Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Energi Hydro Vortex Dalam Upaya Peningkatan Produktivitas Masyarakat serta Penerangan Jalan Desa di Desa Songgon Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi Ekadarma, Yeddid Yonatan; Wisnu Wardhana, Prabuditya Bhisma
DIKEMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Politeknik Negeri Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32486/jd.v4i2.539

Abstract

Listrik merupakan salah satu kebutuhan masyarakat yang sangat penting dan menjadi sumber daya ekonomis utama yang dibutuhkan dalam suatu sektor kegiatan, baik pada sektor rumah tangga, penerangan jalan, sarana dan prasarana umum, industri dan lain sebagainya.Kecamatan Songgon adalah kecamatan di Banyuwangi yang terletak di dataran tinggi tepatnya di kaki gunung raung sehingga suhunya cukup dingin. Wilayah Kecamatan Songgon terdiri dari pegunungan di bagian utara dan barat dan semakin ke timur dan selatan banyak berdiri pemukiman penduduk. Di wilayah Kecamatan Songgon banyak berdiri perkebunan-perkebunan seperti Perkebunan Bayu Kidul dan Bayu Lor. Kecamatan Songgon memiliki aliran air dari gunung raung yang menjadi sungai-sungai deras, yang bisa dikatakan tidak pernah kering, oleh sebab itu teknologi yang tepat untuk membantu masyarakat sekitar mendapatkan alternatif energi listrik murah adalah teknologi mikrohidro dengan konsep hydro vortexVortex microhydro atau di kenal dengan hydro vortex merupakan jenis sistem turbin vortex mikrohidro yang mampu mengubah energi dalam aliran air menjadi energi rotasi menggunakan kepala hidraulik rendah antara 0,7-3 meter (2 ft 4 in - 9 ft 10 in). Teknologi ini berdasarkan pada bak bulat dengan saluran sentral di atas saluran pembuangan air yang di design sedemikian rupa dan membentuk saluran vortex yang stabil sehingga mampu menggerakkan turbin air.
Design and Modeling of Catamaran Flat Plate Ship with Bottom Glass Concept to Improve Tourism Underwater in Bangsring Banyuwangi Hidayat, Ahmad; Inprasetyobudi, Hery; Darma, Yeddid Yonatan Eka
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 18, No 3 (2021): October
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/kapal.v18i3.38824

Abstract

The beauty of the beach and underwater of Bangsring beach make this beach one of the leading destinations in Banyuwangi Regency. However, until today how to enjoy the beauty of the underwater can exclusively be done by diving or snorkeling, which is quite troublesome and exhausting, especially for tourists who want to enjoy and looking entertainment in a simpler way. So the concept of bottom-glass in this design is offered as a problem solving in this study, while the concept of flat plate and flat-bottom is carried out to efficiently time and cost of shipbuilding, because with this flat plate concept, there is no rolling and other material bending process. The design of the main dimensions is made based on owner requirements are obtained based on field study and literature studies, then the main parameters are obtained (LOA = 12 m, total B = 5.6 m, B each hull = 0.94 m, hull spacing = 3.72 m, T = 0.7 m, H = 1.85 m, Vs = 10 knots). To maximize the design, 4 ship models were designed with these primary parameters, based on the analysis of resistance using Maxsurf Resistance, model 4 with a maximum resistance of 4.3 kN was chosen which tend to be more effective compared with the designs of model 1, model 2, and model 3 which has a maximum resistance of 8 kN, 4.9 kN and 5.3 kN. The results of the stability analysis carried out in this design with the load case 100%, 80%, 60%, 40%, and 20%, has met all requirements for intact stability IMO MSC.36 (63) for HSC multihull Annex 7.
Purwarupa Pembangkit Listrik Tenaga Ombak Dengan Konsep Oscillating Water Coloumn (Skala Laboratorium) Yeddid Yonatan Eka Darma; I.G.N.A Satria Prasetya D.Y; Heri Inprasetyobudi; Moh Nurpambudi Hidayat; Diky Nurwahyudi
Jurnal Teknik Mesin Vol 13 No 2 (2020): Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30630/jtm.13.2.408

Abstract

Electricity energy demands for peoples near the sea are same high as people in the city, but sometimes electricity in coastal residence are nearly forgotten. In that case we need an alternative energy source for electricity generation using friendly environmental and renewable energy to maintain the availability of electrical energy. One of the energy alternative is sea wave power such as Oscillating Water Column (OWC) system. The Oscillating Water Column system have three main components, such as the chamber, air turbine (wells turbine) and generator. The chamber function is a place for oscillation between water and air, then the function of water turbine (wells turbine) is to capture energy (air flow) that will be used to rotate the generator, that producing electrical energy. This turbine is 22 cm in diameter and will use the NACA0012 airfoil. This research was conducted to design an oscillating water column on a laboratory scale. This research is expected to be the beginning of renewable energy development sources and as the alternative energy source for the community in Banyuwangi.
DESAIN DAN MANUFAKTUR MINI CIRCULATING WATER CHANNEL TANK UNTUK PENGUJIAN PROTOTYPE KAPAL GUNA MENGETAHUI KARAKTERISTIK HIDRODINAMIKA LAMBUNG KAPAL DAN PERILAKU GERAKAN KAPAL Yeddid Yonatan Eka Darma; Galang Sandy Prayogo; Anggra Fiveriati
Jurnal Kelautan Vol 13, No 2: Agustus (2020)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v13i2.6243

Abstract

ABSTRACTAs a coastal area, Banyuwangi has a variety of marine potential that can be harness, both in terms of tourism and in terms of fishing. This certainly must be equipped with ships that the design are in accordance with the conditions of the Banyuwangi sea, and the special purpose of the ship. So it is become necessary to test hydrodynamic characteristic of the ship hull. Hydrodynamics testing is one of the engineering subject in the field of naval architecture technology. This field, studies the behavior of the object motion or ships hull that are in the water. The existence and movement of objects in water create a boundary layer where if the boundary layer is wider the consequence is resistance will increase, so that the ship's fuel consumption also increases. The hydrodynamic analysis in this study is based on the observation method of water flow generated by the ship's prototype, and the ship's maneuver conditions. For this reason, in this research, an experimental test equipment for fast boat (tourism) and fishing boat needs to be designed. The equipment is a Mini Circulating Water Channel Tank, this experimental device can help the design stages of fast boats and fishing boats before fabrication, so it is able to minimize design failure. Mini Circulating Water Channel Tank is designed with a length of about 3 meters and a height of 2 meters with a maximum flow speed of 4 m / s and in the upper position will be given a special suspension clamp to provide a feasible simulation of ships sailing on the high seas, so as to provide data accurate regarding the condition of the hull and the behavior of the ship's movements.Keywords: Mini Circulating Water Channel Tank, Hydrostatic Test. ABSTRAK Sebagai daerah pesisir, Banyuwangi memiliki berbagai macam potensi laut yang bisa dimanfaatkan, baik itu dari segi pariwisata maupun dari segi penangkapan ikan. Hal ini tentu harus di lengkapi dengan kapal-kapal dengan desain yang sesuai dengan kondisi laut Banyuwangi dan tujuan khusus kapal tersebut. Sehingga diperlukannya pengujian hidrodinamis terhadap lambung kapal. Hidrodinamika atau pengujian hidrodinamis merupakan ilmu keteknikan di bidang teknologi perkapalan. Bidang ilmu ini mempelajari perilaku gerakan benda atau kapal yang berada di air. Keberadaan dan pergerakan benda di air menimbulkan apa yang disebut lapisan batas atau boundary layer dimana jika boundary layer semakin lebar maka konsekuensinya adalah besarnya hambatan tenaga penggerak sehingga konsumsi bahan bakar kapal meningkat. Analisa hidrodinamika pada penelitian ini didasarkan pada metode observasi aliran air yang di hasilkan oleh prototype kapal, dan kondisi manuver kapal. Untuk itu dalam penelitian ini, perlu dirancang sebuah peralatan eksperimen pengujian untuk kapal cepat (pariwisata) dan kapal nelayan. Peralatan tersebut adalah Mini Circulating Water Channel Tank, piranti percobaan ini dapat membantu tahap desain kapal cepat dan kapal nelayan sebelum fabrikasi, sehingga dapat meminimalkan kegagalan desain yang disebabkan oleh cacat pada lambung kapal. Mini Circulating Water Channel Tank dirancang dengan ukuran panjang sekitar 3 meter dan tinggi 2 meter dengan kecepatan aliran maksimal 4 m/s dan di posisi atas akan di berikan penjepit bersuspensi khusus untuk memberikan simulasi layak nya kapal berlayar di lautan lepas, sehingga mampu memberikan data yang akurat mengenai kondisi lambung kapal dan perilaku gerakan kapal. Kata Kunci: Mini Circulating Water Channel Tank, Uji Hidrodinamika Kapal.
Pembuatan Asap Cair Guna Mendukung Pertanian Organik di Desa Bulusari, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi Sefri Ton; Dwi Ahmad Priyadi; Yeddid Yonatan Darma
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement) Vol 6, No 4 (2020): Desember
Publisher : Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1350.278 KB) | DOI: 10.22146/jpkm.51793

Abstract

Bulusari merupakan desa yang terletak di Kecamatan Kalipuro. Wilayah desa ini terdiri atas permukiman, lahan pertanian, dan perkebunan. Masyarakat Desa Bulusari bermukim di tiga dusun, yaitu Bulupayung, Kopensere, dan Plampang. Permukiman warga memiliki tipikal berupa rumah khas perkebunan. Kopi dan sedikit cengkih banyak ditanam di sekeliling rumah warga. Lahan pertanian ditanami padi, ketela pohon, kelapa, dan buah-buahan. Di Desa Bulusari juga terdapat usaha serkel kayu. Usaha serkel kayu tersebut menyisakan banyak limbah potongan kayu. Tujuan kegiatan ini adalah membantu masyarakat untuk memanfaatkan limbah kayu dan menghasilkan produk unggulan. Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah introduksi inovasi pemanfaatan limbah kayu menjadi asap cair; mendesain dan membuat alat; praktik penggunaan alat; dan pengaplikasian penggunaan asap cair. Teknologi yang diterapkan mampu menghasilkan asap cair dengan grade 3 dan grade 2. Kegunaan asap cair ini adalah sebagai pestisida nabati/organik dan pengawet makanan. Pembuatan asap cair diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan pestisida organik dan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Desa Bulusari
Aplikasi Integrated Engineering dalam Pembuatan Perahu Berbahan Kayu Strip dengan FRP Coating guna Meningkatkan Animo Masyarakat terhadap Wahana Air di Wisata Rumah Apung Bangsring Yeddid Yonatan Eka Darma; Hery Inprasetyobudi; Rochmad Eko Prasetyaning Utomo
JPP IPTEK (Jurnal Pengabdian dan Penerapan IPTEK) Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : LPPM ITATS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jpp-iptek.2022.v6i1.2189

Abstract

Pendemi COVID-19 berdampak negatif tidak hanya dari segi kesehatan, tetapi juga, secara tidak langsung, berdampak buruk terhadap perekonomian masyarakat. Di Kabupaten Banyuwangi, sampai hari ini (6 Agustus 2020), teridentifikasi 76 orang positif COVID-19 dan di antaranya terdapat tiga kasus meninggal dunia. Kabupaten Banyuwangi berada pada zona risiko sedang hingga rendah. Hal ini menempatkan Banyuwangi menjadi salah satu kabupaten teraman di Jawa Timur (peringkat 6). Kabupaten Banyuwangi juga terdampak COVID-19 secara ekonomi karena Kabupaten Banyuwangi mengandalkan pariwisata sebagai salah satu sektor yang menggerakkan ekonomi dan sumber pendapatan daerah. Sehingga, dengan adanya pandemi ini, kunjungan wisatawan daerah dan internasional menurun drastis. Salah satu tempat wisata yang terdampak ialah Bangsring Underwater. Kondisi ini diperparah dengan tidak adanya wahana baru untuk menikmati pesona laut bangsring ini tanpa harus bersusah payah dan merogoh biaya yang lebih besar untuk wahana diving ataupun snorkeling, terlebih lagi kondisi kapal yang dimiliki pengelola saat ini dianggap tidak memiliki kualitas keamanan dan kenyamanan yang cukup sehingga mengurangi minat wisatawan untuk menggunakannya. Kelompok paguyuban wisata Bangsring pun mengeluhkan tingginya biaya operasional untuk membeli bahan bakar minyak kapal. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dibutuhkanlah wahana baru dengan keamanan dan kenyamanan yang memadai serta tidak menghabiskan biaya operasional yang tinggi. Oleh karena itu, aplikasi Integrated Engineering dalam pembuatan perahu berbahan kayu strip dengan Fiberglass Reinforced Plastic (FRP) coating merupakan solusi yang tepat guna meningkatkan animo masyarakat terhadap wahana air di Wisata Rumah Apung Bangsring.
Hydrostatics Curve Approach as a Design Development of Fishing Canoe With Bilge Keel to Improve Rolling Period Bima Ramadhani; Yeddid Yonatan Eka Darma; I.G.N.A. Satria Prasetya; Mohammad Danil Arifin
International Journal of Marine Engineering Innovation and Research Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25481479.v8i2.16568

Abstract

Canoes are currently starting to be in demand among the public, some of the activities that can be carried out using canoes include fishing, traveling or water sports. Canoes are still in great demand compared to other types of boats, because canoes are very stable in calm water. Its stability is the reason why this type of boat is usually chosen as the type of boat for beginners and family outings. Unfortunately the canoe is less stable in challenging waters. When the weather or waters are calm the canoe is reliable, however when it turns bad with very choppy water and high winds a skilled oarsman is needed to keep the boat afloat. The downside with canoes is having good primary stability but usually poor secondary stability. This means the boat is only stable in still water. If the wind blows hard and creates very choppy water, then the canoe or canoe will lose stability and rolling motion which can cause accidents for its users. Therefore I will try to use a flat bottom canoe design by adding a bilge keel to the hull of the canoe in hopes of adding stability. I tried to compare the stability and roll period of a regular canoe with one that used 1 pair of bilge keels, 6.25 cm wide, 0.8 cm thick and 30 degrees angled. Variations in the length of the bilge keel used include 0.875, 1.05 and 1.225 m. Mounted in the middle of the ship, not too forward or backwards.
Motions Analysis Investigation of a 12 Meter Catamaran Tourism Boat on Passenger Comfort Criteria Case Study "MV Garuda Ngelayang" Yeddid Yonatan Eka Darma; Hery Inprasetyobudi; Rochmad Eko Prasetyaning Utomo; Galih Hendra Wibowo; Ahmad Hidayat; Albert Daniel Saragih
International Journal of Marine Engineering Innovation and Research Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25481479.v8i2.16581

Abstract

Bangsring Beach is one of the leading tourist destinations in Banyuwangi Regency. Bangsring Beach which focuses on underwater tourism (Bangsring Underwater) is a coral reef-based tourism that can only be accessed by diving and snorkeling. But only in that way to enjoy Bangsring Underwater tourism, the construction of a 12 m catamaran with a bottom glass is carried out so that tourists who cannot dive and snorkel can enjoy the beauty of Bangsring Underwater. To ensure the comfort and safety of passengers, a simulation analysis of the movement of the existing 12-merter catamaran is carried out. This simulation was carried out with the general design of a catamaran modeled 1:1 with a LOA of 12 m, B 5.6 m, H 1.85 m, and Vs 10 knots. On the 1:1 ship, an exsisting process is carried out at each ship station to get a line plan for the Garufa Ngelayang ship then 3D modeling is carried out based on the reference from the line plan drawing. Ship motion simulations are carried out to determine the ship's response when hit by waves from various directions which are presented in the RAO (Response Amplitude Operator) graph using the CFD method which is based on a 3D model. Simulations were carried out with a wave height of 1.25 m in Bangsring waters with a fully loaded ship with a wave direction of 0o following sea; Stern Quarter 45o, 315o; Beam Sea 90o, 315o; Bow Quarter 135o, 225o; and Head Sea 180o. With a comfortable ship condition with 2.052 s of ship shaky period.
DESIGN AND ANALYSIS OF BUOYANCY ENGINE SYSTEMS ON CHANGES IN BUOYANCY FORCES IN UNDERWATER GLIDER Finali, Asmar; Eka Darma, Yeddid Yonatan; Hanafi, Agung Fauzi
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 12, No 2 (2023): TURBO: Jurnal Program Studi Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/trb.v12i2.2903

Abstract

The vast and deep conditions of the ocean still contain many objects that have not been explored. Based on the type of autonomous underwater vehicle (AUV) device design, it consists of types that can drift, glide, and can propel itself in water. Types of AUV without propellers (nonpropelled, drifter). or glider), can float without thrusters or glide up and down the water by changing its buoyancy. This AUV uses little or no battery power compared to propeller-driven AUVs, but cannot perform as many maneuvers. Variable Buoyancy System used in different types of underwater craft, designed and built for specific rides and applications. Therefore, each system is completely different from the others. This research focuses on systems that raise and lower volume, using components such as diaphragms, bladders, and bellows. It is possible to use a diaphragm for a buoyancy engine to make the vehicle easier to fabricate. The aim of this research is to determine the magnitude of deformation of the diaphragm made from silicon rubber and EPDM (ethylene propylene diene monomer) with varying thickness of 0.5 mm; 1mm and 2mm. Through the Finite Element Method approach to obtain deformation analysis modeling, EPDM material provides higher deformation than using silicon material. However, for pressures of no more than 0.5 bar, using a rubber thickness of 0.5 mm is not suitable. So the appropriate application for Gliders is 1 mm thick.
PENENTUAN DIMENSI UTAMA KAPAL PENANGKAP IKAN DENGAN METODE OPTIMISASI PERBANDINGAN RASIO PARAMETER KAPAL BERDASARKAN KURVA HIDROSTATIK Darma, Yeddid Yonatan Eka
Jurnal Inovasi Teknologi Manufaktur, Energi dan Otomotif Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Inovasi Teknologi Manufaktur, Energi, dan Otomotif
Publisher : Politeknik Negeri Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dimensi utama kapal, termasuk panjang, lebar, dan tinggi, memainkan peran penting dalam menentukan ukurannya dan dipengaruhi oleh faktor seperti rute pengiriman yang dituju dan kapasitas muatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan dimensi utama dengan menganalisis rasio dan parameter kurva hidrostatik. Data kapal yang ada di pasaran dikumpulkan dan dianalisis untuk menilai apakah rasio-rasio tersebut memenuhi nilai yang diinginkan. Berdasarkan analisis tersebut, dibuat tiga variasi model, masing-masing menekankan rasio yang berbeda. Model 1 bertujuan untuk memaksimalkan nilai rasio yang ada, model 2 menempatkan rasio-rasio tersebut pada rentang tengah, dan model 3 bertujuan untuk meminimalkan perbandingan rasio. Proses optimisasi melibatkan perbandingan nilai-nilai rasio Lpp/B, Lpp/D, dan B/T. Rasio-rasio ini memiliki implikasi signifikan terhadap berbagai aspek kinerja kapal. Rasio Lpp/B (5.1-6.1) mempengaruhi stabilitas, rasio Lpp/D (8.2-9.0) memengaruhi kekuatan longitudinal dan kelengkungan balok lambung, dan rasio B/T (2.3-2.6) mempengaruhi faktor-faktor seperti resistansi dan stabilitas transversal. Dengan melakukan variasi tersebut, diperoleh rasio-rasio berikut: Model 1: Lpp/B 2.32, Lpp/D 8.2, B/T 2.32. Model 2: Lpp/B 5.15, Lpp/D 9.0, B/T 2.31. Model 3: Lpp/B 5.12, Lpp/D 8.9, B/T 2.33. Semua model memenuhi nilai rasio yang diterima. Pemilihan model bergantung pada aspek hidrostatik dan resistansi kapal. Dalam hal hidrostatik, model 3 lebih unggul daripada model awal dalam hal WPA, WSA, dan CP. Mengenai resistansi, model 3 menunjukkan nilai terendah sebesar 9.5 kN. Oleh karena itu, untuk optimisasi rasio, dipilih model 3 dengan dimensi kapal sebagai berikut: LOA 23.8m, Lpp 21.85m, B 4.27m, H 2.4m, dan T 1.83m.