Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Analisis Kepuasan Pasien Tes Pcr Di Laboratorium Patologi Klinik Rsud Dr.H Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2021 Robby Dewan Tanjung; Dina Dwi Nuryani; Nurhalina Sari; Dessy Hermawan; Yuliati Amperaningsih
Jurnal Dunia Kesmas Vol 11, No 3 (2022): Volume 11 Nomor 3
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v11i3.6850

Abstract

Robby Dewan Tanjung1, Dina Dwi Nuryani 2, Nurhalina Sari 3, Dessy Hermawan 4, Yuliati Amperaningsih5.Pasien Covid-19 masih mendapatkan stigma negatif di masyarakat, baik yang baru memeriksakan dirinya maupun yang sudah sembuh dari penyakit ini. Bahkan masih banyak orang yang enggan memeriksakan dirinya karena faktor ekonomi dan stigma negatif yang diterima. masalah testing juga membingungkan, apakah mereka harus rapid tes ataukah PCR Di sisi lain, antrian ketika menunggu untuk PCR seringkali lama dan banyak yang berpikir akan tertular Covid saat menunggu. Hasil study pendahuluan kehandalan (reliability) 81%, cepat tanggap (responsiveness) 73%, kepastian (assurance) 68%, empati (empathy) 72%, kenyataan (tangibles) 77%. Tujuan Diketahui Kepuasan Pasien Tes PCR Di Laboratorium RSUD Dr.H Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2021Metode: Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan study kasus. Subjek pada penelitian ini adalah peserta Test PCR SWAB dan perwakilan Institusi terkait yang melakukan test PCR di RSUAM. Penelitian ini telah di laksanakan pada bulan Agustus 2021 di Laboratorium Patologi Klinik Di Dr.H Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2021, Pengumpulan data dengan wawancara mendalam, analisis data dengan conten analysis.Hasil: Hasil kehandalan (reliability) di dapatkan bahwa bebagian besar mengatakan tidak sesuai karena terjadi keterlambatan hasil keluar dan antrian lama, kenyaman pasien pada saat swab kurang baik, keahlian petugas baik, Hasil cepat tanggap (responsiveness) di dapatkan bahwa respon petgas kurang baik, petugas seperti terburu-buru saat pelaksanaan, tidak memberikan penjelasan jelas pada proses PCR. Hasil kepastian (assurance) di dapatkan hasil Pengetahuan petugas sudah bagus, informasi belum di sampaikan kepada peserta secara menyeluruh, kesopanan kurang. Hasil empati (empathy) di dapatkan Kepeduliaanya kurang baik. Hasil sub fokus kenyataan (tangibles) di dapatkan Fasilitas fisiknya kurang luasnya ruang tunggu, kelengkapan APD sudah baik Petugasnya memakai APD lengkap. Saran Petugas diikutkan pelatihan caring dengan melakukan upgrading pelatihan bagi staff analis agar dapat melayani klien dengan baik, sehingaa cepat tanggan atau responsive petugas tercapai. Kata Kunci : PCR, Kepuasan, covid-19
Pemberian Pre-Test Dan Post-Test Terhadap Kader Kesehatan Pada Pemberdayaan Kader Di Puskesmas Palapa Kota Bandar Lampung : The Effect of Giving Pre-Test and Post-Test on Health Cadres in Empowering Cadres at the Palapa Health Center in Bandar Lampung CityPengaruh Indah Ismalia; Novita Sari; Rossy Meliyana; Vera Yulyani; Prima Dian Furqoni; Dina Dwi Nuryani
Experimental Student Experiences Vol. 1 No. 1 (2022): January
Publisher : LPPM Sunan Doe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.532 KB) | DOI: 10.58330/ese.v1i1.125

Abstract

ISPA is the main cause of morbidity and mortality from infectious diseases in the world. ARI is still the main cause of infant and toddler mortality in Indonesia. From several SKRT results it is known that 80 to 90% of all cases of ISPA deaths are caused by pneumonia. This Field Practice is intended so that cadres are able and willing to carry out their duties, namely helping the community to be able to help themselves and participate actively in the field of health. They need to be prepared and developed. The method used in this research is a quantitative research method. The research design uses an analytic descriptive design. The results of the participant's pre-test and post-test scores, namely the pre-test score has an average (mean) of 165.5 and the post-test value data has an average increase of 220. These changes indicate that the Health Cadres experienced an increase in knowledge after participating in Cadre Empowerment activities. It can be proven that the material given to the participants during the training session is proven to be able to increase the knowledge and understanding of the participants significantly, due to a significant increase in score.
Pelaksanaan Klinik Sanitasi Untuk Pengendalian Kejadian Ispa Di Wilayah Kerja Puskesmas Palapa Bandar Lampung Tahun 2022: Implementation of a Sanitation Clinic for Controlling Respiratory Tract Infections in the Work Area of the Palapa Health Center in Bandar Lampung in 2022 Vera Yulyani; Desty Monica Ramadayanti; Retno Pinarsih; Febri Anandita Suralag; Dina Dwi Nuryani; Prima Dian Furqoni; Dias Dumaika
Experimental Student Experiences Vol. 1 No. 1 (2022): January
Publisher : LPPM Sunan Doe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.586 KB) | DOI: 10.58330/ese.v1i1.129

Abstract

ISPA is a disease that often occurs in children. WHO estimates that the incidence of ARI in developing countries with under-five mortality rates above 40 per 1000 live births is 15-20% per year in the under-five age group. According to WHO, approximately 13 million children under five in the world die every year, where ARI is one of the main causes of death by killing ± 4 million children under five each year. The results of the pretest and posttest showed that there was a significant change in the participants' pretest and posttest scores, namely the pretest score data had an average increase of 165.5 and the posttest value data had an average increase of 220. This shows that there is a difference in the average score. -the average of participants based on pretest and posttest scores. It is hoped that through this activity it will be able to increase the knowledge, awareness and ability and behavior of the community to create a clean and healthy environment and behavior. So that it can reduce the incidence of ARI and improve environmental health conditions, by educating cadres in the working area of the Palapa Health Center in Bandar Lampung.
PENYULUHAN BAHAYA GADGET BAGI KESEHATAN MATA TERHADAP ANAK-ANAK DI SD N 2 LANGKAPURA Nurul Aryastuti; Rohman Daka; Nuke Indrawati; Desy Fatmawaty; Fadilah Amanda Sari; Yolandha Adinda Pratiwi; Nova Muhani; Dina Dwi Nuryani
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 2 (2023): martabe : jurnal pengabdian kepada masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i2.586-596

Abstract

Kesehatan mata sangat penting karena pengelihatan tidak dapat digantikan dengan apapun. Di Indonesia prevalensi gangguan kesehatan mata terus mengalami peningkatan sebanyak 1,5% dan tertinggi jika dibandingkan dengan negara di Asia. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan  edukasi  tentang  bahaya penggunaan gadget terhadap kesehatan mata pada anak-anak. Metode yang digunakan dalam pengabdian adalah pre-test, presentasi, diskusi, tanya jawab, dan post-test. Kelompok sasarannya yaitu siswa sekolah dasar. Berdasarkan hasil uji Independent Sample T Test didapatkan hasil nilai thitung dan ttabelsikap (0,594 < 2,018) disimpulkan bahwa HO diterima dan Ha ditolak. Sehingga tidak ada perbedaan rata-rata antara sikap pre test dengan post test. Pada nilai t hitung pengetahuan yaitu (3,090 > 2,018) disimpulkan bahwa HO ditolak dan Ha diterima. Sehingga terdapat perbedaan rata-rata antara pengetahuan pre test dengan post test yang artinya ada pengaruh pnyuluhan bahaya gadget bagi anak-anak terhadap kesehatan mata. Pengetahuan merupakan faktor predisposing yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Dengan adanya pengetahuan yang baik, diharapkan ada perubahan perilaku yang positif seperti mampu mengelola waktu ketika bermain gadget dan membatasi durasi penggunaan gadget.
Manajeman Pelaksanaan Dan Evaluasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Pilar Stop Buang Air Besar Sembarangan (STOP BABS) Diantika Partiwi; Dina Dwi Nuryani; Agung Aji Pradana
Media Informasi Vol. 18 No. 2 (2022): MEDIA INFORMASI
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (819.433 KB) | DOI: 10.37160/bmi.v18i2.59

Abstract

Sanitasi yang buruk terkait dengan penularan penyakit, memperburuk kejadian stunting dan berkontribusi pada penyebaran resistensi antimikroba. mengurangi kesejahteraan manusia, pembangunan sosial dan ekonomi.. STBM merupakan pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pemantauan dan evaluasi Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Pilar Stop Buang Air Besar di Kabupaten Way Kanan Tahun 2022. Jenis penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam. Informan adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Way Kanan, Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja Olahraga, dan Sanitarian Puskesmas sedangkan analisis hasil dengan menggunakan content analysis/analisis isi. Hasil penelitian mendapatkan Penyelenggara Pemantauan dan Evaluasi STBM Pilar 1 pada indikator masukan/input, Kegiatan/aktivities, Hasil capaian/outcome pemantauan dan evaluasi Pilar 1 mayoritas indikator telah dilaksanakan. Indikator yang belum dilaksanakan adalah indikator Kegiatan/aktivities untuk sub indikator kegiatan studi banding. Analisis terhadap Permasalahan yang ditemui dalam STBM Pilar 1 adalah permasalahan perilaku, sarana dan prasarana (kendala tidak tersedianya alat sedot tinja sesuai dengan ketentuan program jamban layak dan jamban aman). Analisis terhadap pengembangan kapasitas Program STBM tingkat Kabupaten adalah hampir seluruh indikator pengembangan kapasitas telah dilakukan, hanya pada sub indikator Upaya peningkatan lingkungan yang kondusif belum dilakukannya implementasi komunikasi perubahan perilaku, serta masih minimnya Upaya kerjasama sinergi dengan SKPD lain (baru melakukan bekerjasama dengan dinas PU Melalui study Environmental Health Risk Assessment /EHRA). Sedangakn pada sub indikator Upaya peningkatan penyediaan sanitasi yang belum dilakukan adalah pembentukan jaringan antara pengusaha sanitasi dengan masyarakat yang dipicu terkait pemasaran. Analisis terhadap pengembangan kapasitas Program STBM tingkat Puskesmas adalah hampir seluruh indikator telah dilaknakan hanya pada pembentukan dan pengembangan pembinaan asosiasi pelaku dan produsen pasar sanitasi belum dilaksanakan, belum dibentuk jaringan antara pengusaha sanitasi dengan masyarakat yang dipicu, untuk meningkatkan kemampuan tukang untuk menjual jasa dan produk yang dihasilkan
Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan Preterm di RSUD Jenderal A. Yani Kota Metro Lampung Tahun 2022 Elsa Rizki Lilian Nofita Sari; Wayan Aryawati; Nurul Aryastuti; Khoidar Amirus; Dina Dwi Nuryani
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 4 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i4.17654

Abstract

  Preeklampsia menjadi salah satu penyebab angka kematian ibu yang dapat dicegah dengan mengidentifikasi Persalinan preterm memberikan beberapa dampak yang cukup signifikan terhadap mortalitas, morbiditas neonatal, perkembangan anak, dan kematian ibu. Berdasarkan WHO 2021 Indonesia menempati urutan ke-5 dengan persalinan preterm terbanyak yaitu sekitar 657.700 kasus. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor risiko yang mempengaruhi persalinan preterm. Jenis penlitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan case control. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien yang melahirkan di RSUD Jenderal A. Yani Metro Lampung Tahun 2022 dari bulan Januari – Desember 2022 sebanyak 321 pasien, sampel pada penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kasus sebanyak 64 dan kelompok kontrol sebanyak 128. Analisis data yang digunakan yaitu univariat, bivariat menggunakan chi-square, dan multivariat menggunakan regresi logistik. Pada hasil uji univariat didapatkan usia ibu yang berisiko sebanyak 15(23,4%), paritas ibu yang berisiko sebanyak 38(59,4%), jarak kehamilan yang berisiko sebanyak 45(70,3%), riwayat abortus berisiko sebanyak 12(18,8%), mengalami KPD berisiko sebanyak 23(35,9%), gemeli yang berisiko sebanyak 9(14,1%), dan tingkat pendidikan dasar sebanyak 20(31,3%) tingkat pendidikan menengah-tinggi sebanyak 44(68,8%). Pada hasil uji bivariat didapatkan faktor risiko yang memiliki pengaruh yang signifikan dengan kejadian persalinan preterm yaitu paritas p-value 0,003, jarak kehamilan ibu p-value 0,002, riwayat abortus p-value 0,011, KPD p-value 0,001, gemeli p-value 0,0001, dan tingkat pendidikan p-value 0,0001. Hasil uji analisis multivariat menunjukkan pengaruh dominan terhadap persalinan preterm yaitu gemeli (OR 18,009). Ibu dengan kehamilan gemeli harus dirujuk untuk persalinan di rumah sakit guna menurunkan resiko terjadinya persalinan preterm.  
Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Hamil Di RSUD Jendral Ahmad Yani Kota Metro Lampung Tahun 2022 Farah Ulya Suryadana; Wayan Aryawati; Khoidar Amirus; Dina Dwi Nuryani; Nova Muhani
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 4 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i4.17659

Abstract

Preeklampsia menjadi salah satu penyebab angka kematian ibu yang dapat dicegah dengan mengidentifikasi faktor risiko. Berdasarkan profil kemenkes 2021, sebanyak 1.077 kasus hipertensi dalam kehamilan dan terdapat 28% kejadian preeklampsia dalam kehamilan di Provinsi Lampung. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor risiko yang mempengaruhi kejadian preeklampsia. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan kasus kontrol. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien yang melahirkan di RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro Lampung Tahun 2022 dari bulan Januari – Desember 2022 sebanyak 270 pasien, sampel pada penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kasus sebanyak 52 dan kelompok kontrol sebanyak 103. Analisis data yang digunakan yaitu univariat, bivariat menggunakan chi-square, dan multivariat menggunakan regresi logistic. Pada hasil uji bivariat didapatkan faktor risiko yang memiliki pengaruh yang signifikan dengan kejadian preeklampsia yaitu usia ibu p-value 0,017, bb ibu hamil <0,001, riwayat penggunaan kontrasepsi p-value 0,002, paritas p-value 0,004, gravida p-value 0,025, hipertensi p-value 0,001, kehamilan berisiko p-value 0,016. Hasil uji analisis multivariat menunjukkan pengaruh dominan terhadap preeklampsia yaitu riwayat pengunaan kontrasepsi (OR 12,373), Kemudian disusul oleh paritas (OR 9,118), Hipertensi (OR 5,787), Usia Ibu (OR 4,312), Kehamilan (OR 3,498), BB Ibu (OR 1,828). Saran: Untuk dapat melakukan penyuluhan di posyandu atau puskesmas atau instansi kesehatan lainnya kepada ibu dan masyarakat untuk mengikuti program Keluarga Berencana (KB) metode jangka panjang guna untuk menghindari terjadi nya kejadian preeklampsia pada ibu hamil
Pengaruh Mutu Layanan Tenaga Kesehatan Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien Di Puskesmas Wanakaya Kecamatan Haurgeulis Kabupaten Indramayu Muhammad Fazar Sidiq Alhayat; Samino; Dina Dwi Nuryani; Dhiny Easter Yanti; Nova Muhani
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol 5 No 1 (2023): Desember
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v5i1.632

Abstract

Abstrak Nilai IKM Puskesmas Wanakaya tahun 2021 adalah sebesar 61,55 yang masuk dalam kategori tidak puas. Kepuasan pasien adalah keadaan senang atau bahagia yang dialami pasien selama menggunakan suatu pelayanan kesehatan. Pembentukan kualitas pelayanan kesehatan bergantung pada beberapa faktor, seperti tangible atau bukti langsung, reliability atau kehandalan petugas kesehatan, responsiveness atau daya tanggap petugas kesehatan, assurance atau jaminan tenaga kesehatan, dan empathy atau perhatian petugas kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mutu layanan tenaga kesehatan terhadap tingkat kepuasan pasien di Puskesmas Wanakaya Kecamatan Haurgeulis Kabupaten Indramayu. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 138 pasien rawat jalan yang sudah mendapatkan pelayanan dari tenaga kesehatan di Puskesmas Wanakaya, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu. Teknik analisis yang digunakan adalah Pearson Product Moment dan Regresi Linear Berganda. Hasil penelitian uji Pearson Product Moment menunjukkan bahwa ada pengaruh antara mutu layanan tenaga kesehatan dimensi tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy dengan kepuasan pasien. Hasil uji Regresi Linear Berganda menunjukkan ada pengaruh antara mutu tenaga kesehatan (reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan tangibles) secara simultan terhadap tingkat kepuasan pasien di Puskesmas Wanakaya, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu. Saran yang dapat disampaikan hendaknya dapat mengevaluasi kembali standar waktu pelayanan yang efektif dan efisien, sehingga waktu tunggu pasien dapat lebih singkat Kata kunci: Assurance, Empathy, Reliability, Responsiveness, Tangibles
Analisis Determinan Growth Failure (Stunting) pada Anak Usia 0 - 59 Bulan di Puskesmas Panjang Kota Bandar Lampung Vivi Yolandha; Dina Dwi Nuryani; Vera Yulyani
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 6 (2024): Volume 6 Nomor 6 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i6.12331

Abstract

ABSTRACT Stunting in toddlers is a nutrition problem in the world today, especially in developing countries, including Indonesia. Based on the 2022 stunting population in Lampung Province of 15.2%. Puskesmas Panjang is one of the Puskesmas in Bandar Lampung with the highest stunting rate of 566 people (22.9%). The purpose of this study was to determine the determinants of growth failure (stunting) in children aged 0 - 59 months at Puskesmas Panjang, Bandar Lampung. Type of quantitative research with a case control approach. The scope of researchers at Puskesmas Panjang Health Center in Bandar Lampung. The research was conducted in May 2023. The population in the study were all mothers who had children aged 0 - 59 months, with a sample of 162 children. The variables in the study were early breastfeeding initiation, exclusive breastfeeding, complementary feeding, and environmental sanitation with the incidence of stunting. Data collection using questionnaires, data analysis by univariate (frequency distribution), bivariate (chi square) and multivariate (logistic regression). The results showed that there is a significant relationship with the incidence of stunting is Early Breastfeeding Initiation (p-value = 0.008; OR = 2.60), exclusive breastfeeding history (p-value = 0.000; OR = 4.98), history of complementary feeding (p-value = 0.001; OR = 3.20), Environmental Sanitation (p-value = 0.001; OR = 3.31). Exclusive breastfeeding is the dominant variable on the incidence of stunting in children (p-value = 0.001; OR = 4.027).  Research suggestions are expected to educate and understand, counseling or installing posters to the community, especially pregnant women and mothers who have toddlers in the form of the importance of the role of exclusive breastfeeding for toddlers where exclusive breastfeeding affects the incidence of stunting in toddlers. Keywords: Stunting, Malnutrition, Growth and Development  ABSTRAK Stunting pada balita merupakan permasalahan gizi di dunia saat ini terutama di negara-negara berkembang, termasuk indonesia. Berdasarkan populasi stunting tahun 2022 di Provinsi Lampung sebesar 15,2%. Puskesmas Panjang merupakan salah satu Puskesmas di Bandar Lampung dengan angka stunting tertinggi sebanyak 566 orang (22,9%). Tujuan penelitian ini adalah diketahui determinan growth failure (stunting) pada anak usia 0 – 59 bulan di Puskesmas Panjang Bandar Lampung. Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan Case Control. Ruang lingkup peneliti di Puskesmas Panjang Bandar Lampung. Penelitian dilakukan bulan Mei 2023. Populasi dalam penelitian adalah seluruh ibu yang memiliki anak usia 0 - 59 bulan, dengan sampel 162 anak. Variabel dalam penelitian yaitu Inisiasi menyusui dini, ASI Eksklusif, MP-ASI, dan Sanitasi Lingkungan dengan kejadian stunting. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, analisis data secara univariat (distribusi frekuensi), bivariat (chi square) dan multivariat (regresi logistik). Hasil penelitian didapatkan ada hubungan yang signifikan dengan kejadian stunting adalah Inisiasi Menyusui Dini (p–value = 0,008; OR = 2.60), riwayat pemberian ASI eksklusif (p–value = 0,000 ; OR = 4.98), riwayat pemberian MP-ASI (p–value = 0,001 ; OR = 3.20), Sanitasi Lingkungan (p–value = 0,001 ; OR = 3.31). Asi Eksklusif merupakan variabel dominan terhadap Kejadian Stunting pada anak ( p–value = 0,001 ; OR = 4.027).  Saran penelitian diharapkan melakukan edukasi dan pemahaman, penyuluhan atau pemasangan poster kepada masyarakat terutama ibu hamil dan ibu yang memiliki balita berupa pentingnya peran ASI Eksklusif untuk balita diaman ASI Eksklusif berpengaruh terhadap kejadian stunting pada balita.                   Kata Kunci: Stunting, Gizi Buruk, Tumbuh Kembang