Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Implementasi Sekolah Sedekah Sampah Untuk Mewujudkan Pengelolaan Sampah Berbasis Filantropi di SMP Muhammadiyah Kota Batu Hasanah, Idaul; Husamah, Husamah; Harventy, Gina; Satiti, Novita Ratna
International Journal of Community Service Learning Vol 2, No 4 (2018): November 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (740.612 KB) | DOI: 10.23887/ijcsl.v2i4.14364

Abstract

Sampah menjadi masalah di perkotaan, terlebih tujuan wisata seperti Kota Batu, Jawa Timur. Sebagai upaya penguatan kesadaran sejak dini bagaimana mengatasi permasalahan sampah dan penguatan karakter cinta lingkungan berbasis agama Islam, maka dilakukan pengabdian di SMP Muhammadiyah 2 dan SMP Muhammadiyah 8 Kota Batu. Artikel ini bertujuan mendeskripsikan implementasi program “Sekolah Sedekah Sampah” di SMP Muhammadiyah Kota Batu.  Subjek pengabdian ini adalah masing-masing 3 orang guru dan 50  siswa SMP Muhammadiyah 2 dan SMP Muhammadiyah 8 Kota Batu. Pengabdian dilakukan selama delapan bulan dalam bentuk pelatihan, pendampingan, dan praktik langsung (implementasi). Evaluasi keberhasilan pengabdian didasarkan pada proses dan output, yaitu antusiasme peserta, dihasilkannya produk, peningkatan kompetensi peserta dalam pengelolaan sampah, dan produk berupa lingkungan sekolah yang lebih hijau. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa rerata kehadiran peserta mencapai 95%, dihasilkannya logo dan konsep 3S, ada peningkatan kompetensi peserta dalam pengelolaan sampah (pemberlakuan konsep 3S), dan produk berupa lingkungan sekolah yang lebih hijau. Dapat disimpulkan bahwa pengabdian masyarakat telah diimplementasikan dengan sangat baik.
PENGUATAN KETAHANAN KELUARGA BAGI IBU BERUSIA MUDA DI KECAMATAN PUJON KABUPATEN MALANG Supriadi, Agus; Zuhri, Muhammad Arif; Hasanah, Idaul
Taroa: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 2 (2024): Juli
Publisher : LPPM IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/taroa.v3i2.2911

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman komprehensif tentang penguatan ketahanan keluarga bagi ibu berusia muda di kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Pengabdian ini didasarkan pada kebutuhan masyarakat yang berada di lingkungan masyarakat Pujon yang secara faktual banyak terjadi pernikahan pada usia muda. Kasus yang terjadi di daerah tersebut, akibat dari pernikahan adalah maraknya terjadi perceraian pada pasangan muda dan lahirnya anak-anak dengan status stunting yang cukup besar. Metode pengabdian dilakukan melalui metode ceramah, diskusi dan simulasi. Pengabdi berupaya untuk menyiapkan langkah-langkah dan materi-materi yang akan dipergunakan untuk mengedukasi pasangan muda sebagai bagian dari masyarakat. Setelah mengikuti kegiatan masyarakat memiliki pemahaman komprehensif tentang ketahanan keluarga, memahami pentinganya manajemen konflik yang sehat serta memiliki kompetensi aplikatif dalam komunikasi bersama keluarga. Hal tersebut tergambar dari hasil pretest dan post test yang dilakukan serta diskusi interaktif bersama peserta.
Fatwa of the Indonesian Council of Ulama (MUI) Number 11 of 2012 on the Status of Children Born Out of Wedlock: An Analysis of Maqasid Al-Shari’ah Using Jasser Auda's System Approach Sanjaya, Edi; Hasanah, Idaul; Zakaria, Soni; Zuhri, Muhammad Arif
Sakina: Journal of Family Studies Vol 8 No 4 (2024): Sakina: Journal of Family Studies
Publisher : Islamic Family Law Study Program, Sharia Faculty, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jfs.v8i4.12442

Abstract

This research examines the status of children born out of wedlock under Fatwa No. 11 of 2012 issued by the Indonesian Council of Ulama (MUI) and analyzes it through the lens of Maqasid Shariah using Jasser Auda’s system approach. Employing a qualitative method with descriptive analysis and a philosophical approach to Islamic law, the study focuses on ensuring the welfare and rights of children born out of wedlock. It highlights the importance of scholars' cognitive construction, such as Ibn Taimiyyah’s views, and the integration of arguments to prevent methodological reductionism. Emphasis is placed on protecting these children in line with Maqasid Shariah principles, including the use of modern tools like DNA testing to adapt Islamic law to contemporary needs. A multidimensional approach involving knowledge, psychology, and legality is essential to safeguard their rights. The hierarchical framework in Maqasid Shariah supports the recognition of biological fathers to ensure the child’s welfare and universal justice. The study argues that MUI Fatwa No. 11 should reflect Maqasid Shariah’s holistic and dynamic principles to align Islamic law with social changes. It asserts that reconstructing the lineage of children born out of wedlock is intended to affirm their inherent dignity (fitrah) as equal to other children, without endorsing adultery or undermining the institution of marriage in Islam. Ultimately, this approach seeks to uphold social justice and universal welfare.
Implementasi Sekolah Sedekah Sampah Untuk Mewujudkan Pengelolaan Sampah Berbasis Filantropi di SMP Muhammadiyah Kota Batu Hasanah, Idaul; Husamah, Husamah; Harventy, Gina; Satiti, Novita Ratna
International Journal of Community Service Learning Vol. 2 No. 4 (2018): November 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (740.612 KB) | DOI: 10.23887/ijcsl.v2i4.14364

Abstract

Sampah menjadi masalah di perkotaan, terlebih tujuan wisata seperti Kota Batu, Jawa Timur. Sebagai upaya penguatan kesadaran sejak dini bagaimana mengatasi permasalahan sampah dan penguatan karakter cinta lingkungan berbasis agama Islam, maka dilakukan pengabdian di SMP Muhammadiyah 2 dan SMP Muhammadiyah 8 Kota Batu. Artikel ini bertujuan mendeskripsikan implementasi program “Sekolah Sedekah Sampah” di SMP Muhammadiyah Kota Batu.  Subjek pengabdian ini adalah masing-masing 3 orang guru dan 50  siswa SMP Muhammadiyah 2 dan SMP Muhammadiyah 8 Kota Batu. Pengabdian dilakukan selama delapan bulan dalam bentuk pelatihan, pendampingan, dan praktik langsung (implementasi). Evaluasi keberhasilan pengabdian didasarkan pada proses dan output, yaitu antusiasme peserta, dihasilkannya produk, peningkatan kompetensi peserta dalam pengelolaan sampah, dan produk berupa lingkungan sekolah yang lebih hijau. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa rerata kehadiran peserta mencapai 95%, dihasilkannya logo dan konsep 3S, ada peningkatan kompetensi peserta dalam pengelolaan sampah (pemberlakuan konsep 3S), dan produk berupa lingkungan sekolah yang lebih hijau. Dapat disimpulkan bahwa pengabdian masyarakat telah diimplementasikan dengan sangat baik.
HAK ASUH ANAK BELUM MUMAYYIZ DALAM PUTUSAN PENGADILAN AGAMA (STUDI KOMPARATIF PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PALU DAN PUTUSAN PENGADILAN AGAMA BANDUNG) Izza, Sabila; Hasanah, Idaul; Arif Zuhri, Muhammad
Ahwaluna | Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol 6 No 1 (2025): Maret
Publisher : Program Studi Hukum Keluarga Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70143/ahwalunajurnalhukumkeluargaislam.v6i1.453

Abstract

The focus of this article is comparing two different religious court decisions in child custody lawsuits. This article aims to identify similarities and differences in judges' considerations in these decisions, why judges have different decisions in the same case. This article uses a normative juridical method with a case approach and comparison of two first instance religious court decisions. The results of the article show several differences in the legal basis used by judges in handing down a decision. These differences include legal facts, juridical and non-juridical considerations, the judge's interpretation, and the final decision. In handling custody cases of children who are not yet mumayyiz due to divorce, one cannot only be guided by the Child Protection Law and the Compilation of Islamic Law, but it is also necessary to consider other factors such as the condition of the parents, the economy and the emotional closeness between the child and the parents.
STUDI KOMPARATIF METODE IJTIHAD MAJELIS ULAMA INDONESIA DAN BAHTSUL MASAIL NAHDLATUL ULAMA TENTANG FATWA VAKSIN ASTRAZENECA Alkatiri, Anisah; Hasanah, Idaul; Sayyaf, R. Tanzil Fawaiq
Asy-Syari'ah Vol. 24 No. 1 (2022): Asy-Syari'ah
Publisher : Faculty of Sharia and Law, Sunan Gunung Djati Islamic State University of Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/as.v24i1.16858

Abstract

Abstract: This paper aims to compare the ijtihad methods used by the Indonesian Council of Ulema (MUI) and Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama concerning the fatwa on the AstraZeneca COVID-19 vaccine. The study method is qualitative, with a normative legal approach and descriptive-comparative analysis. According to the findings of this study, MUI employs the type of ijtihad jama'iy (collective ijtihad) and interdisciplinary by using ijtihad bayani, ta'lili, and istishlahi methods in its ijtihad on the AstraZeneca vaccine. MUI declared in its fatwa that the AstraZeneca vaccine's legal origin is haram since it comes into touch with a haram substance or unclean during the production, namely trypsin which is produced from pig pancreas. However, the use of the AstraZeneca vaccine is temporarily permitted due to several reasons. While Bahtsul Masail in their ijtihad employs the type of ijtihad jama'iy and interdisciplinary ijtihad using the qauly and ilhaqy ijtihad methods. In their conclusion, Bahtsul Masail declared that the Astra­Zeneca vaccine is permissible to use under normal circumstances, particularly in an emergency, not only because it is safe but also because it is holy. However, in issuing a fatwa on the Covid-19 vaccine for AstraZeneca products, both MUI and Bahtsul Masail are pursuing the same goal: saving human lives (hifz al-nafs), and both institutions' decisions are based on reasonable and empirical considerations in the context of the public good, expecting that herd immunity would be achieved shortly in Indonesia, permitting it to be free from the Covid-19 pandemic quickly.Abstrak: Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan metode ijtihad Majelis Ulama Indonesia dan Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama tentang fatwa vaksin AstraZeneca. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan menggunakan pendekatan hukum normatif dan teknik analisis deskriptif-komparatif. Hasil dari penelitian ini yaitu MUI dalam ijtihadnya mengenai vaksin AstraZeneca menggunakan jenis ijtihad jama’iy (kelompok) dan interdisipliner dengan menggunakan metode ijtihad bayani, ta’lili dan istishlahi. Dalam fatwanya, MUI menyatakan bahwa hukum asal vaksin AstraZeneca adalah haram karena pada proses produksinya bersentuhan dengan barang najis yaitu tripsin yang berasal dari pankreas babi. Namun, penggunaan vaksin AstraZeneca pada saat ini dibolehkan (mubah) untuk sementara dengan beberapa alasan kebolehan. Sedangkan Bahtsul Masail dalam ijtihadnya menggunakan jenis ijtihad jama’iy dan interdisipliner dengan menggunakan metode ijtihad qauly dan ilhaqy. Bahtsul Masail dalam putusannya menyatakan bahwa vaksin AstraZeneca hukumnya mubah digunakan dalam kondisi normal apalagi darurat bukan hanya karena tidak membahayakan namun juga karena suci. Meski demikian, baik MUI maupun Bahtsul Masail dalam menetapkan fatwa tentang vaksin Covid-19 produk AstraZeneca pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu demi menyelamatkan jiwa kemanusiaan (hifz al-nafs) di mana dalam keputusan yang dihasilkan oleh kedua lembaga sama-sama memiliki pertimbangan rasional dan empiris mengenai konteks kemaslahatan publik dengan harapan segera terwujud suatu kekebalan kelompok (herd immunity) di Indonesia sehingga dapat segera terbebas dari wabah Covid-19.
Maslahat (Benefits) in Fiqh Awlāwiyāt: A Comparison between Yūsuf al-Qarādhawī’s View and Abdus Salam Alī al-Karbulī’s Ifandy, Teguh; Hasanah, Idaul
al-'adalah Vol 21 No 1 (2024): Al-'Adalah
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/adalah.v21i1.21316

Abstract

This article examines and compares the concept of maslahat in the Fiqh Awlāwiyāt         (fiqh of priority) in the view of Yūsuf al-Qarādhawī and Abdus Salam Alī al-Karbulī. The aim is to find similarities and differences between the two views. Fiqh Awlāwiyāt, which places maslahat as an important reference in determining the scale of priority, can be used to solve contemporary problems. Unfortunately, there are not many studies that discuss this in depth. This article is part of the results of normative legal research with a comparative approach. Data were collected through literature studies and analyzed using descriptive-comparative analysis techniques. This article finds similarities between Yūsuf al-Qarādhawī's thought and Abdus Salam Alī al-Karbulī's in determining the types and levels of maslahat needed in the scale of priority. In constructing Fiqh Awlāwiyāt, the two figures above are based on Fiqh Muwāzanāt. The difference in their thoughts lies in determining the scale of priority. Al-Qaradhawi uses the rules of fiqh, while al-Karbulī uses the al-Ta’ārudh method. However, the substance of their thoughts is similar and interrelated. Thus, it can be elaborated in the context of developing Fiqh Awlāwiyāt.