Ichsan Ichsan
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Dampak Keluarga Broken Home terhadap Aktivitas Belajar Siswa Sekolah Dasar Muhammad Najib; Maya Rahma Sarita; Siti Aisyah; Anis Mahmudah; Ichsan Ichsan
AT-THULLAB : Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol 7, No 1 (2023): At-Thullab : Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/atl.v7i1.1395

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak keluarga Broken Home terhadap aktivitas belajar siswa SD Negeri SP 2 Pandan Sari. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian Kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara, dokumentasi. Subjek penelitian ini 4 siswa SD Negeri SP 2 Pandan Sari, Fokus penelitian ini mengetahui dampak yang terjadi kepada siswa broken home dalam aktivitas belajar. Hasil penelitian bahwa siswa broken home mengalami dampak dalam aktivitas belajar. Dampak positif siswa broken home siswa berani menyampaikan pendapat, mandiri, cermat, lebih dewasa dan bijak dalam bertindak. Hal tersebut disebabkan oleh masih adanya dampingan orang tua terutama ibu. Namun sebaliknya, dampak negatif yang terjadi pada siswa broken home siswa kurang fokus dalam belajar, kurang percaya diri, pemalu dan anti sosial. Hal tersebut disebabkan tidak adanya dampingan orang tua terutama ibu. Dengan demikian guru dapat mengambil peran ibu selama pembelajaran di sekolah dengan memberikan dampingan, bimbingan, arahan, motivasi dan perhatian lebih kepada siswa yang berdampak negatif broken home. Guru juga harus menerapkan model/media pembelajaran yang efektif agar siswa berperan aktif dalam aktivitas belajar.Abstract: This study seeks to identify the impact of the broken home family on the students’ learning activities at Elementary School SP 2 Pandan Sari, Indonesia. This research employed a qualitative approach. The data collection methods used were observation, interviews, and documentation. Four students from the target school participated in this study. This research focuses on what occurs in the learning activities of students from broken home families. The results reveal that the students experience several impacts on their learning activities. The positive impact is that the students dare to express opinions, are independent, careful, more mature and wise in their actions. This is due to the presence of parents, especially mothers. On the contrary, the negative impact occurred is that the students lack focus in learning, lack self-confidence, are shy and antisocial. This is due to the absence of parental assistance. Hence, the teacher can take on the parents’ role during learning at school by providing assistance, guidance, direction, motivation and more attention to students who are negatively affected by the broken home family. The teacher should also apply an active learning model/media so that such students can play an active role in the learning activities.
Pesan dan Kearifan Lokal Bagi Kebutuhan Moral (Karakter) dan Agama Anak Usia Dini Khamim Zarkasih Putro; Ichsan Ichsan; Angga Febiyanto; Muhammad Shaleh Assingkily; Nafi’atus Sholihah
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 12, No 02 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i02.4500

Abstract

Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi kelangsungan hidup manusia. Dalam konteks ini, pendidikan bermakna luas, bak pepatah Minang, Alam takambang jadi guru, sehingga tidak terbatas pada ruang-ruang kelas (sekolah/madrasah) secara formal. Pesan dan kearifan lokal masyarakat menjadi salah satu bagian penting dalam penanaman nilai moral dan agama sejak dini pada anak. Lebih spesifik, penelitian ini dibatasi studi kasus Islam, Kristen dan Katolik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara (daring dan luring), observasi langsung dan analisis dokumen. Selanjutnya, data dianalisis menggunakan teknik reduksi data, penyajian data hingga verifikasi. Penelitian ini menemukan bahwa pesan dan kearifan lokal merupakan bentuk edukasi sejak dini yang membudaya di kalangan masyarakat Kutacane Aceh Tenggara. Pesan dan kearifan lokal tersebut meliputi; tradisi lisan, keteladanan, serta ritual budaya dan agama masyarakat Kutacane Aceh Tenggara. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat diformulasikan pendidikan moral berbasis kearifan lokal sebagai alternatif pendidikan sepanjang hayat, terutama di masa darurat (pandemi) Covid-19.
PERAN GURU DALAM MENANAMKAN RASA PERCAYA DIRI ANAK USIA DINI Rodhotul Islamiah; ichsan ichsan
Jurnal Golden Age Vol. 6 No. 2 (2022): Jurnal Golden Age
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/goldenage.v6i2.5826

Abstract

Guru merupakan pemeran penting pada lembaga pendidikan, penanaman rasa percaya diri anak sejak dini merupakan hal yang harus diterapkan. Percaya diri merupakan perasaan yakin, tidak ragu dalam bertindak dan selau yakin dengan dirinya. Penelitian ini mengkaji tentang peranan guru dalam menanamkan rasa percaya diri pada anak usia dini. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian kualitatif, dimana pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara dalam mengumpulkan informasi. Pada penelitian ini narasumbernya yaitu salah satu dewan guru yang ada pada lembaga pendidikan tersebut. Peran guru dalam menanamkan rasa percaya diri anak melalui pembelajaran yyang dilaksanakan pada lembaga pendidikan tersebut. Saat pembelajaran berlangsung, gru menjadi fasilitator sekaligus motivator anak. Saat pembelajaran guru memotivasi anak dalam menyelesaikan tugasnya, dan gru sebagai pendampin anak saat anak masih bingung dengan tugas yang telah diberikan oleh guru. Sebelum guru melaksanakan pembelajaran, guru selalu memberikan contoh terlebih dahulu. Disini guru berperan sebagai vasilitator pada anak. Maka peran guru dalam menanamkan rasa percaya diri anak melaui guru menjadi fasilitator, motivator sekaligus pendamping pada anak.