Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT KEBISINGAN LALU LINTAS DENGAN KONSENTRASI SISWA SAAT PEMBELAJARAN DI SMPN 01 DAN SMPN 04 KOTA BENGKULU SRI MULYATI
Journal of Nursing and Public Health Vol 10 No 1 (2022)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jnph.v10i1.2379

Abstract

Menurut KepMenLH No.48 Tahun 1996 kebisingan yang diperbolehkan untuk sekolah ialah 55dB. Salah satu penyebab konsentrasi belajar terganggu karena kebisingan. Menurut peneliti terdahulu yang dilakukan di SMP 2 Kota Bengkulu tingkat kebisingan yang diperoleh ialah 68,17 dB. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk diketahuinya hubungan tingkat kebisingan dengan konsentrasi siswa saat pembelajaran di SMPN01 dan SMPN04 Kota Bengkulu.anallitik dengan menggunakan pendekatan crosssectional. Jumlah sampel sebanyak 90 siswa SMPN01dan 90 siswa SMPN04. Cara pengambilan sampel secara proposional random sampling. Data penelitian dianalisis dengan univariat dan bivariat (uji chi-square).Tingkat kebisingan di SMPN01 hampir seluruh (86,7%) > NAB dan di SMPN04 kurang dari setengah (37,8%) > NAB. Sedangkan konsentrasi belajar di SMPN01 lebih dari setengah (60%) kurang baik dan di SMPN 04 hampir seluruhnya (37,8%) kurang baik. Ada hubungan tingkat kebisingan lalu lintas dengan konsentrasi belajar siswa di SMPN01(p=0,024), tidak ada hubungan tingkat kebisingan lalu lintas dengan konsentrasi belajar siswa di SMPN04 (p=0,163).Sekolah dapat mengendalikan kebisingan jalan raya dengan cara menanam pohon-pohon yang besar disekitar sekolah seperti pohon-pohon kalpataru.
PENGARUH VARIASI BIOKOAGULAN CANGKANG TELUR AYAM TERHADAP PENURUNAN PARAMETER FE AIR SUMUR GALI ANDRIANA MARWANTO; SRI MULYATI
Journal of Nursing and Public Health Vol 10 No 2 (2022)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengolahan air secara sederhana dapat dilakukan dengan proses koagulasi dan flokulasi. Koagulasi adalah proses penambahan koagulan pada air baku yang menyebabkan terjadinya destabilisasi, dengan penambahan koagulan, kestabilan koloid dapat dihancurkan sehingga partikel koloid dapat menggumpal. Koagulan yang umum digunakan adalah koagulan kimia seperti alum sulfat, polyaluminium chloride, dan kalsium karbonat (CaCO3). Selain koagulan kimia, koagulan alami yang ada dilingkungan sekitar dapat dijadikan sebagai koagulan. Diketahui bahwa cangkang telur ayam mengandung Kalsium Karbonat (CaCO3). Kandungan Kalisum Karbonat dalam cangkang telur sekitar 87% - 97%. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penambahanvariasi biokoagulan cangkang telur 10 mg, 20 mg, 30 mg, 40 mg terhadap penurunan kadar Fe Air Sumur Gali. Jenis penelitian ini bersifat eksperimen semu (Quasi-experimen) dengan desain Pre-Test Post-Test Design. Penelitian dilakukan di Workshop Jurusan Kesehatan Lingkungan. Sampel pada penelitian ini adalah air sumur gali di Kelurahan Padang Serai. Penelitian dilakukan dengan metode Jartes menggunakan alat flocumeter dengan variasi dosis 10, 20, 30, 40 mg/liter. Data yang diperoleh dianalisa secara deskriptif dan uji statistik one way anova.Hasil penelitian diketahui kadar Fe setelah pemberian biokoagulan cangkang telur 10 mg, 20 mg, 30 mg, 40 mg mengalami penurunan dengan rata-rata penurunan sebesar 75,68 %; 84,68 %; 88,29 % dan 85,59 %.Kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan variasi dosis biokoagulan cangkang telur 10, 20, 30, 40 mg terhadap penurunan kadar Fe air sumur gali dengan nilai ρ = 0,313>0,05. Saran diharapakan warga masyarakat dapat menggunakan media biokoagulan cangkang telur sebagai alternatif pengelolaan air bersih secara koagulasi flokulasi untuk menurunkan parameter Fe.
GAMBARAN SANITASI DI KAWASAN WISATA KABUPATEN LEBONG TAHUN 2021 SRI MULYATI; ANDRIANA MARWANTO
Journal of Nursing and Public Health Vol 10 No 2 (2022)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pariwisata adalah kegiatan dinamis yang melibatkan banyak manusia serta dapat menghidupkan berbagai bidang usaha yang memiliki mekanisme pengaturan pergerakan wisatawan dari Negara asalnya, di daerah tujuan wisata hingga kembali ke Negara asalnya yang melibatkan berbagai hal seperti trasportasi, penginapan, restoran, pemandu wisata dan lain-lain.Penelitian ini untuk mengetahui gambaran umum pelaksanaan sanitasi di kawasan wisata di Kabupaten Lebong Tahun 2021.Penelitian ini bersifat survei dengan pendekatan deskriptif, cara dan alat pengumpulan data yaitu observasi menggunakan format sanitasi pariwisata, dan analisis data persentase.Hasil penelitian didapatkan untuk Wisata Danau Picung yaitu variabel umum/lingkungan 100%, fasilitas sanitasi 81,45% dan sarana lain-lain 77,5%, untuk Wisata Religi Masjid Agung Sultan Abdullah yaitu variabel umum/lingkungan 100%, fasilitas sanitasi 95,36% dan sarana lain-lain 22,5%, untuk Pemandian Umum Air Putih yaitu variabel umum/lingkungan 100%, fasilitas sanitasi 88,41% dan sarana lain-lain 37,5%, untuk Taman Smart City yaitu untuk variabel umum/lingkungan 100%, fasilitas sanitasi 68,87% dan sarana lain-lain 22,5%, untuk Taman Tugu Presidium yaitu variabel umum/lingkungan 70%, fasilitas sanitasi 4,63% dan sarana lain-lain 22,5%.Didapatkan hasil Wisata Danau Picung sudah Memenuhi Syarat (MS), Wisata Religi Masjid Agung, Wisata Pemandian Umum Air Putih, dan Wisata Taman Smart City. Masing-masing Tidak Memenuhi Syarat (TMS) pada Sarana lain-lain, dan ada satu tempat Wisata Taman Tugu Presidium ada 2 Tidak Memenuhi Syarat (TMS) fasilias sanitasi dan sarana lain-lain.
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Penggunaan Styrofoam sebagai Kemasan Makanan Andriana Marwanto; Sri Mulyati; Resti Ayu Oktarini
Jurnal Dunia Kesmas Vol 11, No 4 (2022): Volume 11 Nomor 4
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v11i4.8007

Abstract

Penggunaan styrofoam sebagai bahan kemasan makanan masih banyak digunakan oleh sebagian besar pedagang karena mudah dalam penggunaan serta ketahanan Styrofoam terhadap suhu makanan. Selain itu, disebabkan oleh faktor kurangnya informasi mengenai dampak yang ditimbukan oleh Styrofoam. Pengunaan Styrofoam yang tidak sesuai dengan ketentuan dapat menmbahayakan kesehatan antara lain menyebabkan sakit kepala, letih, depresi, resiko leukemia dan kanker dan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap responden dengan tindakan penggunaan Styrofoam sebagai kemasan makanan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan crossectional. Pengumpulan data penelitian melalui wawancara dan observasi menggunakan kuesioner dan ceklist. Responden berjumlah 13 pemilik warung rumah makan yang memakai Styrofoam di Kecamatan Taba Penanjung. Hasil penelitian menunjukkan 38,5% responden pengetahuan kurang; sikap responden 46,2% kategori tidak mendukung (unfavorable) dan sebanyak 46,2% responden tidak baik dalam penggunaan Styrofoam. Kesimpulan ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap responden dengan tindakan penggunaan Styrofoam sebagai kemasan makanan. nilai ρ = 0,021 dan  0,038 < 0,05. Saran yang dapat diambil adalah perlu adanya pengawasan secara berkala dan sosialiasi tentang penggunaan styrofoam kepada pedagang tentang resiko dan bahaya Styrofoam.
PENGARUH PENDIDIKAN MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN PEMISAHAN SAMPAH PADA SISWA SD DI KOTA 19 KOTA BENGKULU Aplina Kartika Sari; Vira Tika Yuniar; Sri Mulyati
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 14, No 2 (2022)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v14i2.161

Abstract

Waste is something that is not used, not used, not liked or something that is discarded that comes from human activities and does not happen by itself. Waste sorting is the activity of grouping and separating according to the type of waste. Education or also called education is any planned effort to influence other people either individuals, groups, or the community so that they do what is expected by the education practitioners. Audio visual media is media that is able to display sound and images. This study aims to determine the Effects of Education Using Audio Visuals on Increasing Knowledge, Attitudes and Actions of Waste Sorting in Elementary School (SD) students in 19 Bengkulu City.This research method is a quasi experiment. The population of this study was 126 students who took 126 students in class V using simple random sampling and obtained 96 students consisting of class A 32 people, B 32 people and C 32 people. T-test statistical test results show the difference between knowledge, attitudes and actions before being given education and after being given education using audio visual (ρ = 0.00 <0.05).Conclusions there are significant differences between knowledge, attitudes and actions before and after being given education using audio visual.Keywords: audio-visual education, knowledge, attitudes, actions
UTILIZATION OF PALM KERNEL SHELL WASTE INTO A BRICKET Sri Mulyati; Kevin Alvindo; Jubaidi Jubaidi
Proceeding B-ICON Vol. 2 No. 1 (2023): Proceeding of The 3rd Bengkulu International Conference on Health (B-ICON 2023)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/bicon.v2i1.80

Abstract

Oil palm shell is one of the palm oil processing wastes, which is quite large, reaching 60% of the production of kernel oil. The plantation waste can be processed into an artificial solid fuel which is more widely used as an alternative fuel called bio-briquettes. The researchers aim to utilize palm kernel shell waste (Palm Kernel Shell) into briquettes.This type of research is Quasi Experiment Design with the "Posttest Only Design." In this design, the treatment or intervention has been carried out (X), then measurement (observation) or posttest (O2) is carried out. As long as there is no control group, O2 results are impossible to compare with others. This design is often called "The One Shot Case Study." The results of this observation (O2) only provide descriptive information.The briquettes that have the most prolonged burning power until they turn to ashes, are briquettes with a variation of the adhesive composition of 300 grams, briquettes with good hardiness, namely those using a variation of the adhesive composition of 100 grams, and the results of heating 1 liter of water to a boil, variations of the adhesive composition of 100 grams are used with a faster time than the variation of the adhesive composition of 200 and 300 grams. Communities can use palm shell briquettes as an alternative fuel that can be used for cooking and burning purposes which are environmentally friendly and economical.