This Author published in this journals
All Journal Attoriolong
Nurul Hikmah
Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kutika Appammulang Esso dalam Kehidupan Sosial Ekonomi di Kecamatan Marioriawa Kabupaten Soppeng, 1990-2010 Nurul Hikmah; Patahuddin Patahuddin; Bahri Bahri
Attoriolong Vol 20, No 1 (2022): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas tentang Manuskrip Bugis Kutika Appammulang Esso yang menjelaskan tentang kualitas waktu yang baik dan waktu yang buruk dalam satu hari, yang dilihat berdasarkan simbol-simbol yang tertera dalam teks Kutika Appammulang Esso. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk teks naskah Kutika Appammulang Esso, eksistensi Kutika Appammulang Esso dari tahun 1990 sampai tahun 2010 dan dampak Kutika Appammulang Esso. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri atas empat tahapan yaitu: heuristic (pengumpulan data atau sumber), kritik sumber yang terdiri dari kritik intern dan ekstern, interpretasi atau penafsiran sumber dan historiografi yaitu penulisan sejarah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teks Kutika Appammulang Esso mengandung makna yang menentukan kualitas waktu itu baik atau tidak baik untuk dimulainya suatu aktivitas yang dilihat dalam satu hari. Kutika Appammulang Esso dari tahun 1990 sampai pada tahun 2010 mengalami perubahan terhadap keberadan yang dulunya di jadikan sebagai pedoman oleh seluruh masyarakat sekarang ini tidak lagi, bahkan ada orang yang membuangya. Diantara makna yang menjadi pedoman atau pedoman yaitu mallise yang bermakna berisi, makna yang paling baik diantara kelima makna yang lain dalam memulai aktivitas. Uju yang bermakna mayat yang ketika memulai aktiviatas simbol ini dihindari karena simbol ini dapat membawa musibah. Polebola yang bermkana pulang pokok, simbol ini dapat dipilih dan juga tidak karena tidak mendatangkan musibah dan tidak pula mendatangkan keberuntungan.