Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Upaya Pengendalian Hipertensi Pada Kehamilan Heni Febriani; Subagyono Subagyono
DIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 2 (2021): Vol. 3 No.2 Juni (2021)
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47317/dmk.v3i2.359

Abstract

Upaya Pengendalian Hipertensi Pada Kehamilan. Hipertensi sering ditemui pada saat kehamilan. Hipertensi pada ibu hamil jika tidak ditangani menyebabkan kematian saat bersalin. Kejadian hipertensi pada kehamilan terjadi karena kurangnya pengetahuan pada ibu hamil. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini untuk meningkat pengetahuan upaya pengendalian hipertensi pada kehamilan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berupa penyuluhan dengan metode ceramah. Materi yang disampaikan tentang hipertensi dalam kehamilan meliputi pengertian, faktor risiko, cara pencegahan dan deteksi dini. Dalam penyuluhan juga diadakan diskusi antara pemateri dengan peserta untuk berbagi pengalaman terkait tema yang dipresentasikan. Untuk mengetahui pemahaman peserta tentang materi yang disampaikan diadakan evaluasi dengan mengajukan beberapa pertanyaan. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan ibu-ibu memahami sekaligus melakukan upaya-upaya pengendalian selama kehamilan, khususnya mereka yang tidak dalam masa kehamilan. Ibu-ibu telah mampu melakukan tindakan pencegahan apabila ada kemungkinan terjadi hipertensi selama kehamilan.
Demontrasi Penyaringan Air Sederhana Ariana Sumekar; Heni Febriani
DIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.415 KB) | DOI: 10.47317/dmk.v1i2.205

Abstract

Demonstrasi Penyaringan Air Sederhana. Air jernih belum tentu bersih dan layak diminum yang dapat mengancam kesehatan karena mengandung zat-zat polutan. Untuk mengolah air baku menjadi bersih di pedesaan memerlukan alat penyaring air sederhana. Masyarakat Dusun Jagalanmengkonsumsi air dari sumur gali. Kondisi air sumur berwarna keruh dan mudah tercemar dengan air permukaan di sekelilingnya banyak terdapat kolam, selokan, waduk kecil, dan sungai. Masyarakatperlu diberikan pengetahuan tentang air bersih dan cara mengolahnya.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PENGHUNI KOS TENTANG HIV/AIDS TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI DI DUSUN GLENDONGAN, TAMBAK BAYAN, CATUR TUNGGAL, DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA Nova Nusa Indah; Patria Asda; Heni Febriani
MIKKI (Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia) Vol 3, No 1 (2015): Vol.3 No.1 Februari 2015
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47317/mikki.v3i1.107

Abstract

ABSTRACTBackground: Of the five counties and municipalities in Yogyakarta, Yogyakarta city was ranked first with HIV/AIDS. In Yogyakarta there are 423 people living with HIV and there are 210 people living with AIDS. The second rank was occupied by the Sleman district with 279  234 people living with HIV and AIDS. Bantul district ranks third with 249 189 people living with HIV and people living with AIDS. Progo district was rated four with 62 people living with HIV and 46 people with AIDS. Gunungkidul be at least the district HIV/AIDS. There are 40 people with HIV and 65 people with AIDS in Gunungkidul. The purpose of this study was to determine the relationship of the level of knowledge about the disease boarders of HIV/AIDS on reproductive health in the hamlet Glendongan, Tambakbayan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta.Objective: to know relationship boarders level of knowledge about HIV/AIDS in the hamlet Glendongan Tambakbayan Caturtunggal Depok Sleman Yogyakarta.Methods: This study is a quantitative research study design using cross sectional method. Population and samples in this study were student boarders in the village Glendongan, and collecting data using questionnaires instrument. Statistical analysis using Chi-square test with a significance level of 0.05%.Results: Knowledge of HIV/AIDS 82.5% and 85% reproductive health, this suggests that there is a relationship between the boarders of knowledge about HIV/AIDS and reproductive health, where the results obtained are: P-value = 0.000 ≤ α = 0, 05.Conclusion: There is a significant relationship between the level of knowledge about HIV/AIDS to reproductive health by boarders
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL SUAMI DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA MADUREJO PRAMBANAN Siti Alifah Yuliana; Yuli Ernawati; Heni Febriani
Mikki: Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47317/mikki.v8i2.210

Abstract

the forerunner of healthy succession from an early age. Infants who are not given exclusive breastfeeding will increase the risk of various dideases such as diarrhea an pneumonia. With exclusive breast milk, 55% of infant deaths from diarrhea and Upper Respirstory Tract Infection can be prevented in infants aged 0-3 months and 66% in infants aged 4-11 months.1 Exclusive breastfeeding practices are influenced by many factors, one of which is husband’s support.Objective: To find out the relation between husband’s social support and the success of exclusive breastfeeding in Madurejo Prambanan Village. Methods: The type of research is an analytic survey with the sample of 64 respondents, this study used a cross sectional approach. The subjects were nursing mothers who had children aged 7-12 months. The research tool used in the research is questionnaire and data analysis used Chi Square test.Result: Husband’s support level in exclusive breastfeeding in Madurejo Prambanan Village was good for as many as 61 people (95,3%). Respondents who did not succed in giving exclusive breastfeeding were as many as 31 people (48,4%). Meanwhile, the relation between the two variables is there is no relation between husband’s social support with the success of exclusive breastfeeding in Madurejo Prambanan Village with  p-value > (0,05) yaitu 0,592.Conclusion: There is no relation between husband’s social support and the success of exclusive breastfeeding in Madurejo Prambanan Village. 
UJI KANDUNGAN FORMALIN PADA AYAM BROILER YANG DI JUAL DI PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODERN DI WILAYAH DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA Eva Runi Kristiani; Heni Febriani; Quezia Franklin
Jurnal Kesehatan dan Pengelolaan Lingkungan Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (758.611 KB) | DOI: 10.12928/jkpl.v1i1.1638

Abstract

Ayam merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat dan sangat dibutuhkan sebagai sumber gizi untuk kesehatan masyarakat, produk tersebut menjadi berbahaya bagi kesehatan masyarakat bila tidak terjamin keamanannya seperti penggunaan bahan tambahan (kima dan alami) untuk pengawet, termasuk formalin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan formalin pada ayam broiler yang dijual dipasar tradisional dan pasar modern di wilayah Depok, Sleman, Yogyakarta. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental dengan pendekatan  deskriptif. Pelaksanaanya dilakukan di Laboratorium STIKES Wira Husada Yogyakarta. Sampel diambil dengan metode  teknik  cluser random sampling. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 27 sampel dari pasar tradisional dan pasar modern wilayah Depok Sleman Yogyakarta. Sampel kemudian dianalisi menggunakan reagen FeCL3. Hasil penelitian menunjukan bahwa 6 dari 27 sampel ayam broiler tersebut positif mengandung formalin. Kata Kunci: Analisis Kualitatif, Formalin, Ayam broiler.
HIGIENE SANITASI PEDAGANG DENGAN PERILAKU PEDAGANG MAKANAN JAJANAN DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA Hironimus B Kahlasi; Heni Febriani; Siti Uswatun Chasanah
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 14, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.927 KB) | DOI: 10.35842/mr.v14i3.217

Abstract

Latar Belakang: Masalah kesehatan yang diakibatkan oleh kontaminasi makanan sampai saat ini masih sangat tinggi. Kontaminasi yang terjadi pada makanan dan minuman dapat menyebabkan makanan tersebut menjadi media bagi suatu penyakit. Penyakit yang ditimbulkan oleh makanan yang terkontaminasi disebut penyakit bawaan makanan (food-borned diseases). Penyakit yang terjadi karena penyediaan makanan yang tidak higienis seperti diare, gastroenteritis, hepatitis dan keracunan makanan. Kontaminasi pada makanan dan minuman disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang prinsip-prinsip higiene sanitasi. Pengetahuan yang kurang ini menyebabkan pertimbangan hati atau sikap seorang pedagang ketika berjualan kurang baik. Hal ini menyebabkan perilaku ketika berjualan tidak memperhatikan kebersihan lingkungan maupun kebersihan diri. Oleh karena itu peningkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku yang baik sangatlah diperlukan sebagai salah satu bentuk upaya preventif untuk mengatasi masalah gizi dan berbagai kejadian penyakit.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang higiene sanitasi dengan perilaku pedagang makanan jajanan di Sekolah Dasar, Kecamatan Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan.Metode: Analitik observasional dengan pendekatan croos sectional dengan teknik random sampling, serta analisis spearman Rank.Hasil: Adanya hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang higiene sanitasi dengan perilaku pedagang makanan jajanan di Sekolah Dasar, Kecamatan Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.Kesimpulan: Ada hubungan antara Pengetahuan Dengan Sikap Tentang Higiene Sanitasi Pedangang Makanan Jajanan. Ada hubungan antara Pengetahuan Tentang Higiene Sanitasi Dengan Perilaku Pedangang Makanan Jajanan. Ada hubungan antara Sikap Tentang Higiene Sanitasi Dengan Perilaku Pedangang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar Kecamatan Banguntapan, Bantul, Yogyakarta
Program KIA dalam upaya pengendalian angka kematian ibu dan bayi selama pandemi covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Berbah Sleman Subagiyono, Subagiyono; Febriani, Heni
Mikki: Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47317/mikki.v11i2.488

Abstract

Latar Belakang : Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih terus menjadi sorotan. Angka kematian ibu dan anak sebagai indikator keberhasilan pencapaian KIA, dilaporkan sudah mengalami penurunan yakni 346 kematian (SP 2010) menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup (SUPAS 2015), Namun faktanya masih belum bisa mencapai target MDGs pada tahun 2015. Sedangkan kita dihadapkan pada target SDG’s yang lebih ambisius yakni mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup dan menurunkan angka kematian neonatal setidaknya hingga 12 per 1.000 KH dan Angka Kematian Balita 25 per 1.000 kelahiran hidup.Tujuan : memperoleh gambaran tentang pengelolaan KIA dalam upaya pengendalian Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi selama pandemic covid-19.Metode : Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat diskriptif. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran pengelolaan kesehatan KIA di Puskesmas Berbah dengan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Personal dan Community Approach dengan harapan menghasilkan uraian jawaban yang utuh dan bermakna.Hasil : Penyelenggaraan layanan KIA di Puskesmas Berbah dalam kurun waktu 3 tahun terakhir menunjukkan jumlah ketenagaan, pembiayaan, logistik dan alat keselamatan kerja cukup, rata-rata drop out KB sebesar 270 kasus (4,67%), rata-rata cakupan K1 mencapai 749 (100%) dan K4 mencapai 681 (99,92%), rata-rata kasus anemia pada ibu hamil sebanyak 405 kehamilan (26,82%), dan rata-rata kasus hipertensi pada kehamilan sebanyak 323 kehamilan (14,20%).Kesimpulan : Penyelenggaraan layanan KIA di Puskesmas Berbah selama pandemi covid-19 relatif terselenggara dengan baik 
IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN SELAMA PANDEMI COVID-19 DI PADUKUHAN BOGEM DESA TAMANMARTANI, KALASAN, SLEMAN Subagiyono, Subagiyono; Febriani, Heni
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 8, No 3 (2023):
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jimkesmas.v8i3.42433

Abstract

Abstrak Masalah kesehatan merupakan salah satu faktor kualitas hidup yang mencerminkan pada pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Peningkatan bidang kesehatan sangat penting untuk diperhatikan karena bidang ini sangat erat kaitannya dengan pembangunan, khususnya pembangunan yang menyangkut sumber daya manusia. Tanpa adanya kondisi yang sehat maka kualitas sumber daya manusia yang tinggi sulit untuk tercapai. Pandemi Covid-19 membuat kondisi dari berbagai aspek kehidupan sangat berdampak mulai dari aspek ekonomi, sosial kemasyarakatan dan juga termasuk masalah kesehatan. Dampak pandemi covid-19 bagi kehidupan masyarakat di bidang kesehatan adalah bertambahnya beban sebagai akibat dari upaya terhindar dari penyakit Covid-19. Jenis survey bersifat deskriptif artinya mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data dan penentuan prioritas masalah menggunakan metode USG ( Urgency, Seriousness, Growth ). Populasi terdiri dari seluruh kepala keluarga sebanyak 335 KK dengan jumlah sampel sebanyak 77 kk. Hasil identifikasi masalah menunjukkan sebesar 61,8% personal behavior mempunyai factor risiko terjadinya penyakit tidak menular, 9,1% masih terdapat jentik nyamuk yang mempunyai factor risiko terjadinya penyebaran penyakit DBD dan 61% masih terdapat kebiasaan merokok yang mempunyai factor risiko gangguan kesehatan akibat merokok. Terdapat factor risiko gangguan kesehatan pada masyarakat di Padukuhan Bogem, Desa Tamanmartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta Kata kunci: Identifikasi, Masalah Kesehatan, Pandemi Covid-19
HUBUNGAN KETERSEDIAAN RUANG LAKTASI DENGAN PEMANFAATANNYA DI 25 PUSKESMAS KABUPATEN SLEMAN Febriani, Heni; Asda, Patria; Windariani, Windariani
coba Vol 13 No 1 (2024): November 2024
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32831/jik.v13i1.515

Abstract

Pendahuluan : Peraturan Menteri kesehatan no.15/2013 menyebutkan bahwa tempat umum termasuk didalamnya fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas, ruang publik dan kantor/institusi milik pemerintah/swasta wajib menyediakan ruang laktasi. Ruang laktasi atau pojok ASI merupakan ruangan yang dilengkapi dengan fasilitas untuk pemberian ASI, pemerahan ASI, penyimpanan ASI perah, dan konseling untuk ibu terkait menyusui. Di Kabupaten Sleman, terdapat 25 puskesmas yang sudah memiliki ruang khusus sebagai pojok laktasi, namun fasilitas yang ada belum seluruhnya sesuai standar. Selain itu, ada pula Puskesmas yang belum memiliki catatan kunjungan untuk penggunaan ruang laktasi, maka pemanfaatan ruang laktasi belum terdokumentasi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menemukan korelasi ruang laktasi dengan pemanfaatannya di 25 puskesmas Kabupaten Sleman. Metodologi: penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan survey potong lintang. Sampel adalah 25 ruang laktasi pada 25 puskesmas kabupaten Sleman. Data dikumpulkan dengan menggunakan ceklist. Selanjutnya data dianalisis dengan uji univariat dan bivariat spearman untuk mengetahui korelasi antara ketersediaan dan pemanfaatan ruang laktasi. Diskusi: Dari 25 puskesmas di kabupaten Sleman, 14 puskesmas memiliki ruang laktasi sesuai standar (56%) dan sebanyak 16 puskesmas (64%) pemanfaatan ruang laktasinya masih kurang. Hasil uji korelasi spearman’s rho sig=0,442, yang artinya tidak ditemukannya korelasi antara ketersediaan ruang laktasi dengan pemanfaatannya. Kesimpulan: Masih ada puskesmas yang memiliki ruang laktasi namun fasilitasnya belum sesuai standar, dan sebagian besar ruang laktasi di puskesmas di kabupaten Sleman pemanfaatannya masih kurang. Namun, pada 25 puskesmas kabupaten Sleman, tidak ditemukan korelasi antara ketersediaan ruang laktasi dengan pemanfaatannya. Kata kunci: Ruang laktasi, Puskesmas, Pemanfaatan ruang laktasi
Gambaran Pengetahuan Mahasiswa STIKES Wira Husada Yogyakarta tentang Fungsi Penggunaan Masker di Masa Transisi Endemi Covid-19 Anggraeni, Dewi Nur; Sugiman, Sugiman; Febriani, Heni; Kristanti, Handriani
Jurnal Sehat Mandiri Vol 18 No 2 (2023): Jurnal Sehat Mandiri, Volume 18, No.2 Desember 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33761/jsm.v18i2.1030

Abstract

Masks are self-protection tools used to be free from bacteria, viruses and fungi. During the transitional period of the Covid-19 endemic, there was a notification that masks were no longer an absolute requirement for self-protection. The purpose of this study was to describe the knowledge of students about the function of wearing masks during the transition period of the Covid-19 endemic. The research population consisted of 427 students, and the samples taken were 24 people. This type of research is qualitative and quantitative using cross-sectional descriptive methods, data collection using questionnaires and interviews, qualitative data analysis by creating a new hypothesis regarding the use of masks, and quantitative analysis using univariate methods. The research results obtained were that students had a good category of knowledge 83.33% about the use of masks in the endemic transition, qualitative data analysis for hypothesis testing by confirming the results of interviews, 70% of students had adherence to wearing masks outside or indoors, and then a new hypothesis was developed. The conclusion of this study is that the knowledge of students regarding the use of masks is in the good category, and from the interview results obtained a new hypothesis is made. The suggestion from this study is that it is necessary to carry out further research from the results of the new hypothesis regarding adherence to wearing masks.