Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Initial study of vinegar production made from low quality rice using a Batch type fermenter Andri Pohan; Noer Octaviana Maliza; Muhammad Ikhsan Sulaiman; Dewi Yunita
Jurnal Bioleuser VOL 3, NO 1 (2019): April 2019
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Syiah Ku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/j. bioleuser.v0i0.18814

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dari komoditi beras lokal turun mutu. Penelitian dilakukan dengan menggunakan fermentor tipe batch. Proses pembuatan cuka dilakukan dengan metode fermentasi dua tahap yaitu fermentasi alkohol dan fermentasi asam asetat. Pada fermentasi alkohol, Saccharomyces cerevisiae ditambahkan sebanyak 10% dari volume bubur beras (beras:air = 1:2, b/v) dan fermentasi berlangsung secara anaerob selama 7 hari. Pada fermentasi asam asetat, Acetobacter aceti ditambahkan sebanyak 10% dari volume bubur beras setelah fermentasi alkohol dan fermentasi berlangsung secara aerob selama 16 hari. Analisis terhadap perubahan komposisi di dalam substrat dilakukan secara triplo. Hasil penelitian menunjukkan fermentasi selama 23 hari pada formulasi yang dilakukan hanya mampu mengkonversi 50% kadar gula.  Produk akhir cuka beras yang dihasilkan memiliki kadar gula 2.62%, kadar alkohol 0.040%, dan kadar asam asetat 2.64%. Optimasi sistem aerator pada fermentor perlu dilakukan untuk mengoptimalkan kondisi anaerob.This research aimed to increase the added value of the low quality of local rice commodity. The study was conducted using a batch type fermenter. The production of rice vinegar was conducted by two-stage fermentation methods; namely, alcohol fermentation and acetic acid fermentation. In alcoholic fermentation, Saccharomyces cerevisiae was added 10% of the volume of rice porridge (rice: water = 1: 2, w/v) and it was fermented anaerobically for 7 days. In acetic acid fermentation, Acetobacter aceti was added 10% of the volume of rice porridge after alcoholic fermentation and it was fermented aerobically for 16 days. Analysis of changes in composition in the substrate was carried out in triple. The results showed that fermentation for 23 days in the formulation carried out was only able to convert 50% of the sugar content. The final product of rice vinegar produced a sugar content of 2.62%, alcohol content of 0.040% and acetic acid content of 2.64%. Optimization of the aerator system in the fermenter should be done to optimize the anaerobic conditions.
Literatur Review: Potensi Pengolahan dan Manfaat Kesehatan Jamblang (Syzygium cumini L.) Noer Octaviana Maliza; Safrida Safrida; Afwa Hayuningtyas; Hanif Muchdatul Ayunda
Jurnal Teknologi Pengolahan Pertanian Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Teknologi Pengolahan Pertanian
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jtpp.v4i2.6572

Abstract

Jamblang (Syzygium cumini L.) telah banyak dieksplorasi dalam dunia pangan dan farmasi di berbagai negara, karena karakteristik buah dan banyaknya manfaat kesehatan yang dimilikinya. Di Aceh, pemanfaatan tanaman jamblang masih sangat terbatas dan sebagian besar hanya dikonsumsi dalam bentuk segar, pemanfaatan lain dari tumbuhan ini belum banyak diketahui masyarakat akibat terbatasnya penelitian terkait tumbuhan ini di Indonesia. Berdasarkan hasil studi literasi yang dilakukan dalam kajian ini, di berbagai negara, jamblang telah banyak dimanfaatkan dalam pengolahan pangan dengan tujuan untuk meningkatkan nilai ekonomis, memperpanjang masa simpan, dan meningkatkan diversifikasi pangan, seperti produk jus, sirup, squash, selai, dan bubuk instan yang dimanfaatkan sebagai pewarna alami. Selain itu, telah dilakukan penelitian mengenai manfaat jamblang dalam penanganan berbagai macam penyakit, antara lain antibakteri, antikanker, antidiabetes, dan antihipertensi. Mekanisme tanaman jamblang dalam pengobatan yang telah dilaporkan, yaitu komponen bioaktif  dalam jamblang mengaktivasi  enzim-enzim katalase, glutathione peroksidase, glutathione-s-transferase dan SOD untuk menetralisir produksi radikal bebas yang  berlebih. Kajian ini diharapkan dapat menjadi salah satu acuan yang dapat digunakan untuk mengembangkan penelitian dan pemanfaatan jamblang di Aceh khususnya dan di Indonesia pada masa mendatang.
Peningkatan Kemampuan Branding UMKM Melalui Proses Digitalisasi Bisnis Rizki Agam Syahputra; Cut Widy Aulia Putri; Noer Octaviana Maliza; Rachmatika Lestari
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (869.096 KB)

Abstract

Pengabdian masyarakat merupakan rangkaian aktivitas dilakukan sebagai cara untuk memperbaiki kehidupan masyarakat atau untuk mengatasi masalah sosial dan ekonomi tertentu. Untuk menujang digitalisasi UMKM desa, dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat oleh dosen lintas prodi Universitas Teuku Umar (UTU), dengan tujuan untuk membantu proses digitalisasi bisnis UMKM di wilayah Barat-Selatan Aceh. Kegiatan ini bertemakan Digitalisasi Bisnis UMKM Aceh Barat-Selatan. Kegiatan dilaksanakan di Aula Korpus IBT Universitas Teuku Umar (UTU), Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh dengan mengundang pelaku UMKM, Tenang IBT UTU serta mahasiswa yang ingin terjun kedalam dunia bisnsis digital. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah meningkatnya digital iterasi bagi pelaku UMKM dan menurukan kesejangan kecapakan digital antara UMKM daerah dan usaha di kota besar.
PENINGKATAN POTENSI MAKANAN OLAHAN IKAN DENGAN TEKNIK RESTRUKTURISASI: MINI REVIEW M Irfan Febriansyah; Nafisah Eka Puteri; Noer Octaviana Maliza; Ernawati Ernawati
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 3 (2023): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i3.3071

Abstract

Fish consumption has been linked to positive effects on health. However, some fish species are overexploited or underutilized due to consumer preferences related to size, taste, odor, color, or texture. To overcome these challenges, restructuring fish products is an important processing technique aimed at modifying the texture, appearance, or physical form of processed fish products. Restructuring enhances product value, consumer appeal, and facilitates easier processing. Restructuring technology not only applies to fish meat but also to by-products, offering positive effects on food availability and reducing environmental waste. Restructuring techniques include enzymatic treatment, hydrocolloid addition, and pressure application, among others. These techniques have been successfully applied to various fish species, resulting in improved product characteristics such as texture, color, gel strength, water-binding capacity, and sensory attributes. By understanding the various techniques and benefits of fish product restructuring, innovative and high-quality processed fish products can be developed to meet consumer preferences while maintaining product quality and sustainability. These studies contribute to the development of the fishing industry, public health, and overall global well-being by enhancing food and non-food product potential and meeting economical needs. INTISARIKonsumsi ikan telah dikaitkan dengan efek positif kesehatan tubuh. Namun, beberapa spesies ikan dieksploitasi berlebihan atau kurang dimanfaatkan karena preferensi konsumen terkait ukuran, rasa, bau, warna, atau tekstur. Untuk mengatasi tantangan ini, restrukturisasi produk ikan yang bertujuan untuk memodifikasi tekstur, penampilan, atau bentuk fisik produk ikan olahan sehingga nilai produk, daya tarik konsumen, dan memudahkan proses pengolahan. Teknologi restrukturisasi tidak hanya diterapkan pada daging ikan tetapi juga pada produk samping, yang menawarkan efek positif pada ketersediaan pangan dan mengurangi limbah lingkungan. Teknik restrukturisasi meliputi perlakuan enzimatik, penambahan bahan hidrokoloid, dan aplikasi tekanan. Teknik ini telah berhasil diterapkan pada berbagai spesies ikan dan menghasilkan peningkatan karakteristik produk seperti tekstur, warna, kekuatan gel, kapasitas pengikat air, dan atribut sensoris. Dengan memahami berbagai teknik dan manfaat restrukturisasi produk ikan, produk ikan olahan yang inovatif dan berkualitas tinggi dapat dikembangkan untuk memenuhi preferensi konsumen dengan menjaga mutu dan keberlanjutan produk. Studi-studi ini berkontribusi pada pengembangan industri perikanan, kesehatan masyarakat, dan kesejahteraan global secara keseluruhan dengan meningkatkan potensi produk pangan dan non-pangan serta memenuhi kebutuhan ekonomi.
Evaluasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada Stasiun Sterilizer dengan Metode HIRARC di PT. Beurata Subur Peusada Maliza, Noer Octaviana; Putri, Cut Widy Aulia
xxxx-xxxx
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Beurata Subur Peusada merupakan pabrik yang bergerak di bidang industri pengolahan minyak kelapa sawit (PMKS). PT. Beurata Subur Persada berada di wilayah Desa Babah Dua, Kecamatan Tadu Raya, Kabupaten Nagan Raya. Berdasarkan data historis perusahan selama periode 2019-2022 telah terjadi 5 kasus kecelakaan pada stasiun sterilizer PT. Beurata Subur Peusada. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengkondisikan tingkat angka kecelakaan kerja yang cukup siginfikan pada stasiun sterilizer. Metode yang digunakan adalah Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control (HIRARC). Hasil penilaian risiko dari pada stasiun sterilizer PT. Beurata Subur Peusada yang berpotensi bahaya masing masing terdiri dari 25% risiko extreme, 50% risiko medium, dan 25% risiko high, dan 0% risiko Low. Tindakan pengendalian yang dapat dilakukan adalah memberikan pengarahan kepada pekerja agar bekerja sesuai SOP perusahaan dan selalu menggunakan APD, mengadakan pelatihan ataupun seminar kepada pekerja yang didalamnya terdapat anjuran menggunakan APD dan selalu bekerja sesuai SOP serta memperketat peraturan
Strategi Peningkatan Kesadaran Data dan Informasi Masyarakat di Era Digital Rizki Agam Syahputra; Noer Octaviana Maliza; Kasmawati Kasmawati; Cut Widy Aulia Putri
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 3 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi Mei- Agustus
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i3.3543

Abstract

Di era digital yang semakin terkoneksi, akses terhadap informasi menjadi lebih mudah. Namun, tantangan baru muncul terkait kesadaran data dan informasi di masyarakat. Era digital menciptakan lautan informasi tak terbatas dengan jumlah data yang meningkat eksponensial. Kurangnya kesadaran dapat mengakibatkan kesulitan membedakan informasi yang sahih dari yang palsu, serta rentan terhadap penyebaran informasi palsu. Peran teknologi media sosial memperumit dinamika informasi, menjadi platform utama berbagi informasi dan mendukung perkembangan bisnis. Pandemi COVID-19 merubah tata kelola aktivitas sehari-hari yang sangat bergantung pada ekosistem digital. Kesadaran data dan informasi berdampak pada aspek sosial, ekonomi, dan politik. Strategi pendidikan masyarakat penting untuk meningkatkan kesadaran data dan informasi. Melalui pemahaman lebih baik, strategi pendidikan dapat membantu masyarakat menghadapi tantangan informasi di era digital ini dengan lebih baik. Kegiatan pengabdian tersebut dilaksanakan pada 16 September 2023, yang dilaksanakan melalui kerjasama dengan Integrated School di Aceh Besar, Prov. Aceh, Indonesia. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan metode workshop yang disertai studi kasus dalam persiapan menghadapi disinformasi.  Hasil yang diperoleh pada pengabdian diketahui bahwa masih minimnya literasi digital yang dimiliki oleh masyarkat, dan dengan adanya kegiatan ini diharapkan mampu meningkat kesadaran dan kewaspadaan dalam dunia digital.