Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Studi Deskriptif Perilaku Emotional Eating Mahasiswa yang Mengerjakan Skripsi di Universitas Ngudi Waluyo Ungaran Trimawati Trimawati; Abdul Wakhid
Jurnal Smart Keperawatan Vol 5, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.364 KB) | DOI: 10.34310/jskp.v5i1.164

Abstract

Skripsi merupakan tantangan tersendiri pada mahasiswa akhir yang sangat menentukan kelulusan. Saat proses tersebut tentu saja mahasiswa akan menghadapi berbagai macam stresor. Pada mahasiswa hal tersebut dapat memicu timbulnya stres. Stres merupakan suatu kondisi yang melibatkan interaksi antara individu dan lingkungan. Kondisi tersebut salah satunya mampumemicu keluarnya hormon kortisol yang berfungsi meningkatkan nafsu makan bahkan motivasi untuk makan berlebihan (emotional eating). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku emotional eatingyang mengalami stres saat mengerjakan skripsi di Universitas Ngudi Waluyo. Desain penelitian ini yaitu studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian berjumlah 76 responden teknik proportional stratified random sampling. Kuesioner DASS 42 (Depression Anxiety Stress Scale) digunakan untuk mengukur tingkat stres dan EADES (Eating and Appraisal Due toEmotion and Stress) untuk mengukur perilaku emotional eating. Teknik analisis yang digunakan adalah uji chi square dengan nilai α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwadari 76 responden yang mengalami stress terdapat 37 responden yang mengalami emotional eating. Dari total tersebutteridentifikasi8 responden dengan stres ringan, 20 responden dengan stres sedang, 9 responden dengan stres berat. Kesimpulan penelitian menunjukan bahwa terdapat perilaku emotional eating pada mahasiswa yang mengalami stress saat mengerjakan skripsi. Mahasiswa agar meningkatkan koping positif terhadap stress. Kata Kunci          : Perilaku emotional eating, skripsi
Aplikasi Media Audio Visual sebagai Upaya Peningkatan Pengetahuan Remaja Bandarjo Ungaran Barat Semarang Zumrotul Choiriyyah; Abdul Wakhid
Jurnal Smart Keperawatan Vol 5, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.52 KB) | DOI: 10.34310/jskp.v5i1.162

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh menurunnya minat remaja di Kelurahan Bandarjo Kecamatan Ungaran Barat akan adanya kegiatan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIKR) yang setiap tahun semakin berkurang. Bahkan tiga bulan terakhir kegiatan tersebut sudah tidak berjalan lagi. Hasil wawancara terhadap kader kesehatan di kelurahan Bandarjo mengatakan bahwa kegiatan PIKR  kelurahan Bandarjo belum aktif kembali karena kurangnya kesesuaian waktu pelaksanaan kegiatan tersebut dengan kesibukan remaja.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan kegiatan PIKR di kelurahan Bandarjo Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan kegiatan PIKR melalui  penggunaan media audio visual dengan materi bahaya merokok dan video HIV/AIDS. Sampelnya adalah remaja yang berada di wilayah Kelurahan Bandarjo Ungaran Barat. Tehnik pengambilan sampel adalah total sampling. Analisis menggunakan analisis univariate dan bivariate. .Hasil penelitian menunjukkan gambaran pelaksanaan kegiatan PIKR melalui penggunaan media audio visual dengan materi bahaya merokok sejumlah kehadiran remaja adalah 14 remaja.  Gambaran pelaksanaan kegiatan PIKR melalui penggunaan media audio visual dengan topik HIV/AIDS sejumlah 18 remaja. Ada perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah diberi video tentang HIV/AIDS dengan signifikansi 0,000.Kata kunci : Media audio visual, kunjungan,PIKR
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD KABUPATEN SEMARANG Liya Novitasari; Abdul Wakhid
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 7, No 2 (Oktober 2018) : Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.145 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v7i2.260

Abstract

Prevalensi gagal ginjal kronik di Indonesia cukup tinggi, sekitar tahun 2013 terdapat 99.810 pasien. Pasien harus patuh menjalani hemodialisa yang ditentukan dengan efikasi diri tinggi. Dengan dukungan keluarga yang memberikan bimbingan, nasehat, saran dapat meningkatkan kepercayaan diri pasien sehingga menyebabkan pasien lebih percaya diri untuk sembuh.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Hubungan Dukungan keluarga dengan Efikasi diri pasien Gagal Ginjal Kronik yang menjalani Hemodialisa di RSUD Kabupaten Semarang. Desain penelitian ini adalah Cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 70 responden dengan teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi responden kooperatif, tinggal serumah dengan keluarga, responden yang menjalani hemodialisa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain instrumen dukungan keluarga, Instrumen efikasi diri menggunakan general self-efficacy scale yang terdiri dari aspek magnitude, generality, dan strength mencakup 20 pertanyaan. Analisis data menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan keluarga sebagian besar dalam kategori baik sejumlah 32 (45,7%), efikasi diri pasien GGK sebagian besar adalah sedang sejumlah 37 orang (52,9%). Kesimpulan terdapat hubungan dukungan keluarga dengan efikasi diri pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di RSUD Kabupaten Semarang dengan nilai  p-value sebesar 0,000<0,05. Pasien GGK disarankan untuk mendapatkan dukungan dari keluarga agar efikasi diri pasien meningkat.  Kata Kunci : Dukungan keluarga, efikasi diri, pasien gagal ginjal kronik
THE DIFFERENCES BETWEEN DEPRESSION LEVEL BEFORE AND AFTER BEING GIVEN LOGOTHERAPY IN CANCER CLIENTS AT KEN SARAS HOSPITAL SEMARANG REGENCY Abdul Wakhid; Shofhatun Nadhiyat; Sukarno Sukarno; Dewi Rosnita
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 6, No 1 (2018): Mei 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.601 KB) | DOI: 10.26714/jkj.6.1.2018.53-59

Abstract

Cancer is one of the most feared diseases that cause death. The most common psychological problem found in cancer clients is depression which can affect the treatment, extend the hospitalization time, decreases the therapeutic process, and client's survival. To overcome the problem on the client, nursing intervention can be given in the form of logotherapy. The purpose of this study is to determine the differences between depression levels before and after logotherapy in cancer client at Ken Saras Hospital, Semarang Regency. This research design used pre-experiment with one group pre-posttest design. The population of this study was cancer patients at Ken Saras hospital as many as 22 respondents by using purposive sampling technique and data collecting tool used Back Depression Inventory. Data analysis used t-test dependent test. The results show that the depression level of cancer clients before logotherapy is mostly in moderate category (86,4%), the depression level of cancer clients after logotherapy is mostly in mood disorder (63,6%). There are differences between depression levels before and after logotherapy of cancer client at Ken Saras Hospital, Semarang Regency, with p value (0,000) <α (0,05). Ken Saras hospital should utilize logotherapy as a complementary therapy to support the psychological side of cancer patients so that the healing process can run optimally. Keywords: Logotherapy, Depression Level, Cancer
KEMAMPUAN INTERAKSISOSIAL SISWA USIA 10-12 TAHUN DIUNGARAN Abdul Wakhid; Nila Sari Andriani; Mona Saparwati
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 5, No 2 (2017): November 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.544 KB) | DOI: 10.26714/jkj.5.2.2017.87-90

Abstract

ABSTRAKKetrampilan social pada anak merupakan kemampuan sosial yang perlu dilatihkan sejak dini, sehingga perkembangan psikososial anak menjadi optimal dan dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kemampuan interaksi social siswa usia 10-12 Tahun di Ungaran. Desain penelitian ini deskriptif analitik dengan pendekatan survei. Populasi penelitian ini adalah siswa usia 10-12 tahun diUngaran, yaitu sebanyak 117 siswa dengan sampel adalah 91 siswa menggunakan teknik proportional random sampling. Alat pengambilan data menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan interaksi sosial siswa usia 10-12 tahun sebagain besar kategori sedang (60,4%). Sebaiknya anak sekolah usia 10-12 tahun meningkatkan kemampuan interaksi social mereka diantaranya dengan meningkatkan rasa saling menghormati dan menghargai sehingga proses belajar dapat berjalan dengan baik. Kata kunci: Interaksi sosial, siswausia 10-12 tahun DESCRIBE SOCIAL INTERACTION CAPABILITIES OF STUDENTS AGED 10-12 YEARS OLD IN UNGARAN. ABSTRACTSocial skills in children are social abilities that need to be trained early, so that children's psychosocial development becomes optimal and can carry out their duties well. The purpose of this study was to describe social interaction capabilities of students aged 10-12 years old in Ungaran. The study design was descriptive analytic with survey approach. This study population was the students aged 10-12 years old in Elementary School 04 Sidomulyo Ungaran, as many as 117 students where the samples were 91 students using proportional random sampling technique. Data collecting tool used questionnaires. Analysis   data used the frequency distribution. The results showed that social interaction skills of students aged 10-12 years old were the majority of them in the middle category (60.4%). We recommend that school children aged 10-12 should improve their social interaction skills such as by increasing mutual respect and appreciating so that the learning process can run well. Keywords: Social interaction capabilities, students aged  10-12 years old.
GAMBARAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA Suwanti Suwanti; Abdul Wakhid; Taufikurrahman Taufikurrahman
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 5, No 2 (2017): November 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.352 KB) | DOI: 10.26714/jkj.5.2.2017.107-114

Abstract

Kualitas hidup merupakan keadaan dimana seseorang mendapatkan kepuasan atau kenikmatan dalam kehidupan sehari-hari. Indikator dari kualitas hidup diantaranya yaitu, dimensi kesehatan fisik, dimensi kesejahteran pisikologis, dimensi hubungan sosial, dan dimensi kesehatan lingkungan. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran kualitas hidup pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa di RSUD Ambarawa. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan populasi81 respondendan jumlah sampel 41 responden diambil menggunakan metode accidental sampling. Alat pengambilan data menggunakan skala kualitas hidup dari WHOQOL-BREF. Analisa data menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian didapatkan gambaran kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik dilihat dari dimensi kesehatan fisik memiliki kualitas hidup buruk, yaitu sebanyak 23 orang (56,1%). Dimensi kesehatan psikologi memiliki kualitas hidup buruk, yaitu sebanyak 24 orang (58,5%). Dimensi hubungan sosial memiliki kualitas hidup baik, yaitu sebanyak 21 orang (51, 2%). Dimensi lingkungan memiliki kualitas hidup baik, yaitu sebanyak 22 orang (53,7. Gambaran kualitas hidup pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisa memiliki kualitas hidup buruk sebanyak 25 orang (61,0%), sedangkan 16 orang responden (39, 0%) memiliki kualitas hidupbaik. Keluarga lebih mengetahui pentingnya dukungan dan motivasi keluarga maupun kerabat selama terapi hemodialisa sehingga dapat meningkatkan harapan dan kualitas hidup pasien yang lebih tinggi. Kata kunci: kualitas hidup, gagal ginjal kronik, hemodialisa DESCRIPTION OF LIFE QUALITY OF THE PATIENTS SUFFERING FROM CHRONIC RENAL FAILURE WHO WENT UNDERHEMODIALYSIS ABSTRACTQuality of life is a codition where a person gainssatisfaction or enjoyment in everyday life. The indicators of the quality of life, are dimension of physical health, dimension of psychological, social dimension, dimension of environmental health. The aim of the study to knowthe description of life quality of the patients suffering from chronic renal failure who went underhemodialysis inAmbarawa General Hospital. Method of the study used a descriptive method with population 81 respondent and 41 respondents as the samples taken by using accidental sampling method. The data collecting tool used the life quality scale of WHOQOL-BREF. Data analysis used SPSS version 23. 0. Finding of the study the description of the quality of life of patients with chronic renal failure seen from the physical health dimension had a poor quality of life, as many as 23 people (56.1%). Thedimension of psychology health had a poor quality of life, namely as many as 24 people (58.5%). The dimensions of social relations have a good quality of life, as many at 21 people (51.2%). The environmental dimension has a good quality of life, as many at 22 people (53.7%). The description of the quality of life of patients suffering from chronic renal failure undergoing hemodialysis have a poor quality of life of 25 people (61.0%). It is hoped that the family will be more aware about the importance of family support and motivation during hemodialyisistherapy so that it can improve the quality of life for the patients. Keywords: Quality of life, chronic renal failure, hemodialysis
PERILAKU BULLYING SISWA USIA 10-12 TAHUN Abdul Wakhid; Nila Sari Andriani; Mona Saparwati
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 5, No 1 (2017): Mei 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (58.13 KB) | DOI: 10.26714/jkj.5.1.2017.25-28

Abstract

Bullying merupakan penyalahgunaan kekuatan yang menyebabkan ketidakbahagiaan pada anak sehingga anak tidak dapat mencapai potensinya secara penuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku bullying siswa usia 10-12 Tahun di Ungaran. Desain penelitian ini deskriptif analitik dengan pendekatan survei. Populasi penelitian ini adalah siswa usia 10-12 tahun di Ungaran, yaitu sebanyak 117 siswa dengan sampel adalah 91 siswa menggunakan teknik proportional random sampling. Alat pengambilan data menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan siswa usia 10-12 tahun sebagian besar tidak mengalami perilaku bullying (68,1%). Sebaiknya anak sekolah usia 10-12 tahun meningkatkan rasa saling menghormati dan menghargai sehingga proses belajar dapat berjalan dengan baik. Kata Kunci: Perilaku Bullying, Siswa, Usia 10-12 Tahun THE BULLYING BEHAVIOR AND SOCIAL INTERACTION CAPABILITIES OF STUDENTS AGED 10-12 YEAR SOLD ABSTRACTBullying is an abuse of power that leads to unhappiness in children so that children can not reach their full potential. The purpose of this study was to describe bullying behaviorand social interaction capabilities of students aged 10-12 year sold in Ungaran. The study design was descriptive analytic with survey approach. This study population was the student saged 10-12 year sold in Ungaran, as many as 117 people where the samples were 91 students using proportionate random sampling technique. Data collecting tool used questionnaires. Analysis of the data used the frequency distribution.The results showed that students aged 10-12 years were mostly in the category of not bullying (68.1%). We recommend that school children aged 10-12 should improve mutual respect and appreciating so that the learning process can run well. Keywords           : Bullying Behavior, Students Aged  10-12 Years Old. 
GAMBARAN TINGKAT DEPRESI PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS Abdul Wakhid; Kamsidi Kamsidi; Gipta Galih Widodo
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 6, No 1 (2018): Mei 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.292 KB) | DOI: 10.26714/jkj.6.1.2018.25-28

Abstract

Pasien yang menjalani hemodialisis sebagian besar ketergantungan terhadap mesin hemodialisis yang mengakibatkan terjadinya perubahan seperti masalah finansial, kesulitan dalam mempertahankan pekerjaan, dorongan seksual yang menghilang, impotensi, dan berisikomengalami depresi.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat depresi pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RSUD Kabupaten Semarang. Desain penelitian yaitu deskriptif korelatif dengan pendekatansurvei. Populasi penelitian 85 pasien yang menderita gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis.Teknik sampling menggunakan quota sampling sehingga jumlah sampel penelitian yaitu 85 pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Pengumpulan data menggunakan kuesioner tingkat depresi. Analisis data menggunakananalisisunivariat. Hasil penelitian diperoleh sebagian besar pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisisdepresi ringan sejumlah 41 orang (48,2%). Saran bagi RSUD Kabupaten Semarang untuk memberikan pelayanan keperawatan yang holistik pada pasien gagal ginjal kronik yang sedang menjalani hemodialisis. Kata kunci: Tingkat depresi, gagal ginjal kronik, hemodialisis DESCRIBE DEPRESSION LEVEL OF CHRONIC KIDNEY FAILURE UNDERGOING HEMODIALYSIS ABSTRACTThis research is motivated patients under going hemodialysis are largely dependent on hemodialysis machines resulting in changes such as financial problems, difficulty in keeping jobs, disappearing exualurges, impotence, and patient softenex perience self – conceptual disturbances as well as body image disturb ancesdue to the difficulty of accepting changes that result from failure kidney that  experienced resulting in depressed patients. The research aim is to describe depression level of chronic kidney failure under going hemodialysis ar Semarang Regency hospital. This research used descriptive correlative method with cross sectional approach. Population in this research were 85% of patients with chronic renal failure who under went hemodialysis at RSUD Semarang Regency. Sampling technique used sample quota. Data collection questionnaires used depressi on level sand self concept questionnaires. Analysis univariat was used in this analysis. The results of the study show that most patients with chronic renal failure under going hemodialysis experience mild depression as many as 41 people (48.2%). Suggestions to the hospital toteach patients to always optimistic to try new things, courageous, confident, enthusiastic, feeling self worth, dareto set a goal to live, behave and positively, and can be a reliable leader. Keyword: Depression level, chronic kidney disease, hemodialysis 
PERBEDAAN PENGETAHUAN SEBELUM DAN SESUDAH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG TERAPIDIET CAIRAN DAN HEMODIALISIS TERHADAP KELUARGA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS Emiliana Tawuru May; Abdul Wakhid; Yunita Galih Yudanari
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 2 No. 2 (2019): August 2019
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.388 KB) | DOI: 10.32584/jikj.v2i2.333

Abstract

Pendidikan kesehatan pasien atau keluarga merupakan kegiatan dalam perencanaan pulang pasien yang ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan keluarga dalam memberikan perawatan selanjutnya dirumah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan tentang terapi diet cairan dan hemodialisis terhadap keluarga pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Desain penelitian ini pre-experimental designs dengan pendekatanOne-Group-Pretest-Posttest Design. Populasi penelitian ini yaitu pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis dengan sampel 15 orang diambil menggunakan metode purposive sampling. Alat pengambilan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan program komputer. Analisis bivariat menggunakan ujit-Test Dependent. Pengetahuan keluarga pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang terapi diet cairan dan hemodialisis sebagian besar kategori kurang (53,4%), dan sesudah pendidikan kesehatan sebagian besar kategori baik (86,7%). Ada perbedaan yang bermakna pengetahuan tentang terapi diet cairan dan hemodialisis sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan pada keluarga pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis, dengan p-value = 0,000< 0,05.Ada peningkatan pengetahuan sesudah pendidikan kesehatan tentang terapi diet cairan dan hemodialisis terhadap keluarga pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Keluarga pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis sebaiknya meningkatkan pengetahuan tentang terapi diet cairan dan hemodialisis dengan aktif menggali informasi dengan aktif berkonsultasi dengan tenaga kesehatan yang berkompeten. Kata kunci: Terapi diet cairan dan hemodialisis, pengetahuan keluarga,gagal ginjal kronik DIFFERENCES OF KNOWLEDGE BEFORE AND AFTER HEALTH EDUCATION ABOUT THERAPIDYET LIQUID AND HEMODIALYSIS OF FAMILY OF CHRONIC KIDNEY PATIENTS WHO HAVE DONE HEMODIALISIS ABSTRACTHealth education of patient or family is an activity in planning a patient's return aimed at increasing family knowledge in providing further care at home.Objective of this study was to determine the knowledge differences before and after health education about fluid diet therapy and haemodialysis on families with patients with chronic renal failure undergoing haemodialysis. The design of this study was pre-experimental designs by using the One-Group-Pretest-Posttest Design approach. The population of this study were chronic kidney failure patients who underwent haemodialysis with sample of 15 people taken by using a purposive sampling method. The data collection tool used a questionnaire. Data analysis used computer program. Bivariate analysis used the t-Test Dependent. The family knowledge of patients with chronic renal failure who underwent haemodialysis before being given health education about fluid diet therapy and haemodialysis is mostly in poor category (53.4%), and after health education is mostly in good category (86.7%). There is significant differences in knowledge about fluid diet therapy and haemodialysis before and after health education in families of patients with chronic renal failure undergoing haemodialysis, with p-value = 0.000 <0.05. There are increased knowledge after health education about dietary fluid therapy and haemodialysis on families of patients with chronic renal failure undergoing haemodialysis. Families of patients with chronic kidney failure who undergo haemodialysis should increase their knowledge of fluid diet therapy and haemodialysis by actively digging up information and consulting with competent health professionals. Keywords: Fluid diet therapy and haemodialysis, family knowledge, chronic kidney failure
GAMBARAN KUALITAS TIDUR PERAWAT SELAMA MERAWAT PASIEN COVID-19 SETELAH SATU TAHUN PANDEMI COVID-19 Latifa Karlinda; Faridah Aini; Abdul Wakhid
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 4 No. 3 (2021): Agustus 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi COVID-19 menimbulkan banyak dampak global diantaranya masalah kesehatan, ekonomi, dan masalah psikologis. Dampak psikologis tidak hanya dirasakan oleh masyarakat, namun juga dialami oleh petugas kesehatan tak terkecuali perawat. Dampak psikologis yang dirasa perawat adalah penurunan kualitas tidur selama pandemi ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kualitas tidur perawat selama merawat pasien COVID-19. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan alat ukur kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale dalam bentuk formulir google. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling, dengan total responden 62 orang. Hasil penelitian didapatkan 62,9% responden memiliki kualitas tidur baik, dan 37,1% dengan kualitas tidur buruk. Tersedianya kelengkapan APD, pengetahuan, pengalaman dalam merawat pasien COVID-19 mendukung pengelolaan psikologis dan kondisi fisik para perawat.