Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENELUSURAN HUBUNGAN KAWASAN BERSEJARAH MASJID AGUNG DEMAK DENGAN MASJID KADILANGU Saraswati, Ratri Septina
Jurnal Ilmiah Teknosains Vol 1, No 1/November (2015): JITek
Publisher : Jurnal Ilmiah Teknosains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan Masjid Agung Demak merupakan kawasan bersejarah yang memiliki kaitan dengan sebuah pusat pemerintahanKesultanan Demak pertengahan abad XV. Dari data sejarah, keberadaan artefak bangunan dan makam di kompleks masjid,serta deretan kampung yang memiliki toponimi khas menunjukkan aktifitas penunjang pemerintahan. Sekitar 2 kilometerterdapat Desa Kadilangu yang merupakan tanah perdikan pemberian Raja Demak kepada Sunan Kalijaga. Lahan tersebutdijadikan Kalijaga sebagai tempat tinggal, tempat menyebarkan agama kepada para pengikutnya, dan masjid yang dikenalsebagai Masjid Kadilangu (Masjid Kalijaga) yang diperkirakan satu masa dengan Masjid Agung Demak. Setelah wafat, SunanKalijaga dimakamkan di dekat masjid tersebut. Keturunan Sunan Kalijaga saat ini masih melestarikan tradisi, benda-bendadan bangunan peninggalan Sunan Kalijaga sebagai cagar budaya. Melihat eratnya aktifitas Sunan Kalijaga dengan MasjidAgung Demak (Kesultanan Demak) melalui penelitian ini terlihat hubungan antara artefak bangunan masjid, makam,perkampungan dan jalan setapak dan peninggalan non artefak berupa toponimi perkampungan dan aktifitas suport didalamnya yang masih sangat kental menunjukkan antara Masjid Agung Demak dengan Desa Kadilangu. Jalur penghubungini menunjukkan keterkaitan kedua kawasan yang memerlukan perlindungan holistik, guna melindungi peninggalanbersejarah yang belum terdata dan terlindungi sebagai cagar budaya dalam kawasan terhadap pertumbuhan kota Demak.
PENDAMPINGAN PERENCANAAN MASJID AL-IKLAS KELURAHAN KARANGAYU, SEMARANG Wibawa, Baju Arie; Widiastuti, Kurnia; Ninditas, Velma; Saraswati, Ratri Septina; Kristiawan, Agung
Join Vol. 2 No. 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Program Studi Informatika Fakultas Teknik dan Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan pembangunan Masjid A-Ikhwan dilaksanakan untuk membantu masyarakat di lingkungan Kenconowungu Tengah, Kelurahan Karangayu Semarang agar renovasi atau pembangunan masjid baru di lingkungan perumahan ini yang menggunakan bangunan bekas balai desa. Kondisi ini menimbulkan masalah pada orientasi kiblat, fasilitas tempat wudhlu dan lavatori yang belum tersedia. Pendampingan ini memberikan pendampingan perencanaan agar fungsi bangunan dapat sesuai fungsi yang baru sebagai masjid. Dengan desain perencanaan dan perencangan yang baik secara arsitektural, diharapkan proses renovasi masjid ini dapat berjalan dengan baik dan akan menjadi kebanggaan warganya dan akan dapat menumbuhkan kembangkan kegiatan keagamaan dan peribadatan bagi seluruh warganya.
ADAPTASI DESAIN STASIUN TERHADAP SISTEM DIGITALISASI PERSINYALAN PADA KOTA PINTAR Saraswati, Ratri Septina; Purwanto, LMF
Mintakat: Jurnal Arsitektur Vol. 23 No. 2 (2022): September 2022
Publisher : Architecture Department University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jam.v23i2.7007

Abstract

Kota pintar memberikan persyaratan yang beragam, salah satunya kelancaran mobilitas penduduk, maka direncanakan perjalanan yang terintegrasi. Kemudian muncullah kebutuhan efisiensi waktu, sehingga muncul pula kebutuhan penambahan kecepatan, kemudahan, dan keamanan. Maka dalam dunia transportasi muncullah revolusi transportasi, revolusi dari peralatan yang bersifat manual, mekanik dan elektrik, menjadi peralatan elektrik dan digital, dan stasiun kereta api akan menjadi objek utama untuk menerapkan inovasi baru.dari konektifitas antar moda transportasi di sebuah kota pada masa depan akan terlihat bahwa operator di stasiun kereta api akan menjadi pemimpin sistem integrasi secara digital, terhubung dengan operator - operator kereta lainnya, bis kota, metro, hingga pada kendaraan pribadi dan parkir otomatis. Artinya secara arsitektural, stasiun kereta api di setiap Daerah Operasi yang akan beralih ke sistem digital, membutuhkan penyesuaian desain pada bangunan bersejarah, beradaptasi dengan kebutuhan masa mendatang.-----------------------------------------------------------------------------------------Smart cities provide various requirements, one of which is the smart mobility of the people, so an integrated trip is planned, then need for time efficiency, additional speed, convenience, and security. So, in the  transportation subject, there will be a transportation revolution, a revolution from equipment that is manual, mechanical and electrical, to electrical and digital equipment, and the stations will become the main object for implementing new innovations. It can be seen that operators at the stations will become leaders in digital integration systems, connecting with other train operators, city bus, metro, to private vehicles and automatic parking. This means that architecture, the stations in each Operational Area that will switch to a digital system, require design adjustments to their historical buildings, adapting to future needs.
Design approach for Revitalization of The Cultural Heritage Johar Market Area Saraswati, Ratri Septina
International Journal of Sustainable Building, Infrastructure and Environment (IJOSBIE) Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Science and Technology Research Centre, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/ijosbie.v1i1.19906

Abstract

Johar Market and surrounding area as historical value suffered decaying process during the economic growth of that area. The mismanagement and uncontrolled growth caused high density of stall, break in public spaces such as roads and open spaces (aloon aloon). The Johar Market fired in 2015 Based on this tragedy, the Semarang City Government revitalized Johar Market also the surrounding area as a modern economic center that still adheres to the principle of preserving cultural heritage. Pasar Johar experienced a major fire that not only damaged the market building, but also the surrounding area. This article is part of the results of research conducted for Masterplan for the Revitalization of the Johar Cultural Heritage Area in 2016 that initiated by the Semarang City Planning Agency. Revitalization process include analysis of reorganizing the original imaginary axis between Johar and the Great Mosque Kauman. Another axis between former Regent House and  the Dutch Government. Rebuilt the open space aloon aloon as public space, and revitalizing the community kampong around the area. The benefits of this plan should be give positive impact for the public community, the merchants,  and Semarang as the valuable historical part of  the city.
Analisis Kebutuhan, Dimensi Dan Sirkulasi Ruang Radiologi Rumah Sakit Bina Sehat Pasuruan Maulana, Yusuf Satria; Saraswati, Ratri Septina
UMPAK : Jurnal Arsitektur dan Lingkungan Binaan Vol 6, No 1 (2023): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik dan Informatika, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/umpak.v6i1.18679

Abstract

AbstrakPelayanan radiologi merupakan pelayanan kesehatan yang menggunakan sinar peng-ion ataupun bahan radioaktif sehingga penggunaan bahan tersebut mempunyai dua sisi yang saling berlawanan, yaitu dapat berguna bagi penegakan diagnosa dan terapi penyakit dan di sisi lain akan sangat berbahaya bila penggunaannya tidak tepat dan tidak terkontrol.Pelayanan terbaik yang bisa diberikan kepada customer sehingga kebutuhan/ keinginan/ harapan customer dapat terpenuhi (pelanggan puas), Penilaian Mutu pelayanan dapat untuk mengetahui keberhasilan atau kegagalan pelayanan dengan demikian akan dapat menghargai keberhasilan dan memperbaiki kegagalan.Instalasi Radiologi merupakan salah satu instalasi penunjang di rumah sakit yang berperan penting dalam menegakkan diagnosa penyakit pasien. Instalasi radiologi perlu suatu penataan pengorganisasian didalam menjalankan fungsinya.. Dari permasalahan tersbut perlu dikaji lebih lanjut mengenai kebutuhan, dimensi dan standar ruang-ruang radiologi untuk dapat memberikan layanan yang baik dan nyaman hingga terpenuhinya Kebutuhan Dimensi dan Sirkulasi Ruang Ruang Radiologi yang teratur dan sesuai peraturan yang ada. Tujuan analisis Standar Ruang Radiologi ini adalah untuk mengetahui kondisi kebutuhan ruang, dimensi dan sirkulasi unit radiologi pada RS Bina Sehat Pasuruan menurut standar layanan minimalnya, serta dapat memebrikan rekomendasi untuk perbaikannya.Kata Kunci : Kebutuhan Ruang, Dimensi , Radiologiract AbstractRadiology services are health services that use ionizing rays or radioactive materials so that the use of these materials has two opposing sides, which can be useful for establishing diagnosis and treatment of diseases and on the other hand it will be very dangerous if its use is inaccurate and uncontrolled. the best that can be given to the customer so that the needs / desires / expectations of the customer can be fulfilled (satisfied customer), the Service Quality Assessment can to find out the success or failure of the service so that it will be able to appreciate success and correct failure. which plays an important role in establishing a patient's disease diagnosis. Radiology installation needs an organizational arrangement in carrying out its functions. Radiology services should be optimized by implementing optimal operational management. With optimal performance, it is expected that Radiology Installation can provide excellent service to patients.. From the aforementioned problems, it is necessary to study further the needs, dimensions and standards of radiological spaces to be able to provide good and comfortable services to fulfill the Radiological Spatial Space Requirements and Circulation that are regular and in accordance with existing regulations. The purpose of the Radiology Room Standard analysis is to determine the condition of the space requirements, dimensions and circulation of the radiology unit at the Bina Sehat Hospital in Pasuruan according to its minimum service standards, and can provide recommendations for improvement. Keywords: Space Needs, Dimensions, Radiology 
Karakteristik Masjid Jami' Sunan Abinawa Dusun Praan, Desa Pekuncen, Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal Fariha, Meilisa Intan; Saraswati, Ratri Septina
UMPAK : Jurnal Arsitektur dan Lingkungan Binaan Vol 5, No 2 (2022): September
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik dan Informatika, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/umpak.v5i2.19659

Abstract

AbstrakMasjid Jami’ Sunan Abinawa merupakan salah satu masjid tertua di Kabupaten Kendal yang terletak  di  Dusun  Praan,  Desa  Pekuncen,  Kecamatan  Pegandon,  Kabupaten  Kendal.  Juga merupakan peninggalan Pangeran Benawa atau Sunan Abinawa yang merupakan raja ketiga dari Kerajaan Pajang sebelum lengser. Kerajaan Pajang sendiri didirikan oleh Jaka Tingkir yang sebelumnya berhasil merebut tahta Kerajaan Demak dari Arya Penangsang. Dengan menggunakan metode observatif dan literasi, Masjid Jami’ Sunan Abinawa masih mempertahankan keaslian bagian pilar kayu penyangga atap dan bagian atap. Serta, terdapat gentong peninggalan yang konon air didalamnya tidak pernah kering walau musim kemarau datang. Dari analisis dapat disimpulkan bahwa Masjid Jami’ Sunan Abinawa telah mengalami banyak perubahan dari waktu ke waktu.Kata kunci : Masjid, Jami’ Jami’ Sunan Abinawa Mosque is one of the oledest mosque in Kendal regency which located in Dusun Praan, Desa Pekuncen, Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal.   It is also reluc of Prince benawa also known as Sunan Abinawa who was the third king of the Pajang Kindom before stepping down. The Kingdom of Pajang itself was founded by Jaka tingkir who previously succeeded in seizing the throne of the Demak Kingdom from Arya Penangsang. By observatorial and literacy methods, the Jami’ Sunan Abinawa Mosque still maintains the authenticity of the wooden pillars which support the roof and the roof itself. Also, there is a relic barrel which is said to have water in it that never dries up eveb though the dry season comes. From the analysis it can be concluded that the Jami’ Sunan Abinawa Mosque has changes from time to time.
Analisis Parkir dan Sirkulasi Mall Ciputra Semarang Refangga, Alfian Mahmud; Wibawa, Baju Arie; Saraswati, Ratri Septina
UMPAK : Jurnal Arsitektur dan Lingkungan Binaan Vol 3, No 2 (2020): September
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik dan Informatika, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/umpak.v3i2.15906

Abstract

Mall Ciputra Semarang adalah  sebuah pusat perbelanjaan di Semarang,Indonesia. Mall ini berdiri pada tanggal 12 Desember 1993. Mall ini memiliki Hotel Ciputra di atas bangunannya dan dimiliki oleh Grup Ciputra. Mall Ciputra ini memiliki tanah seluas 20.000 m² yang berada dikawasan Simpang Lima yang merupakan Kawasan yang ramai dikunjungi. dengan banyaknya pengunjung yang berada di Kawasan ini terutama Mall Ciputra Semarang, berati tempat parkir semakin banyak untuk menampung mobil maupun motor pengunjung, sebagian tempat parkir yang perlu diperhatikan adalah pada bagian belakang Mall tersebut, karena sampai saat ini tempat parkir tersebut masih belum tertata rapi sesuai standar yang ditentukan terutama pada saat jam padat, sehingga melebihi jumlah persediaan parkir yang di sediakan. Dengan menata tempat parkir yang ada pada saat ini dengan mengubah beberapa tempat yang masih kurang seperti ukuran standar untuk satu mobil yang layak sesuai pedoman parkiran pada umumnya dan juga untuk penyandang difabel disediakan tempat khusus untuk parkir agar bias mendaptkan haknya, dengan memperhatikan pergerakan ruang sirkulasi dari luar area parkir menuju lokasi parkiran hingga keluar dari area parkir tersebut agar pengunjung dapat nyaman menikmati fasilitas parkiran yang disediakan dengan nyaman dan tertib
Efektifitas Penggunaan Cat Be Cool Pada Atap Pada Bangunan Rumah Makan Geprek Dhe Gun Kota Semarang Terhadap Perubahan Suhu Ruangan Karisma, Nova; Jaya, Panji Surya; Saraswati, Ratri Septina
UMPAK : Jurnal Arsitektur dan Lingkungan Binaan Vol 3, No 2 (2020): September
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik dan Informatika, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/umpak.v3i2.20136

Abstract

Pemanasan global atau Global Warming sendiri merupakan suatu fenomena alam yang disebabkan oleh manusia dan berdampak besar bagi bumi serta isi di dalamnya. Pemanasan global sendiri di sebabkan oleh beberapa hal sederhana yang setiap harinya dilakukan oleh manusia, seperti halnya penggunaan kendaraan yang berlebihan, efek rumah kaca dan lain sebagainya. Pemanasan global sendiri berdampak besar apalagi terhadap perubahan suhu sendiri, baik suhu didalam maupun diluar ruangan. Semakin hari semakin meningkatnya populasi penduduk beserta aktivitasnya yang tentunya menyebabkan semakin meningkatnya global warming. Akibatnya perubahan suhu pada suatu ruangan sangat meningkat drastis dan mengurangi kenyamanan pada pengguna ruangan tersebut. jika suhu didalam ruangan terus meningkat maka akan mengakibatkan ketidaknyamanan pengunjung. Perubahan suhu pada ruangan tersebut dapat dikurangi dengan menggunakan suatu green product atau eco produk yang dapat meredam dan mengurangi pemanasan global yang terjadi di jaman sekarang.  
Metoda Pelaksanaan Penyusunan Dokumen dan Gambar Arsitektur Bangunan Stasiun Samarang NIS Saraswati, Ratri Septina; Nabila, Zahrotun; Afifah, Jelin Nur; Afyantoro, Dyas
UMPAK : Jurnal Arsitektur dan Lingkungan Binaan Vol 6, No 1 (2023): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik dan Informatika, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/umpak.v6i1.19326

Abstract

AbstrakBentuk upaya pelestarian cagar budaya dalam undang-undang menyebutkan bahwa pelestarian cagar budaya dilakukan berdasar hasil studi kelayakan yang bisa dipertanggungjawabkan secara akademis, teknis, dan administratif, supaya dapat digunakan untuk pertimbangan mungkin atau tidaknya dilakukan pengembalian kepada kondisi seperti awal dibangunnya. Arti konservasi adalah semua kegiatan pelestarian, berupa seluruh proses pengelolaan pada suatu tempat supaya makna budaya yang dikandungnya dapat terpelihara dengan baik. Oleh karena itu sebelum melangkah ke rencana pelestarian dibutuhkan data pendukung atau pendokumentasian yang dapat menggambarkan kondisi saat ini dan penyebab terjadi peru-bahan keasliannya. Dalam mata kuliah Konservasi di Prodi Arsitektur UPGRIS dikenalkan tahapan kegiatan penyusunan dokumen pendukung tersebut, dan obyeknya adalah kawasan Stasiun Samarang NIS. Sejarah kereta api di Indonesia dimulai pada tahun 1864, saat NIS (Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij) membangun jalur kereta api Semarang ke Tangggung, sebuah kecamatan di Kabupaten Grobogan. Sejarah jalur kereta api Indonesia menarik untuk diteliti, tetapi kebanyakan berupa penelitian tekstual  yang mengacu kepada sumber tulisan sejarah, dokumen lama, dan wawancara narasumber. Penelitian awal di bidang konservasi arsitektur terdiri dari penelitian sejarah, arkeologi, arsitektur, struktur dan material, dan penggambaran ulang bangunannya. Penelitian Kawasan Stasiun Samarang NIS ini menggunakan dokumen sejarah sebagai landasan perencanaan kegiatan terhadap obyek yang berada di wilayah Kelurahan Kemijen, Kecamatan Semarang Timur yang tergenang banjir air pasang. Melalui penelitian ini ditemukan bahwa kawasan stasiun sudah menjadi permukiman penduduk, jalur-jalur kereta menjadi gang-gang kecil dan deretan rumah. Sebagian bangunan stasiun masih ada dengan fungsi rumah tinggal keluarga pensiunan kereta api yang dahulu berdinas di sana. Setelah dilakukan kajian terhadap data yang diperoleh, maka dihasilkan dokumen akademis yang berisi sejarah kawasan stasiun, kondisi saat ini, dan gambar arsitektur, sehingga dapat memberikan gambaran kawasan stasiun beserta bentuk bangunan stasiunnya. Kata kunci: pelestarian, konservasi, arsitektur, stasiun, dokumen AbstractThe conservation effort as stated in the Heritage Conservation Legislation in Indonesia, should be done based on a feasibility study by academic, technically, and administrative responsibility, towards possibilities restored to the origin condition. Conservation means all of preservation activities and management on a place in order to enhance  cultural meaning can be preserved as well. That’s why the early step in conservation process, it need supporting datas or documenting process describes recent conditions, the causes that changes had been made. In the Conservation Study Class in Architecutre Department UPGRIS University first introduced that documenting process. The study object was Samarang NIS Station in Semarang. The railway history in Indonesia start in 1864, NIS (Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij) build the construction of railway line between Semarang – Tanggung, a place in Grobogan Regency. The  research of railway history in Indonesia mostly are textual research based on historical writing, ancient documents, and interviews with trusted people. Conservation research comprises as: historical research, archaeological, architecture, structural and material. All are presented in a technical drawing of the building. The study of Samarang NIS Station and its sorruonding area based on the historical data to track the existence of that object that in recent days under the Kemijen Village, East Semarang Sub District. By this architectural study we find that  the station building now become a housing area, and the track become gangways. The origin building become a row houses, and people who their ancestors worked in that railway company lives there. The study produced documents consist of historical area, and the architectural drawings describes the station area from origin until now.