Bumbu bubuk kaldu adalah salah satu bahan yang sangat dibutuhkan dalam menyedapkan masakan sebagai pengganti MSG ( Monosodium glutamate). Berapa tahun terakhir jamur tiram banyak digunakan sebagai bumbu bubuk kaldu jamur tiram untuk menyedapkan rasa masakan. Bubuk kaldu jamur tiram ini diketahui bebas dari kandungan MSG. Budidaya jamur tiram saat ini sedang dikembangkan oleh CV. Surya Mandiri di Desa Sokkolia Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa. Sehingga pada kegiatan ini, Tim Pengabdiam Masyarakat dari Universitas Negeri Makassar melibatkan CV. Surya Mandiri dan kelompok Wanita Tani di Desa Sokkolia untuk berkolaborasi dalam rangka meningkatkan pemasaran dari jamur tiram hasil produksi dari CV. Surya Mandiri dan meningkatkan pemasukan kelompok Wanita Tani di Desa Sokkolia. Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan mitra adalah memberi pelatihan tentang: (1). Cara pengolahan bumbu bubuk kaldu dari jamur tiram, (2).Cara pengemasan dan pelabelan hasil produk olahan. (3). Pemasaran. Setelah kegiatan ini dilakukan baik dari aspek pengolahan, pengemasan dan pelabelan serta cara pemasaran produk kepada masyarakat khususnya ibu-ibu dan remaja Kelompok Wanita Tani Desa Sokkolia Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa sebagai mitra. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan melalui penngisian angket terhadap kegiatan ini, hasil respon peserta terhadap kegiatan ini menunjukkan skor rata-rata , 4,69 dengan kategori sangat baik. Processed Seasoning Powder for Oyster Mushroom Broth in Sokkolia Village, Bontomarannu District, Gowa Regency Broth powder seasoning is one of the ingredients that is needed in flavoring dishes as a substitute for MSG (Monosodium glutamate). In recent years, oyster mushrooms have been widely used as a seasoning for oyster mushroom broth powder to enhance the taste of dishes. This oyster mushroom broth powder is known to be free of MSG content. Oyster mushroom cultivation is currently being developed by CV. Surya Mandiri in Sokkolia Village, Bontomarannu District, Gowa Regency. So that in this activity, the Community Service Team from Makassar State University involved CV. Surya Mandiri and the Women Farmers group in Sokkolia Village to collaborate in order to increase the marketing of oyster mushrooms produced by CV. Surya Mandiri and increasing the income of the Women Farmers group in Sokkolia Village. The solution offered to overcome partner problems is to provide training on: (1). Method of processing broth powder seasoning from oyster mushrooms, (2). Method of packaging and labeling of processed products. (3). Marketing. After this activity was carried out both from the aspects of processing, packaging and labeling as well as how to market products to the community, especially women and adolescents, the Women Farmers Group of Sokkolia Village, Bontomarannu District, Gowa Regency as partners. Based on the evaluation carried out through filling out a questionnaire for this activity, the results of the participants' responses to this activity showed an average score of 4.69 in the very good category