Angka kematian ibu dan kematian neonatal di Indonesia dalam kondisi normal masih menjadi tantangan besar. Sehingga kehamilan di masa ini memiliki kekhawatiran tersendiri baik bagi ibu hamil maupun bagi keluarga. Salah satu yang paling banyak menjadi polemik mengenai prosedur pemeriksaan kesehatan di rumah sakit, termasuk pemeriksaan kehamilan.. Adanya ancaman penyebaran dan dampak Covid-19 pada ibu hamil, diikuti faktor lain seperti kesiapan ibu dalam menghadapi persalinan, dukungan sosial (keluarga), aktifitas fisik, pelayanan kesehatan, status ekonomi dan meningkatnya persentase covid-19 di lingkungan tempat tinggal mempengaruhi kecemasan pada ibu hamil.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perilaku, kepatuhan pemeriksaan ANC dan kecemasan ibu hamil di era new normal di RSUD Tora Belo Kabupaten Sigi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ibu hamil di RSUD Tora Belo Kabupaten Sigi mendapatkan berbagai informasi kesehatan dari petugas kesehatan baik dokter maupun bidan yang bertugas di Posyandu atau Puskesmas. Selain itu, pengetahuan dan informasi mengenai kehamilan di masa era new normal diterapkan oleh ibu hamil sesuai dengan anjuran-anjuran tenaga kesehatan. Para ibu hamil juga menjaga kesehatannya dan janinnya dari bahaya virus Covid-19 dengan cara mematuhi anjuran Pemerintah yaitu 3M. Ibu hamil di RSUD Tora Belo Kabupaten Sigi rajin memeriksakan kehamilannya bahkan lebih dari minimal yang dianjurkan yakni 4 kali pemeriksaan. Rata-rata ibu hamil memeriksakan kandungannya 5-6 kali. 3. Ibu hamil di RSUD Tora Belo Kabupaten Sigi mayoritas merasakan kecemasan dan sensitif selama kehamilan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya cemas akan janinnya dan juga dirinya sendiri. Selain itu faktor yang mempengaruhi kecemasan ibu hamil yang ada di RSUD Tora Belo Kabupaten Sigi adalah karena omongan orang lain, usia ibu hamil, dan mental yang belum siap.Kata kunci: Ibu hamil; kepatuhan ANC; kecemasan; RSUD Tora Belo.