Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Kajian Komparasi Dinamika Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia dan Malaysia Hendra Hendra; Priazki Hajri
FOUNDASIA Vol 14, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/foundasia.v14i1.58810

Abstract

Pendidikan kewarganegaraan berfungsi untuk memberikan pemahaman kebangsaan, hak dan kewajiban warga negara serta sebagai media pendidikan karakter kepada masyarakat. Implementasi pendidikan kewarganegaraan tiap-tiap negara berbeda-beda sesuai dinamika dan sejarah yang menyertainya. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis dinamika pendidikan kewarganegaraan di Indonesia dan Malaysia. Kedua negara di pilih berdasarkan pertimbangan bahwa Indonesia dan Malaysia merupakan negara yang bertetangga dan sama-sama beretnis Melayu, namun memiliki latar belakang sejarah yang berbeda. Artikel ditulis menggunakan literature review. Hasil telaah menunjukkan bahwa pendidikan kewarganegaraan di Indonesia dilaksanakan dengan berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Sedangkan pendidikan kewarganegaraan di Malaysia dilaksanakan dengan berdasarkan Falsafah Pendidikan Kebangsaan Malaysia.
Penguatan Pemahaman Metodologi Penelitian Kualitatif Mahasiswa Melalui Bimbingan Teknis Pada Mahasiswa Ppkn Pips Universitas Jambi: Indonesia Hendra Hendra; Siti Tiara Maulia; Muhammad Ichsan
ESTUNGKARA Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Estungkara
Publisher : Pendidikan Sejarah FKIP Universitas JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1010.523 KB)

Abstract

Kegiatan bimbingan teknis ini bertujuan untuk menguatkan pemahaman mahasiswa terhadap metodologi penelitian kualitatif. Fokus kegiatan adalah memberikan bimbingan kepada mahasiswa terkait penelitian kualitatif serta berdiskusi mengenai permasalahan dalam penelitian kualitatif. Kegiatan dilakukan dalam bentuk bimbingan teknis dengan tahapan-tahapan, yakni 1) perencanaan: berkonsultasi dan diskusi dengan ketua jurusan PIPS dan kaprodi PPKn, diskusi teknis pelaksanaan kegiatan dengan dosen dan teman sejawat untuk dimintai masukan mengenai teknis kegiatan, dan menyusun rencana kegiatan dalam bentuk dokumen panduan kegiatan; dan 2) pelaksanaan: kegiatan bimbingan teknis berupa penyampaian materi oleh pemateri, dan pemberian pre-test dan post-test untuk mengetahui pemahaman mahasiswa terhadap permasalahan metodologi penelitian kualitatif.hasil kegiatan yakni: 1) menigkatnya pemahaman mahasiswa terkait metodologi penelitian kualitatif dan 2) diharapkan dalam jangka panjang mahasiswa melahirkan skripsi yang berkualitas.
BUDI UTOMO : PEMANTIK PERGERAKAN NASIONAL Muhammad Ichsan; Siti Tiara Maulia; Hendra Hendra
Jurnal EduSosial Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Jurusan Pendidikan IPS FKIP UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bangsa Indonesia merasakan penjajahan sudah begitu lama, banyak dari rakyat yang akhirnya memiliki kesadaran dan ingin bangkit untuk merebut kemerdekaan. Perjuangan merebut kemerdekaan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia pada awalnya lebih banyak dilakukan berdasarkan kedaerahan, hingga pada lahir organisasi Budi Utomo, yang menjadi pionir organisasi pergerakan nasional Indonesia, memberikan inspirasi bagi rakyat pribumi untuk lebih merapatkan barisan melawan bangsa kolonial. Metode dalam penelitian ini menggunakan jenis studi kepustakaan (research library), pengumpulan data untuk keperluan tulisan ini berasal dari perpustakaan, baik berupa buku, ensiklopedi, kamus, dokumen, majalah dan lain sebagainya. Data pendukung untuk penelitian ini berasal dari sumber-sumber lain seperti jurnal online dan situs web. Lahirnya organisasi Budi Utomo pada 20 Mei 1908 sebagai organisasi pergerakan nasional dilatarbelakangi dengan memuncaknya amarah rakyat atas penindasan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial. Untuk itu Budi Utomo melakukan perjuangan melalui aspek pendidikan yang pada akhirnya juga merambah aspek politik. Perjuangan Budi utomo menstimulasi organisasi-organisasi lain yang serupa lahir dan berjuang bersama merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.
PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN ARTICULATE STORYLINE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU PONDOK PESANTREN ASH-SHIDDIIQI JAMBI TAHUN 2023 Firman Firman; Heri Usmanto; Hendra Hendra; Hidayatul Arif; Fellicia Ayu Sekonda
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i3.5849

Abstract

Berdasarkan hasil observasi dan informasi yang diperoleh dari para guru pendidikan kewarganegaraan di Pondok Pesantren Ash-Shiddiqi Jambi, masalah yang dihadapi dapat diidentifikasikan sebagai berikut. Sesuai dengan permasalahan yang ada di analisi situasi diatas, makan dapat dismpulkan bahwa permasalahan yang mendasar adalah: (1) Kurangnya kreafitas para guru disekolah terutama dalam mengembangkan media pembelajaran yang interktif. (2) Kurangnya kemauan para guru untuk bersungguh-sungguh dalam membuat media pembelajaran, karena para guru hanyak menggunakan media tradisonal saja. (3) Guru-guru belum memhami secara keseluruhan dalam merumuskan dalam membuat media pembelajaran menggunakan aplikasi articulate stroryline. tujuan agar dapat membantu para guru yang mendapatkan kesulitan dalam membuat dan merancang alat pembelajaran terutama dalam membuat media pembelajaran yang efektif dan menarik sehingga dapat membantu siswa dan siswi dalam kegiatan belajar mengajar. Metode kegiatan ini adalah melakukan persiapan, kemudian pelaksanaan, penyajian materi, penugasan praktik serta reflesi beserta evaluasi kegaiatan. Hasil dari kegiatan iniadalah guru mampu membuat media pembelajaran menggunakan aplikasi articulate strorylinesetelah mengikuti rangkaian kegaiatan dalam pengabdian yang dilakukan oleh tim pengabdian selama dua kari kegiatan.
PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN ARTICULATE STORYLINE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU PONDOK PESANTREN ASH-SHIDDIIQI JAMBI TAHUN 2023 Firman Firman; Heri Usmanto; Hendra Hendra; Hidayatul Arif; Fellicia Ayu Sekonda
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i3.5849

Abstract

Berdasarkan hasil observasi dan informasi yang diperoleh dari para guru pendidikan kewarganegaraan di Pondok Pesantren Ash-Shiddiqi Jambi, masalah yang dihadapi dapat diidentifikasikan sebagai berikut. Sesuai dengan permasalahan yang ada di analisi situasi diatas, makan dapat dismpulkan bahwa permasalahan yang mendasar adalah: (1) Kurangnya kreafitas para guru disekolah terutama dalam mengembangkan media pembelajaran yang interktif. (2) Kurangnya kemauan para guru untuk bersungguh-sungguh dalam membuat media pembelajaran, karena para guru hanyak menggunakan media tradisonal saja. (3) Guru-guru belum memhami secara keseluruhan dalam merumuskan dalam membuat media pembelajaran menggunakan aplikasi articulate stroryline. tujuan agar dapat membantu para guru yang mendapatkan kesulitan dalam membuat dan merancang alat pembelajaran terutama dalam membuat media pembelajaran yang efektif dan menarik sehingga dapat membantu siswa dan siswi dalam kegiatan belajar mengajar. Metode kegiatan ini adalah melakukan persiapan, kemudian pelaksanaan, penyajian materi, penugasan praktik serta reflesi beserta evaluasi kegaiatan. Hasil dari kegiatan iniadalah guru mampu membuat media pembelajaran menggunakan aplikasi articulate strorylinesetelah mengikuti rangkaian kegaiatan dalam pengabdian yang dilakukan oleh tim pengabdian selama dua kari kegiatan.
Instilling Students' Character Values ​​of Responsibility Through Pancasila and Citizenship Education for Class XII IPS 3 Students at SMA Negeri 1 Muaro Jambi Rahma Devi Indri; M Salam; Hendra Hendra
Journal of Education Technology Information Social Sciences and Health Vol 3, No 2 (2024): September 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jetish.v3i2.3177

Abstract

Character values are an education that describes how to bring out certain values from students. Certain values can be in the form of responsibility, attitude, tolerance, religion and so on. This research aims to describe how to instill the value of responsible character in students and describe the PPKn teacher's solution in instilling the value of responsible character through Pancasila and citizenship education in class XII IPS 3 students at SMA Negeri 1 Muaro Jambi. This research uses a qualitative approach and descriptive research type, using purposive sampling technique with data collection techniques, namely observation, interviews and documentation. Data analysis techniques use data reduction, data presentation and drawing conclusions. Based on the research results, basically every learning process has implemented the cultivation of the character value of responsibility for Pancasila and Citizenship Education subjects. The results of this research reveal that as a student whose task is to study every day at school, he should have the character value of responsibility, in accordance with the 9 indicators written by the Ministry of Education and Culture in 2018. PPKn teachers have an important role in instilling and forming the character of their students. Therefore, Civics teachers themselves must have good moral values themselves, have good creativity, have innovation in the learning process in order to create students who are intelligent, kind, have good character values, responsibility and other good things. From the results of this research, things that students can do as students include doing assignments given by the teacher and trying to do it themselves, coming to school on time, taking responsibility for mistakes they have made, participating in extracurricular and social activities at school, carrying out school obligations. active in learning and able to solve a problem in class/group and so on. 
Analysis of the Use of Instagram Social Media by the Jambi Province General Election Commission as a Media for Political Socialization in the 2024 Election Nur Aini Atika; Irzal Anderson; Hendra Hendra
Journal of Education Technology Information Social Sciences and Health Vol 3, No 2 (2024): September 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jetish.v3i2.3103

Abstract

The approach used by researchers is a descriptive qualitative approach. The data collection techniques used by researchers in this research are observation, interviews and documentation. And then the data analysis techniques used by researchers in this research are data collection, data reduction, data presentation and data verification. The results of this research can be concluded that Instagram social media has become a tool for the Jambi Province General Election Commission to use to spread political messages and build their image during the elections. Through popular and interactive accounts, they can reach a wider range of voters and interact directly with them. Features such as reach, views, hashtags, and location tagging allow political messages to spread more efficiently among a diverse electorate. In using the social media Instagram by the Jambi Provincial General Election Commission as a socialization medium, the General Election Commission must further increase interaction with the public apart from likes and comments. The General Election Commission can use QNA to make it easier for the public to interact and ask questions about what they do not understand. In implementing political outreach using the social media Instagram at the Jambi Province General Election Commission, there are several obstacles, namely the lack of a creative team specifically responsible for their field, not all groups know about the socialization carried out using Instagram, and community participation is not that great due to a lack of awareness in politics.