Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Disclaimer of Political Rights As An Effort to Eradicate Corruption Yuningsih, Henny; Nashriana, Nashriana; Febriani, Indah; Rumesten, Iza
Corruptio Vol 5 No 1 (2024)
Publisher : Faculty of Law, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25041/corruptio.v5i1.3263

Abstract

Corruption is an extraordinary crime, so extraordinary methods are also needed to prevent and eradicate this crime. The imposition of serious crimes is one of the ways needed to eradicate them, then new punitive breakthroughs are also needed in order to provide a sense of deterrence and fear to both the perpetrators and the community. Several cases that have been decided during the trial of corruption at the first level, among others, are on behalf of the accused, Inspector General. Djoko Susilo in the corruption case of the procurement of a driving license (SIM) simulator tool, the KPK Public Prosecutor demanded additional crimes of revoking the right to vote and vote in general elections and public office (political rights), and the panel of judges granted the demands at the appeal level. This additional punishment is regulated in article 35 of the Criminal Code in conjunction with article 18 paragraph (1) of Law Number 31 of 1999 in conjunction with Law Number 20 of 2001 concerning Corruption. This research uses normative legal research methods, supported by primary, secondary and tertiary legal sources. With descriptive qualitative analysis.The problem with this additional punishment for depriving political rights is how to apply this additional punishment for depriving political rights in the prevention and eradication of corruption, because of course the KPK has strong reasons why this additional punishment is included as a punishment for perpetrators of corruption.
Efektivitas Pembelajaran Model Eliciting Activities (MEAs) Terhadap Kemampuan Koneksi Matematis dan Self Concept pada Siswa Kelas IX SMPN 20 Singkawang Febriani, Indah; Mariyam, Mariyam; Wahyuni, Rika
JEMS: Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol. 12 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/jems.v12i1.19360

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran Model Eliciting Activities (MEAs) terhadap kemampuan koneksi matematis dan self concept pada materi bilangan berpangkat. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Singkawang pada semester ganjil tahun ajaran 2023/2024. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Adapun bentuk desain penelitian ini adalah Quasi Eksperimental Design dengan rancangan Nonequivalent Posttest-Only Control Group Design. Sampel penelitian menggunakan teknik cluster random sampling dari 2 kelas yaitu kelas eksperimen yang menggunakan pembelajaran Model Eliciting Activities (MEAs) dan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran langsung. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Model Eliciting Activities (MEAs) efektif terhadap kemampuan koneksi matematis dan self concept siswa dengan hasil sebagai berikut: (1) Kemampuan koneksi matematis siswa mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM=70) baik secara individual maupun klasikal dengan diterapkannya pembelajaran Model Eliciting Activities (MEAs) pada materi bilangan berpangkat. (2) Terdapat perbedaan kemampuan koneksi matematis antara siswa yang mendapat pembelajaran Model Eliciting Activities (MEAs) dan siswa yang mendapat pembelajaran langsung pada materi bilangan berpangkat. (3) Self concept siswa tergolong tinggi ketika diterapkan pembelajaran Model Eliciting Activities (MEAs) pada materi bilangan berpangkat.
Empowering Communities Through Old Oil Wells: Analyzing Legal Frameworks and Policy Gaps in Indonesia Febriani, Indah; Safa’at, Rachmad; Istislam, Istislam; Qurbani, Indah Dwi
Sriwijaya Law Review Volume 9 Issue 1, January 2025
Publisher : Faculty of Law, Sriwijaya University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28946/slrev.Vol9.Iss1.4261.pp95-113

Abstract

This article examines the relationship between the operation of old oil wells, as governed by Minister of Energy and Mineral Resources Regulation Number 1 of 2008, and the improvement of community welfare, particularly for communities surrounding mining areas. The regulation aims to empower communities by enabling their participation in oil well operations through Village Unit Cooperatives (KUD) and Regionally Owned Business Entities (BUMD). Employing a socio-legal approach, this study conceptualizes law as a functional social institution and investigates its application in three sub-districts in Musi Banyuasin Regency, South Sumatra Province. The findings reveal that the regulation is ineffective due to its complex permit requirements, which are perceived as a significant obstacle by local communities, thereby impeding its objectives. Moreover, the regulation lacks explicit legal provisions to address community welfare by exploiting old oil wells. To address these shortcomings, the study recommends revising the regulation to simplify licensing procedures and include explicit provisions that promote community welfare. Additionally, it emphasizes the need for policy instruments, such as legal assistance, mentoring, technical and non-technical guidance, and continuous supervision, to support community-led mining activities. These measures are essential to ensure that the operation of old oil wells contributes meaningfully to the welfare of local communities, aligning with the regulation's intended goals.
Kontribusi Mahasiswa Program Asistensi Mengajar Mandiri Dalam Mengembangkan Kemampuan Literasi dan Numerasi Peserta Didik di SMPN 17 Mataram Febriani, Indah; Mustari, Mohammad; Basariah, Basariah; Zubair, Muh
SAKOLA: Journal of Sains Cooperative Learning and Law Vol 2, No 1 (2025): April 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/sakola.v2i1.5425

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kontribusi mahasiswa program asistensi mengajar mandiri dalam mengembangkan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik di SMPN 17 Mataram, serta faktor pendukung dan tantangan mahasiswa program asistensi mengajar mandiri dalam mengembangkan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik di SMPN 17 Mataram. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis data model Miles Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kontribusi yang dilakukan mahasiswa program asistensi mengajar mandiri melalui kegiatan intrakurikuler, esktrakurikuler, supervisi, wawasan wiyata mandala, dan program kerja tambahan mampu mengembangkan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik di SMPN 17 yang dilihat dari data data Rapor Pendidikan SMPN 17 Mataram. Pada data Rapor Pendidikan SMPN 17 Mataram Tahun 2023 yaitu sebelum adanya mahasiswa program asistensi mengajar mandiri, presentasi kemampuan literasi peserta didik mencapai 38,64% presentasi kemampuan numerasi peserta didik mencapai 35,56%. Kemudian setelah adanya mahasiswa program asistensi mengajar mandiri angkatan 2 dan mahasiswa program asistensi mengajar mandiri angkatan 3 terjadi peningkatan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik di SMPN 17 Mataram yang mencapai 44,44% dan presentasi kemampuan numerasi peserta didik mencapai 46,67%. Kemudian faktor pendukung mahasiswa program asistensi mengajar mandiri dalam mengembangkan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik di SMPN 17 adalah komposisi dan kerja sama rekan tim, lingkungan sekolah, bimbingan dari guru pamong dan dosen pembimbing lapangan yang aktif, program studi yang memfasilitasi, serta peserta didik yang antusias. Sedangkan tantangan yang menjadi kelemahan bagi mahasiswa program asistensi mengajar mandiri 7 yaitu adanya tenaga pendidik yang kurang mengerti tugas mahasiswa, komunikasi antaranggota tim kelompok, peserta didik yang hiperaktif dan program studi yang kurang memfasilitasi konversi nilai mahasiswa.
Kontribusi Mahasiswa Program Asistensi Mengajar Mandiri Dalam Mengembangkan Kemampuan Literasi dan Numerasi Peserta Didik di SMPN 17 Mataram Febriani, Indah; Mustari, Mohammad; Basariah, Basariah; Zubair, Muh
SAKOLA: Journal of Sains Cooperative Learning and Law Vol 2, No 1 (2025): April 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/sakola.v2i1.5425

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kontribusi mahasiswa program asistensi mengajar mandiri dalam mengembangkan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik di SMPN 17 Mataram, serta faktor pendukung dan tantangan mahasiswa program asistensi mengajar mandiri dalam mengembangkan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik di SMPN 17 Mataram. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis data model Miles Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kontribusi yang dilakukan mahasiswa program asistensi mengajar mandiri melalui kegiatan intrakurikuler, esktrakurikuler, supervisi, wawasan wiyata mandala, dan program kerja tambahan mampu mengembangkan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik di SMPN 17 yang dilihat dari data data Rapor Pendidikan SMPN 17 Mataram. Pada data Rapor Pendidikan SMPN 17 Mataram Tahun 2023 yaitu sebelum adanya mahasiswa program asistensi mengajar mandiri, presentasi kemampuan literasi peserta didik mencapai 38,64% presentasi kemampuan numerasi peserta didik mencapai 35,56%. Kemudian setelah adanya mahasiswa program asistensi mengajar mandiri angkatan 2 dan mahasiswa program asistensi mengajar mandiri angkatan 3 terjadi peningkatan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik di SMPN 17 Mataram yang mencapai 44,44% dan presentasi kemampuan numerasi peserta didik mencapai 46,67%. Kemudian faktor pendukung mahasiswa program asistensi mengajar mandiri dalam mengembangkan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik di SMPN 17 adalah komposisi dan kerja sama rekan tim, lingkungan sekolah, bimbingan dari guru pamong dan dosen pembimbing lapangan yang aktif, program studi yang memfasilitasi, serta peserta didik yang antusias. Sedangkan tantangan yang menjadi kelemahan bagi mahasiswa program asistensi mengajar mandiri 7 yaitu adanya tenaga pendidik yang kurang mengerti tugas mahasiswa, komunikasi antaranggota tim kelompok, peserta didik yang hiperaktif dan program studi yang kurang memfasilitasi konversi nilai mahasiswa.