Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

The Child Exploitation in “Alice’s Adventures in Wonderland” By Lewis Carroll (Viewed From Marxist Theory) Nurani Kakanegi; Halida Nuria
Tekstual Vol 17, No 1 (2019): Tekstual: Humaniora
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.084 KB) | DOI: 10.33387/tekstual.v17i1.1778

Abstract

Penelitian ini membahas tentang eksploitasi anak di dalam novel “Alice’s Adventures in Wonderland” oleh Lewis Carroll yang dilihat dari Teori Marxis. Penelitian terfokus pada jenis-jenis eksploitasi terhadap pekerja anak dan efek yang terjadi pada Revolusi Industri. Pada penelitian ini menggunakan Metode Deskriptif Kualitatif untuk mendeskripsikan masalah-masalah dalam bentuk narasi dan analisis. Penelitian ini menggunakan teori Marxis untuk membantu memahami beberapa sindiran dalam bentuk humor di dalam data primer, kemudian disesuaikan dengan situasi yang nyata di abad ke-19 berdasarkan pencarian pustaka dan internet tentang peristiwa- peristiwa penting yang berhubungan terhadap teori Karl Marx tentang stratifikasi sosial yang memisahkan antara kaum Borjuis dengan kaum Buruh pada masyarakat yang kemudian menyebabkan eksploitasi terhadap pekerja, terutama yang masih anak-anak. Dari penelitian ini didapatkan bahwa pekerja anak-anak di masa Revolusi Industri bekerja di dalam sektor Domestik dan sektor Industri telah terekploitasi dengan pengerjaan tugas yang berbahaya, perlakuan-perlakuan buruk, dan kondisi tempat kerja yang tidak baik. Aspek-aspek ini lalu memberikan efek atau akibat yang dibagi ke dalam jangka pendek, yakni kurangnya pendidikan, dan jangka panjang, yang terdapat masalah-masalah kesehatan terhadap pekerja anak.Kata kunci: eksploitasi, pekerja anak, kaum borjuis, kaum pekerja, revolusi industri.
Pengembangan Paket Wisata Usia Dini pada Unkhair’s Tour and Travel Halida Nuria Marus; dewi Apriani Aco
TEKSTUAL Vol 19, No 1 (2021): Tekstual: Humaniora
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.995 KB) | DOI: 10.33387/tekstual.v19i1.3086

Abstract

Unkhair Tour and Travel as one of the tour agents engaged in tourism and education at university in North Maluku.  Unkhair Tour and Travel has offered several local tour packages. Tour packages offered to prospective tourists from both students and local communities in Ternate City. From 2018 to 2019, the age category of tourists who are interested in it is the average age of teenagers to adults. It is a challenge for Unkhair Tour and Travel to introduce tourism education for early childhood. This research is Development of Early Age Tourism Packages by Unkhair Tour Travel. The problem in this research is how the development of early childhood tour packages by Unkhair Unkhair Tour and Travel. This research has a general objective, namely how to develop early age tour packages by Unkhair Unkhair Tour and Travel. This research used are marketing theory and using qualitative method. The result of this research is the development of components of tour packages including campus bus transportation, suitable food and drinks for children, decorations for early childhood, tourist objects (historical tours and educational tours), and entertainment. Namely games to get rid of children's boredom during tour trips and guides that come from a student of the Khairun University Travel and Tourism Business Study Program. Development of early childhood travel packages through brochure marketing and social media. Social media which is a means of marketing is the Facebook application through the Unkhair tourism account and WhatsApp through the Unkhair Tour and Travel group.Keywords : development , early age, and  tourism packages.
Pembelajaran Bahasa Inggris dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata Masyarakat Lokal pada Objek Wisata Cengkeh Afo Kota Ternate Halida Nuria; Nurfani Nurfani
Tekstual Vol 17, No 2 (2019): Tekstual: Humaniora
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (716.918 KB) | DOI: 10.33387/tekstual.v17i2.1789

Abstract

Many native languages in Indonesia who interact with other codes shift, including Ternate language. this research is focused on the Ternate language shift to Tidore in Foramadiyahi village. The goal of this research is to describe the shifting of Ternate to Tidore language in Foramadiyahi village. This is a descriptive and qualitative research. Based on the analysis, there have some reason why that hapen in that place while that place is in Ternate island itself. Therefore, the language speaker’s regeneration is neither well performed nor sustainably constructed.Keywords: language shift, language attitude and preference, sociolinguistics
Pemetaan Tingkat Kebutuhan Bahasa Inggris di Destinasi Wisata Kabupaten Halmahera Barat Halida Nuria; Indra Purnawan Panjaitan
TEKSTUAL Vol 20, No 2 (2022): Tekstual: Humaniora
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/tekstual.v20i2.4787

Abstract

This research focuses on mapping the English needs in West Halmahera. The background for choosing the title is because there are several tourist attractions that are excellent in West Halmahera, namely Lapasi Beach, Gamtala Mangrove tourism, and Tanjung Rappapelangi Bubanehena. The three attractions mentioned above are managed by the community. The community as tourism actors in these places must be ready and have knowledge of their tourism awareness. In addition to tourism-conscious knowledge, language as a means of communication is important between guests and hosts. Guests are tourists who come to tourist objects and the hosts are people who manage tourism objects in West Halmahera Regency. Language is an important thing in the world of tourism services and more specifically English. Not being a stranger, almost all over the world make English a very effective communication tool for the smooth running of a goal. The purpose of this study is to find out the mapping of the level of English language needs in West Halmahera Tourism Destinations. The type of this research uses descriptive qualitative methods, namely the data is described through words. The description of this elaboration is through data on the need for English in the community as tourism actors in West Halmahera Tourism Objects. In this case the research subject is the community as a tourism manager. The focus of the research location is on three tourist attractions, namely Lapasi Beach, Gamtala Mangrove tourism, and Tanjung Rappapelangi Bubanehena. The result of the research is that the attractions of Lapasi Beach, Gamtala Mangrove, and Tanjung Rappapelangi have the potential for beautiful marine tourism objects, nature tourism, historical tourism, and cultural tourism. Can be categorized how to manage well by the manager / community. In mapping the need for English in tourist attractions in West Halmahera, there are three tourist objects that really need English learning. This is due to the low knowledge of English owned by the manager/community. This statement is also supported by the findings of this study, namely, first, the needs of the community/manager for knowledge of English can help self-actualization. Second, the community realizes the importance of the role of English in supporting the development of tourism objects, and the third is the community's desire to learn English through training for self-development. Keywords : Mapping, Needs, English, West Halmahera
Digitalisasi Pariwisata di Desa Ake Bay, Pulau Maitara Halida Nuria; Sulmi Magfirah; Ikmal Muhammad
Madaniya Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.543

Abstract

Perkembangan industri pariwisata Indonesia menjadikan kegiatan kepariwisataan tidak hanya melayani kebutuhan tersier dengan dampak baru bagi pemangku kepentingan pariwisata, tetapi juga berdasarkan kepentingan lain seperti pendidikan, agama, industry dan manfaat lainnya. Desa Ake bay sebagai salah satu desa wisata di pulau Maitara yang memiliki beberapa potensi objek wisata bahari, wisata alam, wisata religi, dan juga wisata budaya. Potensi ini sudah dikelola dan dalam proses pengembangan. Dalam pengembangannya, desa ini membutuhkan peran promosi wisata untuk dapat dikenal oleh wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Sehingga, perlu adanya kesadaran untuk mempromosikan wisata budaya lewat internet pada masyarakat di Pulau Maitara. Memanfaatkan fasilitas yang dimiliki dengan mengenalkan produk budaya adalah sebagai upaya agar masyarakat di Pulau Maitara dapat dikenal oleh masyarakat luas. Program kemitraan masyarakat oleh PkM Unkhair, dapat mensosialisasikan tentang pentingnya peran digitalisasi pariwisata oleh Desa Wisata melalui social media seperti Instagram, Facebook dan Tiktok, khususnya di Desa AkeBay.
Pendampingan Pengembangan Sektor Ekonomi Kreatif di Kota Tidore Kepulauan Maluku Utara Prince Charles Heston Runtunuwu; Betly Taghulihi; Halida Nuria; Asty Ayuningsih
Abdimas Langkanae Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : Pustaka Digital Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/jpm.v4i1.220

Abstract

Kota Tidore memiliki potensi usaha mikro dan kecil yang sangat potensial untuk dikembangkan. Pengembangan sektor ini membutuhkan kerja sama dan partisipasi dari semua pemangku kepentingan, termasuk masyarakat lokal. Salah satu program yang dapat membantu masyarakat adalah program pengembangan sektor ekonomi kreatif yang dicanangkan pemerintah. Tujuan kegiatan Pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh Universitas Khairun Ternate adalah untuk meningkatkan motivasi masyarakat untuk mempersiapan produk usaha mikro dan kecil yang optimal untuk pengunjung sehingga dapat membawa dampak positif, baik dari aspek ekonomi, sosial budaya, maupun lingkungan yang berkelanjutan. Kegiatan ini dilaksanakan melalui rangkaian kegiatan Forum FGD dengan materi tentang strategi pengembangan ekonomi kreatif yang dilanjutkan dengan sesi diskusi. Hasil yang diperoleh adalah bertambahnya pengetahuan dan wawasan pelaku ekonomi kreatif di Kota Tidore Kepualauan
Storytelling untuk Pengembangan Pariwisata di Pulau Sulabesi Kabupaten Kepulauan Sula Halida Nuria; Zulhajnie W Limpas
Tekstual Vol 22, No 2 (2024): Tekstual: Humaniora
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/tekstual.v22i2.8949

Abstract

Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Kepulauan Sula merupakan salah satu tempat di Provinsi Maluku Utara yang memiliki banyak objek wisata. Meskipun memiliki banyak objek wisata, hanya empat objek wisata yang memiliki cerita rakyat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk mengidentifikasi legenda-legenda unik seperti Fatfinafua, Air Tantosa dan Ikan Tokareg, Maitofon dan Tanjung Bale. Selain itu, pengembangan pariwisata juga dilakukan dengan cara membangkitkan emosi wisatawan melalui bahasa yang indah, media visual yang indah dan peran serta masyarakat setempat serta tokoh adat. Melalui kegiatan tersebut, diharapkan pariwisata di Kepulauan Sula dapat lebih dikembangkan dan pariwisata dapat meningkat.