ekonomi di Desa Larete Kecamatan Poleang Tenggara Kabupaten Bombana. Tipe penelitian ini adalah penelitian kualitatif, sumber data dalam penelitian ini adalah data primer, dan data sekunder, sedangkan pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui dokumentasi, wawancara, dan observasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan  bahwa masyarakat petani rumput laut di Desa Larete memiliki problematika sosial ekonomi, seperti dari aspek pendidikan, hambatan dalam melakukan pekerjaan, dan pendapatan, masyarakat petani rumput laut melakukan strategi, strategi yang dimaksud yaitu strategi aktif, pasif, dan strategi jaringan sosial. Strategi tersebut digunakan untuk mengatasi problematika sosial ekonomi  petani rumput laut di Desa Larete Kecamatan Poleang Tenggara Kabupaten Bombana.
EKSISTENSI MASYARAKAT SUKU BAJO DALAM MEMPERTAHANKAN TRADISI DUATA (PENGOBATAN) PADA MASYARAKAT DI DESA MOLA SELATAN KECAMATAN WANGI-WANGI SELATAN KABUPATEN WAKATOBI Herlina Herlina; Juhaepa Juhaepa; Ratna Supiyah
Gemeinschaft Vol 2, No 1 (2020): Edisi April
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/gjmpp.v2i1.12675

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Ritual Duata (pengobatan) di percayai oleh masyarakat Bajo sebagai ritual yang penuh kesakralan tinggi serta berkaitan dengan nilai-nilai dalan kehidupan masyarakat. Walaupun suku Bajo selalu tinggal di daerah pinggiran laut tidak menutup kemungkinan bahwa masyarakat Bajo tidak dapat terpengaruh kehidupan masyarakat modern pada umumnya, sehingga dengan menghidupkan kembali tradisi Duata (pengobatan) yang merupakan pengobatan tradisional pada masyarakat Bajo. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui nilai-nilai yang terkandung pada tradisi Duata (pengobatan) pada masyarakat Bajo di Desa Mola Selatan Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi. (2) dan Untuk mengetahui upaya yang dilakukan dalam mempertahankan tradisi Duata (pengobatan) pada masyarakat Bajo di Desa Mola Selatan Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi. Hasil dalam penelitian ini menunjukan proses pelaksanaan tradisi duata (pengobatan) pada masyarakat bajo memiliki nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya yang sampai sekarang eksistensinya masih dipertahankan oleh masyarakat suku bajo di desa Mola Selatan Kecamatan Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi, seperti (1) Nilai Religi, (2) Nilai Moral, (3) Nilai Kesehatan, Nilai Ekonomi. Upaya eksistensi mempertahankan tradisi ritual duata dilakukan dengan cara (1) Pemberdayaan, (2) Pendokumentasian, (3) Pengembangan.
TRADISI HAROA PADA MASYARAKAT SUKU MUNA DI KELURAHAN BENUA NIRAE KECAMATAN ABELI KOTA KENDARI Arfan Arfan; Juhaepa Juhaepa; Ratna Supiyah
Gemeinschaft Vol 2, No 2 (2020): Edisi Oktober
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/gjmpp.v2i2.15295

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui sejauhmana pemahaman masyarakat suku Muna mengenai proses tradisi haroa di Kelurahan Benua Nirae Kecamatan Abeli Kota Kendari Penelitian ini dilaksankan di Kelurahan Benua Nirae Kecamatan Abeli Kota Kendari. Penelitian ini menggunakan teknik pemilihan informan secara non-probability sampling (pengambilan sampel tidak berdasarkan peluang) dan dalam penentuan informan ini, peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Data penelitian ini diperoleh melalui observasi pengamatan dan wawancara. Dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, pemahaman masyarakat suku muna yang terdapat di Kelurahan Benua Nirae Kecamatan Abeli Kota Kendari mengenai tradisi haroa memiliki pemahaman yang sama dengan prosesi tradisi haroa yang terdapat di dalam masyarakat suku muna yang terdapat di pulau muna yang ditandai dengan terdapatnya proses pelaksanan tradisi haroa yang sama yang diantaranya terdapat tahap proses sebagai berikut : (1) Proses persiapan di dalam tradisi haroa yaitu proses di mana menyiapkan Dupa yang disertai niat, katepi atau talang yang di dalamnya terdapat telur, kue-kue, daging dan jenis makanan lainnya serta yang paling penting minuman kesukaan roh leluhur semasa hidup dan sarung atau kain kafan. (2) Proses pelaksanaan di dalam tradisi haroa yaitu proses di mana pembakaran Dupa dan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur‘an. dan (3) Penutup di dalam tradisi haroa yaitu proses yang dilakukan dengan rangkaian setelah pembacaan doa maka Modji/Lebe bersalam-salaman untuk menggugurkan dosa dan mempererat tali silahturahmi dan diakhiri dengan makan bersama.
FUNGSI KELUARGA PETANI DALAM MEMPERSIAPKAN MASA DEPAN PENDIDIKAN ANAK (Studi di Desa Alakaya Kecamatan Palangga Kabupaten Konawe Selatan) Lili Nurwahida; Juhaepa Juhaepa; Ambo Upe
Gemeinschaft Vol 2, No 2 (2020): Edisi Oktober
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/gjmpp.v2i2.10909

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi keluarga petani di Desa Alakaya dalam mempersiapkan masa depananak. pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dimana data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan fungsi keluarga yang diterapkan dalam keluarga petani Desa Alakaya ada lima fungsi yaitu, fungsi pendidikan, fungsi afeksi, fungsi sosialisasi, fungsi perlindungan, dan fungsi ekonomi. Fungsi pendidikan dalam keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak kelak dan membantu anak belajar dirumah sebelum menuju ke pendidikan formal atau mengenalkan anak tentang pentingnya pendidikan untuk masa depan, fungsi afeksi adalah pemberian kasih sayang terhadap keluarga seperti ayah memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anaknya yang sedang mendapatkan masalah disekolahnya, fungsi sosialisasi dalam keluarga anak diajarkan oleh orangtuanya norma yang berlaku dalam masyarakat dan nilai-nilai sosial, fungsi perlindungan dalam keluarga adalah melindungi anggotanya dari bahaya yang berasal dari lingkungan sekitar ketika berada di lingkungan informal karena jika dalam lingkungan pendidikan formal maka anak akan dilindungi oleh guru, fungsi ekonomi dalam keluarga adalah pemenuhan kebutuhan dalam keluarga dan kebutuhan pendidikan anak. hal ini bisa menjadi perhatian bagi keluarga lain yang blum memahami tentang pentingnya fungsi keluarga untuk diterapkan dalam keluarga agar tercipta keluarga yang baik dan berpendidikan.