Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : eProceedings of Applied Science

Mamarikan : Web Platform Penjualan Hasil Ikan Laut Dan Olahannya Muhammad Yusuf Basqara; Alfian Akbar Gozali
eProceedings of Applied Science Vol 9, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : eProceedings of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak — Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki luas wilayah laut sekitar 3,25 juta Km2 dan 2,55 juta km2 zona ekonomi eksklusif sehingga Indonesia merupakan negara dengan kekayaan laut melimpah. Berdasarkan penelitian dari LIPI bahwa Indonesia memiliki potensi kekayaan laut mencapai Rp. 1.700 Triliun, hal ini setara dengan 93% APBN Indonesia pada tahun 2018. Hal ini, berbanding terbalik dengan kondisi ekonomi masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan karena pandemi mengakibatkan dampak ekonomi terhadap nelayan. Data menunjukkan bahwa ratarata penurunan harga komoditas di beberapa daerah menurun hingga 10% diakibatkan hambatan pengiriman komoditas, permintaan yang menurun dan lainnya. Dalam proyek akhir ini, tim mengusulkan solusi berjudul mamarikan yaitu sebuah platform jual beli berbagai jenis hasil laut baik yang mentah atau sudah diolah secara online berbasis website. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh tim pada agustus 2021 bahwa para nelayan menjual hasil tangkap mereka kepada pengepul yang kemudian para pengepul besar akan menjual hasil yang dia beli kepada pengepul kecil dilanjutkan ke pedagang di pasar lalu ke konsumen. Hal ini menyebabkan harga bahan pokok yang mahal tetapi harga beli yang murah. Oleh karena itu, mamarikan hadir untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dengan mengurangi alur distribusi yang panjang.Kata kunci — nelayan, indonesia, hasil laut, website, pengepul, kelautan
Mamarikan : Web Platform Penjualan Hasil Ikan Laut Dan Olahannya Muhammad Abduh Husaini Batubara; Alfian Akbar Gozali
eProceedings of Applied Science Vol 9, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : eProceedings of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak — Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki luas wilayah laut sekitar 3,25 juta Km2 dan 2,55 juta km2 zona ekonomi eksklusif sehingga Indonesia merupakan negara dengan kekayaan laut melimpah. Berdasarkan penelitian dari LIPI bahwa Indonesia memiliki potensi kekayaan laut mencapai Rp. 1.700 Triliun, hal ini setara dengan 93% APBN Indonesia pada tahun 2018. Hal ini, berbanding terbalik dengan kondisi ekonomi masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan karena pandemi mengakibatkan dampak ekonomi terhadap nelayan. Data menunjukkan bahwa ratarata penurunan harga komoditas di beberapa daerah menurun hingga 10% diakibatkan hambatan pengiriman komoditas, permintaan yang menurun dan lainnya. Dalam proyek akhir ini, tim mengusulkan solusi berjudul mamarikan yaitu sebuah platform jual beli berbagai jenis hasil laut baik yang mentah atau sudah diolah secara online berbasis website. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh tim pada agustus 2021 bahwa para nelayan menjual hasil tangkap mereka kepada pengepul yang kemudian para pengepul besar akan menjual hasil yang dia beli kepada pengepul kecil dilanjutkan ke pedagang di pasar lalu ke konsumen. Hal ini menyebabkan harga bahan pokok yang mahal tetapi harga beli yang murah. Oleh karena itu, mamarikan hadir untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dengan mengurangi alur distribusi yang panjang.Kata kunci — Nelayan, Indonesia, Hasil Laut, Website, Pengepul, Kelautan
ByTani (Platform Jual Beli Hasil Pertanian Online Berbasis Website) Citra Pangestu; Alfian Akbar Gozali
eProceedings of Applied Science Vol 9, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : eProceedings of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract—Indonesia is one of the second largest agricultural countries in the world after Brazil. Most of Indonesia's population works in agriculture. This sector accounts for 13.28% of gross domestic product in 2021. Indonesia's very strategic location, starting from the geographical side, causes Indonesia to be in a tropical area which has two seasons. These factors make Indonesia very suitable for the agricultural sector. However, the distribution process of rice yields in Indonesia has many obstacles, including the habit of local farmers selling through collectors so that the profit margin obtained is relatively small. In this final project, a solution called ByTani is proposed (a website-based online agricultural trading platform), a trading platform for agricultural products that will connect farmers with buyers directly so that farmers' profits can increase. Based on a survey conducted by the author on March 1, 2022, to farmers in the West Java area, data obtained that 66.7% of farmers have privately owned rice fields. Of all the farmers interviewed, all sold their produce to local collectors in their area. The sale of crops to collectors creates another problem, namely that farmers become dependent on collectors and have narrow sales targets. Meanwhile, 66.7% of farmers stated that the purchase price from collectors was relatively cheap compared to the total costs incurred during the process of planting rice to harvesting. Based on the test results, 68.5% of farmers agree with the problem that the collector's purchase price is quite low. Based on the solutions offered, 73.3% of farmers agree that the ByTani application as an intermediary for selling farmers' crops can help increase the profit of selling rice.Keywords— Indonesia, agriculture, farmers, collectors, application
ByTani (Platform Jual Beli Hasil Pertanian Online Berbasis Website) Efwandha Yudhono; Alfian Akbar Gozali
eProceedings of Applied Science Vol 9, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : eProceedings of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract—Indonesia is one of the second largest agricultural countries in the world after Brazil. Most of Indonesia's population works in agriculture. This sector accounts for 13.28% of gross domestic product in 2021. Indonesia's very strategic location, starting from the geographical side, causes Indonesia to be in a tropical area which has two seasons. These factors make Indonesia very suitable for the agricultural sector. However, the distribution process of rice yields in Indonesia has many obstacles, including the habit of local farmers selling through collectors so that the profit margin obtained is relatively small. In this final project, a solution called ByTani is proposed (a website-based online agricultural trading platform), a trading platform for agricultural products that will connect farmers with buyers directly so that farmers' profits can increase. Based on a survey conducted by the author on March 1, 2022, to farmers in the West Java area, data obtained that 66.7% of farmers have privately owned rice fields. Of all the farmers interviewed, all sold their produce to local collectors in their area. The sale of crops to collectors creates another problem, namely that farmers become dependent on collectors and have narrow sales targets. Meanwhile, 66.7% of farmers stated that the purchase price from collectors was relatively cheap compared to the total costs incurred during the process of planting rice to harvesting. Based on the test results, 68.5% of farmers agree with the problem that the collector's purchase price is quite low. Based on the solutions offered, 73.3% of farmers agree that the ByTani application as an intermediary for selling farmers' crops can help increase the profit of selling rice.Keywords— indonesia, agriculture, farmers, collectors, application
Recarbon: Aplikasi Edukasi Jejak Karbon Berbasis Flutter Akhdan Pangestuaji Widodo; Alfian Akbar Gozali
eProceedings of Applied Science Vol 9, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : eProceedings of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Berdasarkan data dari Global Carbon Atlas pada tahun 2019, menunjukan bahwa Indonesia menempati urutan ke-8 penyumbang emisi gas rumah kaca tertinggi di dunia dengan total emisi sebesar 618 Metric Ton CO2. Untuk menangani permasalahan ini, pemerintah menerbitkan mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup yang diatur dalam UU no. 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup terutama pasal 65 ayat 2 bahwa salah satu hak masyarakat adalah mendapatkan pendidikan lingkungan hidup. Namun, solusi dari pemerintah tersebut kurang efektif dikarenakan kurangnya pemahaman masyarakat dan pendidik terhadap permasalahan pendidikan lingkungan dan kurikulum pendidikan lingkungan yang belum memadai dan kurang aplikatif. Oleh karena itu, kami mengangkat permasalahan jejak karbon dan menawarkan solusi teknologi pendidikan yaitu ReCarbon. ReCarbon, merupakan aplikasi berbasis Flutter yang bertujuan untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan tentang jejak karbon dan pola hidup ramah lingkungan melalui pendekatan edukasi serta agar pendidikan lingkungan dapat dilakukan lebih aplikatif dan menyenangkan. Hasil dari pengujian kepada 61 target pengguna terkait keefektifan, kebergunaan dan, kepuasan tampilan aplikasi menghasilkan ratarata presentase sebesaar 88,99% yang artinya target pengguna sangat setuju bahwa ReCarbon dapat memenuhi tujuannya.Kata Kunci - jejak karbon, perubahan iklim, pendidikan, lingkungan, aplikasi, flutter
SiTingTing : Flutter Based Education Platform To Prevent Stunting Yolando Asri Erbenca Gegeh; Alfian Akbar Gozali
eProceedings of Applied Science Vol 9, No 3 (2023): Juni 2023
Publisher : eProceedings of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak—Salah satu permasalahan yang sedang dihadapi bangsa Indonesia adalah rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM). Kondisi ini disebabkan karena kurangnya energi protein (KEP) sebagai salah satu masalah gizi utama yang terjadi pada anak di bawah dua tahun. Kekurangan gizi menjadi salah satu penyebab kematian balita di Indonesia. Konsekuensi kurang zat gizi dalam jangka waktu lama adalah gagal tumbuh atau stunting. Salah satu faktor penyebab stunting adalah kurangnya pengetahuan ibu terhadap konsep gizi seimbang untuk anak. Oleh karena itu, diperlukan sebuah solusi untuk mengedukasi para calon ibu, khususnya remaja putri, serta ibu tentang stunting dan cara pencegahannya. Solusi ini harus sesuai dengan profil penggunanya, mudah digunakan, menarik dan dapat digunakan dari mana saja. Dari permasalahan tersebut, diusulkan sebuah solusi aplikasi berbasis mobile dengan framework flutter yang bernama SiTingTing : Platform Edukasi Berbasis Flutter Untuk Mencegah stunting, sebuah platform edukasi promotif untuk meningkatkan pengetahuan remaja putri, ibu yang belum memiliki anak, ibu hamil, dan ibu yang sudah memiliki anak. SiTingTing juga menyediakan beberapa fitur untuk mengetahui status kesehatan anak berdasarkan beberapa indikator, fitur artikel, fitur lihat unit kesehatan terdekat, fitur kuis, dan fitur toko. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan oleh penulis pada tanggal 20 Juni 2022, aplikasi SiTingTing secara umum berada pada kategori sangat baik, yang berarti fungsi aplikasi, tampilan aplikasi, dan kemudahan penggunaan aplikasinya baik dan cocok digunakan oleh remaja wanita, ibu hamil, maupun ibu yang sudah mempunyai anak. Hal ini dibuktikan dari hasil survei yang diisi oleh pengguna yang telah mencoba aplikasi SiTingTing di mana didapatkan rata-rata skor 87,5%, di mana angka ini dikategorikan sangat baik dalam proses pengujian.Kata kunci—SDM, tunting, edukasi, ibu, flutter