Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ORANG TUA DALAM MEMILIH ALAT PERMAINAN PADA ANAK USIA 1-5 TAHUN DI RW VI DEMAK TIMUR SURABAYA Widari, Ni Putu; Sari, Ethyca
S1 Keperawatan Vol 4, No 2 (2015): Keperawatan
Publisher : S1 Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.62 KB)

Abstract

Dunia anak adalah dunia bermain. Melalui kegiatan bermain, semua aspek perkembangan anak yang di tumbuhkan secara optimal dan maksimal anak-anak menjadi lebih sehat sekaligus cerdas. Melalui kegiatan bermain, daya pikir anak terangsang untuk mendayagunakan aspek emosional, sosial serta fisiknya. Bermain juga dapat meningkatkan kemampuan fisik, pengalaman dan pengetahuannya, serta berkembang keseimbangan mental anak. Banyak ditemukan anak yang pada masa tumbuh kembangnya mengalami keterlambatan yang dapat disebabkan oleh kurangnya pemenuhan kebutuhan pada diri anak, termasuk di dalamnya adalah kebutuhan bermain. Masa kanak-kanak seharusnya merupakan masa bermain yang diharapkan dapat menumbuhkan kematangan dalam pertumbuhan dan perkembangan, sehingga apabila masa tersebut tidak digunakan sebaik mungkin maka akhirnya akan mengganggu tumbuh kembang anak .Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan uji statistik Wilcoxon . Pada penelitian ini populasinya adalah orang tua yang memiliki anak dengan usia 1-5 tahun di wilayah Demak timur RW VI Surabaya. Alat ukur yang digunakan pada saat pengumpulan data adalah dengan menggunakan lembar kuisoner .Diidapatkan hasil bahwa Faktor lingkungan mempengaruhi ibu dalam memilih alat bermain pada anak usia 1-5 tahun sebanyak 30 ibu (100%),Faktor keselamatan mempengaruhi ibu dalam memilih alat bermain pada anak usia 1-5 tahun sebanyak 29 ibu (90%). Faktor harga mempengaruhi ibu dalam memilih alat bermain pada anak usia 1-5 tahun sebanyak 26 ibu (86,6%). Diharapkan dalam memilih alat permainan bagi balita hendaknya memilih permainan yang disesuaikan dengan usia anak dan disesuaikan dengan fungsi dari mainan itu sendiri, sehingga alat permainan anak akan dapat membantu menstimulasi dari kecerdasan dari anak Kata kunci : Orang tua, anak usia 1-5 tahun, faktor yang mempengaruhi
HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU CARING MAHASISWA SAAT MELAKUKAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN Widari, Ni Putu; Halawa, Aristina; Santiasari, Retty Nirmala
Bahasa Indonesia Vol 13 No 1 (2024): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v13i1.603

Abstract

Caring dalam keperawatan merupakan hal yang paling mendasar dan harus diajarkan sejak dini. Caring yang diajarkan dan ditanamkan sejak dini yaitu sejak mahasiswa berada di tingkat satu harapannya ketika mahasiswa berada pada tahap pembelajaran klinik mahasiswa dapat mengaplikasikan atau melakukan asuhan keperawatan dengan jiwa caring. Salah satu faktor pembentuk perilaku caring adalah motivasi. Motivasi dikatakan kuat apabila dalam diri seseorang dalam kegiatan sehari-hari memiliki harapan yang positif, mempunyai harapan yang tinggi, dan memiliki keyakinan yang tinggi sehingga akan terbentuk sebuah karakter yang melengkapi pelayanan saat mahasiswa praktik klinik keperawatan kepada pasien dan keluarga pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan motivasi dan perilaku caring mahasiswa saat melakukan praktik klinik keperawatan. Pendekatan Kuantitatif yang digunakan untuk mendeskripsikan motivasi dengan perilaku caring mahasiswa yang dievaluasi pada mahasiswa Prodi S1 Keperawatan STIKes William Booth saat praktik klinik keperawatan sebanyak 45 mahasiswa. Dari penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki motivasi sedang sebanyak 40 orang (88,9%) yang memiliki perilaku caring baik sebanyak 29 orang (64,4%), perilaku caring cukup 15 orang (33,3%) dan perilaku caring kurang 1 orang (2,2%). Hasil uji statistik Spearman’s Rho Correlation dengan nilai signifikasi (p) 0,05 (2-tailed) dengan hasil didapatkan 0,029 yang artinya H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara motivasi dan perilaku caring mahasiswa saat praktik klinik keperawatan. Saran bagi Institusi untuk menunjang terus berupaya untuk meningkatkan motivasi mahasiswa dalam menghadapi tantangan dalam pelayanan keperawatan dan terus memberikan contoh nyata dalam meningkatkan perilaku caring mahasiswa sehingga mahasiswa akan menjadi terbiasa untuk melakukannya
PEMBERDAYAAN KELUARGA DALAM MELAKSANAKAN UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN TBC DI RW 02 KELURAHAN PUTAT JAYA KECAMATAN SAWAHAN SURABAYA Widari, Ni Putu; Halawa, Aristina
Jurnal Booth Dharma Medika Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Booth Dharma Medika
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v5i1.607

Abstract

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang sangat efektif dalam mencegah terjadinya penularan TBC di masyarakat. Berbagai upaya dapat dil;akukan salah satunya dengan penyuluhan kesehatan. Pengabdian kepada masyarakat ini memiliki tujuan untuk memberikan penyuluhan tentang pemberdayaan keluarga dalam melaksanakan upaya pencegahan penularan TBC. Metode penyuluhan kesehatan menggunakan media power point, leaflet, ceramah dan diskusi tentang upaya apa saja yang dilakukan keluarga untuk mecegah penularan TBC. Pengukuran keberhasilan pengabdian ini digunakan lembar kuesioner pretest dan posttest. Tingkat ketercapaian dilihat dari perubahan pengetahuan masyarakat dalam upaya pemberdayaan keluarga dalam pencegahan penularan TBC dan bagaimana cara pencegahan penularan apabila di temukan salah satu keluarga yang menderita TBC di lingkungannya. Hasil yang didapatkan dari 5 pertanyaan yang benar secara berurut adalah 34,37 %, 53,13 %, 28,13 %, 84,37 % dan 53,16 %. Masih banyak masyarakat di RW 02 Putat Jaya Surabaya, yang belum mengetahui tentang upaya pencegahan penularan TBC. Setelah mendapatkan penyuluhan, didapatkan dari 5 pertanyaan benar secara berurut adalah 84,37%, 90,63 %, 93,73 %, 90,63 % dan 100 %. Terdapat peningkatan pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan. Sebagian besar peserta sudah mengetahui tentang upaya upaya yang dapat dilakukan dalam mecegah penularan TBC di keluarga maupun di masyarakat. Direkomendasikan untuk menerapkan upaya pencegahan penularan TBC yang dapat di mulai dari diri sendiri, keluarga dan di akan diberikan sebagai tindak lanjut dalam mewujudkan kualitas hidup masyarakat yang lebih yang lebih baik.
The relationship between diabetes self-care management and blood glucose level among type 2 diabetes mellitus patients Dewi, Erika Untari; Widari, Ni Putu; Nursalam, Nursalam; Mahmudah, Mahmudah; Sari, Esti Yunita; Ning Susiana, Yohana Fransiska
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 12, No 3: September 2023
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v12i3.22228

Abstract

There are still many patients with diabetes mellitus (DM) with uncontrolled blood sugar levels. Self-care was needed to control blood glucose levels. The aim of this study was to analyze the relationship between diabetes self-care management and blood sugar levels in type 2 DM (T2DM) patients. This study was used a correlational design. Data was collected from the Internal Medicine Polyclinic of William Booth Hospital Surabaya. The dependent variable was blood glucose and the independent variable was diabetes self-care management. The 99 respondents were selected using the purposive sampling technique. The inclusion criteria were patients with T2DM, the ages between 45-and 64 age years old. We used the summary of diabetes self-care activities to assess self-care management and blood sugar level was measured using a capillary blood glucose test. Chi-square was used to calculate the relationship between diabetes self-care management and blood glucose level. This study showed that most of the respondents with good diabetes self-care management had good blood sugar levels and there was a significant relationship between diabetes self-care management and blood sugar levels among T2DM patients (p<0.05). Increasing diabetes self-care management among T2DM patients was required to control blood glucose levels.
EFEKTIFITAS EDUKASI MENGGUNAKAN MEDIA LEMBAR BALIK TERHADAP PENGETAHUAN PENDERITA DIABETES TENTANG DIET DM DI RW 03 KELURAHAN DARMO KECAMATAN WONOKROMO Widari, Ni Putu; Halawa, Aristina; Pe, Welmince
Bahasa Indonesia Vol 13 No 2 (2024): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v13i2.657

Abstract

Pendahuluan : Diabetes Melitus merupakan sekelompok gangguan metabolik yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa darah (hiperglikemia) akibat gangguan pada produksi insulin. Salah satu penanganan diabetes adalah menjaga kestabilan kadar gula darah untuk mencegah komplikasi, termasuk melalui penerapan diet khusus dan pemberian edukasi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi tentang diet diabetes melitus menggunakan media lembar balik terhadap peningkatan pengetahuan dalam mengontrol kadar gula darah. Metode : Penelitian ini menggunakan metode One Group Pre-Post Test dengan 25 responden di RW 03, Kelurahan Darmo, Kecamatan Wonokromo. Hasil : Setelah edukasi, pengetahuan responden meningkat, dengan Uji Wilcoxon menunjukkan hasil p = 0,000 dan tingkat signifikansi p < 0,005, yang berarti terdapat pengaruh edukasi menggunakan media lembar balik terhadap pengetahuan tentang diet diabetes melitus. Kesimpulan : Edukasi dengan media lembar balik terbukti efektif meningkatkan pengetahuan penderita diabetes melitus dalam mencegah komplikasi. Masyarakat di RW 03 Kelurahan Darmo diharapkan mempertimbangkan penggunaan media ini untuk edukasi diet diabetes melitus pada penderita.
UPAYA PENCEGAHAN HIPERTENSI PADA LANSIA MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN, SENAM DAN PEMBERIAN JUS TIMUN DI KELURAHAN BUBUTAN SURABAYA Siagian, Martha Lowrani; Laitama, Nurmawati S.; Widari, Ni Putu; Devika, Kurnia
Jurnal Booth Dharma Medika Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Booth Dharma Medika
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v4i1.503

Abstract

Hipertensi adalah salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang dapat menyerang siapa saja, baik muda maupun tua. Urbanisasi yang cepat, gaya hidup, junkfood, dan stress merupakan faktor risiko yang bertanggung jawab untuk terjadinya peningkatan prevalensi hipertensi. Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang banyak dijumpai pada lansia dan perlu adanya penanganan yang tepat seperti pelaksanaan latihan fisik pada lansia dan peran keluarga untuk membantu lansia mengatasi masalah tersebut. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah Meningkatkan kesadaran lansia terhadap penyakit hipertensi untuk meningkatkan kualitas hidup pada lansia, dapat mendemonstrasikan senam lansia yang diberikan untuk membantu menurunkan tekanan darah, serta dapat mencegah terjadinya hipertensi dengan mengkonsumsi jus mentimun secara rutin. Metode yang dilakukan adalah penyuluhan kesehatan, melakukan senam hipertensi dan membagikan minuman jus mentimun. Kegiatan pengabdian masyarakat berupa pencegahan hipertensi melalui penyuluhan kesehatan, senam lansia dan pemberian jus mentimun berlangsung dengan baik dengan hasil terdapat peningkatan pengetahuan antara sebelum dan sesudah diberikan edukasi. Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk membentuk kebiasaan baik dalam upaya pencegahan hipertensi, melalalui pemeliharaan kesehatan dengan rutin berolahraga dan mengkonsumsi jus timun. Kegiatan ini dapat diaplikasikan oleh peserta didalam kehidupan sehari-hari sehingga kejadian hipertensi dapat dicegah.
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN INTERVENSI PROMOSI HARGA DIRI PADA MASALAH KEPERAWATAN HARGA DIRI RENDAH SITUASIONAL DENGAN DIAGNOSA TBC DI RW 02 SIMO GUNUNG KRAMAT TIMUR, KELURAHAN PUTAT JAYA, KEC. SAWAHAN SURABAYA Widari, Ni Putu; Halawa, Aristina
Bahasa Indonesia Vol 14 No 1 (2025): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v14i1.702

Abstract

Harga diri rendah situasional adalah keadaan dimana individu yang sebelumnya memiliki harga diri positif mengalami perasaan negatif mengenai diri dalam berespon terhadap suatu kejadian. Apabila dari harga diri rendah situasional tidak ditangani segera, maka dapat menjadi harga diri rendah kronik. Harga diri rendah situasional merupakan salah satu masalah konsep diri yang dapat dialami oleh seorang penderita TB paru. Tujuan dari studi ini untuk menjelaskan serta melakukan asuhan keperawatan klien dengan intervensi promosi harga diri pada masalah keperawatan harga diri rendah situasional yang terjadi pada pasien TBC. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan membandingkan 2 partisipan dan menggunakan format pengkajian asuhan keperawatan psikososial. Pelaksanaan dilakukan dengan pendekatan dengan pemberian promosi harga diri. Data yang dikumpulkan meliputi data biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Diagnosa keperawatan sesuai dengan masalah yang ada pada klien yaitu masalah harga diri rendah situasional. Intervensi yang dilakukan adalah promosi harga diri selama 4 hari. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 4 hari kunjungan rumah (KR) pada pasien 1 dan 4 hari kunjungan rumah pada pasien 2 didapatkan hasil pasien dapat menunjukkan peningkatan harga diri. Penerapan intervensi pendekatan promosi harga diri ini efektif bagi pasien dengan harga diri rendah situasional. Keberhasilan perawat dalam melaksanakan perannya diharapkan dapat membantu pasien dalam mengatasi harga diri rendah setelah diberikan asuhan keperawatan. Kerjasama dengan keluarga sebagai sistem pendukung utama juga memiliki peran penting dalam membantu pasien meningkatkan harga dirinya.