p-Index From 2020 - 2025
0.778
P-Index
This Author published in this journals
All Journal e-CliniC
Karel Pandelaki
Universitas Sam Ratulangi

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Relationship between Hyperglycemia and Outcome of COVID-19 Patients Anna Andriana; Karel Pandelaki; Linda W. A. Rotty
e-CliniC Vol. 10 No. 2 (2022): e-CliniC
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v10i2.37813

Abstract

Abstract: Diabetes is one of the most common diseases found in COVID-19 patients. People with diabetes have a higher risk of developing a more severe form when infected with the SARS-CoV2 virus. This study aimed to determine the relationship of hyperglycemia and the outcome of COVID-19 patients. This was a literature review study using three databases, namely Pubmed, ClinicalKey, and Google Scholar. The outcomes studied were the degree of COVID-19 disease and the mortality rate of COVID-19 patients. The results obtained 10 articles that met the inclusion and exclusion criteria. COVID-19 patients suffering from hyperglycemia, both those with and without a history of diabetes, experienced more severe degree of illness and higher mortality rate compared to patients without hyperglycemia. In conclusion, there is a relationship between hyperglycemia and the severity of illness and mortality in COVID-19 patients.Keywords: hyperglycemia; COVID-19 Abstrak: Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu penyakit yang paling sering ditemukan pada pasien COVID-19. Penyandang DM berisiko lebih tinggi untuk berkembang menjadi bentuk yang lebih parah ketika terinfeksi virus SARS-CoV2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan hiperglikemia dengan luaran pasien COVID-19. Jenis penelitian berbentuk literature review dengan pencarian data menggunakan tiga database yaitu Pubmed, ClinicalKey,dan Google Scholar. Luaran yang diteliti yaitu derajat penyakit dan angka kematian pasien COVID-19 dengan DM. Hasil penelitian mendapatkan 10 artikel yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Pasien COVID-19 dengan hiperglikemia baik yang penyandang DM maupun tanpa riwayat DM mengalami keparahan penyakit yang lebih berat dengan angka kematian yang lebih tinggi dibanding pasien tanpa hiperglikemia. Simpulan penelitian ini ialah terdapat hubungan antara hiperglikemia dengan keparahan penyakit dan angka kematian pasien COVID-19.Kata kunci: hiperglikemia; COVID-19
Association between Serum Uric Acid Level and Chronic Kidney Disease Maria C. Wariki; Bradley J. Waleleng; Karel Pandelaki
e-CliniC Vol. 10 No. 2 (2022): e-CliniC
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v10i2.37815

Abstract

Abstract: As already known, chronic kidney disease (CKD) could result in a change of serum uric acid (SUA) level which leads to hyperuricemia. However, many studies suggest that SUA level has an important role in CKD progression and independently associated with a new onset of CKD. This study aimed to find out the independent association between SUA level and CKD. This was a literature review study using databases of Google Scholar and Pubmed. The results obtained 10 articles that met the inclusion and exclusion criteria. All studies proved that there was an association between SUA level and CKD. An elevated SUA level, known as hyperuricemia, was a risk factor in renal impairment and CKD progression. In conclusion, there is an independent association between SUA level and CKD.Keywords: serum uric acid; chronic kidney disease Abstrak: Telah diketahui bahwa penyakit ginjal kronis (PGK) dapat memengaruhi kadar asam urat dan mengakibatkan hiperurisemia. Banyak penelitian yang telah dilakukan membuktikan bahwa kadar asam urat secara independen memengaruhi terjadinya PGK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar asam urat serum dengan PGK. Jenis penelitian ialah suatu literature review dengan menggunakan database Google Scholar dan Pubmed. Hasil penelitian mendapatkan 10 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Kesepuluh artikel menun-jukkan adanya hubungan independen antara kadar asam urat serum dengan PGK. Peningkatan kadar asam urat serum yang dikenal dengan hiperurisemia dianggap sebagai salah satu faktor dalam progresifitas gangguan ginjal dan PGK. Simpulan penelitian ini ialah terdapat hubungan antara kadar asam urat serum dengan PGK.Kata kunci: asam urat serum; penyakit ginjal kronis
Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Waktu Tunggu Pelayanan di Poliklinik Rawat Jalan Rumah Sakit Sentra Medika Kabupaten Minahasa Utara Irene M. Sumayku; Karel Pandelaki; Grace D. Kandou; Paula G. Wahongan; Jeini E. Nelwan
e-CliniC Vol. 11 No. 1 (2023): e-CliniC
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v11i1.44251

Abstract

Abstract: Waiting time is a potential component to cause unsatisfaction. The waiting time is used by patients to get services from the registration place to entering doctor's examination room. Observation at the research site indicated that there were still problems related to patients’ waiting time, especially outpatients. This study aimed to analyze certain factors related to waiting time for services at the outpatient clinic of Sentra Medika Hospital, North Minahasa Regency. This was a quantitative and analytical survey study using the cross-sectional design. This study was conducted at the Outpatient Clinic of Sentra Medika Hospital. The instrument used in this study was a questionnaire that had been tested for validity and reliability. The results obtained 353 patients as respondents. The statistical analysis indicated a correlation between knowledge (p=0.031) and administrative service (p=0.015) with waiting time but there was no correlation between infrastructure (p=0.793) and waiting time. In conclusion, the patient’s knowledge and administrative service are correlated with waiting time at outpatient clinic of Sentra Medika Hospital, North Minahasa Regency. Keywords: waiting time; hospital; outpatients Abstrak: Waktu tunggu pasien merupakan salah satu komponen yang potensial menyebabkan ketidakpuasan. Waktu tunggu digunakan oleh pasien untuk mendapatkan pelayanan dari tempat pendaftaran sampai masuk ke ruang pemeriksaan dokter. Hasil observasi di lokasi penelitian menunjukkan masih adanya masalah yang berhubungan dengan waktu tunggu pasien khususnya pasien rawat jalan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis beberapa faktor yang berhubungan dengan waktu tunggu pelayanan di poliklinik rawat jalan Rumah Sakit Sentra Medika Kabupaten Minahasa Utara. Jenis penelitian ialah kuantitatif dengan rancangan penelitian survei analitik, menggunakan desain potong lintang. Penelitian dilakukan di poliklinik rawat jalan Rumah Sakit Sentra Medika Kabupaten Minahasa Utara. Responden penelitian berjumlah 353 pasien. Instrumen penelitian berupa angket yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil penelitian mendapatkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan pasien (p=0,031) dan pelayanan administrasi (p=0,015) dengan waktu tunggu namun tidak terdapat hubungan antara sarana prasarana (p=0,793) dengan waktu tunggu. Simpulan penelitian ini ialah pengetahuan pasien dan pelayanan administrasi berhubungan dengan waktu tunggu di poliklinik rawat jalan Rumah Sakit Sentra Medika Kabupaten Minahasa Utara. Kata kunci: waktu tunggu; rumah sakit; pasien rawat jalan
Hubungan Kompetensi dan Kompensasi dengan Kinerja Pegawai Administrasi di RSUP Ratatotok Buyat Yoan Gigir; Karel Pandelaki; Arthur E. Mongan
e-CliniC Vol. 11 No. 1 (2023): e-CliniC
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v11i1.44323

Abstract

Abstract: Good competency could increase the productivity of an employee. Meanwhile, to obtain qualified employees’ performance the compensation must be well planned, integrated and compre-hensive in order to provide a high motivation to achieve the organization goals. This study aimed to determine the relationship between competency and compensation with work performance of the administrative employees at RSUP Ratatotok Buyat, Minahasa Tenggara, Indonesia. In this study we used quantitative and qualitative methods (mixed method). This study was conducted at RSUP Ratatotok Buyat with a total sample of 50 employees and six informants. Primary data were obtained from questionnaires and interview guidelines, while secondary data were from document reading. The results showed that from 23 (46%) respondents with good competency, there were 16 (32%) with good performance and seven (14%) with fair performance. From 27 (54%) res-pondents with fair competency, there were eight (16%) with good performance and 19 (38%) with fair performance. In conclusion, there were positive relationships between competence as well as compensation with work performance of the administrative employees of RSUP Ratatotok Buyat.Keywords: performance; competence; compensation; administrative employee Abstrak: Kompetensi yang baik dapat meningkatkan produktifitas seorang pekerja. Selain itu untuk memperoleh kualitas kinerja yang baik dari pekerja, perlu adanya kompensasi yang terencana dengan baik, terintegrasi dan komprehensif agar mampu memberikan semangat kerja yang tinggi untuk mencapai tujuan organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kompetensi dan kompensasi dengan kinerja pegawai administrasi di RSUP Ratatotok Buyat. Minahasa Tenggara, Indonesia. Jenis penelitian yaitu kombinasi/campuran kualitatif dan kuantitatif (mixed method). Penelitian ini dilakukan di RSUP Ratatotok Buyat dengan total sampel sebanyak 50 orang dan informan sebanyak enam orang. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuisioner dan pedoman wawancara sedangkan data sekunder diperoleh melalui penelusuran dokumen. Hasil penelitian mendapatkan bahwa dari 23 responden (46%) yang memiliki kompe-tensi baik, terdapat 16 (32%) dengan kinerja baik dan tujuh (14%) dengan kinerja cukup. Dari 27 responden (54%) yang memiliki kompetensi cukup, terdapat 8 (16%) dengan kinerja baik dan 19 (38%) dengan kinerja cukup. Simpulan penelitian ini ialah terdapat hubungan positif antara kompetensi dan kompensasi dengan kinerja pegawai adminstrasi di RSUP Ratatotok Buyat.Kata kunci: kinerja; kompetensi; kompensasi; pegawai administrasi