Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERSPEKTIF PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DITINJAU DARI PEMBELAJARAN IPA TERPADU Nur Amaliah Akhmad; St. Humaerah Syarif; Syamsuriana Basri
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 5, No 3 (2022): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v5i3.9619

Abstract

Abstrak: Pendidikan multikultural sudah sangat luas di gaungkan apalagi Indonesia sebagai negara Bhineka Tunggal Ika. Penguatan pendidikan multikultural menjadi konteks yang sangat relevan dalam mengatasi krisis moral yang saat ini menjadi bagian masalah di negra kita. Krisis moral menjadi hal yang menghawatirkan dan bisa melibatkan anak-anak kita dimasa akan datang. Pendidikan IPA sebagai mata pelajaran ilmu alam menjadi salah satu pembelajaran yang mempu menguatkan perbedaan antara peserta didik disekolah melalu berbagai cara. Cara-cara yang umum dilakukan pembelajaran IPA untuk menguatkan perbedaan yakni melalui proses diskusi, praktikum maupun karyawisata alam. Tujuan penelitian ini adalah sebagai salah satu referensi guru IPA dalam meningkatkan pembelajaran yang mampu mempersatukan anak didik dalam perbedaan di kelas.  Metode penelitian yang digunakan adalah kajian pustaka dari berbagai jurnal dan buku yang mengkaji pendidikan multicultural dalam pembelajaran IPA. Abstract:  Multicultural education has been widely promoted, especially since Indonesia is a country of Unity in Diversity. Strengthening multicultural education is a very relevant context in overcoming the moral crisis that is currently part of the problem in our country. The moral crisis is a worrying thing and can involve our children in the future. Science education as a natural science subject is one of the lessons that can strengthen the differences between students at school in various ways. The common ways in which science learning is carried out to support differences are through the process of discussion, practicum, and nature field trips. This study aims to serve as a science teacher's reference in improving learning that can unite students with class differences. The research method used is a literature review from various journals and books that examine multicultural education in science learning.
EDUKASI COMPUTATIONAL THINKING DALAM PROSES PEMBELAJARAN Nur Amaliah Akhmad; Riskawati Riskawati; Eka Fitriana Hamsyah; Gustina Gustina; St. Humaerah Syarif; Andi Nur Samsi
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 8: Januari 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v2i8.4516

Abstract

Computational thinking pertama kali diperkenalkan oleh Seymour Papert pada tahun 1990 – 1996. Computational thinking awalnya digunakan dalam bidang ilmu sains dan bidang informatika. Tetapi, seiring perkembangannya, computational thinking mulai digunakan dalam dunia pendidikan. Metode computational thinking mengarahkan siswa untuk memiliki keterampilan berpikir kritis, kreatif, komunikatif, serta keterampilan untuk berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah. Masih banyaknya tenaga pendidik yang belum memahami tentang apa itu computational thinking, manfaat, dan bagaimana pengaplikasiannya dalam pembelajaran membuat kami melakukan edukasi pengenalan compuputational thinking agar dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah seminar via online berkerjasama dengan Konklusi Indonesiayang dilakukan via zoom dan live YouTube. Hasil yang diperoleh dari pengabdian ini adalah para peserta peserta sepakat bahwa metode ini sangat cocok untuk diterapkan pada peserta didik di era perkembangan teknologi saat ini sehingga memudahkan peserta didik untuk belajar dan menganalisa sebuah masalah.