Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Implementasi Rekam Medis Elektronik Nugroho, Nuzul Yuda; Lesmana, Tedy Chandra; Febriani, Heni
Jurnal Rekam Medic Vol 8, No 2 (2025): Edisi Agustus
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/.v8i2.6661

Abstract

Latar belakang : Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 Tahun 2022 yang membahas terkait rekam medis, di mana paling lambat pada tanggal 31 Desember 2023 semua fasilitas kesehatan diwajibkan untuk mengimplementasikan Rekam Medis Elektronik (RME). Berdasarkan hasil studi pendahuluan, belum semua Puskesmas di Kabupaten Sleman menyelenggarakan RME meskipun telah mengimplementasikan SIMPUS. Tujuan penelitian : Mengetahui implementasi RME dilihat dari unsur 5M (men, method, money, machine, material) di Sepuluh Puskesmas Kabupaten Sleman Metode : Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian meliputi penanggung jawab SIK Dinas Kesehatan Sleman, perekam medis puskesmas/ tenaga medis pada puskesmas serta pengembang aplikasi SIMPUS. Hasil : Unsur men dalam Implementasi RME di Sepuluh Puskesmas Kabupaten Sleman, komitmen petugas dalam implementasi RME sudah baik, pelatihan sudah dilaksanakan pada awal implementasi RME, kendala dalam implementasi RME belum ada Tenaga TI di puskesmas. Unsur methode sudah terdapat Surat Keputusan Penanggung Jawab Rekam Medis dan SOP Rekam Medis namun SOP terkait dengan back up data RME belum ada. Unsur machine, perangkat keras yang digunakan sudah cukup mendukung impelementasi RME namun perangkat back up data RME belum ada di puskesmas maupun di dinas kesehatan. Unsur money pembiayaan dari puskesmas digunakan dalam pemenuhan sarana, prasarana implementasi RME sedangkan pembiayaan pengembangan dan pemeliharaan aplikasi dilaksanakan oleh dinas kesehatan. Unsur material, hambatan dalam implementasi RME karena kendala jaringan sehingga aplikasi RME tidak dapat diakses, modul rawat inap untuk perawat belum sesuai. Interoperabilitas aplikasi sudah dapat terintegrasi dengan BPJS dan SatuSehat namun pengiriman data RME ke SatuSehat belum sesuai dengan ketentuan. Kesimpulan : Berdasarkan unsur 5 M implementasi RME di sepuluh puskesmas dapat berjalan dengan baik meskipun terdapat beberapa kendala yang dihadapi.