Siraman Sedudo is a tradition that is preserved by the people of Ngliman Village. This tradition is closely related to the belief in supernatural powers and is believed to have properties, such as curing several diseases, making youth, longevity, and facilitating mate and offspring affairs which are carried out by bathing directly in the Sedudo waterfall. In addition, this tradition also represents social values in society. This study aims to analyze the practice of social solidarity in the implementation of the Siraman ritual which is held once a year. Using Emile Durkheim's theory of social solidarity, this article describes the traditional siraman ritual process, and analyzes the forms of social solidarity of the Siraman Sedudo Traditional Ritual. This study examines these social phenomena using descriptive qualitative research methods with data collection techniques of observation, interviews, and documentation studies. The results of this study indicate that this tradition is considered a sacred ritual and has an important position for the community so that it is still preserved today. In addition, the community has social values which are indicated by the attitude of mutual cooperation, high solidarity and the nature of the community in preparing the Siraman Sedudo Traditional Ritual procession. Siraman Sedudo adalah tradisi yang dilestarikan oleh masyarakat Desa Ngliman. Tradisi ini lekat dengan kepercayaan terhadap kekuatan gaib dan diyakini memiliki khasiat, seperti menyembuhkan beberapa penyakit, menjadikan awet muda, panjang umur, dan memperlancar urusan jodoh dan keturunan yang dilakukan dengan mandi langsung di air terjun Sedudo. Selain dinilai sakral, tradisi ini juga merepresentasikan nilai-nilai sosial di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis praktik solidaritas sosial dalam pelaksanaan ritual Siraman yang dilaksanakan setahun sekali. Dengan menggunakan teori solidaritas sosial Emile Durkheim, artikel ini mendeskripsikan proses ritual adat siraman, dan menganalisis bentuk-bentuk solidaritas sosial Ritual adat siraman Sedudo. Penelitian ini mengkaji fenomena sosial tersebut dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi ini dianggap sebagai ritual sakral dan memiliki kedudukan penting bagi masyarakat sehingga masih dilestarikan hingga saat ini. selain itu, masyarakat memiliki nilai-nilai kolektif yang ditunjukkan dengan sikap gotong royong, kesetiakawanan yang tinggi dan sifat gotong royong dalam mempersiapkan prosesi Ritual adat siraman Sedudo.