Basuki Antariksa, Basuki
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kepariwisataan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Jalan Medan Merdeka Barat No. 17–Jakarta 10110

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Towards Advanced Tourism Development in Indonesia: A Critical Review of Free-Visa Policy Antariksa, Basuki; Maulana, Addin; Priyatmoko, Rakhman; Hamidah, Siti
Jurnal Aspirasi Vol 15, No 1 (2024)
Publisher : Pusat Analisis Keparlemenan Badan Keahlian Sekretariat Jenderal DPR RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46807/aspirasi.v15i1.3822

Abstract

Pada 2016, Pemerintah Indonesia menginisiasi kebijakan bebas visa bagi 169 negara untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan asing secara signifikan. Namun, pada 2018, parlemen merekomendasikan peninjauan kembali kebijakan tersebut. Hal ini mengingat potensi tindak pidana, baik kejahatan maupun pelanggaran, yang dilakukan oleh penerima bebas visa serta dampak signifikan terhadap penurunan pendapatan negara. Melalui pendekatan kualitatif, yang mencakup studi literatur dan analisis dokumen hukum, studi ini bertujuan untuk memberikan solusi alternatif terhadap kebijakan bebas visa di Indonesia. Studi ini menemukan bahwa (1) prinsip-prinsip utama dari kebijakan bebas visa di Indonesia adalah resiprokalitas dan prinsip manfaat; (2) kebijakan ini juga kurang didukung oleh justifikasi yang memadai dari negara-negara penerima, dan belum ada bukti empiris yang konklusif tentang dampak positif kebijakan tersebut terhadap peningkatan jumlah wisatawan asing ke Indonesia; (3) oleh karena itu, perlu penyempurnaan norma hukum terutama dalam peraturan keimigrasian untuk memastikan tujuan pemerintah selaras dengan prinsip-prinsip keamanan dan proteksi teritorial. Pembuat kebijakan perlu untuk mempertimbangkan penyesuaian Undang-Undang Keimigrasian agar harmonis dengan kebijakan bebas visa, demi mencapai tujuan strategis nasional tanpa mengesampingkan aspek keamanan dan kedaulatan negara.Abstract:In 2016, the Indonesian Government initiated a visa-free policy for 169 countries to significantly increase the number of foreign tourists visiting. However, in 2018, parliament recommended a review of the policy. This is considering the potential of criminal acts, both crimes and violations, by visa-free recipients and a significant impact on the decline in state revenue. Through a qualitative approach, which includes a literature review and legal document analysis, this study aims to provide alternative solutions to the visa-free policy in Indonesia. The study found that (1) the main principles of Indonesia's visa-free policy are reciprocity and the benefit principle; (2) this policy is also not supported by adequate justification from the recipient countries, and there is no conclusive empirical evidence of the positive impact of the policy on the number of foreign tourist to Indonesia; (3) therefore, need for refinement legal norm, especially immigration regulations, to ensure that government objectives are aligned with the principles of territorial security and national protection principles. Policymakers must consider adjusting the Immigration Law to be in harmony with the visa-free policy to achieve national strategic goals without overriding the security and sovereignty aspect of the country.
PENGEMBANGAN PASAR WISATA RELIGI SEBAGAI JEJAK SOSIOLOGIS MASYARAKAT BETAWI DI BEKASI; DALAM KONTEKS MANAJEMEN PENGELOLAAN Untari, Dhian Tyas; Khasanah, Fata Nidaul; Fakhrudin, Fakhrudin; Antariksa, Basuki; Wismayanti, Yanuar Farida; Satria, Budi; Nurmanto, David
IJESM Indonesian Journal of Economics and Strategic Management Vol. 3 No. 2 (2025): July (2025)
Publisher : Draf Solusi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69718/ijesm.v3i2.501

Abstract

Penelitian ini membahas pengembangan pasar wisata religi di Bekasi sebagai refleksi jejak sosiologis masyarakat Betawi dalam konteks manajemen pengelolaan. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara, observasi, dan studi literatur, penelitian ini menemukan bahwa wisata religi berpotensi memperkuat identitas budaya Betawi sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Namun, pengelolaan masih menghadapi tantangan pada aspek koordinasi antar-stakeholder, promosi digital, dan infrastruktur. Model pentahelix dipandang efektif untuk memperkuat kolaborasi, pemberdayaan komunitas, serta pelestarian nilai sosio-religius. Penelitian ini memberikan kontribusi teoritis pada kajian pariwisata berbasis budaya dan praktis bagi pengembangan wisata religi berkelanjutan di Bekasi.