Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

DESAIN KAPAL APUNG UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK BERBASIS LIMBAH Anwar, Shahrin Febrian; Buwono, Ayom; Muslim, Muswar
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 21, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v21i1.964

Abstract

Sampah dan polusi udara yang berasal dari kendaraan bermotor telah menjadi sebuah masalah besar di berbagai kota besar. Limbah dapat diproses menjadi energi listrik dengan teknologi fisika plasma dan untuk mengurangi ketergantungan pada sewa lahan yang mahal pada lingkungan perkotaan maka kapal dapat dimanfaatkan sebagai struktur bangunan terapung di atas laut. Menggunakan metode deskriptif analitik dan desain kebutuhan kapal terapung didapat kalkulasi yang diestimasikan dari energi listrik yang dapat dihasilkan dari 11.686,56 ton sampah/hari adalah 581,306 MW, yang mana dapat mencukupi 15,5%  dari listrik di wilayah DKI dimana total kapasitas terpasangnya adalah 3748,40 MW.
Desain Kapal Apung untuk Pembangkit Listrik Berbasis Limbah Shahrin Febrian Anwar; Ayom Buwono; Muswar Muslim
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 21, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.172 KB) | DOI: 10.25104/transla.v21i1.964

Abstract

Sampah dan polusi udara yang berasal dari kendaraan bermotor telah menjadi sebuah masalah besar di berbagai kota besar. Limbah dapat diproses menjadi energi listrik dengan teknologi fisika plasma dan untuk mengurangi ketergantungan pada sewa lahan yang mahal pada lingkungan perkotaan maka kapal dapat dimanfaatkan sebagai struktur bangunan terapung di atas laut. Menggunakan metode deskriptif analitik dan desain kebutuhan kapal terapung didapat kalkulasi yang diestimasikan dari energi listrik yang dapat dihasilkan dari 11.686,56 ton sampah/hari adalah 581,306 MW, yang mana dapat mencukupi 15,5%  dari listrik di wilayah DKI dimana total kapasitas terpasangnya adalah 3748,40 MW.
ANALISIS KESELAMATAN TRANSPORTASI PENYEBERANGAN LAUT DAN ANTISIPASI TERHADAP KECELAKAAN KAPAL DI MERAK-BAKAUHENI Agung Sudrajad; Danny Faturachman; Muswar Muslim
Jurnal Teknika Vol 10, No 2 (2014): Edisi November 2014
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v10i2.6678

Abstract

Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni adalah jalur lintas penghubung antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Dengan perannya sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi antar pulau, diharapkan kelancaran pergerakan penumpang dan barang dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Penelitian penyeberangan pada lintas Merak-Bakauheni dilakukan untuk menganalisis pergerakan orang dan barang dengan mendasarkan pada waktu pelayanan. jumlah kapal penyeberangan, dan jumlah dermaga, sehingga dapat tercapai penyelenggaraan pelayanan angkutan penyeberangan Merak-Bakauheni yang cepat, tepat, aman, dan nyaman. Transportasi umum di era saat sekarang merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi setiap masyarakat dalam menunjang segala aktifitas dan rutinitasnya sehari-hari, PT. ASDP Indonesia Ferry Persero sebagai penyelenggara penyeberangan sangatlah berperan penting dalam menyelenggarakan transportasi publik yang layak di Negara kita. Permasalahan dalam penelitian ini adalah keselamatan di bidang transportasi penyeberangan laut di Merak-Bakauheni karena belum adanya standar keselamatan transportasi penyeberangan laut dengan melihat kondisi langsung di kapal dan kondisi pelabuhan penyeberangan lautnya. Hasil yang diharapkan dengan penelitian ini adalah dapat menginventarisasi standar keselamatan dan antisipasii sejauh mana keselamatan di kapal Ferry sehingga dapat diformulasikan rekomendasi untuk mencegah terjadinya kecelakaan di kemudian hari
ANALISIS KESELAMATAN TRANSPORTASI PENYEBERANGAN LAUT DAN ANTISIPASI TERHADAP KECELAKAAN KAPAL DI MERAK-BAKAUHENI Danny Faturachman; Muswar Muslim; Agung Sudrajad
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume I Nomor 1, April 2015
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.105 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.515

Abstract

Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni adalah jalur lintas penghubung antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Dengan perannya sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi antar pulau, diharapkan kelancaran pergerakan penumpang dan barang dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Penelitian penyeberangan pada lintas Merak-Bakauheni dilakukan untuk menganalisis pergerakan orang dan barang dengan mendasarkan pada waktu pelayanan, · jumlah kapal penyeberangan, dan jumlah dermaga, sehingga dapat tercapai penyelenggaraan pelayanan angkutan penyeberangan Merak-Bakauheni yang cepat, tepat, aman, dan nyaman. Transportasi umum di era saat sekarang merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi setiap masyarakat dalam menunjang segala aktifitas dan rutinitasnya sehari-hari, PT. ASDP Indonesia Ferry Persero sebagai penyelenggara penyeberangan sangatlah berperan penting dalam menyelenggarakan transportasi publik yang layak di Negara kita. Permasalahan dalam penelitian ini adalah keselamatan di bidang transportasi penyeberangan laut di Merak-Bakauheni karena belum adanya standar keselamatan transportasi penyeberangan laut dengan melihat kondisi langsung di kapal dan kondisi pelabuhan penyeberangan lautnya. Hasil yang diharapkan dengan penelitian ini adalah dapat menginventarisasi standar keselamatan dan antisipasii sejauh mana keselamatan di kapal Ferry sehingga dapat diformulasikan rekomendasi untuk mencegah terjadinya kecelakaan di kemudian hari
Numerical Study of Kaplan Propeller by Using CFD: Effect of Angle and Blade Diameter Variations Mohammad Danil Arifin; Frengki Mohamad Felayati; Muswar Muslim; Ayom Buwono; Yeddid Yonatan Eka Darma
International Journal of Marine Engineering Innovation and Research Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25481479.v8i2.16888

Abstract

Efficient propeller performance contributes to better overall ship performance and speed. A well-designed propeller can optimize thrust generation, leading to improved maneuverability, responsiveness, and acceleration. It enables ships to maintain higher speeds while using less power, enhancing their competitiveness in the maritime industry. In this study, the Kaplan series propeller was analyzed by using Computational Fluid Dynamics (CFD). By modifying the angle of attack on the Kaplan propeller with 3, 4, and 5 blades, the distribution of the surface pressure, generated thrust, and torque value were easily identified and analyzed. The result shows that the change in the angle of attack influenced the pressure distribution on the back and face side of the propeller. The angle of attack is increased, and the pressure surface distribution also tends to increase. It has also affected the efficiency of the propeller performance which is expressed by the values of thrust propeller and torque. The more efficient the propeller performance, the less power it requires to produce the desired thrust.
The Analysis of Thrust and Efficiency of B – Series Propeller : Influence of Speed Variation Aldyn Clinton Partahi Oloan; Muswar Muslim; Ayom Buwono
International Journal of Marine Engineering Innovation and Research Vol 8, No 4 (2023)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25481479.v8i4.19435

Abstract

For variations in ship speed given data such as length perpendicular (LPP) 28 meters, propeller rotation (N) 290 rpm and shaft horse power (SHP) of 452.5 Hp by setting speed values varying from 4 knots to 9 knots, the average propeller efficiency for the B4-40 type is 60% while the average trust or thrust of the ship is 5873.5 kg and the average trust coefficient is 0.28. Likewise for the B4-55 type, the average propeller efficiency is around 58.6%, then the average thrust for the ship is 5736.3 kg and the thrust coefficient for the ship is 6.6.
Initial Engineering Studies of Battery Capacity Prediction Power of "Electric Ship of FTK UNSADA" Container Concept from Jakarta to Ibu Kota Nusantara Buwono, Ayom; Muslim, Muswar; Irvana, Rizky; Manullang, Shanty; Dariansyah, Ricky; Partahi Oloan, Aldyn Clinton
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 21, No 2 (2024): June
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/kapal.v21i2.64620

Abstract

Addressing global issues like climate change requires transformative solutions, and the shipping industry is no exception. Moving towards emission-free ship design has become a critical need, offering a chance to significantly reduce greenhouse gas emissions from maritime transport. In 2018, the International Maritime Organization (IMO) adopted a bold strategy to cut these emissions by at least 50% by 2050. Embracing renewable energy sources like batteries, wind, solar, and hydrogen fuel cells is key to achieving this ambitious goal. While electric ships powered by batteries are pioneering the way, meeting the IMO's target will necessitate radical changes in future ship design. Here, Indonesia holds a unique advantage, the legacy of the Sriwijaya Empire renowned for its mastery of wind-powered ships, resonates with this emerging era of green shipping. Abundant sunshine, strong wind potential, and growing expertise in maritime engineering position Indonesia to become a leader in the development and deployment of sustainable ship designs. Harnessing these historical and contemporary strengths, Indonesia can play a pivotal role in revolutionizing the shipping industry. By fostering collaboration between policy makers, researchers, and shipbuilders, Indonesia can spearhead the transition to a future where cargo ships navigate the oceans propelled by the clean power of renewable energy, leaving behind a legacy of environmental stewardship and economic prosperity. This paper estimates the energy consumption and power needs of Container ships on short inter-island routes in Indonesia, with a particular focus on the potential application of batteries in such scenarios. The initial design utilizes similar vessel data collected from various locations around the world. Our findings indicate that a container ship operating on the Jakarta-Semarang route would require batteries with a capacity of 15.25 MWh, Semarang to Surabaya route would require 12.20 MWh batteries, from Surabaya-Tanjung Benoa Bali route required 15.25 MWh, from Tanjung Benoa Bali to Ujung Pandang route require 21.35 MWh batteries, all with a capacity of 1.5 MWh each and from Ujung pandang – Ibu Kota Nusantara require 18.3 MWh. These calculations assume normal sea and weather conditions and a design speed of 10 knots. Implementing battery-powered Containers on these routes reduces the CO2 emission into the air as long as the ship route operates.
REVIEW VARIASI TEMPERATUR DI EVAPORATOR UNTUK PENERAPAN ICE SLURRY PADA KAPAL IKAN 30 GT Muswar Muslim; Ayom Buwono; Mohammad Danil Arifin; Shahrin Febrian
Jurnal Sains & Teknologi Fakultas Teknik Universitas Darma Persada Vol. 10 No. 2 (2020): Jurnal Sains & Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Darma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70746/jstunsada.v10i2.93

Abstract

Kebutuhan tempat penyimpanan ikan hasil tangkap pada kapal-kapal nelayan semakin penting untuk menjaga agar tekstur ikan hasil tangkapan masih tetap dalam kondisi baik dan tidak rusak ketika sampai ke tangan pembeli. Pengunaan ice slurry (bubur es) menjadi pilihan terbaik karena Ice slurry dapat menjaga agar tidak ada udara diantara ikan dan es sehingga pendinginan ikan menjadi lebih cepat serta pertumbuhan bakteri menjadi lambat. Penelitian ini merupakan review variasi performa dan temperatur dari berbagai desain dan rancangan ice slurry terutama pada komponen evaporator yang telah dilakukan oleh tiga peneliti. Peneliti yang pertama adalah peneliti A (Fajri) dari UI menghasilkan temperatur mencapai -15 0C dalam waktu 7 jam, Peneliti B (Nasirin) dari IPB mencapai -4 0C dalam waktu 0.45 jam, dan Peneliti C (Suganda) dari ITS mencapai -2.5 0C dalam waktu 14 jam. Sehingga dapat disimpulkan bahwa performa desain terbaik adalah ice slurry oleh Peneliti A dengan rate temperature mencapai -2.14 0C/jam.
ANALISA VARIASI PUTARAN, DAN TEMPERATUR PADA MESIN PEMBUAT ICE SLURRY DI KAPAL IKAN Oloan, Aldyn Clinton Partahi; MUSLIM, MUSWAR; BUWONO, AYOM; AFFANDI, ALDI NUR
Jurnal Sains & Teknologi Fakultas Teknik Universitas Darma Persada Vol. 13 No. 1 (2023): Jurnal Sains & Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Darma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70746/jstunsada.v13i1.192

Abstract

Ice slurry muncul sebagai alternatif utama yang sangat mendukung kinerja nelayan dimulai dari bahan baku yang bisa langsung diambil ketika ditengah laut dan bertambahnya ruang pada kapal untuk penyimpanan ikan tersebut. Mesin Ice Slurry ini sebagai alat eksperimen untuk nelayan nantinya dan penelitian kali ini dibuat variasi putaran pada pengaduk es (scrapper) dimana variasinya yaitu 500 rpm, 1000 rpm, 1200 rpm pada motor listrik yang kemudian direduksi oleh gearbox yang memiliki ratio 1 : 30 dan dibuktikan dengan volume air laut pada setiap variasi yang ditetapkan yaitu 20 liter dengan waktu 90 menit serta menghitung nilai COP dan hasil dari variasi tersebut kemudian dianalisis maka didapatkan jumlah ice slurry yang dihasilkan yaitu pada variasi 500 rpm adalah 11,42 %, variasi 1000 rpm adalah 33,45 % dan variasi 1200 rpm adalah 13,61 %. Sehingga disimpulkan bahwa hasil terbaik dari 20 liter air laut dengan waktu 90 menit yaitu pada variasi 1000 rpm motor listrik dimana hasil ice slurry paling banyak diantara yang lain yang berjumlah 33,45 % atau 6,69 kg dengan nilai COP adalah 10,24 dimana nilai itu ada di rata – rata ketiga variasi tersebut.