Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penyuluhan Kesehatan Tentang Kualitas Air Layak Minum Dan Bahaya Konsumsi Air Mentah Bagi Kesehatan Anak Di Kelurahan Ma’rang Kabupaten Pangkep Manyullei, Syamsuar; Nathalinri, Eirene; Alfrial, Haikal Arsyah; Harsil, Isma; Andriany, Ririn; Rahmadani, A. Azizah; Jayanti, Andi Nova; Wandi, Hanimusfira; Alamsyah, Dicky
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2024): Mei 2024 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59395/altifani.v4i3.532

Abstract

Air merupakan salah satu kebutuhan dan hak asasi manusia, air yang baik dan aman ialah air yang haruslah memenuhi syarat dari segi kualitasnya. Tidak tersedianya air bersih dan buruknya kualitas air minum sering dikaitkan dengan kejadian Water Borne Disease salah satunya ialah diare. Berdasarkan data PBL I terdapat 62,1% rumah tangga yang kualitas air bersih secara fisik, dan masih ada Masyarakat yang tidak melakukan pengolahan air sebelum diminum. Hal ini dipengaruhi oleh masih banyaknya masyrakat yang beranggapan jika airnya jernih maka air tersebut sudah bisa langsung diminum, Masyarakat juga masih ada yang beranggapan air hujan aman untuk dikonsumsi langsung untuk anak-anak ataupun dewasa.Tujuan dari pengabdian ini ialah memberikan penyuluhan kepada ibu rumah tangga kelurhan Ma’rang untuk meningkatkan pengetahuan mengenai kualitas air layak minum, pengolahan air, dan dampak konsumsi air tanpa pengolahan bagi anak-anak. Hasil kegiatan yang dilakukan berdasarkan skor pre dan pos test dengan menggunakan uji Wilcoxon diperoleh nilai p-value sebesar 0,007 <0,05 yang artinya terdapat perbedaan sigifikan antara skor sebelum penyuluhan dan setelah penyuluhan. Peningkatan pengetahuan akan mempengaruhi perilaku oleh karena itu penyakit diare yang dapat ditimbulkan dari perilaku konsumsi air dapat dicegah salah satunya dengan peningkatan pengetahuan terkait kualitas air, pengolahan air dan dampak konsumsi air mentah bagi Kesehatan terutama anak-anak.
Environmental Analysis Of The Aedes Aegypti Mosquito As Dhf Vector In The Enrekang District Alamsyah, Dicky; Manyullei, Syamsuar; Ishak, Hasanuddin
Jurnal Kesehatan Manarang Vol 10 No 1 (2024): April 2024
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Mamuju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33490/jkm.v10i1.1158

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever is a major health problem in Indonesia. The existence of the Aedes Aegypti mosquito is the main vector that causes Dengue Hemorrhagic Fever (RI Ministry of Health, 2020). The physical environment of the Aedes Aegypti mosquito greatly influences the ecology and development of the Aedes Aegypti mosquito, which is the main factor causing Dengue Hemorrhagic Fever (Listiono et al, 2020). The incidence of Dengue Fever in the people of Enrekang Regency is influenced by the physical environment of the Aedes Aegypti mosquito. Data on the physical environment of the Aedes Aegypti mosquito in the Enrekang Regency area is inadequate. In the Enrekang district area, there were 166 cases of dengue fever in 2019, in 2020 there was an increase of 209 cases and there was a decrease again in 2021 with 64 cases. Cases of Dengue Hemorrhagic Fever sufferers in Enrekang district are among the 10 highest diseases. The aim of the research is to determine the relationship between the physical environment (temperature, pH, humidity and residential density) of the Aedes Aegypti mosquito and the incidence of Dengue Hemorrhagic Fever in Enrekang district. The method in this research is analytical observational using a Case Control study approach. Analytical observational research is research that tries to identify how health phenomena occur. Sampling was carried out using the total sampling method. Data was obtained directly from the Enrekang District health office. The research results showed that there was a significant relationship between room temperature, water pH and room humidity with the incidence of Dengue Hemorrhagic Fever in Enrekang district with respective p-values of (0.007, 0.001 and 0.000). The results of the research show that the physical environment of the Aedes Aegypti mosquito is a risk factor for the occurrence of Dengue Fever in Enrekang district.