Muhammad Shaleh Assingkily
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Ittihadiyah Labuhanbatu Utara

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Learning of Pancasila Seen from the Perspective of Islam in Aceh: What Lessons Can Be Learned? Iswadi Iswadi; Muhammad Shaleh Assingkily; Herinto Sidik Iriansyah
Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran Vol 8, No 4 (2022): December
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jk.v8i4.6233

Abstract

This study aims to reveal the learning of Pancasila based on Islam in Aceh. This study used a qualitative approach with a descriptive study method. The subjects of this study were principals and teachers of SDIT Madani Aceh Tenggara, principals, and teachers of SMP 3 Gayo Lues and the people of Central Aceh. The instruments used participant observation, in-depth interviews, and documentation studies. The data analysis technique used data reduction, data presentation, and verification to draw a conclusion. The validity of the research data was tested by data triangulation techniques. The results of this study showed that Pancasila learning which contains material for fostering religious, nationalist and integrity characters in the nation's children was in line with Islamic studies which provide educative physical and spiritual guidance. The people of Aceh who was identical with Islam were very appropriated to make learning Pancasila as an effort to maintain religious harmony, ethnic and cultural diversity and increase the sense of nationalism in students. Through this research, it is hoped that it will become a prototype in the practice of learning Pancasila based on Islam in other areas.
Pesan dan Kearifan Lokal Bagi Kebutuhan Moral (Karakter) dan Agama Anak Usia Dini Khamim Zarkasih Putro; Ichsan Ichsan; Angga Febiyanto; Muhammad Shaleh Assingkily; Nafi’atus Sholihah
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 12, No 02 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i02.4500

Abstract

Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi kelangsungan hidup manusia. Dalam konteks ini, pendidikan bermakna luas, bak pepatah Minang, Alam takambang jadi guru, sehingga tidak terbatas pada ruang-ruang kelas (sekolah/madrasah) secara formal. Pesan dan kearifan lokal masyarakat menjadi salah satu bagian penting dalam penanaman nilai moral dan agama sejak dini pada anak. Lebih spesifik, penelitian ini dibatasi studi kasus Islam, Kristen dan Katolik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara (daring dan luring), observasi langsung dan analisis dokumen. Selanjutnya, data dianalisis menggunakan teknik reduksi data, penyajian data hingga verifikasi. Penelitian ini menemukan bahwa pesan dan kearifan lokal merupakan bentuk edukasi sejak dini yang membudaya di kalangan masyarakat Kutacane Aceh Tenggara. Pesan dan kearifan lokal tersebut meliputi; tradisi lisan, keteladanan, serta ritual budaya dan agama masyarakat Kutacane Aceh Tenggara. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat diformulasikan pendidikan moral berbasis kearifan lokal sebagai alternatif pendidikan sepanjang hayat, terutama di masa darurat (pandemi) Covid-19.
Pesan dan Kearifan Lokal Bagi Kebutuhan Moral (Karakter) dan Agama Anak Usia Dini Khamim Zarkasih Putro; Ichsan Ichsan; Angga Febiyanto; Muhammad Shaleh Assingkily; Nafi’atus Sholihah
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No. 02 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i02.4500

Abstract

Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi kelangsungan hidup manusia. Dalam konteks ini, pendidikan bermakna luas, bak pepatah Minang, Alam takambang jadi guru, sehingga tidak terbatas pada ruang-ruang kelas (sekolah/madrasah) secara formal. Pesan dan kearifan lokal masyarakat menjadi salah satu bagian penting dalam penanaman nilai moral dan agama sejak dini pada anak. Lebih spesifik, penelitian ini dibatasi studi kasus Islam, Kristen dan Katolik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara (daring dan luring), observasi langsung dan analisis dokumen. Selanjutnya, data dianalisis menggunakan teknik reduksi data, penyajian data hingga verifikasi. Penelitian ini menemukan bahwa pesan dan kearifan lokal merupakan bentuk edukasi sejak dini yang membudaya di kalangan masyarakat Kutacane Aceh Tenggara. Pesan dan kearifan lokal tersebut meliputi; tradisi lisan, keteladanan, serta ritual budaya dan agama masyarakat Kutacane Aceh Tenggara. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat diformulasikan pendidikan moral berbasis kearifan lokal sebagai alternatif pendidikan sepanjang hayat, terutama di masa darurat (pandemi) Covid-19.