Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : SAKOLA: Journal of Sains Cooperative Learning and Law

Analisis Literasi Digital Siswa Kelas VIII E Dalam Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di SMP Negeri 16 Kota Jambi Fanny Puspasari Sianipar; Firman Firman; Alif Aditya Candra
SAKOLA: Journal of Sains Cooperative Learning and Law Vol 1, No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/sakola.v1i2.3485

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman literasi digital siswa dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di SMP Negeri 16 Kota Jambi, untuk mengetahui tantangan atau hambatan yang dihadapi siswa Kelas VIII E di SMP Negeri 16 Kota Jambi dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 16 Kota Jambi. Metode penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian data deskriptif kualitatif. Informan diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari hasil penelitian disarankan agar pemahaman literasi digital siswa kelas VIII E di SMP Negeri 16 Kota Jambi pada pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan perlu ditingkatkan melalui pembiasaan menggunakan media teknologi digital dalam pembelajaran. Juga disarankan untuk melakukan pemberian pelatihan kepada Guru mengenai penggunaan media teknologi digital serta dilakukannya evaluasi. Penelitian ini dapat disimpulkan (1) Kemampuan literasi digital siswa kelas VIII E dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan belum dapat dikatakan baik. Hal ini dikarenakan masih ada siswa yang belum terbiasa dengan penggunaan media teknologi dan tidak melakukan evaluasi atau pengecekan ulang terhadap informasi yang diperoleh. (2) Keterbatasan akses dan sarana, kurangnya keterampilan teknologi dasar, kesulitan dalam evaluasi informasi yang menjadi hambatan siswa menyebabkan kurangnya kemampuan literasi digital dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Nilai Karakter Religius Dalam Tradisi Mandi Safar di Desa Air Hitam Laut Kecamatan Sadu Kabupaten Tanjung Jabung Timur Risnawati Risnawati; Firman Firman; Alif Aditya Candra
SAKOLA: Journal of Sains Cooperative Learning and Law Vol 1, No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/sakola.v1i2.3344

Abstract

Karakter religius secara umum diartikan sebagai sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Dalam pengertian ini jelas bawasannya karakter religius merupakan pokok pangkal terwujudnya kehidupan yang damai. Mandi safar air hitam laut adalah sebuah tradisi/budaya yang di lakukan oleh masyarakat desa air hitam laut yang sudah ada sejak tahun 1865 yang umumnya di lakukan oleh masyarakat dari Sulawesi Selatan, mandi safar adalah mandi yang di lakukan pada hari rabu terakhir bulan safar, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa nilai karakter religius yang terkandung di dalam tradisi mandi safar serta mengetahui bagaimana tahapan prosesi tradisi mandi safar di Desa Air Hitam Laut, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur.Penelitian ini dilakukan di Desa Air Hitam Laut, Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, 01 April 2024-01 Juli 2024. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif etnografi dan di deskripsikan Data penelitian diperoleh dengan cara wawancara dengan tokoh adat, kepala desa dan masyarakat, obseravasi dan dokumentasi. Kemudian direduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, data yang dihasilkan nantinya berbentuk penjabaran berupa kata-kata. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa nilai karakter religius yang dimiliki dalam tradisi mandi safar yaitu cinta damai (kebersamaan, keharmonisan dan kerja sama), toleransi (tidak memandang suku, ras dan agama), persahabatan (ukhuwah wathaniyah (persaudaraan antar bangsa) dan ukhuwah basyariah (persaudaraan sesama manusia), dan teguh pendirian (tradisi mandi safar Air Hitam Laut masih dilestarikan hingga saat sekarang ini).