Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Relationship Five Behavioral Indicators and Healthy Living with Tuberculosis Multidrug-Resistant Mulyanto, Heri
Jurnal Berkala Epidemiologi Vol 2, No 3 (2014): Jurnal Berkala Epidemiologi
Publisher : Faculty of Public Health

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.999 KB) | DOI: 10.20473/jbe.v2i3.1302

Abstract

ABSTRACTClean and healthy life style is a behavior that is closely related to the emergence of infectious diseases, including TB continued into MDR-TB. This study aimed to determine the relationship between the 5 behavioral indicators of clean and healthy living with MDR-TB in Dr. Saiful Anwar Hospital. Research was conducted used a retrospective analytic designed by case control study. Subjects drawn from a population with a simple random sampling with a ratio of 1: 1 between cases and controls, patients of MDR-TB in TB clinic as many as 27 patients as cases group and patients who had undergone TB treatment for at least 6 months with a negative smear results by 27 patients as a control group. The variables in this study were healthy and hygienic behavior, and several other variable and MDR-TB The variables in this study were healthy and hygienic behavior, demographic variables and MDR-TB. Research results calculated used Chi Square test with a confidence level of 95% (α = 0.05) showed age, gender, education level and marital status was not associated with MDR- TB, nutritional eating life style associated with MDR-TB (OR = 0,25 and p = 0.014), exercise life style (physical activity) associated with MDR-TB (OR = 0,16 and p = 0.00), utilizing life style health care facilities associated with MDR-TB (OR= 0,091 and p = 0.01), life style to prevent co-infections was not associated with MDR-TB (p = 0.78), and the provision of a healthy home environment behaviors associated with TB multidrug-resistant (OR = 0,28 and p = 0.03). There are four variables of clean and healthy life style associated with MDR-TB, so that health care facilities are advised to give the promotion of clean and healthy life style TB patients to prevent progression to MDR-TB.Keywords: Clean and Healthy Life Style, multidrug resistant tuberculosis
RE-ENGINEERING PROSES PEMBELIAN BARANG AKTIVA DALAM MENCAPAI PEMBELANJAAN YANG OPTIMUM DALAM BISNIS MIDDLE MARKET Mulyanto, Heri
Jurnal TAMBORA Vol 2 No 2 (2017): EDISI 4
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.412 KB)

Abstract

This research is a case study of retail companies, namely PT. Midi Utama Indonesia Tbk / Alfamidi related ordinances in order to meet the four right purchase is the right price, time, quantity and quality and how to get the optimum model of purchasing goods. The research method in the form of descriptive analysis through questionnaire surveys and interviews with employees of the company that as many as 153 employees with a sample of 111 respondents. Data processed by Multiple Linear Regression Analysis which are of significant value is the standard total purchase the total purchase 0.061 and 0.000, and results of SWOT states need to do a strategy that focuses on process improvement purchases. The results that the process of re-engineering process involves the purchase of goods with the GA department to better ensure the availability of goods to be ordered, so the purchase is really controlled.
IMPLEMENTASI STBM PILAR 4 (PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA) DI KABUPATEN PROBOLINGGO Fatiha, Muvina Rizkia; Mulyanto, Heri; Puspitasari, Ika; Kurniawaty, Yenni Dwi; Rahmah, Naurah Alifah
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.42645

Abstract

Menurut SIPSN KemenLHK (2024), Pada tahun 2024, Provinsi Jawa Timur memiliki total timbulan sampah sebesar 3,212,635.23 ton/tahun dengan sumber sampah sebesar 63% berasal dari Rumah tangga. Implementasi STBM pilar ke 4 merupakan salah satu solusi dalam mengatasi permasalahan sampah domestik dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui tingkat implementasi terhadap STBM pilar 4 mengenai pengelolaan sampah rumah tangga di Kabupaten Probolinggo. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data verifikasi STBM. Adapun yang menjadi populasi adalah Seluruh KK di Kabupaten probolinggo yang tersebar di 24 Kecamatan. Sedangkan pengambilan sampel dilakukan pada 8 Kecamatan, dengan 16 desa/kelurahan. sampel yang diambil berjumlah 400 KK. Hasil verifikasi STBM Pilar ke 4 di Kabupaten Probolinggo menunjukkan, Sebesar 74,50% KK belum melakukan pengelolaan sampah KK. Sedangkan KK yang telah melakukan pengelolaan sampah hanya sebesar 24,50%. Sementara itu, 77,25%  KK di Kabupaten Probolinggo menjaga kebersihan lingkungan rumah mereka dengan tidak membiarkan sampah berserakan. Namun, hanya 54,25% KK yang memiliki tempat sampah yang memenuhi persyaratan. Selain itu, 45,75% KK telah menerapkan perlakuan aman terhadap sampah. Sementara itu, tingkat pemilahan sampah juga telah diterapkan oleh 51,75% KK. Sebagian besar KK di Kabupaten Probolinggo masih belum melakukan pengelolaan sampah rumah tangga, oleh karena itu diperlukan pendekatan yang lebih komprehensif melalui pengetahuan berkelanjutan, peningkatan infrastruktur pengelolaan sampah, dan peraturan yang lebih ketat diperlukan untuk mendorong praktik pengelolaan sampah yang lebih efektif dan berkelanjutan di  Probolinggo.
IMPLEMENTASI STBM PILAR 3 (PENGELOLAAN AIR MINUM DAN MAKANAN RUMAH TANGGA) DI KABUPATEN PROBOLINGGO Naurah Alifah Rahmah; Mulyanto, Heri; Puspitasari, Ika; Kurniawaty, Yenni Dwi; Fatiha, Muvina Rizkia
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.42646

Abstract

Pengelolaan air minum yang tidak sesuai standar dapat menyebabkan penyakit dan salah satu penyakit yang dapat terjadi adalah diare. Pengolahan makanan yang tidak tepat maupun cara penyajian makanan yang tidak sesuai standar memiliki dampak yang buruk terhadap kesehatan dan dapat menjadi faktor risiko terjadinya penyakit berbasis lingkungan. (Julia et al., 2024). Implementasi dari STBM Pilar 3 dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan air minum dan makanan skala rumah tangga. Penulisan artikel ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana implementasi STBM Pilar 3 di Kabupaten Probolinggo. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif  dengan metode pengumpulan data hasil verifikasi STBM. Populasi dari penelitian adalah seluruh KK di Kabupaten Probolinggo yang tersebar di total 24 Kecamatan. Pengambilan sampel menggunakan metode Stratified Random Sampling dan didapatkan 8 Kecamatan, 16 desa/kelurahan, dan total sampel berjumlah 400 KK. Hasil verifikasi STBM Pilar 3 menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat di Kabupaten Probolinggo telah melakukan PAMM-RT dengan capaian sebesar 62,50% atau sebanyak 250 KK dari total 400 KK yang menjadi sampel. Beberapa KK di Desa Alas Nyiur Kecamatan Besuk memiliki sumur yang menjadi sumber air bersih hanya berjarak < 10 meter ke cubluk dan kamar mandi. Capaian PAMM-RT yang masih di angka 62,5% menunjukkan bahwa masih ada tantangan dalam meningkatkan kesadaran dan praktik masyarakat terkait keamanan pangan dan air minum. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan peningkatan infrastruktur air bersih dan sosialisasi untuk mendorong masyarakat supaya dapat meningkatkan kesadaran dan praktik pengelolaan air minum dan pangan dan mencapai derajat kesehatan seoptimal mungkin.