Juli Gladis Claudia
Jurusan Kebidanan, Politeknik Kesehatan Gorontalo

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBERDAYAAN GURU DAN KARANG TARUNA DALAM PELAKSANAAN SENAM YOGA TERHADAP PENURUNAN DISMENORHOE Juli Gladis Claudia; Nancy Olii; Fatmawati Ibrahim; Selvi Mohamad; Eka Rati Astuti; Herman Priyono Luawo
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 5 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Kurangnya pengetahuan remaja putri tentang cara menangani dismenorhoe dapat berdampak buruk bagi kesehatannya khususnya alat-alat reproduksi. Studi pendahuluan di pasantren saat menstruasi santri mengeluh sakit perut, nyeri pinggang, konsentrasi belajar terganggu karena nyeri bahkan sampai tidak bisa beraktifitas. Salah satu alternatif untuk mengurangi dismenorhoe yaitu teknik relaksasi, olahraga dan yoga terdiri dari gerakan fisik, pernafasan dalam, dan meditasi. Tujuan kegiatan pengabmas untuk menurunkan nyeri saat haid dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra yaitu karang taruna, guru dan santri dalam pelaksanaan senam yoga. Tahapan kegiatan diawali sosialisasi dan pemutaran video senam yoga dan demonstrasi menggunakan pendekatan interprofessional education (IPE) dan Interprofesional collaboration (IPC). Dari 107 responden setelah dilakukan senam yoga terdapat nyeri ringan 94,39%, nyeri sedang 5,61% dan nyeri berat 0%. Sedangkan pengetahuan setelah sosialisasi kategori baik dari 0,90% meningkat menjadi 88,7%. Hasil yang dicapai penurunan nyeri pre dan post senam yoga nilai signifikansi 0,00 ≤ 0,05. Kesimpulan terjadi penurunan nyeri yang signifikan sebelum dan sesudah dilakukan senam yoga.Abstract: Lack of knowledge of young women about how to deal with dysmenorrhea can have a negative impact on their health, especially reproductive organs. Preliminary studies during menstruation, students complain of abdominal pain, back pain, impaired learning concentration due to pain and even unable to carry out activities. One alternative dysmenorrhea is relaxation techniques, exercise and yoga consisting of physical movements, deep breathing, and meditation. The purpose of community service activities is to reduce pain during menstruation and increase the knowledge and skills of partners, namely youth organizations, teachers and students in the implementation of yoga exercises. The activity stage begins with socialization and video playback and demonstrations using the IPE and IPC approaches. Of the 107 responden after doing yoga, there was 94.39% mild pain, 5.61% moderate pain and 0% severe pain. Meanwhile, knowledge after socialization in the good category increased from 0.90% to 88.7%. The results achieved decreased pain yoga exercise a significance value of 0.00 ≤ 0.05. The conclusion is that there is a significant reduction in pain before and after yoga exercises.
PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI USIA 6 - 24 BULAN DENGAN PENDEKATAN HUMANIS MELALUI TEKNIK BABY MASSAGE Margaretha Gani; Citra Puspita Putri; Rabia Zakaria; Nurhidayah Nurhidayah; Yusni Podungge; Juli Gladis Claudia
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 2 (2023): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i2.13045

Abstract

Abstrak: Baby Massage adalah terapi sentuh tertua dan terpopuler di dunia dan merupakan bentuk intervensi dini yang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Di Indonesia, pemijatan bayi di masyarakat dilakukan oleh dukun bayi, dimana hal tersebut hanya dilakukan pada saat bayi sakit. Pijat bayi optimal sebagai perangsang tumbuh kembang jika dilakukan secara teratur, saat sehat dan tidak sakit. Tujuan dari pengabmas ini adalah untuk menginformasikan dan mengedukasi masyarakat terutama ibu bayi tentang pijat bayi untuk bayi di atas 3 bulan sehingga mereka dapat melakukan sendiri pijat bayi untuk anaknya serta mencegah kejadian stunting pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) untuk anak usia 6-24 bulan dengan pendekatan humanistik menggunakan teknik pijat bayi. Tahapan kegiatan terdiri dari (1) pembukaan kegiatan; (2) pemeriksaan antropometri; (3) Pemutaran video baby massage; (4) Pelaksanaan baby massag; dan (5) Penutupan dan Evaluasi. Hasil yang dicapai yaitu 21 bayi dengan usia 6-24 bulan telah diberikan teknik baby massage yang dilihat langsung oleh orang tua bayi.Abstract: Baby Massage is the oldest and most popular touch therapy in the world and is a very important form of early intervention to support children's growth and development. In Indonesia, baby massage in the community is performed by traditional birth attendants, where this is only done when the baby is sick. Baby massage is optimal as a growth and development stimulant if it is done regularly, when healthy and not sick. The purpose of this community service is to educate the community, especially baby mothers, about baby massage for babies over 3 months so that they can do baby massage for their children themselves and prevent stunting in the first 1000 days of life (HPK) for children aged 6-24 months with a humanistic approach using baby massage techniques. The stages of the activity consist of (1) the opening of the activity; (2) anthropometric examination; (3) the screening of the baby massage video; (4) the implementation of the baby massage; dan (5) Closing and Evaluation. The results achieved were 21 babies aged 6-24 months who were given baby massage techniques which were directly watched by the baby's parents.