Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR DAN SABUT KELAPA TERHADAP BOBOT DAN DAYA SERAP AIR BATAKO Kristiawan, Agung; Permata Suwandi, Putri Anggi
Jurnal Ilmiah Teknosains Vol 1, No 1/November (2015): JITek
Publisher : Jurnal Ilmiah Teknosains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara tropis yang rmemiliki banyak kekayaan hayati. Salah satu kekayaan hayati tersebut adalah bukitbukit kapur dan pohon kelapa yang tumbuh di seluruh pelosok Indonesia. Sabut kelapa banyak dimanfaatkan untukmembuat perkakas rumah tangga. Sabut kelapa memiliki bobot ringan dan merupakan serat alami yang dapat digunakansebagai pengganti serat sintetis. Selain sabut kelapa, ketersediaan kapur di Indonesia sangat melimpah. Kapur juga ringan dandapat digunakan untuk memperbaiki sifat fisika adukan beton dalam jumlah tertentu. Maksud dari penelitian ini adalahuntuk mengetahui pengaruh penambahan sabut kelapa dan kapur dalam campuran batako. Tujuannya adalah untukmembandingkan daya serap air dan bobot batako yang dicampur kapur dan sabut kelapa dengan batako biasa Penelitian inimenggunakan komposisi campuran dengan perbandingan bagian/volume bahan susun batako yang terdiri dari semenportland pozzolan, kapur, sabut kelapa dan pasir. Penelitian ini dibatasi pada komposisi campuran semen:pasir:kapur 1:5:5dengan penambahan sabut kelapa sebanyak 25gr, 50gr dan 75gr. Hasil penelitian ini adalah dengan adanya penambahansabut kelapa dan kapur, berat udara batako akan menjadi lebih ringan tetapi daya serap airnya masih cukup tinggidibandingkan dengan batako biasa.
PENDAMPINGAN PERENCANAAN MASJID AL-IKLAS KELURAHAN KARANGAYU, SEMARANG Wibawa, Baju Arie; Widiastuti, Kurnia; Ninditas, Velma; Saraswati, Ratri Septina; Kristiawan, Agung
Join Vol. 2 No. 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Program Studi Informatika Fakultas Teknik dan Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan pembangunan Masjid A-Ikhwan dilaksanakan untuk membantu masyarakat di lingkungan Kenconowungu Tengah, Kelurahan Karangayu Semarang agar renovasi atau pembangunan masjid baru di lingkungan perumahan ini yang menggunakan bangunan bekas balai desa. Kondisi ini menimbulkan masalah pada orientasi kiblat, fasilitas tempat wudhlu dan lavatori yang belum tersedia. Pendampingan ini memberikan pendampingan perencanaan agar fungsi bangunan dapat sesuai fungsi yang baru sebagai masjid. Dengan desain perencanaan dan perencangan yang baik secara arsitektural, diharapkan proses renovasi masjid ini dapat berjalan dengan baik dan akan menjadi kebanggaan warganya dan akan dapat menumbuhkan kembangkan kegiatan keagamaan dan peribadatan bagi seluruh warganya.
(PKM) PONDOK PESANTREN NURUL YAQIN DESA KARANGASEM KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK Carsoni; Supriyadi, Slamet; Aksin, Nur; Kristiawan, Agung
Join Vol. 2 No. 1 (2021): September 2021
Publisher : Program Studi Informatika Fakultas Teknik dan Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan listrik bagi kehidupan manusia semakin hari semakin meningkat baik untuk keperluan hidup sehari-hari maupun keperluan industri. Seiring dengan meningkatnya peradaban manusia, hal ini mendorong manusia untuk tidak bisa lepas dari listrik khususnya di perkotaan. Dalam kenyataannya tidak selamanya listrik itu berjalan sesuai harapan, adakalanya suatu saat mati sehingga mengganggu aktivitas walaupun tidak sering, untuk itulah perlu adanya listrik cadangan khususnya yang digunakan oleh orang banyak. Adalah suatu Yayasan Toha Al-Maqi Pondok Pesantren Nurul Yaqin yang beralamat di Jln. Genuk-Pamongan Km 05 Karangasem Sayung Demak yang mendidik santri/santriwati sejumlah 97 anak terdiri dari 44 putra dan 53 putri dengan tenaga pembimbing berjumlah 13 orang dan belum mempunyai listrik cadangan. Pada saat ini daya listrik yang terpasang hanya dari PLN sebesar 900 Watt, sehingga jika terjadi giliran pemadaman listrik dari PLN para santri merasa kesulitan, untuk itulah tim pengabdian T Mesin, T Sipil dan T Elektro UPGRIS melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan menyediakan, mengoperasikan dan merawat Generating-Set sebagai sumber listrik cadangan dengan daya 2 KVA
Optimalisasi Pemakaian Waste Material Pada Beton Terhadap Kondisi Normal Beton Perbandingan Agung Kristiawan; Slamet Budirahardjo; Putri Anggi Permata Suwandi
MoDuluS: Media Komunikasi Dunia Ilmu Sipil Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/modulus.v2i2.1475

Abstract

Material merupakan salah satu komponen penting dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi dan pemakaiannya harus dikontrol dengan baik sehingga tidak banyak sisa-sisa material yang terbuang dan menumpuk. Untuk minimalisasi sisa material akan menguntungkan  pihak kontraktor dan bisa mengurangi dampak lingkungan. Sisa material konstruksi banyak sekali jenisnya seperti sisa material bata, pasir, split, begesting, dll. Pada pekerjaan plesteran membutuhkan pasir yang sudah diayak sesuai saringan yang dibutuhkan dan akan didapatkan sisa material ayakan pasir yang berbentuk kerikil. Sisa material kerikil dari ayakan pasir apabila tidak digunakan akan menumpuk dan dapat mengganggu pada penempatan material lain apabila lahannya tidak cukup luas. Sisa kerikil dari ayakan pasir tersebut dapat dipakai sebagai agregat kasar pada campuran beton sehingga sisa material tersebut dapat dioptimalkan lagi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji karakteristik beton dengan mengoptimalisasikan sisa material, dalam hal ini kerikil sisa ayakan pasir sebagai pengganti agregat kasar campuran beton perbandingan 1 PC : 2 PS : 3 KR dengan variasi pengaruh material sisa ayakan pasir terhadap agregat normal beton sebesar 10%, 15%, 20%, 25%, 30%. Dari hasil uji laboratorium, karakteristik umum kuat tekan beton perbandingan 1 PC : 2 PS : 3 KR dengan agregat kasar memakai kerikil sisa ayakan pasir menunjukkan bahwa semakin besar persentase substitusi batu pecah dengan grosok maka kuat tekannya semakin turun. Karakteristik Kuat Tekan Kubus Beton Penambahan Portland Cement (PC) dengan Substitusi Grosok 5% cukup dipengaruhi oleh besarnya penambahan PC, semakin besar persentase penambahan  PC maka kuat tekannya semakin besar.
OPTIMALISASI PEMAKAIAN WASTE MATERIAL PADA BETON TERHADAP KONDISI NORMAL BETON PERBANDINGAN 1 PC:2 PS : 3 KR Agung Kristiawan; Slamet Budirahardjo; Putri Anggi Permata Suwandi
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 25 No. 1 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jtsa.v25i1.1065

Abstract

Material merupakan salah satu komponen penting dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi dan pemakaiannya harus dikontrol dengan baik sehingga tidak banyak sisa-sisa material yang terbuang dan menumpuk. Untuk minimalisasi sisa material akan menguntungkan pihak kontraktor dan bisa mengurangi dampak lingkungan. Sisa material konstruksi banyak sekali jenisnya seperti sisa material bata, pasir, split, begesting, dll. Pada pekerjaan plesteran membutuhkan pasir yang sudah diayak sesuai saringan yang dibutuhkan dan akan didapatkan sisa material ayakan pasir yang berbentuk kerikil. Sisa material kerikil dari ayakan pasir apabila tidak digunakan akan menumpuk dan dapat mengganggu pada penempatan material lain apabila lahannya tidak cukup luas. Sisa kerikil dari ayakan pasir tersebut dapat dipakai sebagai agregat kasar pada campuran beton sehingga sisa material tersebut dapat dioptimalkan lagi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji karakteristik beton dengan mengoptimalisasikan sisa material, dalam hal ini kerikil sisa ayakan pasir sebagai pengganti agregat kasar campuran beton perbandingan 1 PC : 2 PS : 3 KR dengan variasi pengaruh material sisa ayakan pasir terhadap agregat normal beton sebesar 10%, 15%, 20%, 25%, 30%. Dari hasil uji laboratorium, karakteristik umum kuat tekan beton perbandingan 1 PC : 2 PS : 3 KR dengan agregat kasar memakai kerikil sisa ayakan pasir menunjukkan bahwa semakin besar persentase substitusi batu pecah dengan grosok maka kuat tekannya semakin turun. Karakteristik Kuat Tekan Kubus Beton Penambahan Portland Cement (PC) dengan Substitusi Grosok 5% cukup dipengaruhi oleh besarnya penambahan PC, semakin besar persentase penambahan PC maka kuat tekannya semakin besar Kata Kunci: Agregat Kasar, Waste material, Karakteristik Beton
PEMANFAATAN SEKAM PADI PADA BATAKO Slamet Budirahardjo; Agung Kristiawan; Agustina Wardani
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2014): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 5 2014
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Batako merupakan bahan bangunan yang digunakan oleh kebanyakan orang sebagai pasangan dinding. Dari fungsinya sebagai penyekat maka dinding dapat dibuat dari berbagai bahan seperti pasangan bata, pasangan batu kali, papan kayu, bilik partisi dan sebagainya. Limbah sekam padi adalah sisa hasil penggilingan panen padi berupa kulit gabah. Pemanfaatan limbah berupa sekam padi dengan jumlah banyak, pemanfaatannya kurang menguntungkan dan proses penghancuran secara alami sangat lambat. Pemanfaatan limbah sekam padi dengan menggunakan proses yang sederhana sebagai campuran isian batako (bata beton) padat layak dicoba untuk meminimalkan masalah lingkungan. Bahan baku campuran berupa semen, pasir dan sekam padi. Umur batako yang dilakukan pengujian adalah minimal 14 hari dengan menetapkan komposisi semen, pasir dan sekam padi. Rasio perbandingan bahan baku berupa pasir dan sekam padi berdasarkan volume divariasikan. Bagian untuk pasir bervariasi dari 4 bagian, 5 bagian, 6 bagian dan 7 bagian. Sedangkan bagian untuk sekam padi bervariasi dari 1 bagian, 2 bagian dan 3 bagian. Selanjutnya campuran dicetak dan dipres dengan rojok, lalu dilakukan uji kelayakan yang meliputi : uji tampak luar, uji penyerapan air dan uji kuat tekan untuk mengetahui kualitas batako. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan didapat hasil kuat tekan campuran mortar dengan variasi sekampadi yang optimal, meningkat dari campuran 1PC : 4 Psr : 1 Sekam sampai campuran 1PC : 6 Psr : 1 Sekam kemudian menurun pada campuran 1 PC : 7 Psr : 1 Sekam Kata kunci : Limbah sekam padi, Pemanfaatan, Isian batako
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG LAB SCHOOL UNIVERSITAS PGRI SEMARANG Deden Prasetyo; Najifati Sekar Pujaningtyas; Agung Kristiawan
Jurnal Ilmiah Teknosains Vol 5, No 1 (2019): JiTek
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.488 KB) | DOI: 10.26877/jitek.v5i1.3731

Abstract

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk mengetahui perencanaan struktur pada pembangunan gedung Lab School Universitas PGRI Semarang, pembangunan ini terletak di jalan Gajah Raya No. 40 Siwalan, Gayamsari, Kota Semarang. Tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk mengetahuiperencanaan struktur bangunan gedung Lab School Universitas PGRI Semarang. Dengan menggunakan bantuan software SAP 2000 versi 14.0 yang digunakan untuk menentukan gaya, momen, dimensi dan penulangan yang ada pada struktur serta pembuatan gambar desain pada perencanaan struktur gedung lab school Universitas PGRI Semarang. Pada hasil analisis perhitungan manual didapat tebal untuk pelat lantai beton 12 cm di elv.+ 4.00 dan elv.+ 7.50 menggunakan tulangan Ø 10- 200. Selain itu didapat hasil analisis untuk dimensi sloof S1 diperoleh dimensi 30 x 40. Untuk dimensi sloof S2 diperoleh dimensi 25 x 30. Untuk kolom K1 dimensi 50 x 50. Untuk kolom K2 dimensi 40 x 40. Untuk kolom K3 dimensi 35 x 35. Balok B1 dimensi 40x80. Balok B2 dimensi 45x90 . Balok B3 dimensi 25x40. Ring Balok diperoleh dimensi 25x30. Untuk kolom K4 dimensi 30x30. Untuk kolom K5 dimensi 25 x 25. Pondasi yang digunakan menggunkan pondasi tiang pancang jenis minipile dimana untuk pondasi dengan poer dimensi B= 2 m, L=2 m, h = 1,1 m dengan kedalaman pondasi 1 adalah 24 m , pondasi 2 adalah 18 m dimensi B= 1,9 m, L=1,9 m, h = 1 m, dan pondasi 3 adalah 6 m dimensi B= 1,8 m, L=1,8 m, h = 0,6 m.
ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS BANGUNAN PADA PERUMAHAN TINGKAT MENENGAH (STUDI KASUS PERUMAHAN BELLA VISTA SEMARANG) Agung Kristiawan
Jurnal Ilmiah Teknosains Vol 3, No 1/ Mei (2017): JiTek
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.487 KB) | DOI: 10.26877/jitek.v3i1/ Mei.1393

Abstract

Perumahan Bella Vista merupakan salah satu perumahan yang ada di Kota Semarang.  Untuk mendapatkan kepuasan konsumen, pengembang perumahan Bella Vista harus mampu memenuhi kebutuhan penghuni. Pengukuran tingkat kepuasan penghuni perumahan Bella Vista perlu dilakukan agar dapat diketahui bagaimana tingkat kepuasan penghuni. Serta menjadi strategi yang harus dilakukan pengembang dalam meningkatkan kepuasan penghuni. Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat kepuasan penghuni perumahan Bella Vista dan mengidentifikasi atribut yang harus mendapat prioritas perbaikan untuk meningkatkan kepuasan penghuni perumahan Bella Vista. Metode yang digunakan adalah importance-performance analysis (IPA). Secara umum pelanggan atau penghuni perumahan Bella Vista Semarang sudah cukup puas dengan kondisi dan kualitas pelayanan saat ini. Hal ini ditunjukkan dengan tingginya nilai kinerja, yaitu: aspek penampilan fisik (tangible) 74 % responden menilai baik, aspek kehandalan (reliability) 67 % responden menilai cukup baik, aspek tanggapan (responsiveness) 61 % responden menilai baik, aspek kepastian (assurance) 92 % responden menilai baik, aspek empati (emphaty) 81 % responden menilai baik. Tingkat kepuasan konsumen perumahan terhadap kualitas pelayanan perumahan Bella Vista Semarang dalam dimensi penampilan fisik sebesar 3,88 %, menunjukkan konsumen merasa puas dengan tingkat kinerja developer. Sedangkan 8,3 %  tingkat kepuasan pelanggan berada pada kuadran A yang artinya bahwa pihak pengembang belum memberikan kinerja pelayanan yang diharapkan padahal sangat penting menurut pelanggan sehingga harus menjadi titik fokus dalam meningkatkan kinerja dimasa mendatang.
OPTIMALISASI PEMAKAIAN WASTE MATERIAL PADA BETON TERHADAP KONDISI NORMAL BETON PERBANDINGAN 1 PC:2 PS : 3 KR Agung Kristiawan; Slamet Budirahardjo; Putri Anggi Permata Suwandi
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 25 No. 1 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.045 KB) | DOI: 10.36728/jtsa.v25i1.1065

Abstract

Material merupakan salah satu komponen penting dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi dan pemakaiannya harus dikontrol dengan baik sehingga tidak banyak sisa-sisa material yang terbuang dan menumpuk. Untuk minimalisasi sisa material akan menguntungkan pihak kontraktor dan bisa mengurangi dampak lingkungan. Sisa material konstruksi banyak sekali jenisnya seperti sisa material bata, pasir, split, begesting, dll. Pada pekerjaan plesteran membutuhkan pasir yang sudah diayak sesuai saringan yang dibutuhkan dan akan didapatkan sisa material ayakan pasir yang berbentuk kerikil. Sisa material kerikil dari ayakan pasir apabila tidak digunakan akan menumpuk dan dapat mengganggu pada penempatan material lain apabila lahannya tidak cukup luas. Sisa kerikil dari ayakan pasir tersebut dapat dipakai sebagai agregat kasar pada campuran beton sehingga sisa material tersebut dapat dioptimalkan lagi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji karakteristik beton dengan mengoptimalisasikan sisa material, dalam hal ini kerikil sisa ayakan pasir sebagai pengganti agregat kasar campuran beton perbandingan 1 PC : 2 PS : 3 KR dengan variasi pengaruh material sisa ayakan pasir terhadap agregat normal beton sebesar 10%, 15%, 20%, 25%, 30%. Dari hasil uji laboratorium, karakteristik umum kuat tekan beton perbandingan 1 PC : 2 PS : 3 KR dengan agregat kasar memakai kerikil sisa ayakan pasir menunjukkan bahwa semakin besar persentase substitusi batu pecah dengan grosok maka kuat tekannya semakin turun. Karakteristik Kuat Tekan Kubus Beton Penambahan Portland Cement (PC) dengan Substitusi Grosok 5% cukup dipengaruhi oleh besarnya penambahan PC, semakin besar persentase penambahan PC maka kuat tekannya semakin besar Kata Kunci: Agregat Kasar, Waste material, Karakteristik Beton
PENGARUH SETTING FISIK SPASIAL PADA KOPI TOKO DJAWA DI KORIDOR JALAN BRAGA BANDUNG TERHADAP POLA AKTIVITAS FOTO Kristiawan, Agung; Subagjo, Irma; Widjaja, Pele
Jurnal Arsitektur ZONASI Vol 6, No 1 (2023): Vol 6, No 1 (2023): Jurnal Arsitektur Zonasi Februari 2023
Publisher : KBK Peracangan Arsitektur dan Kota Program Studi Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jaz.v6i1.55461

Abstract

Koridor Jalan Braga menjadi salah satu bukti peninggalan zaman kolonial Belanda bagi Kota Bandung. Saat ini, koridor Jalan Braga menjadi salah satu destinasi wisata yang cukup populer di Kota Bandung. Nilai sejarah dan karakter kota yang khas memberikan suasana yang unik dan berbeda dari tempat lainnya. Hal ini menyebabkan para pendatang yang datang bukan hanya semata-mata datang untuk berbelanja, kuliner, maupun menonton film di bioskop atau pertunjukkan lainnya (live music, bazaar, dll.), tapi mereka juga turut mengapresiasi ruang koridor jalan braga dengan mengabadikan pengalaman mereka dalam bentuk selfie atau foto-foto.Fenomena selfie atau foto diri muncul karena didukung dengan ketertarikan seseorang akan sesuatu. Misalnya, dalam hal ini karena setting tempat koridor Jalan Braga yang unik dan menarik dengan karakteristik khas gaya arsitektur Belanda. Hal ini pun tidak terlepas dari adanya penyediaan fasilitas pendukung seperti street furniture untuk para pengunjung. Hal inilah yang menyebabkan pengunjung akan datang dan akan mengapresiasinya dalam bentuk  kegiatan ber-swafoto. Namun, pada dasarnya berdasarkan observasi tidak semua spot-spot foto yang ada memiliki daya tarik yang sama. Ada beberapa bagian pada koridor jalan braga yang tidak menarik untuk dikunjungi dan dan ada pula bagian pada koridor yang menjadi pusat keramaian sekaligus menjadi spot yang paling sering digunakan dalam kegiatan foto. Berangkat dari fenomena yang ada,   penelitian  ini ingin memahami dan mengkaji bagaimana sebuah setting tempat di koridor Jalan Braga mempengaruhi ketertarikan seseorang dalam melakukan aktivitas selfie atau foto. Penelitian ini menggunakan metode Place Centered Mapping. Metode ini digunakan untuk mengetahui bagaimana manusia memanfaatkan, menggunakan, dan mengakomodasikan perilakunya dalam suatu waktu dan tempat tertentu. Melalui metode ini juga dapat diperoleh bagaimana pola perilaku pengguna beraktivitas di tempat-tempat yang menjadi nodes keramaian. Hasil penelitian menyimpulkan kriteria setting pada Kopi Toko Djawa sebagai tempat aktivitas foto populer di koridor Jalan Braga.