Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENELUSURAN HUBUNGAN KAWASAN BERSEJARAH MASJID AGUNG DEMAK DENGAN MASJID KADILANGU Saraswati, Ratri Septina
Jurnal Ilmiah Teknosains Vol 1, No 1/November (2015): JITek
Publisher : Jurnal Ilmiah Teknosains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan Masjid Agung Demak merupakan kawasan bersejarah yang memiliki kaitan dengan sebuah pusat pemerintahanKesultanan Demak pertengahan abad XV. Dari data sejarah, keberadaan artefak bangunan dan makam di kompleks masjid,serta deretan kampung yang memiliki toponimi khas menunjukkan aktifitas penunjang pemerintahan. Sekitar 2 kilometerterdapat Desa Kadilangu yang merupakan tanah perdikan pemberian Raja Demak kepada Sunan Kalijaga. Lahan tersebutdijadikan Kalijaga sebagai tempat tinggal, tempat menyebarkan agama kepada para pengikutnya, dan masjid yang dikenalsebagai Masjid Kadilangu (Masjid Kalijaga) yang diperkirakan satu masa dengan Masjid Agung Demak. Setelah wafat, SunanKalijaga dimakamkan di dekat masjid tersebut. Keturunan Sunan Kalijaga saat ini masih melestarikan tradisi, benda-bendadan bangunan peninggalan Sunan Kalijaga sebagai cagar budaya. Melihat eratnya aktifitas Sunan Kalijaga dengan MasjidAgung Demak (Kesultanan Demak) melalui penelitian ini terlihat hubungan antara artefak bangunan masjid, makam,perkampungan dan jalan setapak dan peninggalan non artefak berupa toponimi perkampungan dan aktifitas suport didalamnya yang masih sangat kental menunjukkan antara Masjid Agung Demak dengan Desa Kadilangu. Jalur penghubungini menunjukkan keterkaitan kedua kawasan yang memerlukan perlindungan holistik, guna melindungi peninggalanbersejarah yang belum terdata dan terlindungi sebagai cagar budaya dalam kawasan terhadap pertumbuhan kota Demak.
PENDAMPINGAN PERENCANAAN MASJID AL-IKLAS KELURAHAN KARANGAYU, SEMARANG Wibawa, Baju Arie; Widiastuti, Kurnia; Ninditas, Velma; Saraswati, Ratri Septina; Kristiawan, Agung
Join Vol. 2 No. 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Program Studi Informatika Fakultas Teknik dan Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan pembangunan Masjid A-Ikhwan dilaksanakan untuk membantu masyarakat di lingkungan Kenconowungu Tengah, Kelurahan Karangayu Semarang agar renovasi atau pembangunan masjid baru di lingkungan perumahan ini yang menggunakan bangunan bekas balai desa. Kondisi ini menimbulkan masalah pada orientasi kiblat, fasilitas tempat wudhlu dan lavatori yang belum tersedia. Pendampingan ini memberikan pendampingan perencanaan agar fungsi bangunan dapat sesuai fungsi yang baru sebagai masjid. Dengan desain perencanaan dan perencangan yang baik secara arsitektural, diharapkan proses renovasi masjid ini dapat berjalan dengan baik dan akan menjadi kebanggaan warganya dan akan dapat menumbuhkan kembangkan kegiatan keagamaan dan peribadatan bagi seluruh warganya.
ADAPTASI DESAIN STASIUN TERHADAP SISTEM DIGITALISASI PERSINYALAN PADA KOTA PINTAR Saraswati, Ratri Septina; Purwanto, LMF
Mintakat: Jurnal Arsitektur Vol. 23 No. 2 (2022): September 2022
Publisher : Architecture Department University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jam.v23i2.7007

Abstract

Kota pintar memberikan persyaratan yang beragam, salah satunya kelancaran mobilitas penduduk, maka direncanakan perjalanan yang terintegrasi. Kemudian muncullah kebutuhan efisiensi waktu, sehingga muncul pula kebutuhan penambahan kecepatan, kemudahan, dan keamanan. Maka dalam dunia transportasi muncullah revolusi transportasi, revolusi dari peralatan yang bersifat manual, mekanik dan elektrik, menjadi peralatan elektrik dan digital, dan stasiun kereta api akan menjadi objek utama untuk menerapkan inovasi baru.dari konektifitas antar moda transportasi di sebuah kota pada masa depan akan terlihat bahwa operator di stasiun kereta api akan menjadi pemimpin sistem integrasi secara digital, terhubung dengan operator - operator kereta lainnya, bis kota, metro, hingga pada kendaraan pribadi dan parkir otomatis. Artinya secara arsitektural, stasiun kereta api di setiap Daerah Operasi yang akan beralih ke sistem digital, membutuhkan penyesuaian desain pada bangunan bersejarah, beradaptasi dengan kebutuhan masa mendatang.-----------------------------------------------------------------------------------------Smart cities provide various requirements, one of which is the smart mobility of the people, so an integrated trip is planned, then need for time efficiency, additional speed, convenience, and security. So, in the  transportation subject, there will be a transportation revolution, a revolution from equipment that is manual, mechanical and electrical, to electrical and digital equipment, and the stations will become the main object for implementing new innovations. It can be seen that operators at the stations will become leaders in digital integration systems, connecting with other train operators, city bus, metro, to private vehicles and automatic parking. This means that architecture, the stations in each Operational Area that will switch to a digital system, require design adjustments to their historical buildings, adapting to future needs.
Design approach for Revitalization of The Cultural Heritage Johar Market Area Saraswati, Ratri Septina
International Journal of Sustainable Building, Infrastructure and Environment (IJOSBIE) Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Science and Technology Research Centre, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/ijosbie.v1i1.19906

Abstract

Johar Market and surrounding area as historical value suffered decaying process during the economic growth of that area. The mismanagement and uncontrolled growth caused high density of stall, break in public spaces such as roads and open spaces (aloon aloon). The Johar Market fired in 2015 Based on this tragedy, the Semarang City Government revitalized Johar Market also the surrounding area as a modern economic center that still adheres to the principle of preserving cultural heritage. Pasar Johar experienced a major fire that not only damaged the market building, but also the surrounding area. This article is part of the results of research conducted for Masterplan for the Revitalization of the Johar Cultural Heritage Area in 2016 that initiated by the Semarang City Planning Agency. Revitalization process include analysis of reorganizing the original imaginary axis between Johar and the Great Mosque Kauman. Another axis between former Regent House and  the Dutch Government. Rebuilt the open space aloon aloon as public space, and revitalizing the community kampong around the area. The benefits of this plan should be give positive impact for the public community, the merchants,  and Semarang as the valuable historical part of  the city.