Hafidhatul Aisy
Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Fungsi Tiroid Dengan Pertumbuhan Pada Anak Sindrom Down Di Poli Endokrin Anak Rsud Dr. Soetomo Surabaya Hafidhatul Aisy; Nur Rochmah; Hermawan Susanto; Azwin Mengindra Putera Lubis
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.917 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i11.9973

Abstract

Anak-anak dengan Sindrom Down (SD) memiliki peningkatan risiko mengalami disfungsi tiroid. Hormon tiroid berperan penting dalam proses pertumbuhan sehingga gangguan fungsi tiroid dapat mempengaruhi pertumbuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fungsi tiroid dengan pertumbuhan pada anak SD. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan metode cross-sectional menggunakan sumber data rekam medis pasien. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah fungsi tiroid dan variabel terikatnya adalah pertumbuhan. Tinggi/ panjang badan merupakan parameter pertumbuhan yang dinilai menggunakan kurva standar untuk anak-anak dengan SD. Hasil dari penelitian ini adalah subjek penelitian terdiri dari 27 pasien SD (17 laki-laki, 20 perempuan) yang berusia 1 sampai 47 bulan dengan rerata usia 10.00±10.87 bulan. Distribusi fungsi tiroid terdiri dari 15 hipotiroid sentral (55.6%), 8 hipotiroid subklinis (29.6%), 3 hipotiroid primer (11.1%), dan 1 eutiroid (3.7%). Mayoritas subjek memiliki tinggi badan normal (22/27, rerata z-score -0,03±2,37). Nilai signifikansi korelasi antara fungsi tiroid (kadar TSH dan FT4) dan pertumbuhan (perubahan z-score) berturut-turut p=0,287 dan p=0,143 yang berarti p>0,05 sehingga tidak ada korelasi yang signifikan. Sehingga dapaty diterik kesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan antara fungsi tiroid dengan pertumbuhan anak dengan SD. Namun disarankan untuk melakukan skrining fungsi tiroid, mendiagnosis, memonitor, dan memberikan terapi dini pada anak SD untuk mencegah perburukan kondisi perkembangan, pertumbuhan, dan metabolisme.
Hubungan Fungsi Tiroid Dengan Pertumbuhan Pada Anak Sindrom Down Di Poli Endokrin Anak Rsud Dr. Soetomo Surabaya Hafidhatul Aisy; Nur Rochmah; Hermawan Susanto; Azwin Mengindra Putera Lubis
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.522 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i11.10034

Abstract

Anak-anak dengan Sindrom Down (SD) memiliki peningkatan risiko mengalami disfungsi tiroid. Hormon tiroid berperan penting dalam proses pertumbuhan sehingga gangguan fungsi tiroid dapat mempengaruhi pertumbuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fungsi tiroid dengan pertumbuhan pada anak SD. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan metode cross-sectional menggunakan sumber data rekam medis pasien. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah fungsi tiroid dan variabel terikatnya adalah pertumbuhan. Tinggi/ panjang badan merupakan parameter pertumbuhan yang dinilai menggunakan kurva standar untuk anak-anak dengan SD. Hasil dari penelitian ini adalah subjek penelitian terdiri dari 27 pasien SD (17 laki-laki, 20 perempuan) yang berusia 1 sampai 47 bulan dengan rerata usia 10.00±10.87 bulan. Distribusi fungsi tiroid terdiri dari 15 hipotiroid sentral (55.6%), 8 hipotiroid subklinis (29.6%), 3 hipotiroid primer (11.1%), dan 1 eutiroid (3.7%). Mayoritas subjek memiliki tinggi badan normal (22/27, rerata z-score -0,03±2,37). Nilai signifikansi korelasi antara fungsi tiroid (kadar TSH dan FT4) dan pertumbuhan (perubahan z-score) berturut-turut p=0,287 dan p=0,143 yang berarti p>0,05 sehingga tidak ada korelasi yang signifikan. Sehingga dapaty diterik kesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan antara fungsi tiroid dengan pertumbuhan anak dengan SD. Namun disarankan untuk melakukan skrining fungsi tiroid, mendiagnosis, memonitor, dan memberikan terapi dini pada anak SD untuk mencegah perburukan kondisi perkembangan, pertumbuhan, dan metabolisme.