Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Penyusunan Peta Orthophoto Dalam Mendukung Rencana Strategis Masyarakat di Kelurahan Purwodiningratan Muhammad Rizal Fernandita Pamungkas; Adi Nur Khofid
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 6 (2022): November 2022 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25008/altifani.v2i6.306

Abstract

Penyusunan batas wilayah seringkali tidak tepat karena permasalahan peta dasar. Pembuatan peta dasar diperlukan untuk mengkoreksi secara geometri batas wilayah. Peta dengan resolusi tinggi dapat diperoleh dengan pemotretan menggunakan pesawat tanpa awak (drone). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menyusun peta dasar berbasis orthophoto untuk penegasan batas wilayah dan identifikasi permasalahan infrastruktur di Kelurahan Purwodiningratan, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah focus group discussion dengan tenaga pendamping pemetaan. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah tersusunnya peta dasar berbasis citra satelit resolusi tinggi dan teridentifikasinya permasalahan infrastruktur di Kelurahan Purwodiningratan.
PENENTUAN LOKASI ALTERNATIF TPA REGIONAL MENGGUNAKAN MODEL SMCE DI KABUPATEN SUKOHARJO Muhammad Rizal Fernandita Pamungkas; Anindya Putri Tamara
Indonesian Journal of Spatial Planning Vol 3, No 2 (2022): VOLUME 3 NOMOR 2 OKTOBER 2022
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/ijsp.v3i2.6025

Abstract

Urbanisasi yang cepat berkontribusi pada peningkatan timbulan sampah. Timbulan sampah perkotaan merupakan permasalahan kritis dalam hal kesehatan masyarakat. Sebagian besar pengelolaan sampah di Indonesia masih menggunakan metode open dumping maupun sanitary landfill. Perkembangan wilayah perkotaan surakarta berdampak pada peningkatan volume sampah. Kabupaten Sukoharjo memiliki tempat pembuangan akhir Mojorejo namun diperkirakan tidak akan mampu menampung volume sampah pada masa yang akan datang. Konsep tempat pembuangan akhir regional dapat menjadi solusi pengelolaan sampah terpadu perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi alternatif tempat pembuangan akhir regional di perkotaan surakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode spatial multi criteria evaluation berbasis sistem informasi geografis untuk menentukan lokasi ideal pengembangan tempat pembuangan akhir regional. Metode spatial multi criteria evalution telah banyak digunakan untuk membantu menentukan lokasi ideal. Hasil penelitian ini menunjukkan 19,27% dari total luas wilayah Kabupaten Sukoharjo sangat sesuai untuk pengembangan lokasi tempat pembuangan akhir regional. Penelitian ini menunjukkan penggunaan spatial multi criteria evaluation dapat membantu para pemangku kepentingan untuk menentukan lokasi ideal tempat pembuangan akhir berdasarkan kriteria-kriteria tertentu.
Pembuatan Sistem Informasi Geografis Potensi Daerah Berbasis Website: Studi Kasus: Kelurahan Purwodiningratan Muhammad Rizal Fernandita Pamungkas; Moh. Erkamim; Vera Wati; Wartono Wartono; Erni Widarti; Allesandro Umbu Balla Rundi; Adi Nur Khofid
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2023): Maret 2023 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25008/altifani.v3i2.359

Abstract

Kelurahan merupakan hirarki terendah suatu wilayah perkotaan yang memiliki peran strategis. Terhambatnya pembangunan di suatu kota tidak lepas dari rendahnya kualitas data yang tersedia. Permasalahan mengenai tidak tersedianya potensi kelurahan secara lengkap berdampak pada tidak akuratnya perencanaan pembangunan di tingkat kelurahan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menyusun sistem informasi potensi kelurahan berbasis sistem informasi geografis. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah system development. Hasil dari kegiatan ini mempermudah pengguna untuk mencari dan memetakan potensi wilayahnya. Dengan mengetahui potensi wilayah, maka pengembangan wilayah akan lebih mudah dilakukan. Selain itu, sistem informasi ini memberikan informasi lebih cepat dan akurat dalam perencanaan pembangunan. Sistem ini juga meningkatkan pelayanan yang lebih baik untuk masyarakat terutama pada era smart city saat ini.
ANALISIS TRANSFORMASI SPASIAL DI WILAYAH URBAN FRINGE KOTA SURAKARTA Muhammad Rizal Fernandita Pamungkas; Anindya Putri Tamara
Indonesian Journal of Spatial Planning Vol 4, No 1 (2023): VOLUME 4 NOMOR 1 MARET 2023
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/ijsp.v4i1.6729

Abstract

Perubahan guna lahan merupakan fenomena yang terjadi akibat dari perkembangan kota yang sangat cepat. Wilayah yang mengalami perubahan guna lahan akibat dari perkembangan kota yakni wilayah pinggiran kota (urban fringe). Kota Surakarta sebagai salah satu pusat aktivitas utama di Provinsi Jawa Tengah mengalami perkembangan kota yang signifikan. Terjadinya perubahan guna lahan di wilayah urban fringe Kota Surakarta memberikan dampak secara struktur keruangan perkotaan Surakarta yakni meningkatnya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan terbangun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui transformasi spasial di wilayah urban fringe Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode penginderaan jauh berdasarkan citra satelit landsat 8 OLI dengan dzetzaka tools dan klasifikasi random forest. Hasil dari penelitian ini menunjukkan dalam jangka waktu 5 tahun (2013-2018) terjadi peningkatan luasan sebesar 3.284 ha lahan terbangun dan hilangnya lahan pertanian seluas 4.004 ha. Proyeksi terhadap data luasan lahan terbangun pada tahun 2013-2018 dapat menunjukkan bahwa pada tahun 2023 diprediksi akan terjadi peningkatan lahan terbangun sebesar 720 ha. Faktor aksesibilitas mempengaruhi transformasi spasial di wilayah urban fringe Kota Surakarta. Perubahan guna lahan paling signifikan terjadi di wilayah sekitar jaringan jalan utama.
PENGGUNAAN NETWORK ANALYSIS UNTUK PENENTUAN AKSESIBILITAS LOKASI SEKOLAH DI WILAYAH PERBATASAN NEGARA Studi Kasus: Kabupaten Malinau Muhammad Rizal Fernandita Pamungkas; Anindya Putri Tamara; Moh Erkamim; Shabrina Hapsari
Geomatika Vol. 29 No. 1 (2023): JIG Vol 29 No 1 Tahun 2023
Publisher : Badan Informasi Geospasial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Malinau merupakan wilayah perbatasan negara yang memerlukan perbaikan kualitas pendidikan karena angka partisipasi sekolah mengalami penurunan pada jenjang sekolah menengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat aksesibilitas lokasi sekolah di Kabupaten Malinau dengan memanfaatkan network analysis. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder seperti data persebaran sekolah, persebaran permukiman, jumlah penduduk dan jaringan transportasi. Metode penelitian menggunakan sistem informasi geografis berbasis kriteria untuk menentukan tingkat aksesibilitas sekolah di Kabupaten Malinau. Tingkat aksesibilitas diukur berdasarkan jarak sekolah dengan pusat permukiman terdekat melalui jaringan jalan. Hasil penelitian menunjukkan 39,08% dari total jumlah sekolah di Kabupaten Malinau tergolong akses sulit dan akses sangat sulit. Sebagian besar persebaran sekolah tersebut terletak di wilayah perbatasan negara dengan kondisi akses jalan yang terbatas maupun akibat limitasi alam. Kondisi tersebut berdampak pada rendahnya rasio guru murid di Kabupaten Malinau. Penggunaan network analysis dapat membantu untuk mengurangi kesenjangan pembangunan di Kabupaten Malinau serta dalam perencanaan pembanguann fasilitas pendidikan dan jaringan transportasi.
Pengembangan Fasilitas Internet Guna Peningkatan Pelayanan Administrasi Kemasyarakatan wartono; Vera Wati; Erni Widarti; Moh Erkamim; Muhammad Rizal Pamungkas Fernandita; Danarti Karsono
GANESHA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tunas Pembangunan Surakarta (UTP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/ganesha.v4i2.3676

Abstract

Balai Desa Banyurip di Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen, masih minim dalam pemanfaatan internet di balai desanya untuk pelayanan publik. Hal ini disebabkan oleh sulitnya sinyal di area blank spot tersebut, akibat kondisi geografis yang menantang dan kurangnya infrastruktur pendukung seperti BTS (Base Transceiver Station). Padahal Balai Desa merupakan pusat layanan publik dan kegiatan pemerintahan desa, seperti pengelolaan, pembuatan, dan pembauatan surat pengantar dokumen kependudukan, pengurusan izin usaha, program pembangunan, penyaluran bantuan sosial, serta kegiatan sosial dan budaya. Sehingga untuk mengatasi hal ini, tim pengabdian mengembangkan fasilitas internet guna meningkatkan pelayanan administrasi kemasyarakatan. Metode pelaksanaan kegiatan dengan melakukan proyek insiatif untuk menyediakan perangkat keras, konfigrurasi akses internet yang dibutuhkan, serta pelaksanaan monitoring. Pelaksanaan kegiatan pengabdian menjadi 2 tahapan utama, yaitu tahapan analisis pemecahan masalah dan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat pada mitra. Sehingga dihasilkan, pemasangan berhasil dilakukan secara gratis tanpa biaya langganan, dengan kecepatan 50 Mbps tanpa batasan kuota dan tersedia selama jam operasional Balai Desa Banyurip. Pengaturan ini memastikan penggunaan fasilitas internet secara efektif selama jam kerja pelayanan. Pemasangan fasilitas internet terletak pada lokasi yang strategis yaitu bagian depan pada kantor pelayanan. Internet ini menggunakan dedicated 1:1 simetris, yang berarti kecepatan unggah dan unduh sama cepatnya. Fasilitas ini dapat meningkatkan efisiensi administrasi dan mendukung berbagai kegiatan masyarakat dengan akses internet yang andal dan stabil
OPTIMALISASI QOS PADA JARINGAN INTERNET BUMDES DESA KARANGSARI wartono; Moh. Erkamim; Erni Widarti; Muhammad Rizal Fernandita Pamungkas; Danarti Karsono; Saifuddin Saifuddin; Argia Putri Ramadhani
GANESHA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tunas Pembangunan Surakarta (UTP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/ganesha.v5i1.4496

Abstract

Balai Desa Karangsari di Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar, dalam meningkatkan pendapatan desa memiliki usaha berupa internet mandiri. Internet ini berasal dari internet service provider (ISP) swasta yang mana untuk penyaluran koneksi ke end user BUMDES karangsari mengelola jaringan kabel atau nirkabel secara mandiri. Jaringan Kabel yang digunakan berupa Fiber to the home (FTTH) sebagai media dalam pendistribusian koneksi internet. Selain menggunakan FTTH, untuk lokasi yang masih belum terjangkau oleh fiber optik, desa karangsari menggunakan media wireless untuk melakukan Point to point (PTP) atau point to multipoint (PTMP) agar dapat menghubungkan kawasan atau daerah yang belum dapat terjangkau oleh kabel tersebut. BUMDES karangsari memiliki mini server berupa Mikrotik yang digunakan untuk mengelola dan memonitoring koneksi internet. Saat ini user atau pengguna yang dikelola BUMDES karangsari sudah lebih dari 1000 user yang terbagi kedalam 3 server. Dengan resource server yang terbatas untuk dapat mengelola koneksi internet dengan baik maka perlu dilakukan manajemen user sebaik mungkin guna meningkatkan stabilitas internet yang ada. Manajemen user yang dilakukan pada server BUMDES Karangsari saat ini masih menggunakan manajemen default atau standar Mikrotik baik dari limitasi ataupun konfigurasi lainnya. Maka perlu dilakukan manajemen QOS lebih lanjut untuk mendapatkan koneksi yang baik mengingat jumlah user semakin banyak. Manajemen QOS yang dilakukan berupa konfigurasi QOS Priority yang mana koneksi-koneksi tertentu akan dipisah dan diprioritaskan seperti koneksi DNS, PING, Game, Aplikasi online dan lain sebagainya sehingga jika koneksi internet BUMDES Karangsari dalam posisi Peak masih nyaman untuk digunakan. Dengan adanya manajemen user yang baik diharapkan pengguna internet Desa karangsari bisa meningkat dan dapat menjadi tambahan pendapatan desa dan menjadi desa yang mandiri secara koneksi internet dan finansial.