Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Strategi Pengembangan Wisata Bahari Kabupaten Morotai Provinsi Maluku Utara Betly Taghulihi; Halida Nuria
TEKSTUAL Vol 18, No 1 (2020): Tekstual: Humaniora
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.874 KB) | DOI: 10.33387/tekstual.v18i1.732

Abstract

Tourism as a service industry, plays a very important role in the national economy either as one source of foreign exchange, job creation, opening a business opportunity, even able to provide a very large multiplier effect for the national economy. there are 10 (ten) priority tourism destinations established by the government one of which is Morotai Island. Morotai Island is one of the districts located in North Maluku Province and is one of the largest islands in Malut which has abundant natural resources potential in agriculture, forestry, fishery and marine, mining and historical tourism potential especially places of historical relics of the second world war. This potential can be used as a mainstay sector that has good economic value in an effort to improve the welfare of Malut in general and morotai island community in particular. From the geographical aspect of Morotai island has a strategic position because it is on the lips of Asia Pacific trade route with administrative boundary as the north border of pacific ocean, west bordering with sulawesi sea, east bordering sea of halmahera, and south bordering strait morotai. Based on the above, it is necessary that the policies - policies that must be taken by the government and relevant stakeholders to determine internal and external factors in it so that it can formulate tourism development programs in Morotai Island, especially marine tourism.  It is expected that the potential of marine tourism in the island of Morotai destinations developed in a long-term in order to become the economic support community of Morotai and for the advancement of tourism North Maluku Province.Keyword : development strategy, marine,  tourism, Morotai
IDENTIFIKASI POTENSI KOPI NYIRU SEBAGAI OLEH – OLEH KHAS TERNATE Sunaidin Ode Mulae; Betly Taghulihi
Humano: Jurnal Penelitian Vol 11, No 2 (2020): PERIODE NOVEMBER
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/humano.v11i2.2516

Abstract

Penelitian ini mengidentifikasi potensi kopi nyiru yang yang ada di kota ternate untuk dijadikan sebagai oleh–oleh khas Ternate karena selama ini wisatawan kesulitan menemukan oleh–oleh kopi yang merupakan khas dari kota Ternate. Diharapkan dari penelitian ini ditemukan model pengemasan kopi sebagai pendukung daya tarik wisata yang siap ditawarkan kepada pengunjung atau wisatawan yang datang ke kota Ternate. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu bagaimana proses pembuatan kopi nyiru, apa khasiat kopi nyiru dan bagaimana mengemas kopi nyiru untuk dijadikan sebagai oleh – oleh khas Ternate. Target luaran penelitian ini adalah: (1) publikasi ilmiah di jurnal lokal ber-ISSN atau jurnal nasional, (2) pengayaan bahan ajar di Program Studi Usaha Perjalanan Wisata Universitas Khairun sebagai wisata kuliner, (3) poster penelitian. Studi ini dilakukan di Kota Ternate dengan menggunakan metode kualitatif. Lokasi penelitian adalah di Taman Moya. Alasan pemilihan lokasi karena masyarakat lokal di Taman Moya menyediakan kopi nyiru untuk ditawarkan kepada pengunjung. Penelitian dilakukan selama enam bulan, sejak proposal penelitian dinyatakan disetujui. Jangka waktu penelitian mencakup keseluruhan tahapan penelitian, dari persiapan hingga penyusunan laporan akhir. Informan ditentukan secara sengaja berdasarkan fokus masalah penelitian. Kriteria informan meliputi: (i) Dinas Pariwisata Kota Ternate; (ii) Masyarakat Lokal; (iii) Pengunjung/Wisatawan; (iv) Industri pariwisata di Kota Ternate. Penentuan informan mempertimbangkan keterwakilan berdasarkan jenis kelamin, usia, agama, dan berbagai kategori lainnya. Teknik snowball digunakan untuk menentukan informan yang akan diwawancarai di lapangan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan (observation), wawancara mendalam (indepth interview), dan studi dokumen (literature study). Temuan dalam penelitian ini menunjukan bahwa Kopi nyiru di Taman Moya tidak ada dalam bentuk kemasan hanya saja dalam bentuk penyajian pada saat ada konsumen memesan. Penyebaran kopi nyiru Moya di Kota Ternate yaitu sebagian besar kelurahan Moya dan sebagian pada warung-warung kopi yang ada di Kota Baru Pante. Khasiat kopi nyiru menurut narasumber untuk menghangatkan diri pada musim penghujan. Simpulan pada penelitian ini adalah kemasan Kopi nyiru di Taman Moya belum ada. Kopi nyiru Moya memiliki hasiat untuk menghangatkan tubuh saat musim penghujan. Kopi nyiru Moya sudah mendunia sehingga butuh perharian pemerintah kota untuk mempertahankan sebagai khas oleh-oleh wisat kuliner di Kota Ternate.   
Strategi Pengembangan Daya Tarik Wisata Bahari Kelurahan Togolobe Pulau Hiri Betly Taghulihi
Jurnal Impresi Indonesia Vol. 1 No. 6 (2022): Jurnal Impresi Indonesia
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/jii.v1i6.79

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyusun strategi pengembangan daya tarik wisata bahari Kelurahan Togolobe Pulau Hiri. Pulau Hiri adalah salah satu kecamatan yang ada di kota ternate. Di pulau hiri terdapat beberapa objek wisata yang menarik seperti daya tarik wisata bawah laut, batu lobang, pertunjukkan hiu dan beberapa daya tarik wisata lainnya. Salah satu atraksi wisata yang banyak diminati wisatawan lokal pada waktu sekarang ini adalah pertunjukan hiu yang ada di kelu togolobe. Hiu ini sangat unik sebab bisa muncul di tepian pantai dan bermain dengan masyarakat sekitar. Yang membuat hiu ini menarik adalah proses pemanggilan dengan memberikan makanan ke laut sehingga sekitar 10 menit hiu akan segera datang berenang ke tepian. Target luaran penelitian adalah tersusunnya konsep strategi pengembangan daya tarik wisata bahari Kelurahan Togolobe Pulau Hiri untuk menjadi salah satu acuan pengembangan wisata di pulau hiri. Temuan dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi alternatif dan program pengembangan daya tarik wisata bahari ada 4 diantaranya; (1). Mengembangkan produk wisata. Membuat paket wisata connecting tour, atraksi memancing dan melihat lumba – lumba. (2) meningkatkan keamanan dan kenyamanan wisatawan dengan menerapkan CHSE, (3). Menyediakan fasilitas pariwisata (toilet, tempat parkir, TIC, homestay, perbaikan pelabuhan), Melakukan promosi dan memperluas jaringan (4). Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui jalur pendikan formal dan informal.
Peranan Masyarakat Lokal Air Tege-tege Terhadap Perkembangan Wisata Sejarah Cengkeh Afo Di Kota Ternate Mustafa Mansur; Betly Taghulihi
TEKSTUAL Vol 20, No 1 (2022): Tekstual: Humaniora
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1081.812 KB) | DOI: 10.33387/tekstual.v20i1.4637

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu keterlibatan dan peranan masyarakat lokal di Air Tege – Tege dalam mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat. Diharapkan dari penelitian ini masyarakat lokal air tege – tege dapat menjaga kestabilan pengembangan pariwisata yang sudah berkembang di destinasi cengkeh afo. Pariwisata berbasis masyarakat merupakan sebuah konsep pengembangan suatu destasi wisata melalui pemberdayaan masyarakat lokal. Salah satu representasi dari pembangunan pariwisata berbasis masyarakat adalah desa wisata. Cengkeh afo merupakan destinasi wisata sejarah yang menerapkan ekowisata dan melibatkan masyarakat lokal untuk mengelola destinasi tersebut. Destinasi ini terletak di desa Air Tege – Tege Kelurahan Tongole Kota Ternate. Masyarakat lokal disekitar objek memegang peranan penting dalam keberlanjutan destdiinasi tersebut. Target luaran penelitian ini adalah 1). Bertambahnya wawasan masyarakat Kota Ternate tentang Wisata Sejarah, 2). Publikasi di Jurnal ber ISSN, 3). Bahan ajar di Program Studi Usaha Perjalanan Wisata.  Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Lokasi penelitian di Cengkeh Afo Air Tege – Tege. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat air tege - tege benar – benar terlibat dan mempunyai peranan penting dalam pengembangan objek wisata sejarah cengkeh afo yang sampai sekarang masih berkembang dan menjadi saah satu destinasi favorit di kota ternate.Sejak awal pendirian wisata sejarah Cengkeh Afo dengan konsep pariwisata berbasis masyarakat membuat masyarakat begitu antusias dan bersemangat meskipun pada kenyataannya proses mengembangkan sebuah destinasi tidaklah mudah karena mengalami berbagai kendala kurangnya pengetahuan masyarakat lokal tentang pariwisata. Simpulan pada penelitian ini adalah terdapat 4 (empat) bentu partisipasi yang dilakukan masyarakat dalam pengembangan wisata sejarah cengkeh afo seperti 1). Bentuk partisipasi yang mengawali aktivitas kepariwisataan , 2). Bentuk partisipasi proses awal kepariwisataan dimana masyarakat mulai melakukan musyawarah dan membicarakan keinginan mereka terhadap aktivitas. 3). Bentuk partisipasi dalam perencanaan serta 4). Bentuk partisipasi dalam pengembangan.This research aims to investigate the involvement and role of local community at Air Tege–Tege in developing the community-based tourism. This research expects the local community of Tege - Tege can maintain the stability of tourism development that has been developed in Cengkeh Afo destination. Community-based tourism is a concept of developing a tourist destination through the empowerment of local communities. One of the the representations of community-based tourism development is a tourist village. Cengkeh Afo is a historical tourist destination that implements ecotourism and involves local community to manage the destination. This destination is located in Air Tege–Tege, Tongole Village, Ternate City. The local community around the object holds an important role in the sustainability of the destination. The outcomes of this research are: 1). The increasing insight of Ternate people about Historical Tourism, 2). Publication in Journal with ISSN, 3). Teaching materials in the Travel Business Study Program. This research uses a qualitative method. The research location is Cengkeh Afo Air Tege–Tege. The findings in this research indicate that the Air Tege –Tege community is actively involved and has an important role in the development of the Cengkeh Afo historical tourist attraction which is still developing and has become one of the favorite destinations in Ternate City. The initial establishment of Cengkeh Afo historical tourism with the concept of community-based tourism makes people so enthusiastic and passionate even though in reality, the process of developing a destination is not easy because it experiences various obstacles and lacks local community understanding about tourism. The research concludes that there are 4 (four) forms of community participation in the development of Cengke Afo historical tourism such as: 1). The Form of participation that initiate tourism activities, 2). The form of participation in the initial tourism process in which the community begins to conduct deliberations and discuss their eagerness for the activity. 3). The form of participation in planning and 4). The form of participation in development.Keywords: Masyarakat Lokal, Pariwisata Berbasis Masyarakat, Wisata Sejarah
Identification of tourism potential and 3A analysis (attraction, amenity, accessibility) in maitara village of akebay village Bahtiar Majid; Betly Taghulihi
Journal of Gastro Tourism Vol. 1 No. 2 (2023): August 2023
Publisher : Surya Hijau Manfaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52465/jogasto.v1i2.145

Abstract

This research aims to identify tourism potential and analyze 3 A (attraction, accessibility and amenties) in Maitara Village of Akebay Village. It is hoped that from this research the government and the community of Maitara Kampung Akebay Village will get an overview and guidelines on tourism development in Akebay Village. Tourism development certainly requires attractions to be used as tourist attractions, easy access such as roads and transportation and additional supporting facilities such as lodging, restaurants, toilets, and so on which are called the 3 A terms. From the results of field research there are several potentials that can be used as tourist attractions in Maitara Village, Akebay Village including, Nature Tourism, Culture and Fitness Tourism. The theory used is the theory of potential, tourist attraction and 3A. The conclusion of this research is that there are several types of attractions that can be offered by Maitara Kampung Akebay Village as a tourist attraction, namely (1). Nature tourism consisting of Camping Ground, Tracking, (2) Cultural Tourism consists of "Bakerah" and traditional games, (3) Artificial Tourism consists of intagramable photo spots and swimming pools for children.
Pendampingan Pengembangan Sektor Ekonomi Kreatif di Kota Tidore Kepulauan Maluku Utara Prince Charles Heston Runtunuwu; Betly Taghulihi; Halida Nuria; Asty Ayuningsih
Abdimas Langkanae Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : Pustaka Digital Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/jpm.v4i1.220

Abstract

Kota Tidore memiliki potensi usaha mikro dan kecil yang sangat potensial untuk dikembangkan. Pengembangan sektor ini membutuhkan kerja sama dan partisipasi dari semua pemangku kepentingan, termasuk masyarakat lokal. Salah satu program yang dapat membantu masyarakat adalah program pengembangan sektor ekonomi kreatif yang dicanangkan pemerintah. Tujuan kegiatan Pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh Universitas Khairun Ternate adalah untuk meningkatkan motivasi masyarakat untuk mempersiapan produk usaha mikro dan kecil yang optimal untuk pengunjung sehingga dapat membawa dampak positif, baik dari aspek ekonomi, sosial budaya, maupun lingkungan yang berkelanjutan. Kegiatan ini dilaksanakan melalui rangkaian kegiatan Forum FGD dengan materi tentang strategi pengembangan ekonomi kreatif yang dilanjutkan dengan sesi diskusi. Hasil yang diperoleh adalah bertambahnya pengetahuan dan wawasan pelaku ekonomi kreatif di Kota Tidore Kepualauan
SOSIALISASI SADAR WISATA BAGI SISWA SMA NEGERI 8 KEPULAUAN SULA Asti Ayuningsih; Betly Taghulihi
BESIRU : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 12 (2024): BESIRU : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Desember 2024
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/qaejq635

Abstract

This community service activity was conducted to address the need for increased tourism awareness among young people in potential tourist destinations. The activity consisted of a socialization program on tourism awareness held in SMA Negeri 8 Kepulauan Sula, Sula Islands Regency, North Maluku Province. The main objective of this activity was to introduce a sense of tourism awareness in youth, in line with the government initiatives. The activity included several stages, such as pre-test, concept of tourism awareness presentation, and post-test. The result of this activity indicated that students had gained a solid understanding of the tourism awareness concepts which was shared during the session. It is hoped that this awareness will be passed on to students at other schools in Sula Islands regency and, ultimately, to the wider community in a non-formal manner.